Anda di halaman 1dari 11

Strategy Marketing

Strategy Brand Management

KELOMPOK 1

ASRIYANI AMRULLAH A012221029

ST. ARWINI ALWY.A A012221048

ITA APRIANA KINAS A012221100

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi branding bagi sebuah perusahaan merupakan salah satu hal penting yang
berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah perusahaan. Branding, banyak dikaitkan dengan
upaya sebuah perusahaan untuk membangun image. Image yang dimaksud tentunya harus
memiliki nilai benefit di dalam memberikan sebuah persepsi tertentu yang umumnya bersifat
positif. Kekuatan branding yang luar biasa dipandang sangat berpengaruh terhadap suksesnya
bisnis sebuah perusahaan.

Branding memiliki konsep bahwa yang perlu dilihat bukan hanya membuat target
pemasaran, memilih kita di dalam pasar yang penuh kompetisi, namun juga membuat
prospek. Prospek pemasaran melihat merek (brand) kita sebagai satu-satunya yang dapat
mengatasi atau memberikan solusi bagi mereka. Berdasarkan hal tersebut maka dalam
membangun sebuah brand diperlukan teknik branding yang tepat.

Kekuatan sebuah merek terletak pada apa yang dipelajari, dirasakan, dilihat dan
didengarkan konsumen tentang merek tersebut sebagai hasil pengalamannya sepanjang
waktu. Berdasarkan model ini, sebuah merek dikatakan memiliki customer-based brand
equity positif apabila pelanggan bereaksi secara lebih positif terhadap sebuah produk. Kunci
pokok penciptaan brand equity pada dasarnya adalah brand knowledge, maksudnya ialah
bahwa keberhasilan sebuah merek ditentukan oleh persepsi konsumen, maka akan lebih tepat
menekankan kepada motivasi strategi dari ekuitas merek untuk menciptakan pengetahuan
merek dalam benak konsumen.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi

Perencanaan strategis umumnya merupakan suatu proses manajerial untuk


mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumberdaya organisasi. Yang mana
hal ini harus sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Adapun tujuan sebagai
pembentuk sekaligus menyempurnakan usaha serta produk perusahaan sehingga memenuhi
target laba pertumbuhan. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan gagasan, perencanaan, dan eksekusi, sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di
dalam strategi yang baik terdapat kordinasi tim kerja, memiliki tema mengidentifikasi faktor
pendukungnya sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efesiensi
dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara terbaik untuk mempergunakan dana,
daya tenaga yang tersedia sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan. Sedangkan menurut
Chandler, strategi adalah penuntun dasar goal jangka panjang. Strategi adalah rencana,
metode atau serangkaian manuver atau siasat untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu.

Strategi menunjukkan arahan umum yang hendak ditempuh oleh organisasi untuk
mencapai tujuannya. Strategi ini merupakan rencana besar dan rencana penting. Setiap
organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi ini merupakan rencana besar dan rencana
penting. Setiap organisasi yang dikelola secara baik memiliki strategi, walaupun tidak
dinyatakan secara eksplisit. Suatu kegiatan akan membutuhkan strategi ketika akan
melakukannya, karena dengan strategi kegiatan tersebut akan memberikan gambaran
bagaimana langkah-langkah tepat yang akan dilakukan.

Strategi merupakan faktor yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan,
keberhasilan suatu usaha tergantung pada kemampuan pemimpin yang bisa dalam
merumuskan strategi yang digunakan. Strategi perusahaan sangat tergantung dari tujuan
perusahaan, keadaaan dan lingkuangan yang ada. Strategi adalah keseluruhan upaya, dalam
rangka mencapai sasaran dan mengarah kepengembangan rencana marketing yang terinci.
B. Pengertian Brand

Brand (merek) secara umum adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau
kombinasi dari keseluruhan atau semua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang
atau jasa atau kelompok penjual. Yang mana hal tersebut bertujuan untuk membedakannya
dari barang atau jasa pesaing. Branding adalah salah satu strategi pemasaran modern yang
kini banyak digunakan oleh banyak para pengusaha untuk memasarkan produk atau jasa yang
akan dijual. Fenomena tersebut dapat dilihat dari begitu banyak jenis komoditas yang dijual
dengan menggunakan merek. Merek adalah istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari
semuanya ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari
perusahaan, yang membedakan produk/jasa tersebut dengan produk lain terutama produk
kompetitornya.

