Membuat logo
bersama Sribu.com
Prepared by:
May 2012
Bab I
Pengantar
Brand bisa dikatakan sebagai inti dari semua nilai yang dipercaya oleh bisnis
Anda. Dengan kata lain, brand merupakan reputasi dan kepribadian bisnis
Anda. Sebuah brand yang kuat dapat membantu bisnis Anda tampak
menonjol di tengah persaingan, sebaliknya brand
mengenai
branding
dan
segala
seluk-beluknya,
sehingga
mendapatkan gambaran yang lebih jernih sebelum mengaplikasikan teoriteori manajemen brand untuk mendukung kemajuan bisnis Anda.
yang
mungkin
memanfaatkannya
sudah
sebagai
alat
Selamat membaca.
Salam,
Tim Redaksi
akrab
dengan
untuk
branding,
memperluas
tetapi
belum
kemampuan
dan
Bab II
Pengertian Brand dan Branding
Brand atau merek merupakan sebuah kata yang cukup sederhana, hanya
terdiri atas lima huruf, dan dapat dilafalkan dalam satu tarikan nafas saja.
Namun, untuk menjelaskan dengan tepat apa yang dimaksud dengan brand
bukanlah perkara yang sederhana.
Hingga kini, masih ada silang pendapat mengenai apa definisi brand yang
sebenarnya. Coba saja Anda tanyakan hal itu kepada 100 orang, dan jangan
terkejut jika Anda lantas mendapat 100 jawaban yang berbeda pula.
Sebagian
orang
mungkin
akan
menjawab
brand
adalah
janji
yang
saat
mengaitkan
pikiran
kepada
suatu
produk/jasa
dan
Tak ada jawaban salah atau benar dalam hal ini, karena memang hingga
saat ini masih belum ada penjelasan baku akan apa sebenarnya yang
dimaksud dengan brand. Namun, untuk lebih jelasnya, berikut akan kami
tampilkan definisi brand menurut sejumlah pakar dan organisasi ternama.
adalah
nama,
istilah,
tanda,
simbol
atau
desain,
atau
Namun, mungkin definisi branding versi BNET adalah yang paling lengkap:
Branding adalah sarana untuk membedakan satu produk/jasa dari
suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, dengan menciptakan
serta menjaga citra yang mendorong kepercayaan akan kualitas dan
performa dari produk/jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Dan, Jon Jantsch dari Duct Tape Marketing membungkusnya dengan sebuah
kalimat yang sangat sederhana:
Branding adalah seni untuk menjadi dikenal, disukai dan dipercaya.
Anda,
bertindak
berdasarkan
nilai-nilai
tersebut,
dan
Jangan anggap enteng brand, karena ia adalah aset terpenting yang bisa
dimiliki perusahaan. Brand memberikan nilai, menciptakan diferensiasi dan
mendapatkan hasil jangka panjang.
mempromosikan
bisnis,
merangsang
pengalaman
yang
unik,
Satu hal yang harus Anda pahami adalah, kita hidup dalam masyarakat yang
berorientasi sensorik. Artinya, kita mendasarkan penilaian kita pada hal-hal
yang dapat diterima panca indera kita, seperti stimulasi visual, rasa, bau,
sentuhan dan suara, dan kita melakukan ini bahkan di alam bawah sadar
kita. Jadi, kita sangat terbiasa mengait-kaitkan nama, kata ataupun simbol
tertentu dengan harapan kualitas, konsistensi, layanan pelanggan dan
lainnya.
Mengapa kita harus memahami hal itu? Sebab, hal itu akan sangat
membantu kita dalam membuat brand yang baik. Idealnya, brand akan
menjadi kepribadian, karakter dan jiwa perusahaan Anda. Brand akan
menjadi perwujudan kepercayaan, antisipasi kualitas dan performa, serta
yang paling penting, perasaan bahwa ini adalah identitas yang ingin Anda
tunjukkan kepada pelanggan.
Ambil contoh Starbucks. Begitu mendengar nama itu, hal apa yang lantas
terbayang dalam benak Anda? Kopi, hijau, ramah lingkungan, modern,
casual, mahal, berkelas? Itulah identitas yang disematkan pada Starbucks.
Itulah branding Starbucks.
Contoh lain, Coca Cola. Apa yang langsung terlintas dalam benak Anda?
Logo merahnya, buih-buih sodanya, kesegaran, kenikmatan, keceriaan masa
muda? Itulah branding Coca Cola.
Salah besar jika Anda menganggap entiti bisnis yang kecil tidak memerlukan
brand dan branding. Bahkan, seseorang pun bisa menjadi sebuah brand
yang menjual. Sebut saja, Simon Cowell. Yang terlintas dalam benak Anda
saat mendengar namanya mungkin adalah sweater polos yang selalu ia
kenakan, komentar-komentar pedas yang ia lontarkan, serta senyumnya
yang khas. Lain lagi dengan Paris Hilton. Image yang tergambar dalam
benak Anda adalah sosialita, anjing chihuahua, dan segala sesuatu yang
bersifat glamor. Tanpa Anda sadari, kedua selebriti itu adalah sebuah brand,
karena ada citra-citra tertentu yang berhasil mereka atau publisis mereka
tanamkan dalam pikiran publik.
