Anda di halaman 1dari 3

KASUS 2 PENYAKIT INFEKSI

1. KASUS
Tn JP 62th, BB ± 75kg TB ± 170cm, MRS dengan keluhan mual, muntah, nyeri pinggang, tidak bisa kencing, badan panas. Menurut
pengakuan istri, Px memiliki penyakit BPH (Benign Prostat Hyperplasia) dan sebelumnya tidak punya sakit hipertensi maupun DM. Hasil
observasi perawat pada saat masuk menunjukkan temp 38,2 oC, TD 150/90. Hasil lab pada saat masuk adalah sbb Cr 6,2 mg/dl ; BUN
75mg/dl; Na 122meq/L; K 2,8 meq/L; Asam urat 7,1 mg/dl; Alb (N); GDP 115 mg/dl; 2jPP ( 145 mg/dl); leukosit 15.000/mm3 . Pasien
didiagnosa sebagai ISK dengan insufisiensi ginjal kemudian mendapat terapi Cefotaxim 3x1g iv, Lasix inj 1 x 1 amp, Primperan 3 x 1
amp, infus NS dan D5 (2:2). Pada keesokan harinya perawat melaporkan TD 160/100mmHg, temp 38 oC, Nadi 85x/min, urin 24jam 500
ml. Bagaimana Pharmaceutical care pada kasus ini ?
B.DATA PASIEN

Nama : Tn JP
Umur : 62 tahun
BB : 75 kg
TB : 170 cm
TD : 150/90 mmHg (120/80mmHg)
Temprature : 38,2ºC

 C.DATA PEMERIKSAAN LABORATORIUM


Kreatinin : 6,2 mg/dl; normal : 0,5-1,3 mg/dl
BUN : 75mg/dl; normal : 5-25 mg/dl
Natrium : 122meq/L; normal: 135-145 mmol/L
Kalium : 2,8 meq/L; normal : 3,5-5,0 mmol/L
Asam Urat : 7,1 mg/dl; normal: 8,5 mg/dL
Alb : (N)
GDP : 115 mg/dl; normal : ≥126 mg/dL
G2PP : 145 mg/dl; normal : ≥200 mg/dL
Leukosit : 15.000/mm3; normal: 4000/mm3

2. SOAP
Problem Medik Subjek Objek Assesment Planing Monitoring
ISK dengan keluhan mual, Leukosit 1. Cefotaxim 3x1g iv dihentikan 1. Levofloxacine 250 mg Monitoring evaluasi
muntah, nyeri 15.000/mm3 karena cefotaxime merupakan setiap 48 jam selama 6 fungsi organ (renal,
pinggang, tidak antibiotik pada infeksi saluran hari. Levofloxacine hepatik, dan
bisa kencing, badan pernapasan. Cefotaxime juuga merupakan antibiotik hematopoietik), sel
panas. menyebabkan mual dan golongan floroquinolon darah putih, dan tanda
muntah pada pasien. yang bekerja dengan infeksi.
2. Primperan 3 x 1 amp, menghambat aktivitas
(metoklopramide) dihentikan enzim DNA girase
karena mual muntah yang (topoisomerase 2) mikroba
dialami pasien diduga sehingga menghambat
merupakan efek samping dari replikasi dan rekombinasi
cefotaxime. Sehingga apabila DNA bakteri.
cefotaxime dihentikan maka
mual dan muntah pasien juga
akan hilang dan tidak perlu
diberikan primperan lagi.
3. infus NS dan D5 (2:2). Infus
dekstrosa dihentikan karena
pasien hanya kekurangan
elektrolit sehingga hanya infus
normal saline yang diberikan
untuk memperbaiki elektrolit
pasien.
Hipertensi TD 150/90 mmHg 1. Lasix inj 1 x 1 amp, 1. Irbesartan 75 mg diberikan Goal terapi:
(furosemide) dihentikan karena 2 kali sehari. Irbesartan TD: <140/90 mmHg
pasien hipertensi dengan merupakan obat Natrium: 135-145
insufisiensi ginjal tidak antihipertensi golongan mmol/L
disarankan untuk diberikan ARB. Bekerja dengan Kalium: 3,5-5,0 mmol/L
diuretik. Berdasarkan menghambat reseptor AT1 Klorida: 94-111 mmol/L
penatalaksanaan terapi JNC-8, angiotensin II sehingga
pasien hipertensi dengan CKD tidak terjadi vasokontriksi Efek samping:
terapi yang diberikan yaitu ACEI dan sekresi aldosteron. hiperkalemia
atau ARB.
Insufisiensi ginjal Kreatinin : 6,2 mg/dl 1. Terapi Penggantian Ginjal Goal terapi:
(Gagal Ginjal) BUN : 75mg/dl dengan melakukan LFG: >90
LFG : 13,104 hemodialisis. Nilai laju ml/menit/1,72 mm2
ml/menit/1,72 mm2 filtrasi glomerulus pasien
berada pada stage 5 yaitu
<15 ml/menit/1,72 mm2.
Benign Prostat 2. Doxazosin 1mg 1 kali Monitoring tekanan
Hyperplasia sehari pada malam hari. darah, kondisi berdiri
Doxazosin merupakan dan duduk, sinkopasi
obat golongan α- bisa terjadi dalam 90
adrenergik antagonis yang menit dari dosis awal
secara kompetitif atau peningkatan
menghambat reseptor dosis.
posynaphtic alpha-
adrenergik di stroma
prostat dan jaringan leher
kandung kemih.

3. TERAPI NON-FARMAKOLOGI
4. KONSELLING

Anda mungkin juga menyukai