Anda di halaman 1dari 7

Nama: Ade Nurlian

NIM: 1513015059
Kelas: S1 A 2015

RESUME QUALITY CONTROL


TABLET EFFERVESCENT, BUCCAL DAN SUBLINGUAL

A. Tablet Effervescent
Tablet effervescent adalah sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan
gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia dalam larutan. Gas yang dihasilkan
umumnya adalah karbondioksida (CO2). Tablet effervescent terdiri dari campuran
antara natrium bikarbonat dengan asam sitrat atau asam tartrat yang apabila
dicelupkan ke dalam air maka akan berbuih atau membentuk gas CO2. Tablet
effervescent harus dapat larut dalam waktu kurang dari tiga menit (pada air yang
bersuhu 15-25ºC mempunyai waktu hancur lima menit), kekerasan antara 70 - 120 N,
mempunyai pH < 6 dan stabil.
1. Keuntungan Tablet Effervescent
Kelebihan tablet effervescent adalah penyiapan larutan dalam waktu seketika
yang mengandung dosis obat yang tepat. Selain itu tablet effervescent dapat
menghasilkan gas karbondioksida yang memberikan rasa yang enak karena ada
karbonat yang membantu memperbaiki rasa pada beberapa obat tertentu.
Selain praktis dan mudah dibawa, cara penyajiannya lebih menarik bila
dibandingkan dengan dengan tablet konvensional, dapat diberikan kepada pasien
yang mengalami kesulitan dalam menelan tablet atau kapsul, pada saat
dikonsumsi zat aktif dalam keadaan terlarut sehingga absorpsinya lebih mudah,
dan berguna untuk obat-obat yang tidak stabil apabila disimpan dalam bentuk
larutan, jadi obat dapat dibuat dalam bentuk sediaan tablet effervescent agar stabil.
2. Kerugian Tablet Effervescent
Disamping mempunyai beberapa keuntungan, tablet effervescent juga
memiliki beberapa kekurangan, baik dalam produksi maupun dalam
pengemasannya. Ditinjau dari segi produksi, tablet effervescent harus dibuat
dalam ruangan khusus yang mempunyai kelembaban relatif 20-25% jadi sulit
untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia. Kelembaban udara selama
proses pembuatan sudah cukup memulai reaktivitas effervescent, dengan
demikian seluruh peralatan termasuk mesin cetak tablet harus berada dalam
ruangan khusus. Sedangkan dalam segi pengemasannya, tablet effervescent harus
dikemas dalam wadah yang kedap udara sehingga dapat melindungi tablet tersebut
dari kelembaban, kelembaban udara di sekitar tablet sesudah wadahnya terbuka
juga dapat menyebabkan penurunan kualitas produk, setelah sampai di tangan
konsumen, harga yang relatif mahal.
3. Bahan Dasar Pembuatan Tablet Effervescent
Bahan dasar pembuatan tablet effervescent berasal dari bahan yang bersifat
asam seperti asam sitrat dan karbonat seperti natrium bikarbonat sebagai sumber
karbondioksida.
a. Asam
Sebagai sumber asam dapat digunakan asam-asam makanan, asam anhidrat
dan garam dari asam. Asam-asam makanan yang paling sering digunakan
karena alami dan sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan
dan dapat dicerna. Golongan asam-asam makanan yang sering digunakan
adalah asam sitrat, asam tartrat, asam malat, asam fumarat, asam adipat, dan
asam suksinat. Asam anhidrat yang dapat digunakan seperti asam sitrat
anhidrat (dalam air akan berubah menjadi asam sitrat). Sedangkan garam dari
asam yang digunakan antara lain natrium dihidrogen fosfat, dinatrium
dihidrogen pirofosfat dan garam-garam asam sitrat.
b. Karbonat
Sebagai sumber karbonat dapat digunakan natrium bikarbonat, natrium
karbonat, kalsium bikarbonat, kalium karbonat, natrium seskuikarbonat,
natrium glisin karbonat, L-lisin karbonat, arginin karbonat dan kalsium
karbonat amorf.
4. In-proses Quality Control
Sebelum sediaan effervescent diedarkan, maka sediaan tersebut harus
dievaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sediaan tersebut sudah
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan apa belum.Dalam hal ini evaluasi sediaan
effervescent dilakukan dalam dua tahap. Suatu proses evaluasi yang dilakukan
ditengah-tengah proses produksi. Biasanya evaluasi yang dilakukan berupa
distribusi ukuran granul dan kecepatan alir. Dalam hal ini distribusi ukuran granul
effervescent dikontrol dengan memakai ayakan. Selama proses pencetakan tablet
effervescent, banyak uji yang harus dilakukan untuk memonitor proses produksi.
