Anda di halaman 1dari 24

Analisis Capaian Pembelajaran

Penyusunan ATP dan Modul Ajar

Cece Sutia, M.Pd.

Sumber: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


2
Pengertian CP

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta
didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan
menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP
pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual
menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.”

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi umum. Selanjutnya
diturunkan menjadi capaian pembelajaran menurut elemen yang
dipetakan menurut perkembangan siswa. Pembagian fase dalam CP
dapat digambarkan sebagai berikut:

Fase A  : Pada umumnya SD Kelas 1-2


Fase B  : Pada umumnya SD Kelas 3-4
Fase C  : Pada umumnya SD Kelas 5-6
Fase D  : Pada umumnya SMP Kelas 7-9
Fase E  : Pada umumnya SMA Kelas 10
Fase F  : Pada umumnya SMA Kelas 11-12
∙ Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan
intelektual
∙ Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian pembelajarannya
sama dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi
kurikulum 4
Contoh CP Biologi
∙ Setiap Capaian Pembelajaran (CP) tersusun atas beberapa elemen, misal Biologi ada elemen
pemahaman Biologi dan keterampilan proses.
∙ Jumlah elemen setiap mata pelajaran akan berbeda-beda, namun akan sama untuk semua jenjang.
∙ CP mengandung kompetensi dan konten

Tentukan mana
kompetensi dan konten
dari CP pemahaman
Biologi ini?

5
Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan
Menyimak informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan
Membaca & Memirsa puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Capaian pembelajaran dalam bentuk
KI KD sangat banyak dan terpisah- Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
pisah. menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
Berbicara & dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan
Mempresentasikan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau
didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan
lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan


mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6


Bentuk Pemahaman Dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori
belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah
kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.

Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah


proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak
bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa
mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman
sebelumnya
Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan memahami ada di level paling
tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom yang menempatkan kemampuan
memahami di level C2.
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis

Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
Explanation mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.

Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang
Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi , melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau
Empathy memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu

Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses
Self-Knowledge berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Seni Tari Fase F elemen Menciptakan
Pengenalan Diri Mengenali kemampuan dan keterampilan gerak
Peserta didik mampu menciptakan Self Knowledge tubuhnya dalam membawakan tarian tradisi.
Memilih teknik, pola gerak tertentu, makna atau
tari kreasi yang terinspirasi dari hasil simbol untuk menciptakan tari kreasi pribadi.
membandingkan berbagai
pertunjukkan tari tradisi dan kreasi Aplikasi Menerapkan pilihan teknik, pola gerak tertentu,
berdasarkan makna, simbol, dan Application makna atau simbol untuk menciptakan tari kreasi
pribadi.
nilai estetis dari perspektif berbagai
aspek seni. Perspektif Menyaksikan/menarikan berbagai tari tradisi dan
Perspective memahami perbedaan dan persamaan budaya dari
dua atau lebih daerah melalui tari tradisinya.

Empati Mencoba merasakan emosi yang dirasakan dalam


Empathy sebuah karya tari tradisi yang menginspirasinya
untuk kemudian mengekspresikannya emosi
tersebut dengan gayanya sendiri ke dalam tari
kreasinya
Penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP)
dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

10
11
Menurunkan CP ke TP dan ATP

● Analisis CP terkait kompetensi dan kontennya


● Buatlah Tujuan Pembelajaran secara rinci untuk satu fase, bukan
per kelas.
● Minimal pembuatan tujuan pembelajaran ada kompetensi dan
konten.
● Urutkan TP untuk satu fase berdasarkan kriteria kompleksitas
materi (apakah materi tersebut materi dasar/ prasyarat bagi materi
lainnya)
● Urutan TP disebut ATP yang menunjukkan urutan tujuan yang
akan dijadikan dasar pembuatan rencana pembelajaran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


13
14
15
16
17
18
Buatlah ATP satu fase untuk setiap mata pelajaran
seperti contoh yang diberikan.

19
Menyusun Modul Ajar

● Modul ajar pada dasarnya adalah rencana pembelajaran yang


ditambahakan uraian materi.
● Modul ajar minimal ada 3 komponen yaitu: tujuan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran dan asesmen pembelajaran.
● Format dan kelengkapan modul ajar tidak ada yang baku, selama
memenuhi minimal 3 komponen utama.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


21
22
Buatlah modul ajar untuk setiap mata pelajaran seperti
contoh yang diberikan.

23
Terima kasih

24

Anda mungkin juga menyukai