Anda di halaman 1dari 10

Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.

com

TEKNIK VOKAL, GESTURE


DAN BAHASA TUBUH
Pelatihan Public Speaking bagi Dosen FKM Universitas Negeri Jember
Tanggal 25 Agustus 2017

Bab 1.PENDAHULUAN
P
ublic speaking adalah berbicara didepan umum, dan pastinya
seorang public speaker akan menjadi center of attention. Faktor
yang paling berpengaruh dalam public speaking adalah 3V, yaitu:
vokal, verbal dan visualisasi. Teknik vocal adalah kemampuan mengolah
artikulasi dan ekspresi suara. Verbal berkaitan dengan susunan kata-kata
yang diucapkan, sedangkan visualisasi adalah gesture dan Bahasa tubuh
seorang pembicara

Bab 2.TEKNIK VOKAL PUBLIC SPEAKING

T
eknik vokal terpenting adalah intonasi yang benar, stressing pada
kata/kalimat tertentu yang dianggap penting, pelan saat
permulaan dan akhir (volume), mainkan kecepatan berbicara
(speed/tempo) biar gak monoton, perhatikan pula artikulasi (kejelasan
kata/kalimat) dan pelafalan kata yang benar (pronounciation).

Seorang public speaker yang baik berbicara natural dan wajar. Natural
berarti tidak berlebihan dan wajar berarti mengetahui siapa audiens kita
dan dimana serta kapan kita berbicara. Ekspresi (visualisasi) memang
dibutuhkan, namun jangan berlebihan, karena bisa mengurangi
pemahaman terhadap isi yang disampaikan.

Vokal sangat berpengaruh dalam public speaking. Olah vokal yang perlu
diperhatikan adalah vokal yang jelas, artikulasi, intonasi dan power.
Pernafasan, lion face (senam muka) dan humming adalah latihan yang
dapat dilakukan untuk memperjelas vokal. Gunakan suara asli (natural),
jangan meniru suara orang lain atau dibuat-buat. "Merdukan" dengan
"suara perut" (diafragma). Ini bisa dilatih.

MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 1
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com

Ada 3 hal yang harus dipahami & diamalkan oleh siapa saja yang ingin
menjadi pembicara efektif (effective speaker) dan mengesankan yaitu:
(1) Volume – to be heard. Agar terdengar baik, (2) Clarity - to be
understood. Agar dimengerti, (3) Variety - to add interest. Agar menarik

1) Volume / Volume Suara

Pengaturan volume public speaking kita harus sesuaikan agar pas di


telinga audiens. Kita terbiasa mengatur volume suara radio atau televisi
agar terdengar “pas” di telinga. Saat berbicara, secara alami kita bisa
mengatur volume. Berbicara berdua, berbisik, dan di depan orang
banyak tentu membutuhkan volume yang berbeda.

Saat berbicara di depan sekelompok orang atau di sebuah rapat, sangat


penting untuk tidak pernah megarahkan pembicaraan kepada orang
tedekat atau barisan paling depan. Atur volume dengan baik agar semua
orang bisa mendengarkan dengan baik.

Salah satu “pedoman”-nya adalah “berbicaralah kepada orang paling


belakang”. Maksudnya, berbicara dengan volume yang sekiranya bisa
didengarkan semua hadirin.

2) Clarity / Kejelasan

Kejelasan. Berbicaralah dengan jelas. Beberapa orang cenderung


berbicara melalui “gigi yang tercengkram” (clenched teeth) dan dengan
sedikit gerakan di bibirnya, tidak membuka mulutnya, sehingga gagal
mengeluarkan suara pembicaraan yang tepat dan terdengar baik oleh
audiens.

Suaranya terkunci di mulut, tidak dibiarkan keluar. Artikulasi yang baik


sangat penting untuk menyampaikan pesan secara lisan. Latihlah
artikulasi dengan, misalnya, berlatih huruf vokal A-I-U-E-O.

3) Variety / Variasi Nada

Gunakan variasi nada suara. Jangan monoton! Agar pembicaraan efektif


dan menarik, terapkan teknik tertentu. Selain itu, sangat penting untuk
tidak mengeluarkan suara false atau seakan-akan sedang bermain drama
(acting). Gunakan suara asli, natural voice!

