Anda di halaman 1dari 95

Penyusun

Tim Sindikasi: Alfa Gumilang, Bimo Aria


Fundrika, Dea Rachmat Sohika, Ellena
Ekarahendy, Farhanah, Fathimah Fildzah
Izzati, Hambali Junaedi, Ikhsan Raharjo, Irine
W, Maria Anastasia, Nur Aini, Rio Apinino

Tim LBH Pers: Ade Wahyudin, Ahmad


Fathanah Haris, Gading Yonggar Ditya,
Sisca Mega Prastica

Koordinator: Nur Aini


Editor: Farhanah
Desain Sampul dan Tata Letak: Aulia Akbar
Ilustrator: M. Sabil Waso

Penerbit
Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif
untuk Demokrasi
Jakarta, Indonesia

Edisi pertama
CC @2019
Attribution-NonCommercial-NoDerivatives
4.0 International
SI ber
KA

SINDI

sa
ma LB

H
Pers

Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif


untuk Demokrasi
2019
10
KATA PENGANTAR

SERIKAT PEKERJA
SINDIKASI
12
TENTANG SINDIKASI
14
MANIFESTO SINDIKASI

PEKERJA LEPAS
YANG KHAS
BAGIAN 1 22

PEKERJA LEPAS DALAM TEKS: RENTAN


DAN TERSEKAT-SEKAT

BAGIAN 2
38
FREELANCER DALAM KERANGKA HUKUM

BAGIAN 3
55
FREELANCER DI TIGA KOTA:
PEMETAAN MASALAH

BAGIAN 4
66
FREELANCER: MEREKA YANG RENTAN
DALAM EKONOMI DIGITAL
74

ACUAN
KONTRAK KERJA
FREELANCER
VERSI RINCI
78

84 VERSI RINGKAS

#AYOBERSERIKAT
90

KAMU BERTANYA,
SINDIKASI MENJAWAB

94

DATA & FAKTA


KERJA FREELANCE
TENTANG SINDIKASI
& MANIFESTO SINDIKASI
10 KATA PENGANTAR

Sejak pembentukan Sindikasi, freelancer


menjadi perhatian utama kami yang berlanjut
hingga menjadi fokus dalam upaya perlindungan
dan penguatan posisi tawar pekerja dalam
perkembangan ekonomi digital. Perhatian tersebut
kami berikan karena sebagian besar anggota
Sindikasi memiliki hubungan kerja freelance atau
pekerja tetap yang merangkap freelancer. Kami
juga menilai posisi dan kondisi kerja freelancer
rentan mengalami masalah ketenagakerjaan.
Penilaian itu merupakan hasil dari berbagai
pembahasan kami mengenai freelancer sejak 2018.
Salah satu pembahasan tersebut kami lakukan
dalam diskusi terbatas bertema “Kerja Pantas,
Pekerja Lepas” yang menyepakati rekomendasi
pembuatan pedoman kontrak kerja freelancer.

Rekomendasi tersebut dilandasi pentingnya


perlindungan bagi freelancer akibat kerentanan
mereka dalam bekerja yang tergali dari diskusi
terbatas. Untuk mendapatkan gambaran yang
lebih luas terhadap berbagai masalah freelancer,
kemudian kami melakukan diskusi serupa di tiga
kota (Jakarta, Bandung, dan Surabaya) dengan
freelancer yang lebih banyak dan dari berbagai
profesi di industri media dan kreatif. Hasil dari
diskusi di tiga kota tersebut memberi kami
masukan lebih menyeluruh untuk menyusun
pedoman kontrak kerja freelancer dalam buku ini.
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 11

Buku ini menyajikan pedoman bagi pekerja


untuk membuat kontrak kerja dengan hubungan
freelance. Dalam menyusun acuan kontrak kerja
freelancer, Sindikasi menggandeng LBH Pers.
Ada dua versi acuan kontrak kerja freelancer
dalam buku ini, yaitu versi rinci dan ringkas yang
penggunaannya dapat dipilih sesuai dengan
kebutuhan. Dalam buku ini juga terdapat paparan
untuk lebih memahami posisi dan kondisi kerja
freelancer di Indonesia. Tiga pemaparan dalam
buku ini disusun melalui tiga metode; yaitu studi
teks, kajian hukum, dan diskusi kelompok terbatas
(FGD) di tiga kota.

Sindikasi berterima kasih kepada seluruh pihak


yang membantu dalam penyusunan; khususnya
kepada LBH Pers, para freelancer peserta FGD di
tiga kota (Jakarta, Bandung, dan Surabaya), FNV
Mondiaal, Ultimus, C20 Library & Collabtive, LBH
Jakarta, Purplecode Collective Space, dan seluruh
pekerja Indonesia.

Buku ini merupakan edisi pertama yang diterbitkan


oleh Sindikasi. Kami terbuka kepada saran dan
kritik yang dapat membantu perbaikan untuk edisi
selanjutnya.