Bab III
Sejarah, Tipe dan Elemen-elemen Penting Brand
A. Sejarah Brand
Kata brand berasal dari kata brandr yang merupakan kata dari bahasa
Norwegia kuno yang berarti membakar. Mungkin arti brand sekarang sudah
jauh berbeda dari itu, namun pada awalnya brand tercipta saat para
peternak membakar kulit ternak-ternaknya dengan stempel khusus untuk
membedakan ternaknya itu dari ternak lainnya. Kemudian, orang Italia
mulai memberikan watermark pada kertas sekitar tahun 1200-an, dan
dimulailah sejarah panjang branding.
Brand dalam pengertian pemasaran massa mulai dikenal sejak abad ke-19,
seiring dengan munculnya kemasan produk. Era industrialis menciptakan
pergeseran kegiatan produksi untuk beberapa produk kebutuhan rumah
tangga, seperti sabun, dari komunitas-komunitas lokal menjadi pabrikpabrik tersentralisasi. Saat akan mengirimkan produknya, pabrik-pabrik ini
akan mencantumkan logo atau simbol-simbol tertentu pada kotak kayu yang
mereka gunakan. Selain untuk membedakan produknya dari produk yang
dihasilkan oleh pesaing mereka, hal ini juga bertujuan untuk menciptakan
kepercayaan masyarakat akan produk tersebut.
Para produsen segera menyadari bahwa produk yang mereka hasilkan dan
kemas dengan sederhana mengalami kesulitan bersaing dengan produkproduk lokal yang sudah terlanjur dekat dengan masyarakat. Produsen pun
memikirkan cara untuk meyakinkan pasar bahwa produk-produk mereka
lebih baik dan dapat lebih dipercaya daripada produk-produk lokal yang
biasa digunakan. Dimulailah era branding yang melibatkan merek dagang
(trademark), logo, kemasan khusus, dan lainnya dalam upaya untuk
meningkatkan keakraban konsumen dengan produk mereka. Coca-Cola dan
Quaker Oats termasuk beberapa produk pertama yang bermerek.
menggunakan
kata-kata
sifat
tertentu
seperti
masa
muda,
menyenangkan atau mewah. Inilah praktik yang hingg sekarang kita kenal
sebagai branding, di mana konsumen membeli brand bukan produk.
B. Tipe-tipe Brand
Ada beberapa jenis brand yang dapat menjelaskan bisnis Anda. Masingmasing memerlukan pendekatan pemasaran dan pengelolaan yang berbeda.
1) Brand perusahaan
Brand yang paling pertama diciptakan adalah brand perusahaan, sebab dari
sinilah bisnis Anda bersumber, dan dari sini jugalah bisnis Anda akan
berkembang melalui produk dan jasa yang Anda berikan kepada publik.
Contoh dari brand perusahaan adalah Disney serta Apple, Inc.
2) Brand produk
Jenis brand yang paling sering kita jumpai adalah brand yang disematkan
pada suatu produk atau komoditas yang berwujud, seperti mobil atau
minuman. Brand jenis ini bisa secara spesifik brand menyasar pada sebuah
produk tunggal, atau bisa juga brand yang mewakili serangkaian produk.
Namun demikian, terdapat faktor pemersatu yang dimiliki semua jenis brand
produk.
- Produk individual
Brand produk bisa sangat spesifik, dan hanya mewakili sebuah produk
tunggal saja. Contohnya dalam kasus ini adalah Coca Cola, yang merupakan
brand untuk produk Coca Cola classic. Segala atribut yang berhubungan
dengan Coca Cola, termasuk botol kacanya yang berbentuk spesifik serta
kemasan kalengnya juga menjadi atribut brand produk ini.
- Rangkaian produk
Brand produk juga bisa disematkan pada rangkaian produk, seperti brand
mobil mewah Mercedes Benz ataupun rangkaian pasta gigi Colgate.
3) Brand jasa
Saat sebuah perusahaan berkembang dari sekedar menghasilkan produk
(komoditas) manufaktur menjadi memberikan solusi yang lengkap dan
layanan tidak berwujud, brand mereka pun berkembang menjadi brand jasa.
Salah satu brand jasa yang dikenal secara global adalah McDonalds. Bagi
sebagian orang, mungkin McDonalds lebih tepat disebut brand produk.
Bagaimanapun juga, McDonalds menjual produk makanan yang berwujud.
