Gambaran klinis
Simptomatik atau asimptomatik
Keluhan anemia seperti malaise, lemah,fatique, pusing, sakit
kepala, demam, iritabel
Keluhan akibat metabolisme berlebihan seperti perspirasi
berlebihan, kehilangan berat badan, keringat malam
Nyeri tulang, nafsu makan berkurang
Ekimosis pada ekstremitas , epistaksis, menorrhagia,
hematuria, perdarahan retina, perdarahan post operasi
Infeksi, gout dll
Sploenomegali ( > 90% pasien).
Gambaran laboratorium
Darah tepi:
- Lekositosis berat ( Jumlah lekosit bisa mencapai >
1.000.000/mm3
- Pada hitung jenis ditemukan seri mielopoitik dari blast sampai
netrofil matang, terutama mielosit dan netrofil segmen
- Eosinofil, basofil dan trombosit meningkat
- Ditemukan kelainan morfologi berupa hipo atau agranulasi dari
netrofil, anomali pseudo Pelger-Huet
- Anemia normositik normokrom (Hb < 10 gr/dL)
- Pewarnaan sitokimia : penurunan aktivitas Neuthrophyl alkaline
phosphatase (NAP)
SST
- Hiperseluler
- Ratio M:E meningkat
- Sel dominan adalah mielosit dan netrofil segmen
- Jumlah megakariosit meningkat dengan bentuk imatur dan atipik
Pemeriksaan sitogenetik : Kromosom Philadelphia +
Hasil laboratorium lain : peningkatan kadar asam urat,
LDH dan vitamin B12
Pada krisis blastik transformasi ke dalam bentuk
leukemia akut bentuk mieloid atau limfoid (25%)
Diagnosis banding : mielofibrosis, trombositemia
esensial, polisitemia vera, reaksi leukemoid akibat
infeksi bakteri atau hemolisis akut
Mielofibrosis
Triad 1. Fibrosis SST
2. Splenomegali dan hepatomegali berat
(hematopoieisis ekstrameduler)
3. Leukoeritroblastosis dan tear drop cell pada darah tepi
Epidemiologi
Insiden 0,6 per 100.000 penduduk
Pria : wanita = 2:1
Usia 50-70 tahun
Herediter
Orang afrika dan spanyol -
Etiologi
Tidak diketahui
Faktor penyebab: - radiasi
- terpapar benzene, toluene, arsenik,
fluorine
- Penyakit imunologik seperti SLE
- Infeksi kronik seperti Tuberkulosis,
histoplasmosis dll
Gambaran klinis
Simptomatik atau asimptomatik
Keluhan pembesaran hati dan limpa rasa penuh di ulu
hati, mudah kenyang dll
Keluhan anemia seperti lemah, sesak nafas, pucat dll
Perdarahan (10% pasien) petekie, ekimosis,
hematuria, varises esofagus dll
Keluhan metabolik yang berlebihan seperti BB berkurang,
demam, keringat malam dll
Splenomegali (1/3 pasien ringan, 1/3 pasien 5 cm BAC, 1/3
pasien berat)
Hepatomegali (50% pasien ringan)
Gambaran laboratorium
Anemia normositik normokrom
Pada sediaan hapus ditemukan gambaran leukoeritroblastik
berupa anisositosis, poikilositosis, eritrosit berinti, tear drop
cell, shift to the left sampai blast.
Karakteristik : Pada sediaan hapus tepi ditemukan eritrosit
berinti sangat meningkat, granulosit imatur
dan tear drop cell
Dapat dijumpai retikulositosis > 60.000/uL
Jumlah lekosit bervariasi 50% kasus > 10.000/mm3, 35%
normal, 1% rendah
Jumlah trombosit bervariasi 50% kasus 450.000-
1.000.000/mm3,
keadaan lanjut trombositopenia
SST fibrosis (dry tap)
Sitokimia : NAP meningkat
Trombositemia Esensial
Kasus yang jarang
Insiden 7/1 juta penduduk/tahun
Pria=wanita
Usia > 50 tahun
Etiologi tidak diketahui
Gambaran klinik
- asimptomatik (2/3 kasus)
- Gejala hemorhagia epistaksis, ekmosis
- Gejala vaso-oklusif trombosis infrak
miokard, stroke, eritromelalgia jari kaki dan tangan
- Gejala neurologi sakit kepala, parestesia, pusing,
TIA, gangguan penglihatan dll
- Splenomegali (40%)
Gambaran laboratorium
Jumlah trombosit > 1.000.000/mm3 dengan bentuk giant atau
bizarre
Trombosit mungkin tampak berkelompok, dan dapat dijumpai
megakariosit atau fragmen megakariosit pada darah tepi
Anemia normositik normokrom
Jumlah lekosit 15.000-40.000/mm3 (1/3 kasus)
Eosinofilia dan basofilia ringan
SST kepadatan sel meningkat, megakariosit mudah
ditemukan, biasanya dalam bentuk kluster dengan
pembentukan trombosit yang banyak. Megakariosit
biasanya lebih besar dari normal, hiperlobulasi
Bila terjadi perdarahan peningkatan aktivitas seri
eritrosit dan granulosit
Diagnosis banding
Trombositosis reaktif
Kelainan mieloproliferatif kronik yang lain
Sindroma mielodisplasia
LGK IM PV ET
- Hemoglobin N- N-