Anda di halaman 1dari 21

M.74100.010.

01
MENCIPTAKAN
KARYA DESAIN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
UPT BALAI LATIHAN KERJA SURABAYA
KEJURUAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DAFTAR ISI

PENGETAHUAN YANG DIPERLUKAN DALAM MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 1

1. CARA MENGUMPULKAN DATA-DATA AWAL DAN KEBUTUHAN MOOD/ KARAKTER VISUAL 1


2. CARA MELAKUKAN PROSES BRAINSTORMING 2
3. CARA MELAKUKAN PEMETAAN PEMIKIRAN (MIND MAP) 2
4. CARA MENETAPKAN KATA KUNCI 3
5. CARA MENGEMBANGKAN KARAKTER/MOOD VISUAL SESUAI ARAHAN DARI KONSEP DESAIN 4
6. CARA MENGEMBANGKAN SKETSA THUMBNAIL SESUAI KONSEP KREATIF. 5
7. CARA MEMODIFIKASI SKETSA THUMBNAIL MENJADI SKETSA KASAR 6
8. CARA MENGEMBANGKAN SKETSA BERWANA 7
9. CARA MENYESUAIKAN SKETSA BERWANA 7
10. CARA MENYESUAIKAN SKETSA BERWARNA DENGAN DESIGN BRIEF 8
11. CARA MENENTUKAN MEDIA KARYA DESAIN 8
12. CARA MENENTUKAN ELEMEN VISUALISASI KARYA DESAIN 8
13. CARA MENENTUKAN KOMPOSISI ELEMEN VISUAL/LAYOUT KARYA DESAIN 10
14. CARA MENYESUAIKAN KOMPOSISI ELEMEN VISUAL/LAYOUT DENGAN PRINSIP DESAIN DAN OBJEKTIF 11
15. MENGOLAH KOMPOSISI HURUF DAN TYPOGRAFI 12
16. CARA MENGEMBANGKAN ALTERNATIVE/VARIASE KARYA DESAIN 13
17. CARA MELENGKAPI KEMUNGKINAN PENCAPAIAN KONSEP YANG STRATEGIS 14
18. CARA BERDISKUSI TENTANG KESESUAIAN ALTERNATIVE WUJUD KARYA DESAIN DENGAN KONSEP DESAIN 15
19. CARA MEWUJUDKAN PURWARUPA/DUMMY SESUAL HASIL DISKUSI WUJUD KARYA DESAIN 16
20. CARA MEMAHAMI MATERIAL PURWARUPA SESUAI KONSEP DESAIN 16
21. CARA MEMBUAT DAN MEWUJUDKAN PURWARUPA SECARA RAPI DAN KOMPREHENSIF SESUAI DENGAN KONSEP
DESAIN 17

KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN DALAM MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 18

SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN DALAM MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 19

i
Pengetahuan yang Diperlukan
dalam Menciptakan Karya Desain

1. Cara mengumpulkan data-data awal dan kebutuhan mood/


karakter visual
Melakukan ceklis daftar data-data awal dan kebutuhan mood/karakter visual yang telah
dikumpulkan sebelumnya:
Tabel 1, Ceklis untuk data-data awal dan kebutuhan mood/karakter visual.

No. Uraian Ya Tidak


1. Apakah brief dari kllen tersedia?
Apakah data hasil riset awal (kuantitatif dan
2.
kualitatif) tersedia?

Apakah hasil riset tersebut penting dan berkaitan


3.
dengan permasalahan klien?
Apakah ada referensi visual yang bisa membantu
4.
memecahkan permasalahan?

Apakah referensi visual tersebut diterima Creative


5. Director dan bisa dikembangkan menjadi gagasan
kreatif?

Gambar 1, Contoh ceklis pada pembuatan web. Sumber: Pinterest

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 1


2. Cara melakukan proses brainstorming
Brainstorming, untuk mengumpulkan gagasan secara spontan dan anggota tim. Tim ini terdiri
dari creative writing (atau penulis ikian), art director (pengarah seni), desainer grafis, dan
dipimpin oleh kepala tim yang disebut grup head.
Tabel 2, Alur Proses Brainstorming.