Namun, lebih jauh dari itu, McDonalds kini telah berkembang, tidak lagi
sekedar menjual produk makanan, namun juga menjual jasa layanan. Anda
mungkin sudah sering melihat jam pasir yang diletakkan di depan konter
pembayaran
McDonalds.
Itulah
bukti
bahwa
McDonalds
kini
lebih
Itulah alasannya, mengapa brand jasa dikatakan jauh lebih kompleks dan
lebih sulit dikontrol dibandingkan brand produk. Konsistensi dapat menjadi
masalah dalam pelayanan. Bahkan jika semua karyawan mematuhi standar
pelayanan
yang
telah
ditetapkan
McDonalds,
dan
menyapa
semua
pelanggan dengan seulas senyuman yang sama setiap waktu, bisa saja
pelanggan berubah menjadi kesal karena merasa sedang dimanipulasi.
Dengan demikian, brand jasa perlu dipahami dengan lebih baik, dan dikelola
dengan lebih matang ketimbang brand produk.
4) Brand organisasi
Organisasi adalah brand, apakah itu adalah perusahaan yang memberikan
produk dan layanan, atau kelompok lain termasuk organisasi nirlaba. Jadi,
Greenpeace dan Palang Merah pun termasuk dalam brand organisasi, dan
masing-masing
memiliki
kualitas
yang
terkait
dengan
mereka,
yang
merupakan brand.
5) Brand perorangan
Brand perorangan difokuskan pada satu atau beberapa individu, di mana
brand dikaitkan dengan kepribadian mereka.
- Individual
Sebuah
brand
individu
murni
didasarkan
pada
satu
orang,
seperti
aktor/aktris, selebriti atau figur publik lainnya. Brand tersebut dapat berupa
kepribadian nyata dari orang tersebut, misalnya glamor atau dermawan,
ataupun bisa berupa kepribadian yang diciptakan secara seksama, seperti
contohnya Lady Gaga.
Bagi
seorang
politisi,
misalnya,
brand
perorangannya
haruslah
sifat buruk mereka dengan rapih). Sebaliknya, brand seorang bintang rock
haruslah
memproyeksikan
kepribadiannya
yang
berkarisma,
dan
- Grup
Tidak terlalu jauh berbeda dengan brand individual, brand grup mewakili
sebuah kelompok. Bukan tidak mungkin jika brand grup ini memiliki kaitan
yang erat dengan brand individual, terutama jika grup yang diwakilinya
cenderung kecil, dan masing-masing anggota grup tersebut telah memiliki
brand individu yang kuat. Contoh yang tepat untuk kasus ini adalah pemusik
legendaris The Beatles.
Selain itu, brand organisasi juga terkadang memiliki kaitan yang erat,
karena tak jarang seorang individu tunggal dianggap sebagai wajah
perwakilan organisasi tersebut, Virgin Group yang diwakili Richard Benson
atau Apple yang erat terkait dengan legasi Steve Jobs.
6) Brand acara
Sebuah acara khusus juga bisa berkembang menjadi sebuah brand. Sebut
saja, Piala Dunia, Olimpiade. Dari dalam negeri sendiri, kita juga memiliki
banyak acara yang telah menguat menjadi sebuah brand, seperti Pekan
Raya Jakarta, Java Jazz Festival dan sebagainya.
Brand acara sangat erat kaitannya dengan pengalaman para tamu yang
menghadirinya, misalnya pecinta musik atau prestasi manusia.
Terkadang, sebuah acara berkembang menjadi brand yang sangat kuat dan
berpengaruh, sehingga brand-brand jasa, produk dan lainnya berlombalomba untuk dikaitkan dengan acara tersebut. Inilah yang terjadi pada
perhelatan Piala Dunia. Dapat Anda lihat sendiri betapa giatnya para entitientiti bisnis besar berlomba menjadi sponsor perhelatan ini, dan bagaimana
bangganya stasiun televisi yang dipercaya sebagai stasiun penyiar resmi
Piala Dunia.
7) Brand geografis
Wilayah-wilayah di dunia juga memiliki kualitas penting yang dianggap
karakter khas, dan karenanya juga memiliki sebuah brand. Wilayah yang
dimaksud bisa berupa apa saja, mulai dari negara, kota, hingga jalan-jalan
dan bangunan.
Salah satu negara tetangga kita, Malaysia, mengukuhkan diri sebagai Truly
Asia Asia yang sebenarnya. Berbeda dengan Benua Australia yang
mengatakan dengan bangga Theres Nothing Like Australia Tak ada yang
lain seperti Australia. Tidak hanya mengembangkan tagline saja, brosur,
website dan atribut-atribut yang mempromosikan pariwisata di kedua
wilayah tersebut pun disesuaikan dengan janji yang diucapkannya. Ya,
itulah branding mereka.
