Disusun Oleh :
LOGBOOK
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
DI PBF KEBAYORAN PHARMA
19 OKTOBER – 31 OKTOBER 2020
Oleh :
Sinta Aprillita, S.Farm
No. Bp : 2041012037
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui oleh :
Resume materi/Kegiatan
Pasal 20 :
(1) PBF dan PBF Cabang hanya melaksanakan penyaluran obat berdasarkan
surat pesanan yang ditandatangani apoteker pemegang SIA, apoteker
penanggung jawab, atau tenaga teknis kefarmasian penanggung jawab
untuk toko obat dengan mencantumkan nomor SIPA atau SIPTTK.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
penyaluran obat berdasarkan pembelian secara elektronik (E-Purchasing)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peratura perundang-undangan
Pengesahan
Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa
Resume materi/Kegiatan
Dr. apt, Rustini, M.Si apt, M. Minal Aizin, S.Farm Sinta Aprillita, S.Farm
LOGBOOK
Resume materi/Kegiatan
Pengesahan
Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa
Dr. apt, Rustini, M.Si apt, M. Minal Aizin, S.Farm Sinta Aprillita, S.Farm
LOGBOOK
Resume materi/Kegiatan
SIPA (Surat Ijin Praktek APoteker) merupakan salah satu syarat kelengkapan
dokumen yang dimiliki apoteker ketika ingin membangun apotek, PBF dan
industry farmasi. SIPA Untuk pendirian PBF dikeluarkan Oleh Dinas
kesehatan Provins sedangkan SIPA untuk Apotek dikeluarkan oleh Dinas
KEsehatan Kabupaten atau Kota. Masa berlaku SIPA adalah 5 tahun
Izin PBF pusat berlaku selama 5 tahun, untuk PBF cabang mengikuti masa
izin PBF pusat.
Managemen mutu di PBF sangat berkaitan erat dengan sistem dan SDM yang
berkualitas untuk menjalankan suatu pbf dengan baik dan sesuai dengan
standar CDOB
APJ di PBF harus bertanggung jawab dalam menjamin mutu obat mulai dari
diterima oleh industry farmasi sampai ketangan konsumen, menjamin
penyimpanan dan transportasi obat sesuai sehingga kualitas obat tetap sama,
dimana pada Industri farmasi aspek CPOB telah tercapai di PBF maka aspek
CDOB juga harus tercapai agar kualitas sediaan farmasi tetap sama.
SP / surat pesanan obat, untuk di PBF Kebayoran Pharma cabang Padang
pemesanan obat diadakan oleh PBF Pusat. Biasanya SP dikirimakan ke pusat
untuk pengadaan barang. Untuk penerimaan Pesanan dari Outlate/ Fasyankes
biasanya SP diperiksa terlebih dahulu dimana alamat apotek harus jelas dan
masih beroperasi. Dituliskan tanggal pembuatan SP dan pesanan obat yang
dibuat
Setelah obat siap dikemas maka akan dikirimkan bersamaan dengan faktur.
Pada faktur harus tercantum nama barang, jumlah barang, nomor batch, expire
date serta harga obat. Sebelumnya harus di cek dulu oleh pihak apotek
kesamaan antara SP dengan barang yang diterima. Ketika ada kesalahan maka
obat harus dikembalikan ke PBF. Hal ini dilakukan jika tanggal Expire date
obat sudah terlalu dekat, obatnya salah, atau nomor batch nya berbeda pada
tiap obat. Biasanya untuk pengembalian bisa digantikan dengan uang atau
barang yang baru.
Stok obat pada suatu PBF atau Apotek harus sesuai dengan kebutuhan
konsumen jika terlalu banyak maka aka nada pemeriksaan oleh BPOM. Sidak
di lakukan bersama dengan Dinas Kesehatan dimana jika terjadi pelanggaran
maka akan diberikan sanksi berupa sanksi teguran; sanksi tulisan dan sanksi
pemberhentian kegiatan.
Pelaporan Obat Narkotika biasanya untuk apotek dilaporkan satu bulan sekali
ke dinas kesehatan kabupaten atau kota untuk PBF dilaporkan 1 bulan sekali
dan 3 bulan sekali ke dinas Kesehatan provinsi dan Balai POM Provinsi.