Brainstorming
Brief
Diketahui dikelola oleh
dari
oleh CD gruphead
klien
dan tim

1. 2. 3. 4.
Klien memberi brief Account selaku Creative Director Grup head dan tim
yang berisi pihak penghubung mengetahui, lalu melakukan
permasalahan. antara klien dengan memberi mandat brainstorming,
jasa kreatif kepada grup head terdiri atas creative
menyampaikan untuk melakukan writing dan art
pada pimpinan jasa brainstorming, director. Jika perlu
kreatif, berikut guna memecahkan ditambah visualizer
penawaran harga. permasalahan. untuk memperjelas
konsep ide.

8. 7. 6. 5.
Klien menerima Dipresentasikan Gagasan ide Hasil brainstorming
gagasan tersebut. kepada klien, diikuti diketahui oleh berupa konsep ide.
oleh Account. Creative Director.

3. Cara melakukan pemetaan pemikiran (mind map)


Mind map merupakan metode pemetaan berpikir kreatif yang dikembangkan oleh Tony Buzan.
Mind map merujuk pada pola berpiiir divergen, yang menunjukan adanya percabangan pada
beberapa kata kuncinya.

Pola ini membantu desainer untuk mendapatkan gambaran visual yang diinginkan oleh klien,
dan membatasi ide-ide lain di luar itu.

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 2


Gambar 2, Mind map pada contoh kasus pembuatan logo.

4. Cara menetapkan kata kunci


Kata kunci atau keyword lazim digunakan dalam berbagai keperluan, misalnya untuk
menambah pemetaan mind map, atau browsing terkait dengan ide dan referensi. Pada desain,
kata kunci bisa menjadi pemaknaan denotasi yang kemudian diolah menjadi unsur desain.
Semisalkan foto, ilustrasi, atau bunyi huruf. Pemilihan kata kunci yang tepat dapat untuk
menguatkan ide gagasan, berdasarkan permintaan klien.
Tabel 3, Cara penetapan kata kunci disertal contohnya.

Cara Contoh
1. Menetapkan satu kata yang umum, 1. Contoh misalnya "makanan ringan".
seolah kita memposisikan diri Ini membantu dalam memulai
sebagal konsumen dari klien membuat mindmap.
tersebut.
2. Membuat persamaan kata, dan 2. "Snack" dipilih dari kata "makanan
memilih yang lebih populer. ringan", "cemilan", dan "kudapan".
Kata "snack" bisa membantu dalam
membuat tagline yang populer.
3. Menetapkan keyword yang lebih 3. "Snack anak-anak". Selain untuk
spesifik untuk menunjukan pembeli spesifikasi mind map, kata kunci ini
yang juga spesifik. bisa dikembangkan menjadi inisiatif
promosi dan aktivitas yang
berhubungan dengan anak-anak.
4. Tentukan jenis terkait keyword 4. Contoh snack kering, di antara
tersebut, bisa dibuat ke dalam pilihannya ada wafer, biskuit,
varian yang lebih spesifik lagi keripik.
berdasarkan jenisnya.
5. Fokus dan menentukan batasan, 5. Jika yang dibuat snack kering, maka
agar ide yang kita kembangkan tidak tidak memasukan daftar snack
meluas ke hal lain diluar konteks. basah seperti agar-agar, dst.

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 3


5. Cara mengembangkan karakter/mood visual sesuai arahan dari
konsep desain
Karakter atau mood visual bisa diartikan sebagai citra yang secara emosional menjadi identitas
dari klien tersebut. Contohnya pada operator seluler, warna merah adalah Simpati, dan warna
kuning adalah Mentari.

Gambar 3, Operator seluler di Indonesia.

