com
Bab 1.PENDAHULUAN
P
ublic speaking adalah berbicara didepan umum, dan pastinya
seorang public speaker akan menjadi center of attention. Faktor
yang paling berpengaruh dalam public speaking adalah 3V, yaitu:
vokal, verbal dan visualisasi. Teknik vocal adalah kemampuan mengolah
artikulasi dan ekspresi suara. Verbal berkaitan dengan susunan kata-kata
yang diucapkan, sedangkan visualisasi adalah gesture dan Bahasa tubuh
seorang pembicara
T
eknik vokal terpenting adalah intonasi yang benar, stressing pada
kata/kalimat tertentu yang dianggap penting, pelan saat
permulaan dan akhir (volume), mainkan kecepatan berbicara
(speed/tempo) biar gak monoton, perhatikan pula artikulasi (kejelasan
kata/kalimat) dan pelafalan kata yang benar (pronounciation).
Seorang public speaker yang baik berbicara natural dan wajar. Natural
berarti tidak berlebihan dan wajar berarti mengetahui siapa audiens kita
dan dimana serta kapan kita berbicara. Ekspresi (visualisasi) memang
dibutuhkan, namun jangan berlebihan, karena bisa mengurangi
pemahaman terhadap isi yang disampaikan.
Vokal sangat berpengaruh dalam public speaking. Olah vokal yang perlu
diperhatikan adalah vokal yang jelas, artikulasi, intonasi dan power.
Pernafasan, lion face (senam muka) dan humming adalah latihan yang
dapat dilakukan untuk memperjelas vokal. Gunakan suara asli (natural),
jangan meniru suara orang lain atau dibuat-buat. "Merdukan" dengan
"suara perut" (diafragma). Ini bisa dilatih.
MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 1
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com
Ada 3 hal yang harus dipahami & diamalkan oleh siapa saja yang ingin
menjadi pembicara efektif (effective speaker) dan mengesankan yaitu:
(1) Volume – to be heard. Agar terdengar baik, (2) Clarity - to be
understood. Agar dimengerti, (3) Variety - to add interest. Agar menarik
2) Clarity / Kejelasan
Variasi vokal publik speaking dapat dicapai melalui variasi dalam hal:
a. Pace.
Ini soal kecepatan berbicara. Jika berbicara terlalu cepat, audiens tidak
akan punya waktu cukup untuk menangkap pesan yang kita sampaikan.
MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 2
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com
b. Volume
Atur volume dengan sesekali menaikkan atau menurunkannya. Ini bisa
menciptakan penekanan. Jika Anda menurunkan suara ke hampir berbisik
ketika mengatakan satu-dua kalimat, ini akan membuat audiens tiba-tiba
memberikan perhatian penuh. Namun, hati-hati, jangan terlalu sering
menggunakan teknik ini.
d. Pause
Pauses are powerful! Jeda itu sangat kuat dalam menciptakan
pembicaraan yang menarik dan efektif. Jangan “nyerocos terus” tanpa
jeda.
Tubuh
Vocal yang tidak ditunjang gerakan tubuh yang baik dan bertenaga hanya
akan menjadi serangkaian kata yang kurang bermakna ketika di
lontarkan.
MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 3
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com
G
esture (garakan isyarat) adalah gerakan tubuh yang khusus
digunakan untuk menyampaikan makna dan memberikan tekanan.
Kita dapat menciptakan berbagai gerak isyarat dengan
menggunakan bagian anggota tubuh mana pun, sperti kepala, bahu, kaki
atau telapak kaki. Secara umum, kita memakai lengan dan tangan.
Ketika kita tengah bicara, apa yang kita lakukan terhadap kedua tangan
kita? Kita dapat memanfaatkannya secara maksimal untuk menaikkan
bobot presentasi kita.
Ada sejumlah pembicara yang cenderung memasukkan salah satu atau
kedua belah tangan mereka ke dalam saku atau menaruhnya di belakang
punggung.
Sedangkan kita seharusnya dapat memanfaatkan gerak isyarat dalam
komunikasi dengan berbagai cara, yang sifatnya berubah-ubah,
tergantung pada budaya setempat. Gerak isyarat sangat erat kaitannya
dengan cara kita berkomunikasi dan mengekspresikan diri kita sendiri.
Fungsi gesture
Gesture membuat pembicaraan lebih hidup karena pembicara tidak
hanya mengandalkan vocal saja. Fungsi gesture adalah:
1. Meningkatkan pemahaman
Dengan gesture, peserta lebih mudah memahami apa yang disampaikan
oleh pembicara. Sebab dia memberikan gambaran visual terhadap materi
yang disampaikannya.
2. Menunjukkan ciri khas
Geture bisa memberikan ciri khas kepada pembicara. Anda pasti
mengenal Ustad Maulana yang sering muncul di TV setiap pagi. Ustad
tersebut memiliki gesture yang unik sehingga diingat oleh audien.
3. Memudahkan penjelasan
Gesture yang tepat memudahkan pembicara dalam memberikan
penjelasan kepada audien. Dia bisa menggerakkan tangan maupun
anggota tubuh untuk memberikan ilustrasi.
4. Menunjukkan emosi
MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 4
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com
MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 5
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com
Bahasa Tubuh
Segala yang Anda tampilkan ketika berbicara di depan umum—baik itu
suara, slide maupun bahasa tubuh yang Anda tampilkan—adalah
komunikasi. Karena itu, menampilkan bahasa tubuh yang baik menjadi
penting. Demikian pula, menghindari bahasa tubuh yang kontra produktif
menjadi sebuah keharusan.
