NIM: 1513015059
RESUME TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN III
MATERI 3
DEPIROGENASI DAN UJI STERILITAS
1. Pengertian Depirogenasi
Depirogenasi adalah proses menghilangkan pirogen dari suatu larutan atau
vial obat dimana pirogen adalah senyawa dengan berat molekul tinggi
yang dinyatakan sebagai senyawa lipopolisakarida yang diproduksi oleh 5-
10 % masa total bakteri. Pirogen merupakan senyawa yang jika masuk ke
aliran darah akan mempengaruhi suhu tubuh dan menyebabkan demam
2. Metode Depirogenasi
a. Depirogenasi dengan membuang endotoksin
a. Destilasi
b. Osmosis balik
c. Ultrafiltrasi
d. Resin penukar ion
e. Karbon teraktivasi
f. Mengisi media yang dimodifikasi
g. Mencuci/membilas
b. Depirogenasi dengan destruksi kimia endotoksin
a. Hidrolisis asam
b. Hidrolisis basa
c. Oksidasi
c. Depirogenasi dengan dekstruksi fisika endotoksin
a. Radiasi
b. Panas lembab
c. Panas kering
3. Perbedaan Sterilisasi dan depirogenasi
Sterilisasi adalah proses menghilangkan spora, agen, dan mikroba yang
tidak tahan lama sedangkan depirogenasi adalah menghilangkan pirogen
(produk metabolit dari pertumbuhan mikroba, laut air, tahan panas, LPS
tidak hancur dengan sterilisasi uap air/ penyaringan)
4. Uji sterilitas
Pengujian sterilitas adalah pengujian dekstruksi dimana uji sterilisasi
didasarkan pada pengujian unit sampel, dimana tujuannya adalah untuk
menjamin bahwa produk yang melalui proses pembuatan itu tidak
mengandung mikroorganisme atau faktanya terkontaminasi.
5. Metode pengujian sterilitas
a. Metode transfer langsung (inokulasi langsung ke dalam media uji)
Melibatkan transfersampel scara aseptik dari larutan yang akan
diuji kedalam medium pertumbuhan. Uji pada cairan, pindahkan
cairan dari wadah uji menggunakan pipet atau jarum suntik steril.
Secara aseptik inokulasikan sejumlah tertentu bahan dari tiap
wadah uji ke dalam tabung media. Campur cairan dengan media
tanpa aerasi berlebihan. Inkubasi dalam media sesuai dengan
prosedur umum selama tidak kurang 14 hari. Amati pertumbuhan
pada media secara visual sesering mungkin sekurangnya pada hari
ke-3 atau ke-4 atau ke-5, pada hari ke-7 atau ke-8 dan pada hari
terakhir masa uji. Jika zat uji menyebabkan media menjadi keruh
sehingga ada atau tidaknya pertumbuhan mikroba tidak segera
dapat ditentukan secara visual, pindahkan sejumlah memadai
media ke dalam tabung baru berisi media yang sama, sekurangnya
1 kali antara hari ke-3 dan ke-7 sejak pengujian dimulai. Lanjutkan
inkubasi media awal dan media baru selama total waktu tidak
kurang dari 14 hari sejak inokulasi awal.
b. Metode filtrasi membran
Metode yang paling banyak digunakan pada industridimana
dilakukan penyaringan dengan tekanan atau vakum dari larutan
yang diuji melalui peralatan penyaring steril yang disambungkan
dengan membran filter, kemudian dilanjutkan dengan pembilasan
menggunakan pengencer steril dan menempelkan membran filter
pada permukaan pelat. Teknik yang banyak direkomendasikan
Farmakope, meliputi filtrasi cairan melalui membran steril. Filter
lalu ditanam dalam media. Masa inkubasi 7-14 hari karena
mungkin organisme perlu adaptasi dulu. Prosedur uji menggunakan
penyaringan membran: Jika teknik penyaringan membran
digunakan untuk bahan cair yang dapat diuji dengan cara inokulasi
langsung ke dalam media uji, uji tidak kurang dari volume dan
jumlah seperti yang tertera pada pemilihan spesimen uji dan masa
inkubasi. Peralatan unit penyaring membran yang sesuai terdiri
dari satu perangkat yang dapat memudahkan penanganan bahan uji
secara aseptik dan membran yang telah diproses dapat dipindahkan
secara aseptik untuk inokulasi ke dalam media yang sesuai atau
satu perangkat yang dapat ditambahkan media steril ke dalam
penyaringnya dan membran diinkubasi in situ. Membran yang
sesuai umumnya mempunyai porositas 0,45mm dengan diameter
lebih kurang 47mm, dan kecepatan penyaringan air 55 mL sampai
75 mL per menit pada tekanan 70cmHg. Unit keseluruhan dapat
dirakit dan disterilkan bersama dengan membran sebelum
digunakan atau membran dapat disterilkan terpisah dengan cara
apa saja yang dapat mempertahankan karakteristik penyaring dan
menjamin sterilitas penyaring dan perangkatnya. Jika bahan uji
berupa minyak, membran dapat disterilkan terpisah dan setelah
melalui pengeringan unit dirakit secara aseptic
d. Destilasi
e. Osmosis balik
f. Ultrafiltrasi
g. Resin penukar ion
h. Karbon teraktivasi
i. Mengisi media yang dimodifikasi
j. Mencuci/membilas
d. Depirogenasi dengan destruksi kimia endotoksin
a. Hidrolisis asam
b. Hidrolisis basa
c. Oksidasi
e. Depirogenasi dengan dekstruksi fisika endotoksin
a. Radiasi
b. Panas lembab
c. Panas kering
a. Membran filtrasi
b. Inokulasi langsung pada media uji/ transfer langsung.
a. Kelebihan
b. Kelemahan