Pengiriman barang/sediaan farmasi beda pulau dilakukan oleh pihak ke tiga/
Ekspedisi. Untuk wilayah kepulauan mentawai pada PBF Kebayoran farma
tidak di cover Karen tidak ada sallesment yang bertugas kesana. Paling jauh
adalah wilayah pasaman barat dan Dharmasraya..
Perjanjian dengan pihak ekspedisi ditandatangani oleh kepala cabang biasanya
untuk PBF Kebayoran Pharma menggunakan jasa ekspedisi Zataka. Dimana
pihak ekspedisi harus menjamin bahwa barang tidak akan rusak dan tidak
mengalami kehilangan. Apoteker di PBF harus memberikan sosialisasi dan
treatmen pada personalia ekspedisi untuk memperlakukan barang apalagi
untuk barang CCP. Jika ada barang yang rusak atau pecah selama perjalanan
maka kerugian di tanggung oleh pihak ekspedisi, dalam hal ini kontrak kerja
antara jasa ekspedisi dan PBF diperbaharui 1 x setahun.
Pengadaan barang di rumah sakit pemerintah biasanya menggunakan sistem e-
katalog dimana RS akan merincikan daftar obat apa saja yang dibutuhkan dirumah
sakit tersebut kemudian di lelangkan kepada PBF, PBF mana yang bisa dan mampu
memenuhi kebutuhan tersebut makan itu disebut dengan instilah menang tander.
Untuk PBF kebayoran Pharma tidak pernah ikut dalam Tender RS pemerintah.
Tetapi untuk pengadaan sdiaan farmasi di rumah sakit tidak menutup kemungkinan
untuk pengadaan melalui PBF lainya.
Pengesahan
Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa
Dr. apt, Rustini R, M.Si apt, M. Minal Aizin, S.Farm Sinta Aprillita, S.Farm
LOGBOOK
Resume materi/Kegiatan
Kepala Cabang di PBF Kebayoran Pharma saat ini dipegang oleh Pak Dhoni, yang
mana pak dhoni sendiri baru mulai terjun sebagai seorang kepala cabang, dan masih
perlu belajar banyak mengenai PBF.
Untuk menjadi seorang kepala cabang itu sedikit sulit administrasinya, harus
menjalankan sesuai SOP yang tidak sembarangan.
Didalam memilih mitra kerja yang terpenting bagi seorang kepala cabang di
kebayoran pharma adalah mencari mitra yang selalu mau belajar dan diarahkan, dan
didalam perekruitan sendiri dilihat dalam Mangement Training, penilaian sikap jauh
lebih penting.
PBF Kebayoran Pharma sendiri merupakan salah satu distribusi yang sudah lama
berdiri yaitu dimulai dari tahun 1969.
Untuk saat ini persaingan yang cukup ketat dirasakan adalah bersaing dengan PBF
local yang mana PBF local ini membeli barang ke PBF Nasional, kemudian PBF local
ini menjual lagi secara ecer.
Perbedaan antara PBF Nasional dengan PBF local itu adalah selisih diskon yang
mereka tawarkan kepada pembeli, yang mana mereka jauh lebih di untungkan.
PBF Nasional maupun local tetap harus ada PPN.
PBF sendiri tidak dibenarkan untuk merubah HNA.
Strategi bersaing PBF Kebayoran Pharma dengan PBF lainnya adalah dengan
memakai prinsip harus bisa secepat mungkin dengan kualitas yang oke, karena
persaingan dengan PBF lain itu sistemnya hari ini pesan, hari ini antar.
Untuk pelayanan merupak hal yang utama bagi PBF Kebayoran Pharma, terutama
Salesman yang langsung berkomunikasi dengan custumer, salesman merupakan ujung
tombak perusahaan, tugas seorang Kepala Cabang untuk memastikan sikap Salesman
kepada custumernya.
Dalam menjalankan PBF Cabang ini lumayan sulit, karna jika ada kendala stock
dipusat tidak ready, maka custumer langsung lari, sehingga pabrik otomatis kosong
barang, dan kehilangan custumer.
Untuk perencanaan barang di PBF Kebayoran Pharma sendiri melihat dari rata-rata
penjualan 3 bulan terakhir.
Sementara itu PBF Kebayoran Pharma sendiri juga mengikuti tender, namun numpang
dengan pihak ketiga, dan hal ini juga hanya beberapa item obat regular saja, karena
barang-barang dikebayoran pharma itu kebanyakan obat paten.