Brand atau merek merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek
dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk berupa barang maupun jasa. Sebagai contoh:
Apabila terdapat 2 (dua) buah botol air mineral yang diisi dengan jenis air mineral yang sama
baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, maka air mineral yang diberi merek akan lebih
dianggap bernilai, lebih bagus dan lebih berkualitas dibandingkan dengan air mineral yang
tidak diberi merek. Bagi suatu perusahaan baik makro maupun mikro, branding, bukan hanya
sekedar merek atau produk dikenal tetapi juga sebagai image perusahaan secara keseluruhan
atau bagaimana masyarakat merasa bahwa perusahaan tersebut merupakan yang terbaik.

Brand memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:

1. Pembeda

Suatu produk atau barang akan mempunyai perbedaan dengan pesaingnya jika
memiliki brand yang kuat, sehingga sebuah brand bisa dengan mudah dibedakan dari
brand merk lain.

2. Promosi dan Daya Tarik

Produk yang mempunyai brand akan lebih mudah untuk dipromosikan dan menjadi
daya tarik konsumen. Promosi sebuah brand akan membuat mudah mempromosikan
produk dengan menampilkan logo brand tersebut.
3. Pembangunan Citra/Pemberi Keyakinan/Jaminan Kualitas/Prestise

Fungsi brand adalah membentuk citra dengan memberi alat pengenalan pertama
kepada konsumen, keyakinan, kualitas dan prestise sebuah produk akan melekat
dalam sebuah brand berdasarkan pengalaman dan informasi dari produk tersebut.

4. Pengendali Pasar

Pasar bisa dengan mudah dikendalikan oleh suatu brand yang kuat. Brang tersebut
akan menjadi peringatan bagi para pesaingnya untuk mengambil setiap langkah yang
diambilnya, selain itu masyarakat akan mudah diberi informasi tambahan dengan
adanya brand yang diingat olehnya.

C. Strategy Brand Management

Teori strategi branding atau brand strategy, jika menurut Schultz dan Barnes, dapat
diartikan manajemen suatu merek dimana terdapat sebagai kegiatan yang mengatur semua

elemen-elemen yang bertujuan untuk membentuk suatu brand. Sedangkan menurut Gelder,
“The brandstrategy defines what the brand is supposed to achieve in terms of consumer
attitudes and behavior”, yang artinya strategi merek mendefinisikan apa yang seharusnya

dicapai suatu brand dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku konsumen. Jadi brand
strategy adalah suatu manajemen merek yang bertujuan untuk mengatur semua elemen brand
dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku konsumen. Dapat juga diartikan sebagai suatu
sistem komunikasi yang mengatur semua kontak point dengan suatu produk atau jasa atau
organisasi itu sendiri dengan stakeholder dan secara langsung mensupport bisnis strategi
secara keseluruhan. Contohnya ketika mendengar nama Aqua, apa yang ada di benak Anda?
Kebanyakan orang mungkin akan menjawab air minum. Meskipun kini merek air mineral
yang dijual di pasaran tidak hanya Aqua, namanya membekas di pikiran orang banyak
sebagai produk air minum utama mereka. Selain Aqua, masih ada banyak lagi contoh yang
memiliki dampak serupa terhadap konsumen. Biasanya, nama mereka menjadi istilah barang
atau jasa yang mereka tawarkan, seperti Pampers, Pylox, bahkan GoFood dan GrabFood.
Berikut merupakan beberapa strategy brand management yang bisa diterapkan untuk
memajukan bisnis, yaitu :

1. Kreatif dalam melihat dan menentukan segmen pasar

Untuk membangun brand, yang harus dilakukan pertama kali adalah menentukan
segmen pasar. Perusahaan perlu melihat pasar secara kreatif dan berbeda kemudian
menentukan segmentasinya. Lihat seberapa luas ukuran pasar, bagaimana dengan
pertumbuhan pasar, situasi persaingan, dan pelajari keunggulan dari pesaing. Selain
survei secara langsung, kemajuan teknologi seperti internet dapat membantu untuk
menentukan segmen pasar dan menilai kompetitor. Informasi melalui website, media
sosial, maupun berdiskusi dengan orang yang memiliki kriteria target pasar bisa
memberikan pandangan menyeluruh dalam menentukan pasar yang efektif.