Tim Penyusun
12

Tentang
Sindikasi
Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif media. Misalnya, jam kerja panjang dan
untuk Demokrasi (Sindikasi) adalah kolektif fleksibilitas status kerja. Data Badan Pusat
pekerja yang menjadi jaring pengaman bagi Statistik tahun 2016 mengungkap sepertiga
para pekerja di industri media dan kreatif pekerja kreatif mengalami overwork karena
di tengah kerentanan ketenagakerjaan dan bekerja di atas 48 jam per pekan.
perkembangan ekonomi digital.
Perkembangan teknologi digital juga
Ide pembentukan Sindikasi pertama memudahkan terjadinya saling-silang
kali bergulir pada akhir 2016 di antara profesi pada industri media dan kreatif.
beberapa jurnalis yang ingin mendirikan Irisan-irisan ini menjadikan pekerja media
serikat pekerja untuk industri media. Dalam dan kreatif perlu bernaung dalam satu
perkembangannya, ide ini diperluas dengan serikat pekerja yang kuat.
menaungi juga para pekerja industri kreatif.
Bentuk serikat pekerja kami pilih
Kami melihat ada kesamaan masalah yang setelah membedah masalah dan
dihadapi pekerja dalam industri kreatif dan mempertimbangkan bentuk organisasi yang
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 13

Kami melihat ada kesamaan masalah


yang dihadapi pekerja dalam industri
kreatif dan media. Misalnya, jam kerja
panjang dan fleksibilitas status kerja.
Data Badan Pusat Statistik tahun
2016 mengungkap sepertiga pekerja
kreatif mengalami overwork karena
bekerja di atas 48 jam per pekan.
ada. Kami menemukan banyak organisasi berstatus fleksibel seperti pekerja lepas,
profesi dalam industri media dan kreatif, tapi konsultan, maupun pekerja kontrak.
tidak ada yang berupa serikat pekerja yang
dibentuk di luar perusahaan. Kami juga aktif melakukan kajian terhadap
regulasi ketenagakerjaan dan melakukan
Oleh karena itu, kami memutuskan mendirikan advokasi dengan berbagai cara. Salah satu
serikat pekerja ini sebagai sarana untuk capaian yang telah dilakukan Sindikasi adalah
membuat terobosan dalam menciptakan terbitnya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
ekosistem kerja inklusif dan manusiawi pada Nomor 5 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden
industri media dan kreatif. Nomor 7 Tahun 2019 yang mengakui
kesehatan mental sebagai salah satu aspek
Gagasan ini menjadi kenyataan setelah penting dalam Keselamatan dan Kesehatan
Kongres Pembentukan Sindikasi digelar Kerja (K3).
di Gedung Produksi Film Nasional, Jakarta,
26-27 Agustus 2017. Para peserta kongres Gerakan buruh merupakan elemen penting
juga memilih Ellena Ekarahendy dan Ikhsan bagi demokrasi dan Sindikasi berkomitmen
Raharjo sebagai Ketua dan Sekretaris untuk memperjuangkan hak demokrasi
Jenderal Sindikasi periode 2017-2020. ekonomi, politik, dan budaya. Untuk itu, kami
pun terlibat aktif dalam berbagai inisiatif
Selain itu, Kongres Pembentukan Sindikasi bersama kelompok prodemokrasi lain di
juga mengesahkan adanya Majelis Indonesia.
Pertimbangan Organisasi yang merupakan
unsur perwakilan anggota dengan wewenang Ketiga program pokok tadi kami jalankan
memberi masukan, melakukan evaluasi, dan berdasarkan Prinsip Lima Progresif yang
menyelesaikan sengketa internal. telah disepakati pada Kongres Pembentukan
Sindikasi; yaitu Solidaritas Kelas Pekerja,
Advokasi, yang merupakan fungsi tradisional Komitmen Sosial, Demokratis, Kritis dan
serikat pekerja, menjadi tulang punggung Rasional, serta Kolektivitas. Nilai-nilai ini
kerja Sindikasi. Kami tidak hanya bekerja bagi yang akan menuntun langkah Sindikasi
kepentingan pekerja berstatus permanen dalam pengambilan keputusan maupun
di perusahaan, tetapi juga mereka yang melaksanakan roda organisasi.
14

MANIF
ESTO
SIND
IKASI
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 15

(Selama menggerakkan roda kedua abad ke-21 ini, kita berada pada
organisasi, Sindikasi memiliki teritori eksploitasi termutakhir. Setelah
pandangan dan sikap atas industri ekstraktif meranggas karena
perkembangan industri media dan mengerutnya sumber daya alam,
kreatif yang kami rangkum dalam kerusakan ekologi serta pemanasan
sebuah manifesto. Selain pandangan global mencapai puncak, eksploitasi
dan sikap organisasi, manifesto berikutnya menyasar pekerja media
memuat latar belakang dan tujuan dan kreatif. Di tengah kondisi alam yang
berdirinya Sindikasi.) mengancam keberlangsungan hidup
manusia, kita menjadi produsen nilai
Pekerja media dan industri kreatif dalam jaringan ekonomi padat makna.
Indonesia harus bersatu. Tak ada
cara lain bagi kelas pekerja di Kami sama dengan para kerabat kami,
sektor ini selain untuk secepatnya pekerja industri berat, ekstraktif,
mengorganisir diri, serta membangun dan manufaktur; walau eksploitasi
kekuatan di tengah akselerasi modal kami terselubung dalam ilusi dan
nasional-transnasional ke dalam narasi kebebasan. Kerentanan
industri media dan kreatif di sektor kami menjadikan pemisahan antara
ekonomi digital Indonesia. waktu kerja dan waktu luang seperti
dongeng. Upah dari nilai dan makna
Kami adalah pekerja kognitif. Kami yang kita produksi ditentukan dari
bagian dari kelas pekerja. Kami hasil penerawangan spekulatif
bekerja dalam kondisi kerja spesifik pemodal dan pemberi kerja. Kita
yang mengerahkan segenap kapasitas berada dalam tumpukan jejaring
mental untuk mencipta, meneliti, penghisapan yang meretas peraturan
menata, dan membangun nilai-makna. dan batas negara.
Kantor dan pabrik kami ada di dalam
kepala, di mana saja, kapan saja. BagiAkselerasi ekspansi modal nasional
kami, kerja adalah proses tanpa henti dan transnasional puluhan triliun
dan waktu luang adalah fiksi. rupiah di industri kreatif justru
memungkinkan pemodal dan pemberi
Kami adalah produsen kebudayaan, kerja untuk memperlakukan kita
buruh informasi, pekerja pengetahuan, sebagai situs penghisapan terbaru
penata estetika, juru penelitian- yang bisa dibuang kapan saja.
keilmuan, mandor digital, dan
pemahat kode dalam lilitan kondisi Banyak profesi yang membentang
kerja yang rentan (prekariat). Kami di sekujur sektor ini: jurnalis di
terengah-engah mewajarkan dan industri media, pekerja di bidang
terpaksa menerima eksploitasi tanpa pengembangan aplikasi, arsitektur,
kemungkinan akan hari esok yang desain komunikasi visual, desain
lebih baik. produk, industri tata busana, film,
animasi, juga video. Mereka yang
Ketika sektor lain bertumpu pada berada pada lini riset sosial, fotografi,
sumber daya alam yang kerap digerus kriya, kuliner, musik, penerbitan,
dan dieksploitasi, kekuatan industri periklanan, seni pertunjukan, seni rupa,
kreatif dan ekonomi digital harus televisi, radio, serta desain interior
menjadikan sumber daya manusia juga menjadi bagian dari pekerja yang
sebagai penopang utamanya. Di dekade berada dalam arus utama industri ini.
16 MANIFESTO SINDIKASI