Tabel 4, Cara mengembangkan karakter / mood berikut contohnya.

Cara Contoh
1. Adanya batasan: Karakter atau 1. Jika membuat logo berkonsep alam,
mood visual tidak keluar dari konsep maka tidak membuat logo
yang akan dibuat. berkonsep hi-tech.
2. Mengikuti arahan yang berada 2. Apa yang diinginkan kllen? Misalnya
dalam lingkup konsep. font berkesan elegan, hanya
menggunakan dua warna.
3. Menentukan tanda yang 3. Representasi dari alam misalnya
merepresentasikan konsep desain. gambar gunung, tumbuhan, sungai.

4. Menentukan elemen visual yang 4. Warna hijau mengintepretasikan


mengintepretasikan konsep desain. dedaunan, biru mengintepretasikan
air, garis lurus mengintepretasikan
ketegasan.
5. Berfikir terbuka dan menerima 5. Saran dari anggota tim, atasan, atau
masukan. masyarakat menjadi pertimbangan
desainer.

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 4


Gambar 4, Bentuk dan warna terkait "nature".

6. Cara mengembangkan Sketsa thumbnail sesuai konsep kreatif.


Sketsa thumbnail adalah kumpulan dari beberapa alternatif desain, yang dikembangkan dari
gagasan yang telah dirumuskan sebelumnya.

a. Sketsa thumbnail menggambarkan secara garis besar mengenai komposisi desain. Untuk
awalan, bisa dibuat dengan menggunakan pensil.

Gambar 5, Thumbnail yang dibuat dengan pensil. Sumber: Pinterest

b. Sketsa thumbnail lalu dibuat dengan menggunakan komputer untuk menampilkan


struktur dari elemen-elemen desain yang merepresentasikan ide, untuk dipresentasikan
kepada klien.
- Warna : Primer, sekunder, shade, tint
- Bentuk : Persegi, bulat, poligon
- Garis : Repetisi, linear, diagonal

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 5


- Typo : Serif, sanserif, handwritting
- Tekstur : Halus, kasar
c. Terstruktur dari prinsip untuk menguatkan pesan.
- Keseimbangan : Simetris atau asimetris
- Kesatuan : Melibatkan seluruh/sebagian unsur desain
- Ritme : Ada pengulangan / irama unsur desan
- Penekanan : Bagian mana yang mau dikuatkan
- Proporsi : perbandingan antar elemen desain

Gambar 6, Thumbnail yang dibuat dengan komputer. Sumber: GTAwiki.com

d. Setelah di approve, maka logo thumbnail siap dikirim kepada klien.

7. Cara memodifikasi sketsa thumbnail menjadi sketsa kasar


a. Sketsa thumbnail yang telah dibuat diperbesar, dan disertai dengan dengan detail unsur-
unsur desain (jika telah disetujui klien).

Gambar 7, Contoh rough design dengan perubahan pada warna. Sumber: pinterest

b. Sketsa dummy yang telah diperbaharui (jika ada revisi dari klien) dan dibuat dalam ukuran
besar.

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 6


Gambar 8, Contoh rouhg design hasil revisi klien. Sumber: pinterest

c. Modifikasi sketsa thumbnail dalam ukuran besar, lebih mendetail, merupakan kuncian
dari gagasan ide yang dibuat desainer terhadap permintaan dari klien.
d. Kuncian tersebut merupakan bentuk pra-final atau pra-komperhensive.

8. Cara mengembangkan sketsa berwana


a. Sketsa berwarna merupakan bentuk komperhensive dari sketsa kasar.
b. Sketsa berwarna sudah memiliki acuan warna yang disebut color chip. Contohnya pada
media cetak: Jika hijau, berapa rumus CMYK nya? Pada media layar digital: Jika hijau,
berapa rumus RGB nya?

Gambar 9, Contoh rough design dengan color chip CMYK. Sumber: masterbrandcenter

9. Cara menyesuaikan sketsa berwana


a. Sketsa berwarna harus bisa dikonfigurasikan pada saat dihadapkan pada warna hitam-
putih.