Pemerintah pusat atau kota, serta pihak-pihak lain yang mengatur atau
mewakili wilayah ini akan bekerja keras untuk mengembangkan dan
mempertahankan brand tersebut. Toh, pada akhirnya, brand tersebutlah
yang membantu para calon wisatawan untuk membulatkan keputusan
mereka berkunjung ke wilayah tersebut.
C. Elemen-elemen Brand
Brand biasanya terbentuk dari berbagai elemen:
1) Nama
Elemen paling penting adalah nama sebuah kata atau rangkaian kata yang
digunakan untuk mengidentifikasi sebuah perusahaan, produk, layanan,
atau konsep. Nama ini haruslah profesional, dan mengatakan sesuatu
tentang siapa Anda, ataupun apa visi dan misi Anda.
2) Logo
Merek dagang visual yang mengidentifikasikan sebuah brand.
Logo Anda adalah benang merah yang menghubungkan produk Anda dengan
persepsi yang tersimpan dalam benak konsumen (brand). Tanda sederhana
yang melekat dalam pikiran publik tersebut memberi mereka wadah untuk
menyatukan semua nilai-nilai brand Anda. Logo bukanlah brand, tetapi
dapat menjadi hal yang membawa asosiasi brand ke dalam pikiran
konsumen.
Karena itu, buatlah logo yang sesuai dengan nama dan visi Anda. Tentukan
pengalaman apa yang ingin Anda bangkitkan saat seseorang melihat logo
Anda, dan pastikan simbolisasi tersebut bisa ditampilkan melalui logo Anda.
Jika Anda sedang dalam proses untuk menciptakan sebuah logo baru,
pilihlah simbol yang dapat dengan mudah diingat, dapat dapat membawa
emosi dan kenangan yang Anda harap dapat ditimbulkan dari interaksi
pelanggan dengan brand Anda. Logo Anda harus sederhana namun unik,
serta menggunakan bentuk dan warna yang sesuai untuk mencapai reaksi
yang diperlukan dari target audiens Anda.
3) Tagline
Tagline merupakan bagian dari brand image Anda, karena itu tagline harus
mampu mengkomunikasikan visi dan misi Anda, dan konsisten dengan apa
yang Anda janjikan kepada publik Anda.
4) Grafik
Grafik bisa terdiri dari banyak hal yang dapat dipandang, termasuk bentuk
font yang digunakan untuk mencetak nama brand. Walt Disney memiliki
grafik nama yang cukup legendaris, begitupun Coca Cola.
5) Bentuk
Bentuk unik dan berbeda dari botol kaca Coca Cola pada akhirnya
membentuk sebuah identitas brand yang cukup kuat. Tak jauh berbeda,
adalah bentuk-bentuk produk Apple, mulai dari iPhone, iPod hingga iPad
yang meskipun selalu bervariasi, namun tetap mengesankan bentuk
minimalis elegan yang menjadi ciri khasnya pun merupakan salah satu
identitas yang tetap dipertahankan dan menjadi pembeda brand ini.
6) Warna
Bagi sebagian brand, warna juga bisa melambangkan identitas brand
tersebut. Sebut saja GreenPeace yang sesuai dengan warnanya selalu
menggunakan warna-warna yang berhubungan dengan alam, seperti hijau
dan cokelat. Atau, lagi-lagi Coca Cola yang identik dengan warna merah,
begitupun maskapai AirAsia dan Palang Merah Internasional.
7) Suara
Dalam hal ini, peranan sebuah jingle sangat berperan dalam mengaitkan
persepsi brand dengan sebuah produk/jasa. Tentu saja, Anda dapat
langsung mengenali jingle es krim Walls kapan pun Anda mendengarnya.
Soundtrack film Mission Impossible ya, film pun dapat menjadi sebuah
brand yang kuat juga menjadi salah satu penanda pentingnya asosiasi
suara terhadap persepsi brand.
8) Aroma
Yang satu ini mungkin sedikit aneh, namun pada kenyataannya perpaduan
aroma mawar-melati-musk dari Chanel No. 5 telah didaftarkan sebagai
merek dagang, dan membuktikan bahwa aroma juga bisa dianggap sebagai
identitas sebuah brand.
9) Citarasa
Kentucky Fried Chicken mengklaim ayam-ayam gorengnya memiliki citarasa
yang berbeda karena diracik dari 11 bumbu dan rempah rahasia.
10) Pergerakan
Mungkin hanya Lamborghini yang memiliki mobil dengan bukaan pintu ke
atas, bukannya ke samping seperti pada umumnya. Nyatanya, pergerakan
yang unik tersebut menjadi identitas kuat yang membedakan Lamborghini
dan produsen mobil lainnya.