Mitra, konsultan, magang, dan pekerja ketiadaan perlindungan jaminan


lepas adalah beberapa julukan kami sosial; adalah beberapa masalah yang
di hadapan hukum, pemodal serta harus menjadi fokus perjuangan para
pemberi kerja. Solidnya hubungan pekerja media dan industri kreatif.
kerja yang dijalani pekerja terdahulu
kini memuai ke udara. Kita tidak Menguapnya batas waktu kerja-waktu
lagi mendapat bantalan hukum dan luang dan longgarnya peraturan
perlindungan dari negara, yang ketenagakerjaan tidak membuat hidup
perannya direduksi menjadi badan kita lebih baik. Sebaliknya, kerentanan
administratif. Negara mempersilahkan kondisi kerja menghasilkan
“eksploitasi ramah” ini terjadi. Negara berbagai ketidakstabilan dalam
juga kerap mendengungkan ekonomi skala besar. Menumpuknya beban
kreatif sebagai sektor tumpuan psikis, gangguan kesehatan
ekonomi termutakhir dan di saat mental, menipisnya waktu belajar,
bersamaan tidak membangun jaring sempitnya ruang spiritual, serta
pengaman bagi pekerja. Ketidakadilan menghilangnya waktu sosial bersama
hubungan kerja dan nihilnya keadilan- keluarga, sahabat, dan lingkungan
kesejahteraan sosial merayap dari masyarakat; adalah resep aroma
lubang ini. ketidakberdayaan. Mobilitas sosial
di masa depan yang lebih baik kini
Para pekerja di sektor ini tak boleh terdengar seperti mitos belaka.
terlena di kala negara menggaungkan
ambisi besar menjadikan Indonesia Inovasi teknologi yang tidak pernah
sebagai kekuatan ekonomi terbesar berada di bawah kontrol pekerja
di kawasan Asia Tenggara dengan melaju cepat tanpa kesadaran sosial.
ekonomi kreatif dan digital sebagai Padahal, kita adalah subjek utama
tulang punggung utama. Target di balik akselerasi ini; baik sebagai
pemerintah pun tak main-main: 130 arsitek, pengonsep, perancang,
miliar dollar Amerika Serikat pada pembangun, pengisi, atau pengguna.
tahun 2020. Kondisi ini konsisten menggerus
solidaritas pekerja, perlahan
Dalam euforia dan gegap gempita ini, mengubah ionisasi individu menjadi
kita harus mewaspadai kemunculan kompetisi. Kita tak mampu memantik
berbagai masalah ketenagakerjaan perubahan menuju penghidupan layak
serta nihilnya perhatian atas dan merasa terputus dari tubuh sosial.
kesejahteraan jutaan pekerja dalam Imajinasi kolektif kita akan masa
pusaran industri ini. Masalah kerja depan yang lebih baik dikandangi
berlebih, jam kerja yang menggilas oleh kerentanan kondisi kerja dan
batas kerja yang wajar, ketiadaan fragmentasi antarpekerja. Dalam
standar dalam hubungan kerja yang kondisi inilah Sindikasi lahir, dengan
lentur, ketidakpastian kontrak kerja, kepercayaan pada keberadaan ruang
pemagangan tanpa upah, outsourcing dan kemungkinan baru yang bisa kita
tanpa jaminan hukum, pemutusan bangun. Melalui serikat, kita dapat
hubungan kerja (PHK) sepihak, serta mampu memperjuangkan hak dan
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 17