Gambar 10, Contoh konfigurasi warna logo dengan background warna tertentu. Sumber: sangdes.com

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 7


b. Sketsa berwarna memiliki aturan, pada saat pengaplikasian pada warna-warna lain, yaitu
warna-warna yang boleh diaplikasikan dan tidak boleh diaplikasikan.

Gambar 11, Contoh pengaplikasian logo dengan warna lain. Sumber: studentstelkomuniversity.com

10. Cara menyesuaikan sketsa berwarna dengan design brief


Sketsa berwarna harus memiliki kesesuaian dengan permintaan klien. Karenanya perlu
dilakukan cek ulang, apakah:

a. Sketsa berwarna tersebut sudah sesuai dengan data-data awal?


b. Sketsa berwarna tersebut memiliki keterikatan dengan mind map yang sudah dibuat?
c. Sketsa berwarna tersebut sudah sesuai dengan gagasan yang dicapai pada saat melakukan
brainstorming?
d. Karakter/mood visual sketsa tersebut tidak melanggar arahan konsep desain?
e. Sketsa berwarna tersebut dan menjawab permasalahan desain?

11. Cara menentukan media karya desain


Karya desain umumnya dapat diaplikasikan dalam dua media, yaitu:

a. Media cetak
Karya desain dapat diaplikasikan sebagai satu kesatuan utuh, atau bagian dari buku atau
ilustrasi dan animasi pada sebuah media promosi (contoh: poster, Man, dst).
b. Media digital
Karya desain dapat diaplikasikan sebagai satu kesatuan utuh, atau bagian dari website,
multimedia, animasi, games, aplikasi, dan lainnya.

12. Cara menentukan elemen visualisasi karya desain


Cara menentukan elemen visualisasi karya desain merupakan teknik mengaplikasikan prinsip
dan elemen desain dalam komunikasi visual. Adapun langkah-langkah dalam menentukan
elemen visual untuk sebuah karya desain diantaranya:

a. Mengolah komposisi visual dari bentuk-bentuk geometris bujur sangkar, persegi panjang,
lingkaran, segitiga, yang selanjutnya akan digunakan dalam sebuah karya desain.

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 8


Gambar 12, Contoh Mengolah Bentuk Geometris dalam Sebuah Karya Desain.

b. Mengolah komposisi warna yang selanjutnya akan digunakan dalam sebuah karya desain.

Gambar 13, Contoh Aplikasi Warna dalam Sebuah Karya Desain.

c. Mengolah komposisi garis yang selanjutnya akan digunakan daam sebuah karya desain.

Gambar 14, Contoh Aplikasi Line/Garis dalam Sebuah Karya Desain.

d. Mengolah komposisi huruf dan tipografi dengan aplikasi warna dan desain yang
selanjutnya akan digunakan dalam sebuah karya desain.

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 9


Gambar 15, Contoh Aplikasi Huruf/Typografi dalam Sebuah Karya Desain.

e. Mengolah komposisi texture yang selanjutnya akan digunakan dalam sebuah karya
desain.

Gambar 16, Contoh Aplikasi Huruf/Typografi dalam Sebuah Karya Desain.

13. Cara menentukan komposisi elemen visual/layout karya desain


Langkah-langkah dalam menentukan komposisi dari setiap elemen diantaranya:

a. Meneritukan format
Adalah segala sesuatu yang dibutuhkan terkait media tempat mengaplikasikan
perwajahan. Pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah:
Standar dimensi ukuran media (panjang x lebar). Penentuan layout, apakah itu meliputi
margin, grid sistem, atau kolom.
b. Perwajahan
Yaitu membuat, memilih, dan memesan elemen visual yang dibutuhkan, untuk
diaplikasikan ke dalam format desain, misalnya: Teks dari copywriter, Image dari
ilustrator, atau stock image, Foto dari fotografer, atau stock photo, dan lainnya