Variasi vokal publik speaking dapat dicapai melalui variasi dalam hal:

a. Pace.
Ini soal kecepatan berbicara. Jika berbicara terlalu cepat, audiens tidak
akan punya waktu cukup untuk menangkap pesan yang kita sampaikan.

MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 2
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com

Yang terbaik adalah “tempo sedang”, namun sesekali percepat dan


perlambat. Ini akan menjadikan pembicaraan kita menarik.

b. Volume
Atur volume dengan sesekali menaikkan atau menurunkannya. Ini bisa
menciptakan penekanan. Jika Anda menurunkan suara ke hampir berbisik
ketika mengatakan satu-dua kalimat, ini akan membuat audiens tiba-tiba
memberikan perhatian penuh. Namun, hati-hati, jangan terlalu sering
menggunakan teknik ini.

By raising or lowering volume occasionally, you can create emphasis. If


you drop your voice to almost a whisper (as long as it is projected) for a
sentence or two, it will make your audience suddenly alert, be careful
not to overuse this technique.

c. Pitch – Inflection – Emphasis


Saat berbicara di depan umum (public speaking, speaking in public,
pidato), cobalah sampaikan informasi dengan sebanyak mungkin energi
vokal dan semangat (vocal energy and enthusiasm).

Berikan penekanan pada kata-kata dan frasa tertentu, terutama saat


menyampaikan info atau fakta terpenting. Ini akan membantu
menciptakan variasi.

d. Pause
Pauses are powerful! Jeda itu sangat kuat dalam menciptakan
pembicaraan yang menarik dan efektif. Jangan “nyerocos terus” tanpa
jeda.

Pause (jeda) akan memunculkan perhatian khusus atau mendapatkan


perhatian sebelum pesan penting. Pause artinya hening atau diam
sejenak. Pauses mean silence for a few seconds.

Tubuh
Vocal yang tidak ditunjang gerakan tubuh yang baik dan bertenaga hanya
akan menjadi serangkaian kata yang kurang bermakna ketika di
lontarkan.

MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 3
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com

Bab 3. GESTURE & BAHASA TUBUH


"Gesture is a hand movement that is as much a part of language as
speech."
Gesture

G
esture (garakan isyarat) adalah gerakan tubuh yang khusus
digunakan untuk menyampaikan makna dan memberikan tekanan.
Kita dapat menciptakan berbagai gerak isyarat dengan
menggunakan bagian anggota tubuh mana pun, sperti kepala, bahu, kaki
atau telapak kaki. Secara umum, kita memakai lengan dan tangan.
Ketika kita tengah bicara, apa yang kita lakukan terhadap kedua tangan
kita? Kita dapat memanfaatkannya secara maksimal untuk menaikkan
bobot presentasi kita.
Ada sejumlah pembicara yang cenderung memasukkan salah satu atau
kedua belah tangan mereka ke dalam saku atau menaruhnya di belakang
punggung.
Sedangkan kita seharusnya dapat memanfaatkan gerak isyarat dalam
komunikasi dengan berbagai cara, yang sifatnya berubah-ubah,
tergantung pada budaya setempat. Gerak isyarat sangat erat kaitannya
dengan cara kita berkomunikasi dan mengekspresikan diri kita sendiri.
Fungsi gesture
Gesture membuat pembicaraan lebih hidup karena pembicara tidak
hanya mengandalkan vocal saja. Fungsi gesture adalah:
1. Meningkatkan pemahaman
Dengan gesture, peserta lebih mudah memahami apa yang disampaikan
oleh pembicara. Sebab dia memberikan gambaran visual terhadap materi
yang disampaikannya.
2. Menunjukkan ciri khas
Geture bisa memberikan ciri khas kepada pembicara. Anda pasti
mengenal Ustad Maulana yang sering muncul di TV setiap pagi. Ustad
tersebut memiliki gesture yang unik sehingga diingat oleh audien.
3. Memudahkan penjelasan
Gesture yang tepat memudahkan pembicara dalam memberikan
penjelasan kepada audien. Dia bisa menggerakkan tangan maupun
anggota tubuh untuk memberikan ilustrasi.
4. Menunjukkan emosi

MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 4
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com

Emosi bisa ditunjukkan melalui gesture. Anda pasti bisa membedakan


antara gesture orang marah dengan gesture orang sabar. Orang yang
sedang emosi biasanya banyak melakukan gesture. Misalkan tangan
mengepal.
5. Menarik perhatian
Gesture bisa digunakan untuk menarik perhatian audien. Sebab gesture
bisa mengalihkan pandangan audien dan tertuju kepadanya.
Macam-macam gesture yang dapat dipahami orang lain adalah gesture
dengan tangan, gesture dengan badan, gesture dengan kepala dan
wajah, dan gesture dengan kaki. Bahasa tubuh atau gesture dengan
tangan adalah bahasa tubuh yang tercipta oleh posisi maupun gerak
kedua tangan. Bahasa tubuh yang tercipta oleh kedua tangan merupakan
bahasa tubuh yang paling banyak jenisnya. Bahasa tubuh dengan tubuh
adalah bahasa tubuh yang tercipta oleh pose atau sikap tubuh seseorang.
Bahasa tubuh dengan kepala dan wajah adalah bahasa tubuh yang
tercipta oleh posisi kepala maupun ekspresi wajah. Sedangkan bahasa
tubuh dengan kaki adalah bahasa tubuh yang tercipta oleh posisi dan
bagaimana meletakkan kaki.

Gestur dan Maknanya


Berikut ini adalah contoh dari gerakan non-verbal berupa gesture yang
memiliki arti yang sama dan berbeda di beberapa negara.
a. Ketika kita bahagia, kita biasanya tersenyum. Dengan kata lain,
tersenyum biasanya ekspresi senang. Hal ini juga dapat
menunjukkan kasih sayang, menyampaikan kesopanan atau bahkan
menyamarkan perasaan yang sebenarnya. Tapi, itu tergantung
pada situasi dan hubungan. Senyum wanita pada seorang petugas
polisi tidak membawa arti yang sama ketika dia tersenyum kepada
seorang anak muda. Dalam budaya Asia termasuk Indonesia,
tersenyum juga digunakan untuk menutupi rasa sakit emosional
atau malu. Ketika siswa terlambat datang ke kelas atau mereka
tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru, mereka mungkin
tersenyum untuk menutupi rasa malu mereka.
b. Ketika kita sedih atau marah, kita bisa mengerutkan dahi,
cemberut, atau bahkan menangis. Dalam budaya Arab dan Iran,
orang mengekspresikan kesedihan secara terbuka. Mereka
meratap keras, sementara orang-orang dari China, Jepang, dan
Indonesia lebih tenang.
c. Ketika kita menunjukkan "tidak" atau negasi, kita biasanya
menggelengkan kepala dari sisi ke sisi. Menggelengkan kepala dari
sisi ke sisi juga digunakan untuk menunjukkan ketidaksetujuan
atau sikap negatif. Jika kita punya teman yang ditangkap oleh
polisi untuk ketiga kalinya karena kejahatannya, kita bisa
menggelengkan kepala dari sisi ke sisi untuk menunjukkan

MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 5
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com

ketidaksetujuan atau sikap negatif terhadap kejahatannya. d.