Bahasa tubuh adalah respon alami tubuh. Karena itu Anda tidak bisa
membohonginya.
Ketakutan, kekhawatiran dan ketidakpercayaan diri dengan sendirinya
akan terpancar dari bahasa tubuh yang Anda tampilkan. Sebaliknya,
ketika Anda merasa yakin, percaya diri dan menikmati presentasi yang
MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 6
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com
MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 7
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com
Dibawah ini adalah beberapa bahasa tubuh yang perlu anda perhatikan
ketika berbicara dengan seseorang :
Jangan silangkan kaki dan tangan anda.
Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa menyilangkan tangan atau
kaki dapat menunjukkan bahwa anda tertutup terhadap lawan bicara
anda dan ini tidak menciptakan hubungan pembicaraan yang baik.
Bukalah selalu posisi tangan dan kaki anda.
Lakukan kontak mata, namun bukan menatapnya.
Dengan melakukan kontak mata pada lawan bicara anda dapat membuat
hubungan pembicaraan menjadi lebih baik dan anda dapat melihat
apakah mereka sedang mendengarkan anda atau tidak. Namun juga
bukan dengan menatapnya (terus menerus), karena akan membuat lawan
bicara anda menjadi gelisah.
Jika anda tidak terbiasa melakukan kontak mata pada lawan bicara anda,
memang anda akan merasakan ketidaknyamanan pada saat pertama kali.
Namun lakukan saja terus dan anda akan terbiasa suatu saat nanti.
Buatlah jarak antara kedua kaki anda.
Memberi jarak antara kedua kaki (tidak dirapatkan) baik dalam posisi
berdiri maupun duduk menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan
nyaman dengan posisi anda.
Santaikan bahu anda.
Ketika anda merasa tegang, anda akan merasakan juga ketegangan di
kedua bahu anda. Biasanya terlihat dari posisi bahu yang sedikit
terangkat dan maju ke depan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan
dengan menggerakkan bahu anda dan mundurkan kembali posisinya ke
belakang atau bersandar.
Mengangguk ketika lawan bicara anda sedang berbicara.
Mengangguk menandakan bahwa anda memang sedang mendengarkan.
Namun bukan berarti anda mengangguk berlebihan (terus menerus dan
cepat) layaknya burung pelatuk :), karena anda akan terlihat seperti
dibuat-buat.
Jangan membungkuk, duduklah dengan tegak.
Membungkuk menandakan bahwa anda tidak bergairah, dan tegak disini
maksudnya adalah tetap dalam koridor santai, tidak tegang.
Condongkan badan, namun jangan terlalu banyak.
Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda tertarik dengan apa yang
disampaikan oleh lawan bicara anda, condongkan sedikit tubuh anda ke
arahnya. Namun jangan juga terlalu condong karena anda terlihat seperti
akan meminta sesuatu.
Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan santai,
condongkan sedikit badan anda ke belakang. Namun juga jangan terlalu
condong, karena anda akan terlihat arogan.
MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 8
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com
MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 9
Human Excellence Power Institute (HEPi) Malang | bremartojo.hepi@gmail.com
Berkaca (mirroring)
Dalam buku-buku mengenai penjualan, sering ditemukan tentang istilah
berkaca ini. Pada intinya ketika 2 orang terkoneksi dan melakukan
hubungan pembicaraan yang positif, mereka secara tidak sadar akan
saling berkaca satu sama lain. Dalam arti anda akan sedikit meniru
bahasa tubuh lawan bicara anda, begitu juga sebaliknya.
Anda dapat juga melakukan teknik berkaca yang proaktif (dengan sadar)
untuk lebih meningkatkan kualitas hubungan anda dan lawan bicara
anda. Sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedikit mencondongkan
badannya ke depan, anda dapat juga mencondongkan badan anda ke
depan. Jika lawan bicara anda menaruh satu tangannya di atas meja,
anda juga dapat melakukan hal yang sama. Namun tetap perlu diingat,
jangan melakukan gerakan tiruan dengan jeda waktu yang sangat singkat
dan hampir semua gerakan ditiru. Lawan bicara anda akan melihat suatu
keanehan dan tampak seperti sirkus.
Jagalah selalu sikap anda.
Apa yang anda rasakan akan tersalur lewat bahasa tubuh dan dapat
menjadi perbedaan yang besar terhadap kualitas hubungan anda dan
lawan bicara anda. Tetaplah jaga sikap yang positif, terbuka dan santai.
Bab 3.PENUTUP
P
erlu diingat bahwa anda dapat merubah bahasa tubuh yang kurang
baik, tentu saja selama anda memahami bahwa untuk menciptakan
kebiasaan yang baru memerlukan sebuah proses. Jangan juga
mencoba melakukan semua dengan sekaligus karena akan membuat anda
bingung dan penat.
Fokus saja pada 2-3 bahasa tubuh yang menjadi prioritas anda dan
perbaiki terus menerus selama 3-4 minggu. Setelah waktu tersebut anda
akan menciptakan suatu kebiasaan yang baru. Kemudian anda dapat
melanjutkannya lagi untuk 2-3 bahasa tubuh berikutnya
MATERI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI DOSEN FKM UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 10