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 10


14. Cara menyesuaikan komposisi elemen visual/layout dengan
prinsip desain dan objektif
Menyesuaikan komposisi elemen visual dengan prinsip desain, diperlukan untuk
menerapkan/mengaplikasikan elemen-elemen tersebut ke dalam media. Karenanya perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Melakukan pemetaan pada struktur desain


Proses pemetaan ini adalah membagi dimensi media menjadi beberapa bagian. Hal ini
diperlukan untuk menyatukan elemen-elemen desain menjadi sebuah struktur rancangan
yang baik, kuat, dan jelas.

Gambar 17, Contoh pemetaan dimensi media, pemetaan ini menggunakan kaidah yang disebut grid sistem
(sumber:pinterest).

Dalam pemetaan tersebut, terdapat beberapa prinsip desain yang bisa digunakan untuk
mengaplikasikan elemen visual:
Unity, adalah prinsip kesatuan. Prinsip ini menyatukan berbagai unsur desain hingga
menjadi sebuah struktur yang utuh dan menguatkan pesan.

Gambar 18, Contoh Aplikasi Unity pada Karya Desain.

Balance atau prinsip keseimbangan.


Terdiri atas penataan simetris (seimbang), asimetris (tidak seimbang), dan radial.

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 11


Gambar 19, Contob Aplikasi Balance dengan prinsip simetris dan asimetris.

Contrast, adalah perbandingan ekstrem antar unsur desain yang sama, hingga terlihat
menonjolan.

Gambar 20, Contoh Aplikasi Contrast pada Karya Desain.

Color & Value, adalah merancang kombinasi warna yang menghasilkan mood yang
diharapkan muncul dalam sebuah karya desain.

Gambar 21, Contoh kombinasi dari warna jingga-kuning, dan berdekatan dengannya menghasilkan mood
panas (pinterest).

15. Mengolah komposisi huruf dan typografi


Untuk menciptakan kesan tertentu pada sebuah karya desain, diperlukan pengaturan dan
penataan huruf yang baik. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan diantaranya:

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 12


1) Lakukan pengolahan komposisi huruf dan tipografi, dengan memahami jenis huruf
seperti: Serif (huruf dengan kait), Sans Serif (huruf tanpa kait), Script (huruf sambung),
dan dekoratif.

Gambar 22, Contoh huruf sans serif (tanpa kait) dan serif (berkait). Keduanya mampu mengintepretasikan
kesan tertentu (shyfont).

2) Pastikan huruf yang digunakan pada karya desain: memiliki jarak dan keterbacaan yang
jelas.

Gambar 23, Contoh leading, susunan huruf dengan jarak vertikal (buferblog).

Gambar 24, Contoh tracking, susunan huruf dengan jarak horizontal (kennebec publishing).

3) Lakukan kombinasi ukuran dan jenis huruf untuk memberikan mood/kesan tertentu.

Gambar 25, Contoh kombinasi huruf dan size font.

16. Cara mengembangkan alternative/variase karya desain


Mengembangkan alternatif desain bisa dilakukan dengan mempertahankan branding yang
sudah ada sebelumnya. Mempertahankan branding pada warna, font, logo, dan layout. Contoh

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 13


dari pemanfaatan prinsip ini pada varian produk konsumsi. Perbedaannya terletak pada foto
dan warna varian yang disertai penekanan (emphasis).

Gambar 26, Contoh pengembangan aiternatif karya desain. (pinterest)

Selain itu, Karya desain tidak boleh merubah BIG IDEA yang sudah ditetapkan klien. Contohnya,
altenatif desain tidak boleh merubah logo, besar logo, atau posisinya, dan warnanya. Kecuali
dengan alasan tertentu.

Gambar 27, Contoh Logo produk yang dipertahankan.