Ketika kita tidak tahu atau mengerti apa yang orang bicarakan,
kita biasanya mengangkat bahu kita. e. "Ring" atau "OK" isyarat
memiliki arti yang berbeda di negara yang berbeda. Di Amerika
Serikat dan di negara-negara berbahasa Inggris, cincin atau
gerakan OK berarti "Semuanya OK". Di Prancis itu juga bisa berarti
nol atau tidak ada. Di Jepang bisa berarti 'uang, di beberapa
negara Mediterania, digunakan untuk menyimpulkan bahwa
seorang pria homoseksual. Di Indonesia, gerakan cincin berarti OK
atau nol.
d. Gerakan jempol-ke atas memiliki makna berbeda di tiap negara.
Di Italia, ketika orang menghitung dari satu sampai lima, mereka
menggunakan jempol yang menunjukkan "satu" dan jari telunjuk
menjadi "dua". Di Australia, Amerika, Inggris dan Indonesia, orang
menghitung "satu" di jari telunjuk dan dua di jari tengah, maka,
ibu jari akan menjadi nomor lima. Di Indonesia, gerakan jempol
berarti pekerjaan yang baik atau respon terhadap seseorang yang
telah menyelesaikan pekerjaan yang sangat baik. Ini juga berarti
"lezat" ketika kita mencicipi makanan lezat. Di Amerika jempol
digunakan untuk menyetop kendaraan. Di Indonesia, jika kita ingin
menghentikan transportasi umum kita menggunakan jari telunjuk
untuk menghentikannya.
e. Kontak mata adalah penting karena menunjukkan keintiman,
perhatian, dan pengaruh.
f. Tepok jidat. Ini bahasa gesture baru yang muncul belakangan
setelah trend di dunia maya. Tepok jidat menunjukkan bahasa
tubuh yang berarti "lho kok bisa" atau keheranan
g. Lima jari di angkat ke atas. Ini bisa menunjukkan "stop" atau
dalam kesempatan yang berbeda bisa bermakna sapaan dari jauh.
h. Tangan dikepal adalah gesture yang dapat menunjukkan makna
berbeda. Bisa bermakna bahagia yang tak terhingga atau marah.

Bahasa Tubuh
Segala yang Anda tampilkan ketika berbicara di depan umum—baik itu
suara, slide maupun bahasa tubuh yang Anda tampilkan—adalah
komunikasi. Karena itu, menampilkan bahasa tubuh yang baik menjadi
penting. Demikian pula, menghindari bahasa tubuh yang kontra produktif
menjadi sebuah keharusan.
Bahasa tubuh adalah respon alami tubuh. Karena itu Anda tidak bisa
membohonginya.
Ketakutan, kekhawatiran dan ketidakpercayaan diri dengan sendirinya
akan terpancar dari bahasa tubuh yang Anda tampilkan. Sebaliknya,
ketika Anda merasa yakin, percaya diri dan menikmati presentasi yang

MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 6
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com

Anda bawakan, dengan sendirinya bahasa tubuh yang positif akan


tertampilkan.
Oleh karena itu, langkah pertama dalam menampilkan bahasa tubuh
yang positif adalah dengan memiliki keyakinan dan kepercayaan diri
ketika tampil.

1. Bahasa Tubuh Negatif


Pernahkah Anda cukup teliti memperhatikan orang yang menyilangkan
kaki, memasukkan tangan ke kantong, atau menyembunyikan tangan ke
belakang?
Itu adalah contoh bahasa tubuh yang kurang baik dan harus Anda hindari
ketika berbicara di depan umum.
Tangan di saku
Ketika Anda memasukkan tangan ke saku, Anda tampak kurang terbuka.
Seolah-olah ada yang ingin Anda sembunyikan. Sikap ini juga secara
alami muncul jika Anda tidak terlalu yakin dengan apa yang Anda
bicarakan. Hindari melakukan hal ini. Segera keluarkan tangan Anda
setiap kali Anda sadar telah memasukkan tangan ke dalam saku celana.
Tangan di belakang
Bentuk lain dari bahasa tubuh yang kurang terbuka adalah menaruh
tangan Anda di belakang pinggang. Sama seperti memasukkan tangan di
saku, hal ini menunjukkan kurangnya keterbukaan.
Berdiri dengan bertumpu di satu kaki
Tak jarang seorang pembicara tampil dengan bertopang pada satu kaki.
Kaki yang satu menahan bobot tubuh, sedangkan kaki yang lain lebih
santai. Cara ini, selain terlihat tidak indah karena tubuh Anda akan
miring ke salah satu sisi, juga menunjukkan presenter tampil seperti
orang malas dan tidak serius dalam menyampaikan presentasi.
Menggaruk hidung atau kepala
Tak jarang presenter melakukan bahasa tubuh negatif berulang-ulang,
diantaranya menggaruk-garuk hidung atau menggaruk kepala yang
sebenarnya tidak gatal. Ini terjadi karena kurang percaya diri. Jika Anda
memiliki kebiasaan ini, hilangkan segera. Segera hentikan, jika Anda
sadar telah melakukannya dalam sebuah presentasi.

