Anda di halaman 1dari 31

Obesitas pada anak

Rudy Susanto
Bagian IKA FK Undip / RSUP dr. Kariadi
Semarang
Pendahuluan

• Problem kultural dan medik


• Prevalensi meningkat
• Untuk program pengurangan BB
menghabiskan biaya tinggi ( di AS $100
milyar / tahun )
• Biologi molekuler sangat tidak khas
• Akhir-akhir ini peran leptin dan
reseptornya, namun tetap kontroversi
Leptin
• Penelitian pada obesitas ditemukan 2 gen
– Gen “ob” yang memproduksi leptin
– Gen “dh” yang mengkodekan reseptor leptin
• Leptin primer diproduksi oleh sel adiposit
setelah berikatan dengan resptor leptin maka
akan mempengaruhi pusat metabolisme di
hipotalamus
• Berperan dalam mengatur BB dan fungsi
reproduksi
• Disekresikan secara pulsatil, kadar tertinggi
pada tengah malam
• Pada fetus, leptin diproduksi oleh plasenta dan
jaringan fetus
– dapat dideteksi dalam darah tali pusat sejak usia 18
minggu, kadarnya masih rendah
– Usia 34 minggu kadarnya meningkat 500% sampai
akhir gestasi
• Pada usia ini terjadi kenaikan masa lemak dan BB, kadarnya
rendah pada BBLR
• Pada anak laki-laki, kadarnya meningkat
prapubertas kemudian meurun lagi saat
pubertas
• Pada anak wanita > anak laki-laki, pada saat
pubertas meningkat
Fungsi leptin:
• Meningkatkan nafsu makan
• Sintesis lemak
• Pada pubertas, memelihara fungsi
reproduksi
Prevalensi
• Di Amerika meningkat sangat cepat antara
1963 -1980: 6 – 11 th Æ 98%
12 – 17 th Æ 64%
• Data 1988 – 1991 National Heath and
nutrition examination survey III (NHANES
III) menunjukkan overweight dan obesitas
meningkat pada semua kelompok umur,
ras dan jenis kelamin dibandingkan survey
II (1963 – 1970)
Definisi
BMI > persentil 95 sesuai umur dan jenis
kelamin
• BMI = BB (kg) / TB2 (m2)
• BMI sangat erat hubungannya dengan
komplikasi
• Banyak definisi lain menurut BB, BB/TB, BB/BB
ideal, triceps skinfolds dan BMI
• Akhir-2 ini digunakan dual energy x-ray
absorbtion (DEXA) dapat mengukur lemak
badan secara tepat Æ untuk penelitian
BMI merupakan indikator LEMAK TUBUH,
namun hubungan BMI dan lemak tubuh
bervariasi sangat luas
– Overweight BMI > persentil 85
– Obesitas ≥ persentil 95
Sesuai umur dan jenis kelamin
Klinis praktis, harus hati-2 pada:
– Atlet yang ber-otot
– Anak dengan tulang yang besar atau dada
yang bidang
bukan obes, Æ komplikasi ( - )
Obesitas persisten
• Obesitas pada bayi yang menetap sangat
sedikit
– Follow up selama 20 th, hanya 25 % obes
dan over weight pada saat dewasa
• Whitaker, dkk (1997) mendapatkan,
obesitas pada:
– usia > 6 th Æ > 50% saat dewasa
– Usia 10 – 14 th Æ 80% saat dewasa
• Orang tua obes Æ risiko obes 2 – 3 x
Faktor genetik dan lingkungan
• Masih menjadi perdebatan
• Faktor genetik berpengaruh ± 25 – 80%
• Faktor lingkungan dan sosial
– Pengeluaran energi relatif kurang (survey 1977-1995
di AS)
• anak sekolah yang berjalan / bersepeda kurang dari 40%
• Olah raga disekolah turun dari 49% menjadi 29%
• Angka kriminalitas meningkat sehingga orang tua melarang
anak keluar rumah
• Waktu menonton TV, main video game, komputer meningkat
– Masukan kalori berlebih
• Konsumsi soft drink meningkat 65%
• Inflasi nilai uang, makanan berprotein lebih mahal
Aktivitas fisik
• Anak pra sekolah
– Waktu bermain dengan kegiatan fisik 11%
– Waktu belajar duduk terus menerus 60%
• Anak SMA
– 50% tidak ikut pelajaran olah raga rutin
• Livingstone,dkk (1992) anak usia 7 – 15 th
– Wanita, hanya 8 – 10 menit/hari aktivitas yang
mengeluarkan tenaga penuh semangat
– Pria, 30 menit menit/hari aktivitas yang mengeluarkan
tenaga penuh semangat
Obsitas dan duduk
– Pria dewasa: Risiko obesitas 2 x bila nonton
TV > 3 jam dan < 1 jam / hari
– Anak: Risiko obesitas 2 x bila nonton TV 3-5
jam dan < 2 jam / hari
Æ Aktivitas fisik kurang + konsumsi snack  ( >
90% mengandung lemak, gula dan garam
tinggi)
Efek Samping

