Disusun oleh:
KEPANITERAAN KLINIK
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya. Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) adalah orang yang mempunyai
masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup
sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa.1
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan dalam
pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau
perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang sebagai manusia. Dalam penanganan gangguan jiwa, terutama
penderita gangguan jiwa berat, dilakukan secara manusiawi tanpa mengabaikan hak-hak asasi
manusia. Pendekatan yang dilakukan berdasarkan konsep kesehatan jiwa komunitas, yaitu dari
klinis-individual menjadi produktif-sosial.1,2
Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang mendapat
perhatian di dunia dan di Indonesia. Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang
terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta
terkena demensia. Indonesia memiliki penduduk yang beragam latar belakang budaya serta
berbagai faktor biopsikososial memungkinkan peningkatan jumlah kasus gangguan jiwa yang
menyebabkan beban negara menjadi bertambah dan penurunan produktivitas manusia dalam
jangka panjang. Data Riskesdas 2013 menunjukkan sekitar 14 juta orang atau 6 % dari jumlah
penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas memiliki ganggunan mental emosional yang
ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan. Selain itu, gangguan jiwa berat,
seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk.3
BAB II
PEMBAHASAN
Role Play 2:
Inu R.T, 28 tahun, menikah, memiliki 2 orang anak. Keluhan: Jantung berdebar-debar, sesak
napas, lemas, seperti mau pingsan. Hal ini sudah 5 kali terjadi, sehingga pasien tidak berani
keluar rumah, takut mati mendadak. Sudah berulang kali ke puskesmas, tapi tidak ada
perbaikan. Apa yang perlu dilakukan selanjutnya?
Puskesmas
Pemeriksaan
Berdebar-debar +, sesak +,
cemas +
Diagnosa sementara :
F.40 General Anxiety
Disorder
– Medikamentosa
– Non medika mentosa
Terapi – Family Support
– Terapi komunitas
MASYARAKAT :
- Saat masyarakat menemui atau menjumpai seseorang dengan keluhan seperti di atas
dapat melaporkan kepada kader pada wilayah tersebut ataupun membujuk dan
menyarankan keluarga untuk membawa pasien ke Puskesmas
KADER :
- Jika keluarga pasien tidak mau membawa pasien ke puskesmas maka kader dapat
menginformasikan pada pihak puskesmas bila ada masyarakatnya yang memiliki
keluhan seperti di atas
- Saat kader mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya seseorang dengan
keluhan di atas maka kader mendatangi rumah pasien dan membujuk keluarga untuk
membawa pasien ke Puskesmas
- Menciptakan stigma positif pada keluarga pasien agar mau membawa pasien ke
Puskesmas
DOKTER PUSKESMAS :
- Melakukan home visit ke rumah pasien tersebut bila penderita dan atau keluarga tidak mau
membawa pasien ke Puskesmas.
- Melakukan pemeriksaan pasien menggunakan metode 2 menit (menggali RPS,RPD
riwayat penggunaaan obat serta trauma)
- Memberikan penjelasan mengenai penyakit dan pengobatan yang akan dilakukan pada
pasien dan keluarga
- Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan (RSU atau RSJ)
PENCEGAHAN :
Untuk mencegah terjadi terlantarnya seorang pasien dengan kesehatan mental maka dapat
dilakukan:
PUSKESMAS :
MASYARAKAT :
- Aktif dalam melaporkan kejadian yang berkaitan dengan keluhan mengenai kesehatan
mental
- Menciptakan stigma positif terhadap orang dengan gangguan mental
a. Primer
b. Sekunder
c. Tersier
Gambar 1. Tingkat Pelavanan dan Intervensi Keseliatan Jiwa Komunitas
a. Penyuluhan
b. Pelatihan
c. Deteksi dini
d. Konseling
e. Terapi okupasi
Sedangkan yang termasuk pelayanan medik adalah:
a. Penyuluhan
b. Penilaian psikiatrik
c. Deteksi dini
d. Pengobatan dan tindakan medik-psikiatrik
e. Konseling
f. Psikoterapi
g. Rawat inap
Mekanisme dari sisi petugas kesehatan adalah proses penyediaan pelayanan kepada
masyarakat, sedangkan dari sisi masyarakat adalah proses untuk mendapatkannya. Prosesnya
di mulai dari menghubungi/mendatangi fasilitas, mendapatkan pelayanan, sampai dengan
kembali kerumah.
Gambar 2. Mekanisme Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas tingkat primer
Gambar 3. Mekanisme pelayanan kesehatan jiwa Komunitas tingkat Sekunder