Anda di halaman 1dari 14

Aa

T YPOGRAPh Y
Perancangan Huruf

Monica Revias Purwa Kusuma, M.Sn


#11
Tahapan Merancang Huruf

Tahapan I

Proses Tahap I ini merupakan tahap awal dalam merancang huruf.


Tahap I dimulai dari pemilihan dan penetapan tema atau daerah yang
akan dipilih. Kemudian penetapan ide, konsep huruf dan pencarian data
(research).
Tahapan II

Proses Tahap II menjelaskan tentang langkah-langkah dalam


menganalisa hasil data baik berupa sejarah, artefak dan data lainnya.
Kemudian proses pemilihan artefak dan ornamen dasar serta proses
penyederhaan bentuk (cropping). Langkah berikutnya adalah proses
pemindahan objek atau ornamen yang telah disederhanakan ke dalam
file vector, reduction dan sketch.
Tahapan III

Proses Tahap III menjelaskan tentang proses membuat alternatif-


alternatif huruf, proses membuat huruf dengan menggabungkan hasil
objek/ornamen yang dipilih dengan beberapa alternatif. Kemudian
proses pemindaian (scan) hasil sketsa dan thumbnail, tracing, input
huruf dan proses pengaturan aturan huruf.
Tahapan IV

Proses Tahap IV merupakan proses generate atau render huruf, setelah


itu masuk ke proses install huruf ke OS window atau Mac. Setelah font di
install, kemudian dilakukan test penggunaan huruf sebagai proses font
preview dan terakhir adalah proses publish.
Aa
T YPOGRAPh Y
Penerapan Karakter Huruf Pada Logotype

Monica Revias Purwa Kusuma, M.Sn


#12
Logotype

Berasal dari kata logo, type (Merriam-Webster Dictionary),


merupakan sebuah huruf atau sebuah plat yang dicetakkan
yang memiliki makna, yang biasa dipergunakan sebagai nama
surat kabar atau lambang (1816).

Logotype merupakan bentuk ekspresi dan bentuk visual dari


konsepsi perusahaan, produk, organisasi maupun institusi.

Logotype merupakan lambang visual, yang memiliki bentuk


yang berasal dari filosofi organisasi yang bersangkutan. Selain
itu logotype biasanya menggunakan elemen bentuk yang
memiliki filosofi khusus, misalnya lingkaran sebagai simbol
persatuan, daun sebagai simbol pemerintahan,dan lain
sebagainya.
Logotype

Kelebihan menggunakan metode logotype, adalah sebagai berikut :


− Konsumen atau target audience mudah membaca, mengingat dan
melihat nama dan merek perusahaan atau produk.
− Tidak memakan tempat terlalu banyak dalam penempatan logo ke
dalam produk dan identitas perusahaan.

Kekurangan menggunakan metode logotype, adalah sebagai berikut :


− Metode logotype kurang bisa menggambarkan jenis usaha
perusahaan, apalagi pada perusahaan kecil-kecil atau yang baru
berdiri dan belum terkenal sangat tidak cocok menggunakan metode
ini karena target audience susah mengetahui jenis usaha perusahaan
tanpa ada gambar pendukung
Contoh Logotype
Kriteria Merancang Logo

Mampu berkomunikasi
Sebuah logo yang baik harus mampu menjadi sarana komunikasi
perusahaan dengan pelanggan. Artinya, logo yang dimiliki sebuah
perusahaan harus memiliki pesan yang kemudian dapat diterima oleh
calon pelanggan. Pesan tersebut bisa bervariasi, mulai dari nama dari
brand perusahaan, petunjuk atas jenis produk yang ditawarkan brand,
menyampaikan mood, sensasi, atau perasaan tertentu, dan lain-lain.

Relevan
Desain logo bukan hanya berkaitan dengan karya seni. Karena memiliki
fungsi sebagai sarana komunikasi brand, logo harus dibuat dengan
desain yang relevan. Jangan sampai calon konsumen memperoleh pesan
yang salah hanya karena logo tidak memenuhi kriteria yang satu ini.
Oleh karena itu, dalam proses pembuatannya, seorang desainer perlu
melakukan riset mendalam.
Mudah diingat
Kriteria desain logo yang baik, berkarakter dan profesional selanjutnya
adalah ketika desain tersebut mudah diingat oleh konsumen. Oleh karena
itu, seorang desainer perlu memiliki tingkat kreativitas tinggi untuk bisa
memperoleh desain logo yang unik.

Timeless
Timeless atau tak lekang oleh waktu menjadi kriteria desain logo yang
baik selanjutnya. Trik untuk memperoleh desain logo timeless adalah
membuatnya dari desain yang sudah ada dan dikenal luas. Sebagai
contoh, Apple yang menggunakan logo buah apel, bukan komputer, atau
Ferrari yang memakai logo kuda.
Dirancang dengan Baik
Sebuah logo tidak akan terlihat baik serta profesional kalau proses
perancangannya tidak dilakukan dengan benar. Ada dua elemen penting
yang berpengaruh besar pada pembuatan sebuah logo yang baik, yaitu
ide serta proses eksekusinya. Di dalamnya, seorang desainer perlu
memperhatikan konsistensi skala, harmonisasi warna, akurasi bentuk,
serta tipografi.

Serbaguna
Kriteria desain logo yang baik dan profesional terakhir adalah
kemampuannya untuk bisa digunakan dalam berbagai kepentingan.
Dengan begitu, perusahaan dapat memanfaatkan logo itu di mana saja,
mulai dari pemakaian pada kartu nama, header website, billboard,
hingga seragam perusahaan.
Langkah-langkah Merancang Logotype

Pahami Desain Brief


Pada tahap ini, desainer harus berkomunikasi dengan client secara jelas
dan rinci terkait desain brief logo yang akan dibuat. Mintalah kepada
client untuk menceritakan tentang deskripsi umum produk yang ia jual,
seperti nama brand, tagline, informasi dasar produk, jenis produk yang
diunggulkan, sasaran pelanggan, kompetitor brand, serta tanyakan pula
adakah brand besar yang memiliki tipe sama dengan bisnis yang
dijalankan. Selain itu, tentukan pula bersama client gaya logo yang
diinginkannya.

Mencari Font yang Cocok


Pada tahapan ini, desainer mencari font dasar yang cocok untuk
dijadikan logotype. Font yang dipilih harus sesuai karakter perusahaan
dan sesuai dengan desain brief yg telah diberikan.
Buatlah Sketsa
Pada tahap ini, desainer membuat sketsa mengacu font yang telah
dipilih. Font tersebut dapat diolah dan dikembangkan sesuai dengan ide
untuk mendapatkan desain logotype yang sesuai. konsep yang telah
diberikan.

Mendigitalkan Menggunakan Software Pembuat Vektor


Pada tahapan ini, desainer memindah sketsa ke dalam software
pembuat vektor dan mendigitalkan logotype tersebut. Di tahapan ini
warna juga dapat langsung diterapkan sesuai konsep.

Final Artwork
Langkah terakhir yakni, persetujuan dari client. Mintalah pendapat dari
client terkait logo yang sudah dibuat. Apakah ia merasa cocok dan puas
dengan desain logonya atau tidak. Sebab, logo dapat dicetak apabila
mendapat persetujuan dari client. Jika, pada tahap ini terdapat revisi,
desainer perlu menentukan berapa kali client berhak merevisi karya
tersebut berdasarkan kesepakatan di awal.

Anda mungkin juga menyukai