• Infeksi diabetic foot adalah infeksi tulang atau
jaringan lunak dibawah maleolus. Kebanyakan
lokasi infeksi yang terjadi yaitu pada trauma kulit atau adanya ulkus. • Faktor pemicu umumnya disebabkan yaitu adanya neuropati perifer, PAD dan gangguan sistem imun. • Patogen yang paling sering menginfeksi yaitu kokus aerobik gram positif, kebanyakan adalah jenis Staphylococcus. • Staphylococcus aureus resisten metisillin muncul pada 10-32% infeksi diabetes dan dihubungkan dengan meningkatnya angka kejadian gagal pengobatan pada pasien dengan infeksi diabetic foot. • Deteksi dini kelainan kaki pada pasien diabetes dapat dilakukan dengan penilaian • • karakteristik: • • x Kulit kaku yang kering, bersisik, dan retak-retak serta kaku • • x Rambut kaki yang menipis • • x Kelainan bentuk dan warna kuku (kuku yang menebal, rapuh, ingrowing nail). • • x Kalus (mata ikan) terutama di bagian telapak kaki. • • x Perubahan bentuk jari-jari dan telapak kaki dan tulang-tulang kaki yang • • menonjol. • • x Bekas luka atau riwayat amputasi jari-jari • • x Kaki baal, kesemutan, atau tidak terasa nyeri. • • x Kaki yang terasa dingin • • x Perubahan warna kulit kaki (kemerahan, kebiruan, atau kehitaman). _x0000_ • The Infectious Diseases Society of America (IDSA) dan The International Working Group on the Diabetic Foot (IWGDF) mengklasifikasikan luka diabetik menjadi terinfeksi dan tak terinfeksi, dengan derajat infeksi ringan, sedang, berat Diagnosa pada diabetic foot osteomyelitis • Metode definitif dalam mendiagnosa osteomyelitis adalah biopsi tulang dengan hasil biopsi aanya infeksi tulang atau hasil positif pada kultur tulang. • Dokter harus mencurigai adanya diabetic foot osteomyelitis pada ulkus kaki yang luasnya > 2cm atau kedalaman > 3mm, adanya penonjolan tulang pada ulkus kronik yang tidak sembuh dengan penanganan yang baik dan saat tulang terlihat atau teraba Pemeriksaan darah • Lebih dari satu setengah jumlah pasien yang didiagnosa infeksi akut diabetic foot memiliki hitung leukosit dan hitung neutrofil normal, namun hal ini tidak menyingkirkan kemungkinan diagnosis. • LED dan CRP adalah penanda biokimia yang membantu memantau respon terapi. • Kultur darah harus dilakukan pada pasien dengan infeksi diabetic foot derajat berat. Penatalaksanaan • Penatalaksanaan kaki diabetik dengan ulkus harus dilakukan sesegera mungkin. • • Komponen penting dalam manajemen kaki diabetik dengan ulkus adalah: • • x Kendali metabolik (metabolic control): • • Pengendalian keadaan metabolik sebaik mungkin seperti pengendalian kadar • • glukosa darah, lipid, albumin, hemoglobin dan sebagainya. • • x Kendali vaskular (vascular control): • • Perbaikan asupan vaskular (dengan operasi atau angioplasti), biasanya • • dibutuhkan pada keadaan ulkus iskemik. • • x Kendali infeksi (infection control): • • Pengobatan infeksi harus diberikan secara agresif jika terlihat tanda-tanda • • klinis infeksi. Kolonisasi pertumbuhan organisme pada hasil usap, namun • • tidak disertai tanda-tanda klinis, bukan merupakan infeksi. • • • x Kendali luka (wound control): • • Pembuangan jaringan terinfeksi dan nekrosis secara teratur. Perawatan lokal • • pada luka, termasuk kontrol infeksi, dengan konsep TIME: • • o Tissue debridement (membersihkan luka dari jaringan mati) • • o Inflammation and Infection Control (kontrol inflamasi dan infeksi) • • o Moisture Balance (menjaga keseimbangan kelembaban) • • o Epithelial edge advancement (mendekatkan tepi epitel) • • x Kendali tekanan (pressure control): • • Mengurangi tekanan karena tekanan yang berulang dapat menyebabkan • • ulkus, sehingga harus dihindari. Hal itu sangat penting dilakukan pada ulkus • • neuropatik. Pembuangan kalus dan memakai sepatu dengan ukuran yang • • sesuai diperlukan untuk mengurangi tekanan. • • x Penyuluhan (education control): • • Penyuluhan yang baik. Seluruh pasien dengan diabetes perlu diberikan • • edukasi mengenai perawatan kaki secara mandiri.