2. Bahasa Tubuh Positif


Secara garis besar, bahasa tubuh terdiri dari bagaimana cara anda
duduk, cara anda berdiri, cara anda menggunakan kedua tangan dan kaki
anda, serta apa yang anda lakukan ketika berbicara dengan seseorang.

MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 7
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com

Dibawah ini adalah beberapa bahasa tubuh yang perlu anda perhatikan
ketika berbicara dengan seseorang :
Jangan silangkan kaki dan tangan anda.
Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa menyilangkan tangan atau
kaki dapat menunjukkan bahwa anda tertutup terhadap lawan bicara
anda dan ini tidak menciptakan hubungan pembicaraan yang baik.
Bukalah selalu posisi tangan dan kaki anda.
Lakukan kontak mata, namun bukan menatapnya.
Dengan melakukan kontak mata pada lawan bicara anda dapat membuat
hubungan pembicaraan menjadi lebih baik dan anda dapat melihat
apakah mereka sedang mendengarkan anda atau tidak. Namun juga
bukan dengan menatapnya (terus menerus), karena akan membuat lawan
bicara anda menjadi gelisah.
Jika anda tidak terbiasa melakukan kontak mata pada lawan bicara anda,
memang anda akan merasakan ketidaknyamanan pada saat pertama kali.
Namun lakukan saja terus dan anda akan terbiasa suatu saat nanti.
Buatlah jarak antara kedua kaki anda.
Memberi jarak antara kedua kaki (tidak dirapatkan) baik dalam posisi
berdiri maupun duduk menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan
nyaman dengan posisi anda.
Santaikan bahu anda.
Ketika anda merasa tegang, anda akan merasakan juga ketegangan di
kedua bahu anda. Biasanya terlihat dari posisi bahu yang sedikit
terangkat dan maju ke depan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan
dengan menggerakkan bahu anda dan mundurkan kembali posisinya ke
belakang atau bersandar.
Mengangguk ketika lawan bicara anda sedang berbicara.
Mengangguk menandakan bahwa anda memang sedang mendengarkan.
Namun bukan berarti anda mengangguk berlebihan (terus menerus dan
cepat) layaknya burung pelatuk :), karena anda akan terlihat seperti
dibuat-buat.
Jangan membungkuk, duduklah dengan tegak.
Membungkuk menandakan bahwa anda tidak bergairah, dan tegak disini
maksudnya adalah tetap dalam koridor santai, tidak tegang.
Condongkan badan, namun jangan terlalu banyak.
Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda tertarik dengan apa yang
disampaikan oleh lawan bicara anda, condongkan sedikit tubuh anda ke
arahnya. Namun jangan juga terlalu condong karena anda terlihat seperti
akan meminta sesuatu.
Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan santai,
condongkan sedikit badan anda ke belakang. Namun juga jangan terlalu
condong, karena anda akan terlihat arogan.

MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 8
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com

Tersenyum dan tertawa.