Menjadi seorang Kepala Cabang itu harus bisa merangkap semua kerjaan, supaya bisa
paham jika terjadi kendala pada karyawan, karena karyawan sendiri tidak ada yang
merangkap pekerjaannya.
Pengesahan
Dr. apt, Rustini R, M.Si apt, M. Minal Aizin, S.Farm Sinta Aprillita, S.Farm
LOGBOOK
Resume materi/Kegiatan
Pengesahan
Dr. apt, Rustini R, M.Si apt, M. Minal Aizin, S.Farm Sinta Aprillita, S.Farm
LOGBOOK
Resume materi/Kegiatan
A. Pemusnahan
Pemusnahan obat ED dan return dilakukan oleh PBF pusat, hal ini dilakukan untuk
meminimalisir biaya. Barang return / ED biasanya dilakukan 2 atau 1 bulan sebelum
ED. Mekanisme pemusnahannya adalah barang return/ED diterima oleh PBF cabang,
kemudian diinput kedalam system, masuk kedalam gudang rusak beserta dengan
fakturnya, tunggu sampai bulan ED untuk dikrim ke pusat, lalu buat berita acara,
ditanda tangani oleh APJ, kepala gudang, principal/outlate.
B. Pengambilan, pengemasan, pengiriman, ekspor-impor
Untuk PBF Kebayoran Pharma sendiri hanya menyalurkan obat jadi dan tidak
melakukan ekspor-impor.
C. Distribusi Produk rantai dingin (CCP)
Produk dikirim dari pusat paling lama 1 hari, didalam melakukan pengiriman disertai
dengan form suhu saat dikirim dan sampai, hal ini dilakukan untuk sebagai data
bahwa obat terjaga selama distribusi, pengiriman dilakukan dengan menggunakan Ice
gell ditaruh didalam cold box/steroform dan dilengkapi dengan thermometer.
D. Distribusi Narkotika dan Psikotropika
Distribusi Narkotika untuk di kebayoran pharma tidak ada, sementara untuk
psikotropika SP harus ada, ketika barang dikirim faktur dibuat saat barang siap untuk
diantar.
E. Suhu dan Pengendalian Lingkungan
Di PBF Kebayoran suhu dicatat 3x sehari dan dibuat mapping suhu, chiller dibuat
data bloger, kemudian suhu tercatat 10 menit, untuk masalah hama akan di cek dan
dipantau setiap 1 bulan sekali.
F. Kualifikasi, Kalibrasi, dan Validasi
Dilakukan dengan menggunakan alat seperti : thermometer, thermohigrometer,
chiller, data bloger, APAR, hal ini dilakukan 1x setahun di UPT Balai dan Pengujian
Sertifikasi Mutu Barang. Untuk biaya perawatan dan operasional ditanggung oleh
pusat, jika hanya untuk perbaikan kecil bisa pakai uang kas , jika nominal diatas 1
juta maka akan diajukan ke pimpinan cabang (ROM) Regional Operational Manager,
posisi ini berada diatas KaCab.
G. CAPA
Didalam melakukan CAPA, ada berupa inspeksi internal dan eksternal, jika inpeksi
internal dilakukan secara mandiri, jiak ada temuan dilakukan perbaikan, sementara
untuk inspeksi eksternal dilakukan oleh balai POM, nanti akan dikeluarkan berita
acara, kemudian dicatat apa saja yang perlu diperbaiki, dan dikoreksi dalam temuan
CAPA, temuan yang ada akan bersifat minor, mayor, kritikal, kritkal absolut APJ
tidak ada.
H. Sidak Balai POM, salah satunya yaitu cek suhu, jika dalam pemeriksaan harus nya
ruang bersuhu 25 derajat, kemudian ketika dilakukan sidak ternyata suhu 27 derajat,
maka akan langsung dibuat CAPA, seperti menambahkan AC didalam ruangan,
kemudian lakukan pengecekan kembali, dan kirimkan bukti nya kepada Balai POM,
jika masalahnya serius diskusikan dengan pihak Balai POM, bagaimana solusi dan
pemecahan masalahnya. Sanksi dari balai POM tergantung dari kesalahan dan siapa
yang melakukan.