kesejahteraan, sekaligus menguatkan membuat hidup kita lebih sejahtera,


posisi tawar pekerja di era digital mandiri, bermanfaat, dan bermakna.
yang kian fleksibel. Melalui serikat
pula, kita bisa memperkuat kecakapan Kita harus memiliki dan menghidupi
dan mutu karya untuk penghidupan dunia baru yang akan kita bangun.
layak serta meningkatkan kualitas Kita pertajam pandangan terhadap
hidup orang banyak. tumpukan jejaring eksploitasi ekonomi
kreatif. Pandangan ini dimulai dengan
Potensi solidaritas pekerja kognitif melihat corak produksi ekonomi
perlu diurai dan didefragmentasi. kreatif sebagai situs eksploitasi
Dengan segala kontribusi sekaligus termutakhir di mana kita bisa
keterbatasannya pada masyarakat, mengembangkan potensi perubahan
bentuk organisasi serikat masih terbaru. Potensi yang mampu meretas
menyimpan potensi sebagai rumah kesejahteraan dan keadilan sosial di
bersama untuk kembali merumuskan hari depan.
langkah, juga kepentingan apa saja
yang kita perlu perjuangkan bersama. Sindikasi selalu siap membangun
Jalan menuju penghidupan dan masa aliansi serta berjuang bersama serikat
depan yang lebih baik dimulai saat kita pekerja, organisasi rakyat, sel dan
menyatukan suara dalam satu melodi. simpul prodemokrasi lain dengan cita-
Kita berserikat untuk melawan sekat. cita perjuangan yang sama. Berangkat
dari titik ini, kita bangun solidaritas
Program mendesak pertama adalah antarpekerja media dan kreatif
memaksa negara untuk menjamin bersama-sama dengan gerakan buruh-
hak-hak normatif pekerja media pekerja nasional dan internasional.
dan kreatif, serta menutup celah
eksploitasi di dalam kerentanan ini. Manifesto ini adalah dokumen
Tujuan ini dicapai melalui solidaritas hidup yang akan terus berkembang
dan kekuatan kolektif pekerja kognitif bersama gerak segenap kelas pekerja,
yang berada dalam lingkup gerakan termasuk kami; pekerja kognitif,
buruh nasional. media, dan kreatif. Kita harus mulai
membangun masa depan baru, sebuah
Berikutnya adalah memanfaatkan dunia tanpa pembagian kerja.
akselerasi teknologi untuk
kepentingan pekerja dengan
memasang kesadaran sosial di
dalamnya demi memudahkan hidup
orang banyak. Langkah ini akan
membuka kemungkinan corak
ekonomi baru/alternatif untuk
kembali membangun masa depan.
Peningkatan kecakapan-pengetahuan 28 Januari 2018
kita dalam mengarungi ombak Serikat Pekerja Media dan Industri
teknologi harus selalu bertujuan untuk Kreatif untuk Demokrasi
18

Pekerja L
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 19

Lepas
Freelancer memiliki kondisi kerja, posisi di pasar tenaga
kerja, dan hubungan ketenagakerjaan yang khas. Sindikasi
menelaahnya melalui tiga metode, yaitu studi teks, kajian
hukum, serta diskusi kelompok terfokus di tiga kota, yaitu
Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Untuk kajian hukum,
Sindikasi dibantu oleh LBH Pers yang menelaah
perundangan dan aturan terkait freelancer di
Indonesia. Hasil ketiga telaah tersebut kami paparkan
dalam buku ini yang disertai dengan pembacaan
Sindikasi terhadap kondisi freelancer.

yang
Khas
PEDOMAN
FREELAN
PEKERJA L
DALAM TEK
DAN TERSE
↘ PE
RE

↘ MA
TA

BAGIAN 1
N KONTRAK KERJA
NCER
LEPAS
KS: RENTAN
EKAT-SEKAT
EKERJA LEPAS DAN KERJA
EPRODUKTIF YANG TIDAK DIHITUNG
ASALAH KESEHATAN MENTAL DAN
ANTANGAN UNTUK BERSERIKAT
22

Pekerja Lepas dalam


Teks: Rentan dan
Tersekat-sekat
Fathimah Fildzah Izzati
Divisi Riset dan Edukasi Sindikasi

Para pekerja dihadapkan pada ketidakpastian


hubungan kerja yang kemudian berdampak pada
pemenuhan hak-hak mereka sebagai pekerja.
23

PENGANTAR - Kelas pekerja (buruh) di Meskipun demikian, terlepas dari perbedaan


dunia saat ini tengah berada dalam situasi pandangan mengenai kategorisasi
dan posisi yang penuh dengan kerentanan. precariat dalam kelas sosial di masyarakat,
Para ilmuwan sosial seperti Standing ada hal penting yang harus dilihat: bahwa
(2011) menyebut kelas pekerja yang diliputi precariat memang kenyataan sosial dari
kerentanan ini sebagai kaum precariat/ kondisi kelas pekerja di dunia saat ini. Para
precarious proletariat. Menurut Standing pekerja semakin mengalami kerentanan dan
(2011), precariat adalah kelas sosial kehilangan kepastian baik dalam status dan
baru yang muncul akibat meningkatnya hubungan kerja maupun dalam perlindungan
intensitas dari Labour Market Flexibility kerja semenjak pemberlakuan LMF pada
(LMF) atau lebih dikenal dengan sebutan akhir 1970-an (Standing, 1999a). Dalam
pasar tenaga kerja fleksibel. Akan tetapi, LMF, efisiensi dan fleksibilitas menjadi dua
kategorisasi precariat sebagai sebuah kata kunci terpenting bagi pasar tenaga
kelas ditolak oleh Wright (2015) yang kerja di seluruh dunia (Ibid.). Efisiensi
menyatakan bahwa precariat bukanlah yang berarti pengurangan biaya dari sisi
merupakan sebuah kelas tersendiri, tenaga kerja merupakan prioritas bagi
melainkan bagian dari kelas buruh. para pemilik modal. Sementara fleksibilitas
mengindikasikan pengurangan perlindungan
bagi kaum buruh (Sandrine & Nesporova,
2003). Dalam hal ini, para tenaga kerja atau
tenaga kerja cadangan dapat dipekerjakan
atau diberhentikan sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan efisiensi para pemilik
usaha dan modal.
Berbagai Secara global, meningkatnya kerentanan

dampak dari
kelas pekerja dalam era LMF dapat dilihat
setidaknya melalui tiga fenomena. Pertama,
banyaknya relokasi pabrik ke tempat-tempat

kerentanan dengan upah buruh yang sangat rendah


yang kemudian berdampak pada status
dan hubungan kerjanya. Di antaranya China,
yang dialami Vietnam, dan Indonesia telah menjadi
sasaran utama pemindahan pabrik karena

para pekerja
selain menyediakan standar upah yang
murah, juga menyediakan cadangan tenaga
kerja murah yang berlimpah (Pratap, 2014).