Bab IV
Memaksimalkan Brand demi Kemajuan Perusahaan
Dimulai dari sejak Anda membuka mata di pagi hari, menyeduh kopi,
menyalakan televisi dan menonton berita, sambil membaca koran dan
membuat sereal sarapan. Hanya dalam waktu kurang dari satu jam saja,
Anda sudah bisa berinteraksi dengan puluhan brand, bukan? Hitunglah
berapa banyak iklan di halaman surat kabar yang Anda baca walaupun
sekilas, berapa banyak iklan yang menyelingi siaran berita pagi Anda yang
mungkin Anda dengar jingle-nya saja? Bahkan, surat kabar dan stasiun
televisi yang Anda pilih pun sebuah brand. Belum lagi, kemasan produk yang
Anda jumpai saat ingin membuat kopi, atau membuat sereal sarapan, dan
banyak lagi kemasan produk perawatan tubuh yang menanti Anda di kamar
mandi. Bisa dibilang, hampir setiap waktu Anda selalu dikelilingi oleh brand.
Maka, tak peduli apakah Anda adalah bagian dari sebuah organisasi nirlaba,
pemerintah tata kota, bisnis yang berkembang, ataupun individu, Anda
harus berpikir tentang branding, sebab keberhasilan suatu produk, layanan,
individu, bisnis, organisasi, atau bahkan kota didasarkan pada keunikan, hal
yang membedakannya dari para pesaing. Itulah makna branding yang
sebenarnya
memilikinya.
menciptakan
poin
spesifik
dalam
jiwa
konsumen
dan
Brand yang efektif menciptakan persepsi bahwa tidak ada produk, layanan,
organisasi atau komunitas lain yang menyerupai Anda, entah perbedaannya
pada manfaat, bentuk, kemudahan penggunaan, harga atau prestise, yang
pasti konsumen yakin bahwa Anda menawarkan sesuatu yang luar biasa.
Untuk itu, banyak faktor yang memegang peranan, dan dapat berwujud
maupun tidak berwujud, termasuk dekorasi kantor, pakaian personil, filsafat
organisasi, kualitas layanan, desain materi cetak ataupun nilai tambah
layanan. Intinya semua yang konsumen Anda sentuh, lihat atau dengarlah
akan membedakan Anda dari kompetisi.
Sebagai pelaku usaha, Anda mungkin kini bertanya, bagaimana Anda bisa
mencapai posisi tersebut, membuat brand Anda tampak menonjol di antara
jutaan brand yang tersedia? Bagaimana seorang konsumen bisa memilih
produk Anda di antara ratusan produk lain yang berjajar di sepanjang rak di
pasar swalayan?
Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan banyak orang dalam
proses pemasaran dan periklanan adalah bicara terlalu banyak. Kita semua
tahu, untuk menghasilkan produk berkelas dunia pasti sangat sulit, dan
butuh detil yang matang, dan terkadang detil-detil itulah yang paling tepat
mengkomunikasikan perbedaan Anda dengan para pesaing mengapa
produk/jasa Anda lebih baik daripada kompetitor. Itulah kebanggaan Anda,
hal-hal yang selalu ingin Anda katakan pada dunia. Namun, kenyataannya
adalah bahwa jika Anda bicara terlalu banyak, tidak akan ada yang
mendengarnya.
Coba kita ulang lagi kegiatan pagi Anda yang tadi. Perhatikan dengan baik,
berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk menatap sebuah iklan di
televisi atau media cetak, berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk
membaca kata demi kata yang tercetak dalam sebuah kemasan? Sepuluh
detik, atau bahkan kurang bukan? Itu karena, kita menyadari betul berapa
banyak brand yang ada di sekeliling kita, yang pastinya tidak akan mungkin
bisa kita tampung semuanya dalam relung pikiran yang terbatas. Akibatnya,
diri kita sudah terproses untuk menyaring hanya informasi-informasi
penting, rangsangan visual atau audio yang menarik dan kata-kata kunci
yang sesuai dengan kita dari setiap hal yang kita jumpai.
Itu sebabnya, sebagai pelaku branding kita harus mencari cara yang tepat
untuk bisa membuat pesan yang ingin kita sampaikan diterima dan direkam
dengan baik ke dalam pikiran target audiens kita. Beberapa strategi yang
bisa kita lakukan adalah dengan menyampaikannya dengan cara yang
ringan dan lucu. Sudah terbukti, berbagai penelitian yang dilakukan oleh
pelaku
industri
periklanan
menunjukkan
bahwa
orang
cenderung
Hal
lain
yang
konon
juga
bisa
menarik
perhatian
adalah
dengan
menggunakan gambar atau tokoh yang memiliki daya tarik seksual. Sudah
menjadi naluri biologis manusia untuk memperhatikan hal-hal yang memiliki
lagi,
Anda
mampu
menarik
perhatian
audiens,
saatnya
Anda
Dari kutipan tersebut, jelas bahwa untuk menciptakan persepsi yang kuat
dalam benak konsumen, Anda memerlukan publisitas yang baik. Mengapa
mempersuasi
mempercayainya.