• Konsekuensi metabolik
• Hipertensi
• Hiperkolesterolemia
• Hiperinsulinisme
ÆDewasa: terjadi penyakit jantung koroner
dan diabetes
Problem pada anak:
’ Hipertensi
’ Dislipidemia
’ Problem ortopedik:
“slipped epiphysis”
Tibia vara
’ Endokrin:
Diabetes
Resisten insulin
Sindrom polikistik ovarii, mens ireguler
’ Gastroenterologi
Batu empedu
’ Respirasi
Asma
“sleep apnea
’ Neurologi
Pseudo tumor serebri
• Follow up 40 th anak overweight
– Risiko peny. Kardiovaskuler, hipertensi 2 x
– Risiko DM 3 x
• Follow up 50 th anak pada 13 – 18 th
overweight
– Kematian karena peny. Kardiovaskuler > 2 x
• Anak dengan obesitas risiko NIDDM 10 x
Konsekuensi sosial & ekonomi
• Problem emosional
– Malas
– Ngantukan
– Senang ngobrol
– Tidak rapi, dekil
– Tampilan kurang menarik
– Kurang pandai (pencapaian akademik rendah)
– Kurang PD
• Kebiasaan risiko tinggi (minum alkohol, dll)
• Bulemia (pada remaja)
• Pendapatan pada saat dewasa rendah (random survey
pada 10.039 usia 6 – 24 th oleh National Longitudinal
Study of Youth)
Bruche (1975) men-sarikan efek obesitas pada
perkembangan sosial dan emosional anak:
The lot of fat children is a sad one.
They are bashful and ashamed of their shapeless
figures yet unable to conceal them. Wherever
they go they attract attention.
… Obesity is a serious handicap in the social life of
a child, even more so of a teenager.
Obesity does not have the “dignity” of other
diseases, and it is not always taken seriously,
even by adults.
Anamnesis, Pemeriksaan fisik
Harus diingat !!!, dokter anak:
• Tidak boleh menghakimi
• Hindari sikap negatif terhadap obesitas
• Berikan cukup waktu pada penderita untuk
menghilangkan barier dan merubah sikap dan
kebiasaan makan dan beritahu harus
menambah aktivitas fisik termasuk pada
keluarganya
ÆKonsumsi sayuran ditingkatkan
ÆAdakan waktu untuk aktivitas fisik diluar rumah
Fokus anamnesis:
• Pada anak:
– Makanan kecil
– Waktu untuk duduk lama (nonton TV, dll)
– Tidak suka sayur dan buah
• Pada remaja:
– Stres perkawinan pada orang tua
– Stres keluarga
– Rasa jemu atau depresi
– Diet yang berlebih
• Riwayat dietetik
– Menentukan kebiasaan makan keluarga dan kebiasaan “snack”,
minum susu berlebihan
– Tidak menentukan intake kalori
• Aktivitas fisik
– Pada semua anggota keluarga
– Disekolah
– Dirumah termasuk menonton TV, dll
• Cari gejala dan tanda keadaan medik khusus (lihat tabel)
• Pemeriksaan laboratorium dan radiologik tidak
membantu diagnosis menyebab obesitas, dapat
membantu mencari komplikasi medik
• Sebagian besar obesitas karena kelainan endokrin
dengan perawakan pendek
• Bila disertai dengan retardasi mental Æ berhubungan
dengan sinrom (Prader Willi, Laurence Moon Biedl,
Cohen syndrome)
SIGNS AND SYMPTOMS ASSOCIATED WITH OBESITY
Abnormality Symptoms Signs
Pseudotumor cerebri Recurrent headaches (especially if Papilledema
associated with vomiting)