lepas termasuk Relokasi yang juga terjadi di level nasional,


telah membuat banyak buruh manufaktur
masalah bekerja dengan status kerja sementara
dan lepas. Di Indonesia, banyak buruh

kesehatan
yang sebelumnya berstatus kerja tetap
(PKWTT) kemudian bekerja dengan status
kontrak atau harian lepas setelah direkrut

mental pekerja. kembali ke pabrik di lokasi yang baru (Izzati,


2014). Kebanyakan dari para buruh yang
bekerja dalam situasi relokasi yang penuh
kerentanan ini ialah perempuan karena
mereka dianggap patuh dan paling mudah
diupah murah (Pratap, 2014). Dalam LMF,
perempuan cenderung berada dalam
24

posisi yang lebih rentan dibandingkan pekerja lepas mengorganisir diri melalui
dengan laki-laki (Standing, 1999b). serikat buruh terbesar di sana, yakni Korean
Confederation of Trade Unions (KCTU)
Meskipun demikian, kerentanan yang (Chun, 2008). Begitu pula di Italia dan
dialami perempuan sesungguhnya bukan Yunani (Mattoni & Vogiatzoglou, 2014).
terjadi semata-mata karena LMF. Menurut
Federici (2006), buruh perempuan di mana Oleh karena itu, ada beberapa
pun, pada dasarnya, selalu berada dalam hal yang penting diperhatikan
posisi yang lebih rentan daripada buruh dalam fleksibilitas sistem kerja
laki-laki. Kerentanan pada perempuan sudah yang tampak dari meningkatnya
terjadi sejak awal berdirinya kapitalisme dan kerentanan kelas pekerja. Pertama,
menjadi penentu dari perkembangannya pengaburan hubungan kerja
(Federici, 2014). yang kian intensif menyebabkan
hilangnya identifikasi kaum
Kedua, jumlah pekerja lepas semakin precariat—termasuk para
meningkat di semua sektor, bukan hanya di freelancer—sebagai kelas
sektor manufaktur. Di Indonesia, hal ini dapat buruh. Kedua, kerja-kerja yang
dilihat dari meningkatnya pemberlakuan bersifat reproduktif diabaikan—
sistem kerja kontrak dan outsourcing (alih termasuk dalam sistem kerja
daya) yang bertujuan untuk merekrut pekerja lepas—dan mengakibatkan
dengan status lepas di berbagai sektor kian dalamnya kerentanan
(Kontan, 2011; Petriella, 2019, Sindikasi, 2018). yang dialami oleh pekerja.
Oleh karena itu, para jurnalis, pekerja di Ketiga, berbagai dampak dari
industri kreatif, hingga mereka yang bekerja kerentanan yang dialami para
di sektor publik pun, banyak yang berstatus pekerja lepas termasuk masalah
kerja lepas atau bekerja di bawah sistem kerja kesehatan mental pekerja.
kontrak dan outsourcing (AJI, 2012; GEBER Keempat, kondisi kerja yang
BUMN, 2018; Sindikasi, 2019). Dalam sistem menyebabkan para pekerja lepas
kerja kontrak dan outsourcing, para pekerja mengalami lebih banyak tantangan
dihadapkan pada ketidakpastian hubungan dalam berserikat dan dalam
kerja yang kemudian berdampak pada mengartikulasikan kepentingannya
pemenuhan hak-hak mereka sebagai pekerja. sebagai kelas buruh.

Ketiga, banyaknya pendirian serikat buruh


atau unit serikat buruh di seluruh dunia yang
secara khusus mengorganisir para buruh
rentan. Di Korea Selatan, misalnya, para
25
26

Akibatnya,
pekerja harus
menanggung
sendiri berbagai
risiko kesehatan
baik fisik maupun
mental yang
disebut-sebut
sebagai dedikasi
dan passion
tersebut.
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 27

Kongres Sindikasi, 26-27 Agustus 2017

Di sektor lain, sistem kerja semacam itu


dalam wujud yang tidak sama persis dikenal
dengan sebutan freelance. Para buruh
dalam sistem kerja freelance tidak bekerja
di suatu tempat kerja yang jelas seperti
kantor atau semacamnya, tetapi bekerja
dalam durasi tertentu. Para freelancer
pun umumnya cenderung tidak memiliki
Pekerja Lepas dalam Teks: jaminan kesehatan dan pensiun (Celia and
Rentan dan Tersekat-sekat Stanworth, 1997). Dalam sistem kerja ini,
hubungan kerja antara para freelancer
Pekerja Lepas dan Kerja dengan pengusaha yang mempekerjakannya
cenderung kabur. Dalam konteks Indonesia,
Reproduktif yang ketiadaan kontrak kerja yang jelas
Tidak Dihitung membuat para freelancer merasa tidak
terikat dengan pemberi kerja. Padahal,
hak-hak mereka sebagai pekerja tetap
ditentukan oleh keputusan pengusaha yang
Seperti yang telah dijelaskan, semenjak mempekerjakannya (Hukum Online, 2019).
pemberlakuan LMF, sistem kerja kontrak dan Oleh karena itu, keberadaan kontrak kerja
outsourcing—yang menjadikan fleksibilitas yang tertulis antara pekerja freelancer dan
sebagai unsur utamanya—hampir berlaku pemberi kerja menjadi sangat krusial.
di semua sektor. Salah satu wujud dari
sistem kerja yang menciptakan kerentanan Pengaburan hubungan kerja juga
bagi kelas buruh berupa status kontrak/ sebenarnya diciptakan secara terstruktur
PKWT/buruh harian lepas. Di Indonesia, para melalui wacana-wacana yang muncul
buruh manufaktur yang bekerja sebagai seiring berkembangnya LMF di era
buruh kontrak/PKWT/buruh harian lepas neoliberalisme. Wacana-wacana seperti
mengalami berbagai kerentanan baik dalam entrepreneurship, partnership, atau
hubungan kerja maupun kondisi kerja (Izzati, “kemitraan” kemudian menciptakan ilusi
2014). Selain tidak memiliki jaminan dan seputar hubungan kerja dalam sistem kerja
kepastian kerja, mereka pun tidak memiliki fleksibel, bahwa pekerja adalah “mitra” dari
jaminan dan perlindungan atas hak-haknya pemberi kerja (Cockayne, 2016). Padahal,
sebagai pekerja (Ibid.). tidak ada yang setara dari hubungan antara
pekerja dan pemberi kerja (pengusaha).
28
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 29