2. Perluasan Merek (Brand)


Strategi ini sering dilakukan perusahaan besar untuk menguasai pasar. Mereka
memanfaatkan merek yang sudah lama dikenal banyak orang, untuk mengeluarkan
produk baru guna menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Misalnya, Lifebuoy yang
dulu dikenal sebagai merek sabun, namun sekarang mulai melebarkan sayapnya
dengan meluncurkan produk shampo.

3. Strategi Multi Merek


Tidak hanya dengan menambah jumlah varian baru pada produk, namun salah satu
langkah strategi pemasaran yang cukup efektif yaitu dengan menggunakan tambahan
merek untuk kategori produk yang sama, dan strategi ini dapat dilakukan oleh para
pengusaha untuk menarik minat daya beli konsumen dan mengaet pembelian agar
lebih luas. Misalnya, Indofood memasarkan banyak merek berbeda dalam masing-
masing kategori produknya.

4. Luncurkan Merek Baru


Jika sebuah perusahaan meluncurkan sebuah produk dalam kategori baru, namun
tidak memungkinkan untuk menggunakan merek yang sudah ada. Maka tidak ada
salahnya jika mereka menawarkna sebuah merek baru bagi produk yang akan mereka
luncurkan. Misalnya, Toyota menciptakan merek Scion yang terpisah. Matsushita
Jepang menggunakan nama terpisah untuk berbagai kelompok produk elektronik
seperti, Panasonic, Technics, JVC, dan Quasar.

5. Merek Bersama (Co-Brand)


Co-brand merupakan langkah strategis dengan menggabungkan dua atau lebih merek
yang sudah cukup dikenal kedalam kegiatan yang perusahaan tawarkan. Misalnya,
Kolaborasi antara Apple dan Nike membuahkan produk baru berupa sensor nirkabel di
sepatu yang bisa berkomunikasi dengan iPhone.

Gelder (2005) berpendapat bahwa, brand strategy meliputi posisi merek dimata konsumen,
identitas merek dimata konsumen, dan karakteristik merek itu sendiri. Berikut beberapa
uraian macam-macam strategy brand menurut Gelder (2005) :

1. Brand positioning
Banyaknya merk yang beredar di pasaran membuat konsumen bingung untuk
menentukan pilihan. Dalam keadaan ini, perusahaan bisa melakukan brand
positioning yakni penempatan posisi brand di tengah masyarakat. Gelder (2005)
mengatakan bahwa “Brand positioning as a way of demonstrating a brand’s
advantage over and differentiation from its competition”, artinya memposisikan
merek merupakan langkah untuk mempresentasikan keunggulan produk dan yang
membedakannya dari kompetitor dengan jenis produk yang serupa. Persaingan yang
terjadi pada saat ini mengharuskan setiap perusahaan untuk menanamkan merek yang
dimiliki kedalam pikiran sehingga publik atau konsumen mampu melakukan
identifikasi dan pemahaman konsumen terhadap nilai-nilai merek. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara menunjukkan keunggulan dari merk yang dimiliki untuk
membuat konsumen memiliki alasan tepat agar memilih produk Anda.

2. Brand Identity

Untuk membuat konsumen melirik produk, tentunya brand harus punya nilai tertentu
yang membedakan dengan kompetitor, hal ini disebut dengan brand identity. Gelder
(2005) berpendapat bahwa, “Brand identity as a set aspects that convey what a brand
stands for: its background, its principles, its purpose and ambitions”, artinya brand
identity adalah sekumpulan aspek-aspek yang membangun representasi merek, latar
belakang merek, prinsip-prinsip merek, tujuan dan ambisi dari merek itu sendiri.
Ciptakan karakteristik atau identitas brand dengan mempertimbangkan target pasar.
Misalnya, karakter unik apa yang akan membuat konsumen tertarik, seperti apa
visualnya, atribut apa yang akan menjadi pembeda, dan lainnya. Identitas ini juga
perlu disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan. Dengan demikian, hanya dengan
melihat identitas tersebut, konsumen sudah bisa menilai bahwa produk tersebut
berasal dari perusahaan Anda. Adapun beberapa elemen brand identity yaitu nama
merek, logo, slogan dan kisah merek.