Sleep apnea Daytime somnolence, loud Large tonsils, small pharyngeal
snoring, obstructive nighttime airway
breathing pattern
Gallstones Abdominal pain or vomiting
associated with fatty foods, recent
history of rapid weight loss
Diabetes Frequent urination, nocturia, Acanthosis nigricans
excessive fatigue
Slipped capital femoral epiphysis Hip pain, knee pain, or abnormal Limp, reduced internal or external
gait rotation of hip
Blount's disease Abnormal gait Tibial bowing
Polycystic ovary syndrome Amenorrhea Hirsutism, increased muscle mass,
acanthosis nigricans
Hypothyroidism Constipation, mental sluggishness, Short stature, delayed deep tendon
cold intolerance reflexes
Cushing's disease — Short stature, hypertension,
hyperpigmentation, acne, truncal
obesity
Pemeriksaan Laboratorium
• Panel lipid lengkap (kolesterol puasa,
trigliserid, HDL)
• Panel Hepatik: SGOT, SGPT
• Tes Fungsi tiroid
• Kortisol bebas dalam urin 24 jam
• Gula darah puasa dan insulin
Pengobatan
• Konseling keluarga
• Modifikasi diet
– Starvasi < 200 Kcal / hari
• Bahaya ketosis, gangguan elektrolit,
kekurangan vitamin, mineral dan mikronutrien
– Diet sangat rendah kalori < 800 Kcal / hari
• Penurunan BB 1,5 – 2,5 kg / minggu
• Target penurunan 20 kg / 12 minggu
– Diet rendah kalori 800 – 1200 Kcal / hari
• Penurunan BB 0,4 – 0,5 kg / minggu
• Latihan fisik
– Latihan sendiri sangat sedikit manfaatnya
– Latihan terstruktur, hanya berkurang 0,07 – 0,1 kg/
minggu
– Baylor dan Kelsey (1991) Meta analisis 53
penelitian latihan 125 – 155 menit / minggu selama
> 12 minggu mengurangi lemak badan 1 – 2 %
• Pencapaian yang realistik
– Penurunan kadar kolesterol
– Penurunan tekanan darah
– Penurunan kadar gula darah
• Percaya diri
• Pemeliharaan
• Obat-obatan tidak dianjurkan untuk anak
kurang dari 12 tahun
– Ephedrine 2-3 mg/kg/hari (100 mg/m2) PO
dibagi dalam 4-6 doses
– Phentermine 8 mg PO sehari 3 kali, 30 min ac
atau 1-2 jam pc ( > 12 th)

• Pembedahan
Konsultasi
Bila diperlukan ke:
• Psikiater
– Untuk identifikasi adanya kelainan psikiatri
atau gangguan personal misalnya depresi,
mania, atau kelainan obsesif
• Ahli Gizi
• Physical therapist
• Psikolog
• Ahli bedah
Ringkasan
The pediatrician plays an important role in the prevention of
obesity. From birth on, feeding a child always involves a
dual task—namely, offering food in appropriate amounts
and gearing it to the child's expression of his needs.
Only in this way can he develop discriminating
awareness and become active in establishing self-
regulation. … If a child is fed when he is hungry, played
with when he needs attention, and encouraged to be
active when he is restless, he is not likely to grow up
inhibited and passive or overstuffed and helpless, unable
to control his eating because every discomfort is
misinterpreted as a need to eat.

Anda mungkin juga menyukai