Pengesahan
Dr. apt, Rustini R, M.Si apt, M. Minal Aizin, S.Farm Sinta Aprillita, S.Farm
LOGBOOK
Resume materi/Kegiatan
Pengesahan
Dr. apt, Rustini R, M.Si apt, M. Minal Aizin, S.Farm Sinta Aprillita, S.Farm
LOGBOOK
Resume materi/Kegiatan
Untuk pemesanan obat ke PBF pusat, PBF cabang rencanakan untuk kebutuhan obat
1 bulan baik itu pemesanan obat regulr, OOT, psikotropika, precursor, dan CCP.
Biasanya pemesanan obat regular 2-3 kali sebulan
Untuk mengisi satuan pada SP pesanan jika dalam bentuk tablet di isi box, jika dalam
bentuk syrup diisi botol
Perhitungan pemesanan obat dari cabang PBF Kebayoran Pharma padang ke PBF
Pusatnya, rata-rata pengeluaran obat sebulan x 2 – sisa stock – intransit, dan jika ada
forkes dari prisipal maka di tambah dengan forkes dari principal, ini dilakukan jika
melakukan perhitungan secara manual. Tetapi biasanya untuk mendapatkan
pengeluaran jumlah obat dari tim edp narik data dari system dipusat namanya KPS,
yang mana datanya dikirim email ke masing-masig APJ.
Intransit adalah barang pemesanan yang masih diproses atau dalam perjalanan
pengiriman, jika menurut teori pemesanan barang adalah :
Rata – rata sales x lama penggunaan + rata –rata sales x waktu tunggu – sisa stock
Penyimpanan dokumen seperti SP, faktur, spb dilakukan selama 5 tahun.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan jika terjadi sidak oleh Balai
POM maka ada buktinya.
Pengesahan
Dr. apt, Rustini R, M.Si apt, M. Minal Aizin, S.Farm Sinta Aprillita, S.Farm
LOGBOOK
Resume materi/Kegiatan
Hari libur
Pengesahan
Dr. apt, Rustini R, M.Si apt, M. Minal Aizin, S.Farm Sinta Aprillita, S.Farm
LOGBOOK
Resume materi/Kegiatan
1 pabrik obat boleh dipegang oleh beberapa PBF, sehingga bisnis lebih berjalan
karena konsumen akan memilih yang cenderung lebih murah.
Pabrik memberikan diskon ke PBF A 30 %, PBF B membeli ke PBF A 15 %, hal in
terjadi untuk meningkatkan perputaran barang, sehingga usaha tetap berjalan.
Isi dari gudang PBF, tergantung dengan barang apa yang di jual, tidak hanya obat ada
beberapa makanan juga, seperti susu bayi dan makanan bayi.
Tender dilakukan oleh dinas kesehatan untuk kebutuhan puskesmas dengan
menggunakan anggaran APBD dan APBN, dana tidak dikeluarkan secara langsung,
yang mana tender ini menggunan system bersaing, siapa yang mampu mengadakan
obat sesuai permintaan dengan harga paling murah maka, dialah yang memenangkan
tender tersebut.
Untuk melakukan tender semua obat yang dibtuhkan harus direkap dari 1 provinsi,
yang mana nantinya kebutuhan disesuaikan melalui rapat antara Dinkes dan DPR,
yang semua harus jelas, dan transparan, tidak boleh suatu barang yang datang nanti
berbeda dengan surat pesanan, walupun zat aktifnya sama.
Untuk melakukan tender kita sebagai seorang yang melakukan pengdaan harus
pandai dalam memilih rekanan kerja, atau mitra karena jika tidak makan akan terkena
pinalti ketika terjadi sidak da nada temuan.
Jika tim pemesan tender melakukan pemesana ke PBF, kemudian tim penerima
barang berbeda dari tim pemesan barang, maka tim penerima yang ditunjuk harus
bersifat tegas, agar bisa barang yang datang sesuai dengan yag diminta dan
dianggarkan.
PBF yang memenangkan tender biasanya bisa mengambil barang dari PBF lain untuk
memenuhi permintaan oleh konsumen.
Pengesahan
Dr. apt, Rustini R, M.Si apt, M. Minal Aizin, S.Farm Sinta Aprillita, S.Farm
LOGBOOK
Resume materi/Kegiatan
Hari libur
Pengesahan
Dr. apt, Rustini R, M.Si apt, M. Minal Aizin, S.Farm Sinta Aprillita, S.Farm