3. Brand personality
Gelder (2005) berpendapat bahwa, “Brand personality is developed to enhance the
appeal of a brand to consumers”, artinya kepribadian merek yang dikembangkan
berguna untuk menambah daya tarik tersendiri sebuah merek dimata konsumen.
Sebuah brand hanya dapat menonjol dengan mengadopsi strategi berbeda yang dibuat
sesuai dengan keunikan brand personality. Konsistensi dalam gaya dan pesan lebih
mungkin untuk menarik perhatian konsumen. Aaker (1997) berpendapat jika kerangka
kerja brand personality dikelompokkan menjadi lima dimensi, yaitu :
1. Dimensi ketulusan atau kesungguhan (sincerity dimention). Sincerity dituangkan
dalam bentuk kejujuran yang ada pada kualitas produk, keaslian produk, dan
kemiripan merek dengan sifat-sifat yang sederhana, seperti anggun dan muslimah
sebagai presentasi merek dimata konsumen.
2. Dimensi kegembiraan (excitement dimention), dimensi ini memperlihatkan
bagaimana kepribadian yang menyenangkan atau penuh semangat dan imajinasi yang
tinggi dalam melakukan perbedaan dan inovasi.
3. Dimensi kompetensi (competence dimention), dimensi ini memperlihatkan
kepribadian yang dapat dipercayai serta berkompeten, misalnya pada merek kosmetik
Wardah yang diasosiasikan dengan citra merek sebagai kosmetik halal.
4. Dimensi kecanggihan (sophistication dimention), dimensi ini merupakan dimensi
kepribadian yang memperlihatkan dan menunjukkan pengalaman yang memuaskan.
Karakteristik dalam dimensi ini berkaitan dengan eksklusifitas yang dibentuk oleh
keunggulan prestige, brand image, maupun tingkat daya tarik yang mempesona.
5. Dimensi kekerasan (ruggedness dimention), dimensi ini memperlihatkan
bagaimana kepribadian yang keras. Karakter dalam dimensi ini adalah merek yang
dikaitkan dengan manfaat dari suatu merek dalam menunjang kegiatan luar rumah dan
atau kekuatan produk.

Brand personality mencerminkan gambaran dari sebuah perusahaan. Konsumen sering kali
memilih dan menggunakan sebuah merek yang mempunyai brand personality yang baik dan
konsisten. Konsep brand personality ini juga sangat berguna dalam menganalisis pilihan
merek yang berkaitan dengan perilaku dan minat beli konsumen pada suatu merek.
Membangun minat beli konsumen ini sangat penting karena dapat menarik konsumen untuk
mengambil keputusan pembelian pada suatu produk yang akhirnya membawa keuntungan
pada perusahaan.

Brand mempunyai peranan yang sangat penting. Untuk membangun suatu brand menjadi
brand yang kuat dan dapat dipercaya masyarakat bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan
waktu dan strategi yang baik untuk mengukuhkan suatu brand di tengah masyarakat. Adapun
objektif dari suatu strategi branding yang baik dalam manajemen pemasaran adalah:

1. Dapat menyampaikan pesan dengan jelas.


2. Dapat mengkonfirmasi kredibilitas pemilik brand tersebut.
3. Dapat menghubungkan dengan target pemasaran yang lebih personal.
4. Memotivasi pembeli.
5. Menciptakan kesetiaan pelanggan.

Sehingga untuk sukses di dalam suatu strategi branding, kita harus memahami kebutuhan
serta keinginan dari pelanggan serta prospek atau calon pelanggan kita. Merek atau brand kita
seharusnya ada di dalam hati dan pikiran setiap pelanggan, klien serta prospek.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Strategi branding merupakan strategi yang dilakukan oleh suatu merek agar merek
tersebut dapat dikenal masyarakat dan meningkatkan awareness audience terhadap suatu
brand. Merek menawarkan sejumlah manfaat kepada pelanggan dan perusahaan. Merek
merupakan aset tak berwujud yang bernilai, harus dikelola secara cermat. Kunci untuk
menentukan merek adalah konsumen memahami perbedaan diantara merek – merek dalam
sebuah kategori produk.

Anda mungkin juga menyukai