Anda di halaman 1dari 19

H. YOYO, dr.,MM.Kes.

Kepala Bidang P2P


Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis
Gangguan jiwa:
 Dampak dan beban yang besar : menurut DALYs kecacatan
total akibat peny. neuropsikiatri :
tahun 1990: 10,5%
tahun 2000: 12,3%
tahun 2020: 15%
 Prevalensi gangguan jiwa tinggi:  Riset Kesehatan Dasar
2013: Indonesia :
gangguan mental emosional penduduk usia > 15 tahun 
6%
dengan angka gangguan jiwa berat 1,7%
 Jawa Barat :
prevalensi gangguan emosional 9,3% dengan gang. jiwa
berat 1,65%
Stigma pd
penderita ↑

Pelanggaran
HAM ↑ Masalah Kurangnya
kesehatan Dukungan
jiwa anggaran

akses
layanan SDM
keswa keswa
kurang terbatas
 30% dari populasi dunia memiliki masalah
kesehatan jiwa,
 1-3% populasi merupakan gangguan jiwa berat,
 Treatment gap (kesenjangan pengobatan) 65%-90%
 > ¼ negara di dunia tidak memiliki akses layanan
psikiatrik dasar di tingkat primer
 tingginya angka risiko kematian pada penderita
gangguan jiwa
 prevalensi gangguan jiwa yang tinggi,
 tingginya angka komorbiditas gangguan jiwa dan
penyakit fisik,
 besarnya angka kesenjangan pengobatan penderita
gangguan jiwa (masih tingginya gangguan jiwa yang
tidak terdeteksi dan tidak mendapat pengobatan)

WHO merekomendasikan :
 kegiatan integrasi kesehatan jiwa di puskesmas
 Pengembangan Perawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
 Petugas kesehatan tidak mungkin mampu
mengatasi masalah kesehatan jiwa tanpa
peran serta lintas sektos lain dan
masyarakat.
 Di masyarakat : unsur yang paling banyak
memberikan dukungan adalah kader
kesehatan
1) Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang
dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-
masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat serta untuk
bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat
pemberian pelayanan kesehatan (Syafrudin dan Hamidah, 2009).
2) Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat
dengan masyarakat (Niken, dkk, 2009).
3) Kader adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dan dari
masyarakat yang bertugas mengembangkan masyarakat. (Ferry dan
Makhfudli, 2009).
 Kader kesehatan jiwa adalah kader yang
dapat membantu masyarakat mencapai
kesehatan jiwa yang optimal melalui
penggerakan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan
jiwa serta memantau kondisi kesehatan
jiwa masyarakat di wilayahnya
(Keliat,2007)
Kader kesehatan jiwa berperan serta
dalam meningkatkan, memelihara dan
mempertahankan kesehatan jiwa
masyarakat (Keliat,2007)
1) Melaksanakan program Desa Siaga Sehat Jiwa
2) Melakukan deteksi keluarga sehat, keluarga yang
beresiko mengalami masalah psikososial, dan
keluarga dengan gangguan jiwa di masyarakat
3) Menggerakkan individu, keluarga, dan kelompok
sehat jiwa untuk mengikuti pendidikan kesehatan
jiwa
4) Menggerakkan individu, keluarga,dan kelompok
yang beresiko mengalami masalah psikososial
untuk mengikuti pendidikan kesehatan jiwa
5) Menggerakkan individu, keluarga,dan kelompok yang
mengalami gangguan jiwa untuk mengikuti pendidikan
kesehatan jiwa
6) Menggerakkan pasien gangguan jiwa untuk mengikuti
terapi aktifitas kelompok (TAK) dan rehabilitasi
7) Melakukan kunjungan rumah pada pasien yang telah
mandiri
8) Melakukan rujukan kasus masalah psikososial atau
gangguan jiwa pada perawat CMHN atau puskesmas
9) Membuat dokumentasi kegiatan kader jiwa dan
perkembangan kondisi kesehatan jiwa pasien (Keliat,
2007)
 Dalam Upaya Perawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas, kader dapat berperan debgan cara
bekerja sama dengan petugas kesehatan dalam:
1. menyebarluaskan informasi tentang kesehatan
jiwa beserta permasalahan, pencegahan dan
penanganannya pada masyarakat
2. mendata keluarga yang sehat jiwa, beresiko
mengalami masalah psikososial, dan gangguan
jiwa
3. memantau kondisi kesehatan jiwa masyarakat di
wilayahnya
4. Melakukan rujukan kasus gangguan jiwa ke
puskesmas dan tingkat yang lebih tinggi
1. Kalau di rumah ada anggota keluarga yang
menunjukkan rasa murung yang terus
menerus, atau kesedihan dan menangis
tiada henti, apalagi tanpa penyebab yang
jelas
2. Kalau ada anggota keluarga yang
mengatakan bahwa ia mendengar sesuatu
dan sangat mempengaruhinya. Keadaan ini
disebut halusinasi
3. Kalau ada anggota keluarga yang
mengatakan ingin bunuh diri atau
mengancam akan membunuh orang lain
4. Kalau ada anggota keluarga yang gaduh
gelisah atau mengamuk tanpa alasan yang
jelas
5. Kalau ada anggota keluarga yang selalu
mengeluh sakit, terganggu fungsi pekerjaan
dan fungsi sosial tanpa alasan yang jelas
Kalau ada anak yang tidak bisa diam, sulit
berhubungan dengan orang lain, masih
mengompol pada usia di atas 5 tahun
Kalau ada anggota keluarga yang
menyalahgunakan narkoba
Kalau disarankan rawat inap, jangan ragu
untuk mengikuti
Diskusi
Kasus:
Saudara adalah seorang kader kesehatan di wilayah
Puskesmas A. Suatu hari, saudara diundang rapat ke
puskesmas dan mendapat informasi bahwa di koran
hari ini dimuat berita ada pasien gangguan jiwa
berat di wilayah tempat tinggal saudara, mengalami
pemasungan di bagian belakang rumahnya sejak 3
tahun yang lalu.
Apa tindakan saudara terhadap berita tersebut.
Role play:

Peserta diminta 3 orang ke depan :


1 orang menjadi kader kesehatan jiwa
1 orang jadi keluarga pasien gangguan jiwa berat
1 orang menjadi pengamat
Kasus 1 :

Saudara adalah kader kesehatan yang sudah dilatih


deteksi dan penanganan gangguan jiwa satu tahun
yang lalu, di wilayah saudara diberitakan ada seorang
warga yang sudah sering kambuh dan mengamuk
sehingga mengganggu ketentraman warga. Saudara
mendatangi rumah pasien dan mendapat informasi
bahwa pasien tersebut sering menolak minum obat.

Lakukan komunikasi dengan keluarga pasien dan


tindakan apa yang akan saudara ambil
Kasus 2:

Saudara diminta bantuan oleh pengelola program jiwa


puskesmas untuk melakukan pendampingan keluarga
beresiko di suatu RT di tempat tinggal saudara.

Dalam keluarga tersebut terdapat lansia yang sudah


mulai pikun dan sering marah-marah karena merasa
tidak diacuhkan oleh anak dan cucunya, serta anak
remaja yang sering keluar malam (sering mabuk karena
mengkonsumsi alkohol karena kecewa terhadap nasib
orang tuanya yang miskin dan banyak hutang.

Apa yang akan saudara lakukan dalam kunjungan


rumah pertama pada keluarga tersebut.

Anda mungkin juga menyukai