Bercerialah, jangan terlalu serius. Santai, tersenyum bahkan tertawa jika
seseorang menceritakan sesuatu hal yang lucu. Orang akan cenderung
mendengarkan anda jika anda terlihat sebagai orang yang positif. Namun
juga jangan menjadi orang yang pertama kali tertawa jika anda sendiri
yang menceritakan cerita lucu nya, karena anda akan terkesan gugup
dan seperti minta dikasihani.
Tersenyumlah ketika anda berkenalan dengan seseorang, namun jangan
pula tersenyum terus menerus karena anda akan dianggap menyimpan
sesuatu dibalik senyuman anda.
Jagalah posisi kepala anda tetap lurus.
Jangan melihat ke bawah ketika anda berbicara dengan seseorang. Anda
akan terlihat seperti tidak nyaman berbicara dengan lawan bicara anda
dan juga terlihat seperti orang yang tidak percaya diri.
Jangan terburu-buru.
Ini bisa berlaku untuk apa saja. Bagi anda yang mempunyai kebiasaan
berjalan dengan cepat, cobalah sesekali untuk memperlambat jalan
anda. Selain anda akan terlihat lebih tenang dan penuh percaya diri,
anda juga akan merasakan tingkat stress anda berkurang.
Hindari gerakan-gerakan yang menunjukkan bahwa anda gelisah.
Seperti menyentuh muka anda, menggoyang-goyangkan kaki anda atau
mengetuk-ngetuk jari anda di atas meja dengan cepat. Gerakan-gerakan
semacam itu menunjukkan bahwa anda gugup dan dapat mengganggu
perhatian lawan bicara atau orang-orang yang sedang berbicara dengan
anda.
Efektifkan penggunaan tangan anda.
Daripada anda menggunakan tangan anda untuk hal-hal yang dapat
mengganggu perhatian lawan bicara anda, seperti disebutkan dalam
point 11 diatas, lebih baik anda menggunakan tangan anda untuk
membantu menjelaskan apa yang anda sampaikan.
Rendahkan gelas minuman anda.
Seringkali kita berbicara dengan seseorang sambil memegang gelas
minum di depan dada kita. Sikap ini agak kurang baik karena akan
membuat ‘jarak’ yang cukup jauh antara anda dan lawan bicara anda.
Rendahkan posisi gelas minuman anda, bahkan jika perlu anda
memegangnya sampai di dekat kaki.
Jangan berdiri terlalu dekat.
Posisi terlalu dekat pada lawan bicaranya dapat menandakan bahwa ia
sedang menyembunyikan sesuatu atau mempunyai maksud tertentu.
Selain itu tentu saja akan membuat lawan bicaranya menjadi tidak
nyaman. Jagalah selalu jarak ’privacy’ antara anda dan lawan bicara
anda.

MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 9
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com

Berkaca (mirroring)
Dalam buku-buku mengenai penjualan, sering ditemukan tentang istilah
berkaca ini. Pada intinya ketika 2 orang terkoneksi dan melakukan
hubungan pembicaraan yang positif, mereka secara tidak sadar akan
saling berkaca satu sama lain. Dalam arti anda akan sedikit meniru
bahasa tubuh lawan bicara anda, begitu juga sebaliknya.
Anda dapat juga melakukan teknik berkaca yang proaktif (dengan sadar)
untuk lebih meningkatkan kualitas hubungan anda dan lawan bicara
anda. Sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedikit mencondongkan
badannya ke depan, anda dapat juga mencondongkan badan anda ke
depan. Jika lawan bicara anda menaruh satu tangannya di atas meja,
anda juga dapat melakukan hal yang sama. Namun tetap perlu diingat,
jangan melakukan gerakan tiruan dengan jeda waktu yang sangat singkat
dan hampir semua gerakan ditiru. Lawan bicara anda akan melihat suatu
keanehan dan tampak seperti sirkus.
Jagalah selalu sikap anda.
Apa yang anda rasakan akan tersalur lewat bahasa tubuh dan dapat
menjadi perbedaan yang besar terhadap kualitas hubungan anda dan
lawan bicara anda. Tetaplah jaga sikap yang positif, terbuka dan santai.

Bab 3.PENUTUP

P
erlu diingat bahwa anda dapat merubah bahasa tubuh yang kurang
baik, tentu saja selama anda memahami bahwa untuk menciptakan
kebiasaan yang baru memerlukan sebuah proses. Jangan juga
mencoba melakukan semua dengan sekaligus karena akan membuat anda
bingung dan penat.

Fokus saja pada 2-3 bahasa tubuh yang menjadi prioritas anda dan
perbaiki terus menerus selama 3-4 minggu. Setelah waktu tersebut anda
akan menciptakan suatu kebiasaan yang baru. Kemudian anda dapat
melanjutkannya lagi untuk 2-3 bahasa tubuh berikutnya

MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 10

Anda mungkin juga menyukai