Karena
Anda
itulah,
untuk
sebagai
membeli
pelaku
atau
usaha,
setidaknya
Anda
harus
Sampaikan berita kepada media untuk diterbitkan. Atau, lebih baik lagi,
pacu minat mereka untuk mengulas lebih banyak tentang perusahaan atau
produk Anda.
Untuk itu, Anda perlu penulis, dan Anda perlu membantunya. Sebab, kisahkisah menarik seperti ini hanya dapat Anda jumpai dengan menggali ke
dalam
perusahaan
Anda
mengungkapkannya,
Anda
sendiri,
perlu
dan
jika
membantunya
Anda
dengan
ingin
penulis
semua
jenis
Lebih baik lagi, Anda juga bisa mengirimkan berita lengkap dengan fotonya.
Tentu saja, fotonya pun harus memiliki nilai berita. Percayalah, media akan
dengan senang hati menerbitkan berita dan foto Anda yang menurut mereka
memiliki nilai yang bisa mereka beritakan kepada audiensnya.
Memang,
keberhasilan
sebuah
program
PR
terkadang
sulit
untuk
Salah
satu
tujuan
dari
program
branding
yang
kuat
adalah
untuk
menciptakan sebuah konsep yang tak terlupakan. Dan untuk tetap melekat
di
dalam
benak
seseorang,
Anda
harus
terlebih
dahulu
memasuki
pikirannya. Hal ini memerlukan strategi branding yang terfokus, tajam dan
langsung kepada intinya. Bagaimana cara melakukannya?
Dalam setiap organisasi, mungkin saja terdapat lebih dari satu pembuat
keputusan. Jika itu masalahnya, bukan tak mungkin selera pribadi akhirnya
mengganggu pemasaran yang efektif. Untuk mencegah hal ini, tanyakan
pertanyaan berikut: "Apakah pilihan ini mengkomunikasikan kualitas brand
Anda?" Jawaban untuk pertanyaan ini selalu menjadi titik awal yang baik
untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Pada akhirnya, Anda mungkin akan memiliki daftar kualitas yang sangat
panjang. Cobalah untuk memangkasnya hanya dengan beberapa kualitas
paling menonjol saja. Kualitas ini haruslah menggambarkan mengapa brand
Anda berbeda dengan kompetitor Anda. Sekali lagi, kunci keberhasilan
branding adalah "diferensiasi, diferensiasi dan diferensiasi." Jadi, temukan
apa yang membuat Anda berbeda.
Lebih baik lagi, jika perbedaan itu sangat terfokus. Mungkin banyak orang
yang meragukan atau malah mencemooh keputusan Fred DeLuca saat
membuka gerai makanan yang hanya menjual satu jenis sandwich saja,
atau saat Howard Schultz membuka kedai kopi yang hanya menjual kopi dan
Charles Lazarus yang membuka toko bernama Supermarket Anak, yang
hanya menjual furnitur dan mainan anak-anak apalagi kemudian ia
menyingkirkan bisnis furniturnya, dan berfokus pada mainan saja. Namun,
lihatlah siapa yang kini berhasil mengembangkan tiga entiti bisnis raksasa,
Subway, Starbucks dan Toys"R"Us? Apakah itu berarti terfokus ide yang
buruk? Tentu saja tidak.
terutama
jika
kita
pemain
baru
dalam
dunia
bisnis.
Namun,
Mungkin Anda mulai bosan mendengarnya, namun sekali lagi, hal yang
membedakan Anda dengan kompetitor adalah kunci keberhasilan Anda.
Perusahaan atau produk/jasa Anda adalah kekuatan yang membedakan
Anda dari para pesaing. Temukan perbedaan yang paling menonjol,
misalnya apakah produk Anda berfungsi lebih baik, terlihat lebih bagus atau
berjalan dengan lebih mulus, atau mungkin layanan pelanggan Anda lebih
unggul? Kualitas ini dapat berfungsi sebagai pagar yang memisahkan Anda
dari pesaing Anda.
Tentu
saja,
kami
tidak
menyarankan
Anda
untuk
berbohong
dan
sampai
citra
yang
tersimpan
bersifat
negatif,
seperti
penipu
atau
pembohong.
Maksud kami adalah, jika Anda tidak memiliki perbedaan yang jelas,
teruslah
mencari
ataupun
ciptakan
sebuah
sifat
baru
yang
dapat
Apakah minuman soda pertama yang dipasarkan secara luas? Sudah pasti,
Coca Cola. Bagaimana dengan kamera pertama di dunia? Polaroid. Sudah
menjadi teori baku bahwa produk pertama yang dikenal pasar akan
menempati posisi yang paling kuat.
Namun, tentu saja tidak mungkin Anda selalu menjadi pionir dalam sebuah
industri. Bagaimana jika Anda telah didului oleh perusahaan lain, dan sangat
sulit sekali untuk merebut posisi nomor satu yang sudah lama dicokoli oleh
perusahaan tersebut? Kedengarannya pesimistis, tapi kami menyarankan,
tetaplah berada di nomor dua, namun menunjukkan prestasi yang gemilang.