17. Cara melengkapi kemungkinan pencapaian konsep yang strategis


Kemungkinan pencapaian konsep yang strategis dapat dilakukan dengan melengkapi cek list
berikut:

No. Cek List Ya Tidak


Apakah karya desain sudah sesuai dengan tujuan dan
1.
penyelesaian permasalahan yang ingin dicapai
Apakah karya desain sudah sesuai dengan hasil
2.
brainstorming awal

Apakah karya desain sudah sesuai dengan peta pemikiran


3.
yang diharapkan
Apakah karya desain sudah memenuhi seluruh aspek kata
4.
kunci yang ditetapkan

Apakah karya desain sudah sesuai dengan karakter/mood


5.
visual yang diarahkan

Apakah karya desain sudah dikembangkan sesuai dengan


6.
sketsa thumbnail dan konsep kreatif

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 14


No. Cek List Ya Tidak
7. Apakah karya desain sudah sesuai dengan sketsa kasar

8. Apakah karya desain sudah sesuai dengan sketsa berwana


9. Apakah karya desain sudah sesuai dengan design brief
Apakah karya desain sudah sesuai dengan media yang
10.
akan digunakan

Apakah karya desain sudah memenuhi kaidah elemen/


11.
visualisasi karya desain

Apakah karya desain sudah memenuhi kaidah komposisi


12.
elemen visual/layout karya desain

Apakah karya desain sudah menyesuaikan komposisi


13.
elemen visual/layout dengan prinsip desain dan objektif

Apakah karya desain sudah diturunkan dalam (minimal)


14.
tiga turunan ide

Jika seluruh jawaban yang terpenuhi adalah YA, maka bisa dipastikan pencapaian konsep
strategi dari sebuah karya desain terpenuhi. Namun jika sebaliknya, maka pertimbangkan
kembali karya desain anda.

18. Cara berdiskusi tentang kesesuaian alternative wujud karya


desain dengan konsep desain
Untuk berdiskusi tentang kesesuaian alternative wujud karya desain, dapat dilakukan dengan
melengkapi cek list berikut:

No. Cek List Ya Tidak


Apakah karya desain sudah mendapat persetujuan dari
1.
creative director
Apakah karya desain sudah mendapat persetujuan dari
2. account executive (yang menjembatani hubungan antara
desainer dengan klien)
Apakah karya desain sudah mendapatkan persetujuan
3.
dari klien

Jika seluruh jawaban yang terpenuhi adalah YA, maka bisa dipastikan karya desain sudah sesuai
dengan alternative wujud yang ingin dicapai. Jika sebaliknya maka pertimbangkan kembali
karya desain anda.

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 15


19. Cara mewujudkan purwarupa/dummy sesual hasil diskusi wujud
karya desain
Untuk mewujudkan purwarupa/dummy sesuai hasil diskusi wujud karya desain dapat dilakukan
dengan melengkapi cek list berikut:

No. Cek List Ya Tidak


Apakah media penyampalan karya desain sudah
1.
ditetapkan
Apakah standar ukuran dari kertas, bidang, ruang, atau
2. media yang digunakan untuk mengaplikasikan karya
desain sudah ditetapkan
Apakah teknik cetak/teknik aplikasi karya desain sudah
3.
ditetapkan
Apakah teknik penjilidan/teknik finishing dan karya desain
4.
sudah ditetapkan

Jika seluruh jawaban yang terpenuhi adalah YA, maka bisa dipastikan karya desain dapat
diwujudkan menjadi purwarupa/dummy. Jika sebaliknya maka pertimbangkan kembali karya
desain anda.