Dalam sistem kerja freelance, terdapat Konsekuensi lain dari pengaburan kerja
setidaknya dua ilusi yang mengaburkan yang juga semakin meningkat di era digital
hubungan kerja. Pertama, ilusi bahwa adalah semakin hilangnya pemahaman
dengan status kerja freelance, para pekerja pekerja atas identitas pekerjaannya
bisa bebas menentukan waktu kerjanya (occupational identity) yang secara
sendiri. Padahal, jam kerja mereka yang fundamental merupakan hal penting dalam
berstatus pekerja lepas tetap ditentukan pengorganisiran pekerja (Huws, 2014).
oleh target yang ditetapkan oleh pemberi
kerja. Bahkan, dalam banyak kasus, para Ketidakjelasan karier pun menjadi bagian dari
freelancer sering kali bekerja lembur kehidupan kerja para freelancer (Sindikasi,
tanpa mendapatkan hak upah lembur dari 2019). Terlebih lagi, ketika para pekerja
pemberi kerja (C20 Library & Collabtive, dengan status lepas tersebut melakukan
2019; Haryanto, 2019). pekerjaan-pekerjaan reproduktif—seperti
menjadi admin media sosial, mengelola
Kedua, ilusi bahwa dengan status kerja event atau project, dan sebagainya—yang
freelance, mereka bekerja untuk dirinya sering kali dianggap sebagai aktivitas di luar
sendiri, berbeda dengan pekerja lainnya kerja, hubungan kerja yang terjadi biasanya
yang bekerja langsung dalam perusahaan, bersifat lebih kabur lagi.
kantor, dan tempat kerja tertentu. Padahal,
freelancer tetap bekerja untuk pemberi Dalam konteks kerja freelance di kalangan
kerja (pengusaha), bukan untuk dirinya para pekerja kognitif, kerja-kerja yang
sendiri. Dalam sistem kerjanya, tetap ada bersifat reproduktif pun cenderung
dinamika hubungan kerja antara pemberi lebih sering diwacanakan sebagai “karya”
kerja dan pekerja, pemberi dan penerima daripada sebagai sebuah kerja. Terlebih
upah. Akibatnya, ketika terjadi pengabaian lagi, kebanyakan pekerja freelancer
hak-hak pekerja seperti penangguhan juga menyediakan alat kerjanya sendiri.
pembayaran upah oleh pemberi kerja, Akibatnya, banyak dari pekerja kognitif,
para freelancer pun sering kali tidak dapat termasuk mereka yang bekerja di industri
secara langsung menuntut pemberi kerja media dan industri kreatif, cenderung tidak
sebagai pihak yang seharusnya memenuhi secara langsung mempersepsikan dirinya
hak mereka sebagai pekerja tersebut sebagai bagian dari kelas pekerja (buruh)
karena ketiadaan kontrak kerja yang jelas (Arismunandar, 2018).
(Haryanto, 2019).
30
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 31

pun terus dipromosikan negara bersama

Membayar
para pengusaha. Seturut dengan wacana
mengenai entrepreneurship, berbagai
kondisi kerja yang buruk, seperti jam kerja

biaya untuk
yang panjang atau overwork, diwacanakan
sebagai bagian dari “dedikasi” dan “passion”
dalam bekerja (Sabrina, 2019). Hasilnya,

kesehatan berbagai kondisi kerja yang buruk tersebut


pun diwajarkan dengan dianggap sebagai
risiko tak terhindarkan yang harus diterima

mental dari oleh pekerja (Ibid.). Hal tersebut tentu


berdampak pada kesehatan pekerja, baik
fisik maupun mental. Kasus kematian para

kantong pekerja akibat berlebihnya jam dan tuntutan


kerja telah menjadi contoh pahit dari hal

mereka
tersebut (Rosadi, 2013; Kyodo, 2017).

Lebih jauh, dalam konteks Indonesia,

sendiri.
pewajaran atas kondisi-kondisi eksploitatif
tersebut terjadi bersamaan dengan
ketiadaan jaminan dan perlindungan yang
melingkupi para pekerja lepas, seperti
jaminan kesehatan bagi pekerja (Sabrina,
2019). Akibatnya, pekerja harus menanggung
Pekerja Lepas dalam Teks: sendiri berbagai risiko kesehatan baik fisik
Rentan dan Tersekat-sekat maupun mental yang disebut-sebut sebagai
dedikasi dan passion tersebut (C20 Library
Masalah Kesehatan & Collabtive, 2019). Maka dari itu, para
pekerja lepas pun kemudian membayar
Mental dan Tantangan biaya untuk kesehatan mental dari kantong
untuk Berserikat mereka sendiri tanpa ada perlindungan apa
pun dari negara (Ibid.).