Uji tersebut antara lain : mengotrol bobot tablet, variasi bobot, ketebalan, daya
hancur, disintegrasi, pH larutan, dan penampilan tablet.
5. Evaluasi Produk Jadi
Bahan kimia dan fisika merupakan bahan yang dipertimbangkan ketika
mengevaluasi produk effervescent. Adapun uji yang harus dilakukan antara lain :
titimetri, gravimetri, kolorimetri, dan volumetri. Selain uji di atas ada juga uji
yang dilakukan seperti uji pengukuran hilangnya bobot dan pengukuran tekanan
yang dimaksudkan untuk menentukan kandungan karbondioksida ( CO2 ). Metode
dasar yang digunakan untuk mengatur tekanan karbondioksida dan hilangnya
bobot dalam hal ini masih baru saja diterapkan. Menurut analisa Karl Fischer,
penentuan kandungan air dalam tablet effervescent dilakukan seselah ekstraksi
dengan dioxane. Sodium bicarbonate, yang memberikan reaksi dengan pereaksi
Karl Fischer, tidak laurt dalam dioxane dan tidak mengganggu selama penetapan.
Hasil dari pengukuran hilangnya bobot menunjukkan periode induksi (A) atau
waktu lag selama tablet dibasahi oleh air dan dimulainya reaksi effervsecent.
Periode C mewakili periode setelah reaksi effervescent berhenti dan ketika
karbondioksida dikembangkan dengan pelan dari larutan. Periode B mewakili
waktu yang sebenarnya dari reaksi tablet effervescent. Garis lurus dapat digambar
pada grafik, setelah itu ditentukan slopenya dan konstanta kecepatan reaksi orde 1.
indeks reaksinya ( IR ) dinyatakan dalam Eq.
IR = k.WF
Hilangnya bobot akhir, diukur setelah dua menit dari reaksi awal yang
dinyatakan dengan WF.Pengukuran konstanta kecepatan reaksi dan total
karbondioksida harus dikembangkan, karena variasi sistem effervescent
mempunyai kecepatan reaksi tinggi dan sedikit produksi karbondioksida.
B. Tablet Bukal dan Sublingual
Tablet sublingual merupakan jenis tablet kompresi yang penggunannya
disisipkan di bawah lidah sedangkan tablet bukal penggunaanya disipkan di antara
pipi dan gusi. Tablet ini umumnya berbentuk datar atau oval, keras, dan mengandung
hormon.
1. Keuntungan tablet sublingual dan bukal
a. Cocok untuk jenis obat yang dapat dirusak oleh cairan lambung atau sedikit
sekali diserap oleh saluran pencernaan.
b. Bebas First Pass Metabolism.
c. Proses absorpsinya cepat karena langsung diabsorpsi melalui mukosa mulut,
sehingga diharapkan dapat memberikan efek yang cepat juga.
2. Kerugian tablet sublingual dan bukal
a. Hanya sebagian obat yang dapat dibuat menjadi tablet sublingual dan bukal
karena obat yang dapat diabsorpsi melalui mukosa mulut jumlahnya sangat
sedikit.
b. Untuk obat yang mengandung nistrogliserin pengemasan dan penyimpanan
obat memerlukan cara khusus karena bahan ini mudah menguap.
3. Persyaratan Tablet
Dalam membuat tablet sublingual dan bukal ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
a. Sifat dan Kualitas
Ciri – ciri fisik tablet sublingual dan bukal adalah datar atau oval, dan keras.
Bentuk tersebut ditentukan oleh punch dan die yang digunakan untuk
mengkompresi (menekan) tablet. Untuk menghasilkan tablet yang datar, maka
punch-nya jangan terlalu cembung. Adapun ketebalan tablet dipengaruhi oleh
jumlah obat yang dapat diisikan ke dalam cetakan dan tekanan yang diberikan
pada saat dilakukan kompresi.
b. Berat Tablet
Berat tablet ditentukan oleh jumlah bahan yang diisikan ke dalam cetakan
yang akan ditekan. Volume bahan (granul) harus disesuaikan dengan beberapa
tablet yang telah lebih dulu dicetak supaya tercapai berat tablet yang
diharapkan. Penyesuaian diperlukan, karena formula tablet tergantung pada
berat tablet yang akan dibuat.
Sebagai contoh, jika tablet harus mengandung 10 mg bahan obat dan bila yang
akan diproduksi 10.000 tablet, maka diperlukan 100 gr dari obat tersebut
dalam formula. Setelah penambahan bahan tambahan, formulanya mungkin
meningkat menjadi 1000 gr. Ini berarti tiap tablet beratnya menjadi 100 mg
dengan bahan obat yang terkandung 10 mg. Jadi, obat yang diisi ke dalam
cetakan harus disesuaikan supaya dapat menampung volume granul yang
beratnya 100 mg.
c. Kekerasan Tablet
Tablet bukal sengaja dibuat keras. Hal ini dimaksudkan agar obat yang
disisipkan di pipi larut perlahan – lahan. Dalam proses kompresi, besarnya