20. Cara memahami material purwarupa sesuai konsep desain


Untuk memahami material purwarupa sesuai konsep desain dapat dilakukan dengan
melengkapi cek list berikut:

No. Cek List Ya Tidak


Apakah media penyampaian karya desain sudah sesuai
1.
dengan konsep desain
Apakah standar ukuran dari kertas, bidang, ruang, atau
media yang digunakan untuk mengaplikasikan karya
2.
desain sudah ditetapkan sudah sesuai dengan konsep
desain
Apakah teknik cetak/teknik aplikasi karya desain sudah
3.
ditetapkan sudah sesual dengan konsep desain
Apakah teknik penjilidan/teknik finishing dan karya desain
4.
sudah ditetapkan sudah sesuai dengan konsep desain

Jika seluruh jawaban yang terpenuhi adalah YA, maka bisa dipastikan karya desain dapat
diwujudkan menjadi purwarupa/dummy. Jika sebaliknya maka pertimbangkan kembali karya
desain anda.

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 16


21. Cara membuat dan mewujudkan purwarupa secara rapi dan
komprehensif sesuai dengan konsep desain
Untuk membuat dan mewujudkan purwarupa secara rapi dan komprehensif sesuai dengan
konsep desain dapat dilakukan dengan melengkapi cek list berikut:

No. Cek List Ya Tidak


Apakah purwarupa karya desain sudah sesuai media
1.
penyampaian
Apakah ukuran purwarupa karya desain sudah sesuai
2.
dengan standar ukuran dari media yang ditetapkan
Apakah teknik cetak/teknik aplikasi karya desain sudah
3.
sesual dengan hasil yang diinginkan
Apakah teknik penjilidan/teknik finishing dan purwarupa
4.
karya desain sudah sesuai dengan hasil yang diinginkan
Apakah purwarupa karya desain sudah mendapat
5.
persetujuan dari creative director
Apakah purwarupa karya desain sudah mendapat
6. persetujuan dari account executive (yang menjembatani
hubungan antara desainer dengan klien)
Apakah purwarupa karya desain sudah mendapatkan
7.
persetujuan dari klien

Jika seluruh jawaban yang terpenuhi adalah YA, maka bisa dipastikan purwarupa karya desain
tersaji secara rapi dan komprehensif sesuai dengan konsep desain. Jika sebaliknya maka
pertimbangkan kembali karya desain anda.

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 17


Keterampilan yang Diperlukan
dalam Menciptakan Karya Desain
1. Menyiapkan data awal dan kebutuhan untuk membangun mood/karakter visual
2. Menentukan sebuah konsep desain
3. Mengembangkan karakter/mood visual
4. Mengembangkan Sketsa thumbnail
5. Menterjemahkan konsep kreatif menjadi sebuah sketsa thumbnail
6. Memodifikasi sketsa thumbnail
7. Mengembangkan sketsa kasar
8. Menyesuaikan sketsa berwarna dengan design brief
9. Menentukan media karya desain
10. Menentukan elemen visualisasi karya desain
11. Menentukan komposisi elemen visual/layout karya desain
12. Menyesuaikan komposisi elemen visual/layout dengan prinsip desain dan objektif
13. Mengembangkan alternative/variasi karya desain
14. Memahami konsep strategis pengembangan desain
15. Mampu berdiskusi tentang kesesuaian alternative wujud karya desain
16. Membuat karya desain sesuai dengan konsep desain
17. Mengeksekusi purwarupa/dummy sesuai hasil diskusi wujud karya desain
18. Mengolah material purwarupa untuk berbagai konsep desain
19. Membuat purwarupa sesuai dengan konsep desain
20. Mewujudkan purwarupa secara rapi dan komprehensif sesuai dengan konsep desain

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 18


Sikap Kerja yang Diperlukan
dalam Menciptakan Karya Desain
1. Cermat dan teliti dalam setiap proses penciptaan karya desain.
2. Taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan pedoman yang
dilakukan dalam setiap proses penciptaan karya desain.
3. Berpikir analitis serta evaluatif waktu melakukan analisis untuk menghasilkan karya desain.
4. Taat hukum dalam setiap proses karya desain sehingga tidak rnelanggr etika dan norma-
norma hukum, khususnya hak atas kekayaan intelektual.

M.74100.010.01 – MENCIPTAKAN KARYA DESAIN 19

Anda mungkin juga menyukai