Lihat saja Pepsi. Memang, dari segi pamor maupun angka penjualan, Pepsi
terbirit-birit di belakang Coca Cola, namun toh Pepsi tetap mampu
mempertahankan posisinya dengan baik di nomor dua. Bahkan, hingga kini
ada segmen pasar spesifik yang memang setia dan lebih memilih Pepsi
dibandingkan Coca Cola.
Nah, lantas bagaimana jika posisi pertama dan kedua pun telah terebut,
sementara Anda entah berada di nomor buncit keberapa? Ikutilah jejak
Subway. Subway sadar betul, untuk urusan makanan siap saji, ia tertinggal
jauh dan tak akan mungkin meruntuhkan kuasa McDonalds, Kentucky Fried
Chicken dan pemain-pemain besar lainnya. Lantas, apa yang ia lakukan?
Subway menciptakan sebuah segmen pasar baru: makanan siap saji sehat.
Dan, lihatlah betapa sekarang namanya erat diasosiasikan dengan konsep
tersebut. Jadi, jika Anda tidak mampu merebut dua posisi teratas, cobalah
untuk menciptakan sebuah pasar baru, di mana Anda menjadi rajanya,
seperti Subway.
Untuk menjadi sebuah brand yang kuat, diperlukan proses yang sangat
panjang, lengkap dengan dana yang besar dan usaha yang keras. Namun,
jangan lantas berpuas diri setelah memiliki brand yang baik, kemudian
langsung melekatkan brand Anda pada produk/jasa apapun yang Anda nilai
memiliki potensi. Istilahnya, jangan aji mumpung. Percayalah, hal itu
justru akan merugikan Anda sendiri.
Sudah banyak sekali contohnya, brand yang kuat hancur hanya karena
memutuskan
untuk
menjajal
industri
yang
lainnya.
Bahkan,
brand
Jika ingin beradu peruntungan dalam bidang usaha baru, contohlah Toyota.
Saat Toyota ingin meluncurkan kendaraan yang lebih mewah dan berkelas,
Toyota tidak menggunakan brandnya sendiri yang sudah terkenal di
kalangan kelas menengah dengan kenyamanan dan fungsionalnya. Toyota
membentuk sebuah brand baru, Lexus. Tentu saja, butuh waktu yang tidak
sebentar untuk Toyota menguatkan brand Lexus ini, namun toh hasilnya
sepadan, karena brand Toyota tetap kuat, sementara brand Lexus terus
tumbuh dan menjadi identitas baru di mata masyarakat.
Contoh
lain
yang
mengagumkan
adalah
Wrigley.
Jika
Anda
sedang
sadari, sebagian besar permen karet yang Anda temui di rak tersebut
merupakan keluaran Wrigley. Toh, karena dipasarkan dengan brand-brand
yang berbeda, konsumen tidak keberatan dan justru terus membelinya.
Kita tidak butuh branding ataupun marketing. Produk ini memiliki kualitas
tak terbantahkan, jadi ia pasti bisa menjual dengan sendirinya! Sudah
seberapa sering Anda mendengar kalimat senada itu?
Sayangnya, hal umum yang justru seringkali tidak disadari oleh para pelaku
bisnis adalah, kebanyakan orang memutuskan untuk membeli sebuah
produk/jasa bukan karena kualitas yang benar-benar dimiliki produk/jasa
tersebut,
melainkan
produk/jasa
itu.
karena
Dengan
persepsi
kata
lain,
mereka
terkadang
terhadap
tak
kualitas
peduli
dari
seberapa
Tidak percaya? Coba saja Anda tanyakan pada diri Anda sendiri. Seberapa
sering
Anda
membeli
sebuah
produk
semata-mata
karena
memang
Contoh saja, jika Anda sedang sakit kepala, dan di depan Anda ada dua
buah obat yang satu obat dari brand yang telah Anda kenal, sementara
yang satunya adalah obat racikan tanpa brand, obat manakah yang Anda
pilih? Tentunya obat dengan brand yang sudah Anda kenal bukan? Anda
tetap akan memilihnya secara tak sadar, meskipun Anda tahu bahwa
kandungan obat yang terkandung di dalamnya sama persis dengan obat
tanpa brand yang harganya lebih murah. Mengapa? Sebab, Anda meyakini
obat dengan brand tersebut memiliki khasiat yang lebih baik, lebih aman,
telah teruji klinis. Sekali lagi, semuanya bersumber dari persepsi Anda.