tekanan yang biasa digunakan adalah lebih kecil dari 3000 dan lebih besar dari
40.000 pound. Jadi, untuk membuat tablet bukal yang keras tekanan yang
dibutuhkan juga besar. Pada saat ini banyak alat yang bisa digunakan sebagai
tester pengukur kekerasan tablet, diantaranya Pfizer tablet hardness tester,
HT500 Hardness Tester, dan Friabilator.Pfizer tablet hardness tester.
d. Daya Hancur Tablet
Semua tablet dalam USP harus melalui pengujian daya hancur secara resmi
yang dilaksanakan in vitro dengan alat uji khusus. Alat ini terdiri dari rak
keranjang yang dipasang berisi 6 pipa gelas yang ujungnya terbuka, diikat
secara vertikal di atas latarbelakang dari kawat stainlessyang berupa ayakan
dengan ukuran mesh nomor 10. Selama waktu pengujian, tablet diletakkan
pada pipa terbuka dalam keranjang tadi, dengan memakai mesin, keranjang
diturun-naikkan dalam cairan pencelup dengan frekuensi 29 – 32 kali turun –
naik per menit. Layar kawat dipertahankan selalu berada di bawah permukaan
cairan.
Untuk tablet bukal dan sublingual, meggunakan air (cairan pencelup) yang
dijaga pada temperatur 37oC, kecuali bila ditentukan ada cairan lain dalam
masing – masing monogramnya. Tablet bukal harus melebur dalam waktu 4
jam dan tablet sublingual biasanya 30 menit.
e. Disolusi Tablet
Dalam USP cara pengujian disolusi tablet dinyatakan dalam masing – masing
monografi obat.
4. Metode Pembuatan
Sebagian besar tablet kompresi dibuat dengan matode granulasi basah
mengingat caranya yang relatif mudah. Begitu pula dengan tablet sublingual dan
bukal. Langkah-langkah yang diperlukan dlam pembuatan tablet dengan metode
ini dapat dibagi sebagai berikut; (1). Menimbang dan mencampur bahan-bahan,
(2) Pembuatan granulasi basah, (3) Mengayakan adonan lembab menjadipelet atau
granul, (4) Pengeringan, (5) Pengayakan kering, (6) Pencampuran bahan pelincir,
(7) Pembuatan tablet dengan kompresi.
Bahan aktif, pengisi, dan bahan penghancur yang diperlukan dalam formula
tablet ditimbang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan untuk membuat sejumlah
tablet yang akan diproduksi dan dicampur, diaduk baik, biasanya dengan
menggunakan mesin pencampur serbuk atau mikser. Pengisi yang biasa digunakan
adalah laktosa, kaolin, mannitol, dan lain-lain. Bahan penghancur meliputi tepung
jagung dan kentang, turunan amilum, senyawa selullosa, dan lain-lain.
Selanjutnya campuran serbuk diubah menjadi granula yang bebas mangalir ke
dalam cetakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan cairan pengikat ke
dalam campuran serbuk, melewatkan adonan yang lembap melalui ayakan yang
ukurannya seperti yang diinginkan, granul yang dihasilkan melalui penngayakan
ini dikeringkan lalu diayak lagi dengan ukurannya yang lebih kecil.
Selanjutnya dilakukan penyaringan adonan lembap menjadi pelet, pengeringan
granul dalam kabiet pengering, penyaringan kering, lubrikasi, dan pencetakan
tablet.
5. Pengemasan dan Penyimpanan
Pada umumnya tablet sangat baik disimpan dalam wadah yang tertutup rapat
di tempat dengan kelembaban nisbi yang rendah, serta terlindung dari temperatur
tinggi. Tablet khusus yang cenderung hancur bila kena lembab dapat disertai
pengering dalam kemasannya. Tablet yang dirusak oleh cahaya disimpan dalam
wadah yang dapat menahan masuknya cahaya.
Untuk tablet sublingual yang mengandung nitrogliserin (Tablet
Nitrogliserin) memiliki peraturan tersendiri dalam pengemasannya, yaitu :
1) Semua tablet nitrogliserin harus dikemas dalam wadah gelas dengan tutup
logam yang sesuai dan dapat diputar.
2) Tiap wadah tidak boleh berisi lebih dari 100 tablet.
3) Tablet nitrogliserin harus disalurkan dalam wadah aslinya dan pada
labelnya ada tanda peringatan “untuk mencegah hilangnya potensi, jagalah
tablet ini dalam wadah aslinya dan segera tutup kembali wadahnya setelah
pemakaian”.
4) Semua tablet nitrogliserin harus disimpan dalam ruangan dengan
temperatur yang diatur antara 59o - 86 oF.
Pelaksanaan peraturan ini membantu memelihara keseragaman standar
kandungan tablet nitrogliserin supaya lebih baik dari sebelumnya. Bagaimanapun
juga, nitrogliserin merupakan cairan yang mudah menguap dari wadahnya bila
terbuka dan khususnya apabila wadah tadi tidak tertutup rapat.

Anda mungkin juga menyukai