Selain itu, atomisasi/individualisasi yang


Di tengah hubungan dan kondisi kerja yang terjadi khusus di kalangan freelancer telah
dipenuhi dengan kerentanan tersebut, para membuat mereka sulit mengorganisir diri
freelancer pun dipaksa menyiasati berbagai dan berserikat. Atomisasi itu terjadi pada
hal yang terjadi pada dirinya. Mereka yang dua hal. Pertama, status dan hubungan
bekerja freelance dengan penghasilan kerja yang tidak jelas telah membuat
minim atau sering mengalami keterlambatan banyak freelancer belum menyadari bahwa
pembayaran upah dipaksa menyiasatinya dirinya merupakan bagian dari kelas buruh
dengan mengambil pekerjaan lainnya. Oleh (Sabrina, 2019). Kedua, ketiadaan tempat
karena itu, muncul kecenderungan pekerja kerja yang jelas juga membuat freelancer
yang memiliki beberapa pekerjaan dengan mengalami kesulitan untuk mengorganisir
status kerja berbeda-beda (Sindikasi, 2019). diri dan berserikat. Oleh karena itu, para
Dalam kasus buruh pabrik, para pekerja pekerja lepas semakin berada dalam kondisi
jadi banyak berhutang untuk menyiasati yang rentan karena secara struktural pun
kebutuhan hidup yang kian tinggi (Izzati, 2014). dikondisikan untuk sulit berserikat. Padahal,
peran serikat sangatlah penting, termasuk
Selain dipaksa untuk mencari jalan keluar untuk mengadvokasi hak-hak pekerja lepas/
masing-masing, berbagai ilusi untuk freelancer yang kerap diabaikan oleh para
menyelubungi eksploitasi para pekerja pemberi kerja/pengusaha.
32

DALAM SISTEM KERJA


FREELANCE, TERDAPAT
SETIDAKNYA DUA ILUSI
Penutup
YANG MENGABURKAN
Salah satu peletak teori terpenting HUBUNGAN KERJA.
mengenai tenaga kerja, Karl Marx,
menyatakan bahwa pekerja memiliki dua
kontradiksi kebebasan menyoal tenaga PERTAMA, ILUSI BAHWA
kerjanya atau dikenal dengan istilah “free
in the double sense” (Marx, 1887). Di satu
sisi, kelas buruh menjadi “pemilik bebas” DENGAN STATUS
atas tenaga kerjanya—meskipun hanya
secara formal—yang berbeda dengan budak
(Federici, 2014, h. 135). Di sisi lain, buruh
pun tidak memiliki komoditas lain yang bisa
KERJA FREELANCE,
dijual untuk memenuhi segala kebutuhannya
termasuk mewujudkan tenaga kerjanya
tersebut, kecuali tenaga kerjanya sendiri
PARA PEKERJA BISA
(Marx, 1887). Di sinilah, Marx menyorot
dengan tepat sasaran bahwa sesungguhnya
kelas pekerja tidak memiliki banyak pilihan.
BEBAS MENENTUKAN
Untuk bertahan hidup, para pekerja tidak
memiliki pilihan kecuali untuk menjual WAKTU KERJANYA
tenaga kerjanya meskipun kepada
sistem kerja yang buruk dan rentan. Para
freelancer, khususnya dengan pekerjaan- SENDIRI. PADAHAL, JAM
pekerjaan kognitif yang bersifat reproduktif,

KERJA MEREKA YANG


BERSTATUS PEKERJA
harus bekerja di bawah sistem kerja yang LEPAS TETAP DITENTUKAN
telah banyak diselubungi sisi eksploitatifnya.
Melalui berbagai macam pengaburan
hubungan kerja dan pembedaan makna OLEH TARGET YANG
pekerja/buruh dalam sejarah Indonesia, para
freelancer digambarkan seolah bukanlah
kelas buruh sehingga pengabaian akan DITETAPKAN OLEH
hak-haknya sebagai pekerja pun dianggap
normal dan wajar. Pengabaian kerja-kerja
reproduktif dalam sistem kerja kemudian PEMBERI KERJA. BAHKAN,
membuat identifikasi freelancer sebagai
kelas buruh kian memudar.

Di bawah eksploitasi yang diselubungi


DALAM BANYAK KASUS,
berbagai ilusi dengan beragam istilah terkini,
freelancer pun menanggung berbagai risiko PARA FREELANCER
kerja, termasuk masalah kesehatan mental.
Ketiadaan jaminan dan perlindungan, seperti
jaminan kesehatan yang layak, membuat SERING KALI BEKERJA
para freelancer menanggung berbagai
risikonya sendiri. Oleh karena itu, perbaikan
kehidupan kerja dan hak-hak freelancer pada LEMBUR TANPA
dasarnya dapat dicapai dengan berserikat.
Namun, adanya atomisasi yang terjadi
secara khusus di kalangan freelancer telah
membuat mereka sulit mengorganisir diri
MENDAPATKAN HAK UPAH
dan berserikat.

Rekomendasi
LEMBUR DARI PEMBERI
Di tengah masih minimnya kajian akademis
mengenai freelancer, khususnya dalam KERJA (C20 LIBRARY
konteks Indonesia, penting bagi para
peneliti, akademisi, maupun serikat buruh
untuk melakukan penelitian lanjutan & COLLABTIVE, 2019;
mengenai topik ini. Khususnya mengenai
hubungan kerja freelancer dan posisi
33

freelancer dalam analisis kelas. HARYANTO, 2019).


34

SI

I TASI
PLO
EKS

FR
EE
PIT
DL INE CH
DEA
MEN
TAL
LEM
BUR 35

ISTEM Hukum Online 2019, ‘Perlindungan Hukum Pekerja Freelance dan


Informal Perlu Diperketat’, Hukum Online.com, dilihat 6 April 2019,
<https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5ca85eb6195ed/
perlindungan-hukum-pekerja-freelance-dan-informal-perlu-
diperkuat/>.