Terkadang, kita pun memilih sebuah produk bukan karena kualitas produk
itu sendiri, namun karena layanan yang diberikan oleh produsen produk
tersebut. Hal inilah yang menjadikan Dell sebagai perusahaan komputer
terkemuka. Bukan semata karena teknologinya terdepan, hanya karena
pelayanan konsumennya lebih ramah dan lebih bersedia membantu. Oleh
sebab itu, fokuskan kegiatan branding Anda pada persepsi konsumen. Cari
tahu apa yang konsumen paling inginkan, dan posisikan diri Anda sebagai
satu-satunya perusahaan, produk/jasa yang bisa memenuhi kebutuhan
tersebut.
Tentu saja, untuk hasil yang mendalam, persepsi yang ditanamkan haruslah
berdasar pada kualitas yang sesungguhnya. Jadi, pastikan apa yang Anda
janjikan pada konsumen benar-benar Anda wujudkan secara nyata.
adalah sosok seorang pria dalam pakaian Quaker, dan ketika itu
gambarnya tidaklah close-up melainkan seluruh tubuh. Kemudian, pada
tahun 1946, logonya menjadi gambar close-up Quaker Man. Ilustrasi
tersebut disempurnakan pada tahun 1957 oleh seorang seniman Chicago
terkemuka. Dan, hingga kini wajah tersebutlah yang muncul pada setiap
kemasan Quaker.
Lebih dari satu abad menggunakan logo yang hampir serupa, tidak mungkin
jika para petinggi perusahaan tersebut tidak merasa bosan, dan ingin
mengganti citra. Namun, kenyataannya hingga kini, konsistensi Quaker Oats
yang menjadikan produk ini terdepan dalam industri oatmeal dan menjadi
top of mind bagi konsumen.
Ingatlah bahwa konsumen tidak melihat logo, kemasan dan tagline Anda
sesering
yang
mengalami
Anda
kebosanan,
atau
ketidakpuasan
karena
mereka
detil-detil
akan
kecil.
Satu masalah yang mungkin bisa menjadi bibit malapetaka dalam sebuah
perusahaan adalah pergantian kepemimpinan. Masalahnya, setiap orang
memiliki selera dan preferensi masing-masing. Jadi, bukan tidak mungkin
jika kemasan atau logo atau identitas brand yang dipertahankan selama ini
dianggap tidak sesuai dan ingin diubah oleh pimpinan baru. Atau, mungkin
saja tim kreatif sedang gatal ingin mengubah warna atau bentuk atau
tampilan logo untuk mendapatkan nuansa yang lebih segar. Namun,
perubahan sekecil apapun dapat merusak dan merunyamkan sebuah brand.
Apa yang dimaksud dengan definisi brand? Apakah sama dengan visi atau
misi perusahaan? Tidak, definisi brand melingkupi hal-hal yang jauh lebih
kompleks daripada itu, dan lebih berpengaruh.
Definisi brand berlaku setiap waktu untuk sebuah perusahaan. Hal ini
mendefinisikan bukan hanya apa yang mereka lakukan, tapi siapa mereka
dan identitas apa yang ingin mereka tampilkan. Hal ini dapat menjadi tolak
ukur untuk menilai segala sesuatu dari mulai materi pemasaran, desain
ruang kantor, hingga gaya busana dan cara karyawan menerima telepon.
Setelah Anda memiliki definisi brand secara tertulis, Anda perlu melihat
cara-cara
menerapkan
definisi
brand
tersebut
ke
dalam
komunikasi
termasuk segala sesuatu mulai dari gaya fotografi, tampilan etalase dan
interior kantor, penampilan orang-orang di kantor maupun di acara-acara
luar kantor - semua itu menjadi bagian dari komunikasi brand Anda. Maka,
kendalikan dan kelolalah dengan benar.
Sekali lagi, brand tercipta dari sebuah konsistensi. Jadi, dengan konsistensi
jugalah brand dapat senantiasa terjaga dan terlindungi.
Bab V
Branding bersama Sribu.com
Salah satu elemen terpenting dari sebuah brand adalah logo. Sebagai
benang merah yang menghubungkan antara sebuah brand dengan persepsi
yang
tertanam
dalam
benak
masyarakat,
logo
haruslah
dapat
Ada banyak kriteria yang menentukan baik atau buruknya sebuah logo.
Namun, dari semua kriteria tersebut, yang paling mendasar dan krusial
adalah, logo harus mampu membingkai identitas brand dan menyampaikan
pesan yang tepat kepada publik.
seringkali
logo
baru,
menjadi
ataupun
tempat
ingin
pilihan
perusahaan
memperbaiki
logo
yang
yang
ingin
tengah
dimilikinya.
Tak hanya logo, Sribu.com juga menyediakan alternatif desain lain yang erat
kaitannya dengan branding perusahaan, mulai dari desain kartu nama, kop
surat, brosur, flyer, web hingga kemasan. Bahkan, kini Sribu.com pun telah
memiliki kapasitas untuk creative naming, yang pastinya akan memudahkan
perusahaan untuk mendapatkan nama brand, merek dagang maupun tagline
yang mengkomunikasikan identitasnya.