Huws, U 2014, Labor in the Global Digital Economy: The Cybertariat


Comes of Age, Monthly Review Press.

Izzati, F F 2014, Politik Serikat Buruh dan Kaum Precariat: Pengalaman


Tangerang dan Karawang, Departemen Ilmu Politik FISIP UI, Depok.

Kyodo, 2017, ‘Court orders Dentsu to pay $4,400 fine over illegal
working hours that led to suicide of 24-year-old recruit’, Japantimes.
co.jp, dilihat 6 Oktober 2017, <https://www.japantimes.co.jp/
news/2017/10/06/national/crime-legal/court-orders-dentsu-pay-
4400-fine-illegal-working-hours-led-suicide-24-year-old-recruit/#.
Daftar Pustaka
XRxRjJMzaT8>.
Laporan Tahunan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) 2012: Digitalisasi
Marx, K 1887, Capital Volume 1. Online version: Marx/Engels Internet
dan Media Sosial: Berkah atau Kutukan?, Aliansi Jurnalis Independen
Archive (marxists.org) 1995, 1999.
(AJI) Indonesia, Jakarta.
Mattoni, A & Vogiatzoglou, M 2014, ‘“Today, We are Precarious.
Arismunandar S, 2018, ‘Mengapa Pekerja Media Tak Menyadari Dirinya Tomorrow, We Will be Unbeatable”: Early Struggles of Precarious
Buruh?’, Remotivi.or.id, dilihat 29 April 2018, <http://www.remotivi.or.id/ Workers in Italy and Greece’, dalam D. Chabanet & F. Royall (eds.), From
amatan/458/Mengapa-Pekerja-Media-Tak-Menyadari-Dirinya-Buruh>. Silence to Protest: International Perspectives on Weakly Resourced
Groups, Ashgate Publishing, Burlington.
C20 Library & Collabtive 2019, ‘Catatan diskusi “Kontrak kerja freelance
di industri media dan kreatif’, dilihat 6 Mei 2019, <https://c2o-library. Petriella, Y 2019, ‘Masih relevankah sistem outsourcing di tanah air’,
net/2019/05/catatan-diskusi-kontrak-kerja-freelance-di-industri- Bisnis.com, dilihat 21 Januari 2019, <https://ekonomi.bisnis.com/
media-dan-kreatif/>. read/20190121/12/880788/masih-relevankah-sistem-outsourcing-di-
tanah-air>.
Celia & John S 1997, ‘Managing an externalised workforce: freelance
labour-use in the UK publishing industry’, Industrial Relations Journal, Pratap, S 2014, Emerging Trends in Factory Asia: International Capital
vol. 28, no. 1, hh. 43-55. Mobility, Global Value Chains and the Labour Movement, Asia Monitor
Resource Centre, Hongkong.
Chun, J J 2008, ‘The Contested Politics of Gender and Irregular
Employment: the Revitalization of the South Korean Democratic Sabrina, G 2019, ‘Membicarakan Hak Freelance Hingga Budaya Lembur
Labour Movement’, dalam I. L. a. D. P. A. Bieler (eds.), Labour and yang jadi Kebanggaan, bersama Sindikasi’, Whiteboardjournal.com,
the Challenges of Globalization: What Prospects for Transnational dilihat 13 Februari 2019, <https://www.whiteboardjournal.com/ideas/
Solidarity? Pluto Press, London, hh. 23-44. human-interest/membicarakan-hak-freelance-hingga-budaya-
lembur-yang-jadi-kebanggaan-bersama-Sindikasi/>.
Cockayne, D G 2016, ‘Sharing and neoliberal discourse: The economic
function of sharing in the digital on-demand economy’, Geoforum, vol. Sandrine & Nesporova A 2003, ‘Labour Markets in Transition: Balancing
77, hh. 73–82. Flexibility and Security in Central and Eastern Europe’, International
Labour Organization.
Federici, S 2006, ‘Precarious Labor: A Feminist Viewpoint’, dilihat
20 Maret 2019, <http://inthemiddleofthewhirlwind.wordpress.com/ Sindikasi 2019, ‘Survei Sindikasi: Pekerja di Industri Media dan Kreatif
precarious-labor-a-feminist-viewpoint/>. Kurang Istirahat dan Tak Punya Kejelasan Karir di Masa Depan’, Riset
Serikat Sindikasi, Tidak dipublikasikan.
Federici, S 2012, Revolution at Point Zero: Housework, Reproduction,
and Feminist Struggle, PM Press. Sindikasi 2018, ‘Ongkos Tersembunyi Ekonomi Digital: Realita Pekerja
dalam Menopang Masa Depan Ekonomi Negara’, Riset Serikat Sindikasi,
Gerakan Bersama Buruh/Pekerja BUMN 2018, ‘Darurat Outsourcing di Tidak dipublikasikan.
BUMN’, FBTPI.org, dilihat 27 Februari 2018, <http://fbtpi.org/siaran-pers/
darurat-outsourcing-di-bumn/>. Standing, G 2011, The Precariat: The New Dangerous Class,
Bloomsbury Academic Publishing Plc., London.
Harian KONTAN 2011, ‘Pemanfaatan tenaga kerja outsourcing di bank
menjadi sorotan’, Kontan.co.id, dilihat 7 April 2011, <https://keuangan. Standing, G 1999a, Global Labour Flexibility: Seeking Distributive
kontan.co.id/news/pemanfaatan-tenaga-kerja-outsourcing-di-bank- Justice, ST Martin’s Press Inc., New York.
menjadi-sorotan-1>.
Standing, G 1999b, ‘Global Feminization through Flexible Labor: A
Haryanto, A 2019, ‘LBH Pers dan Sindikasi Susun Perlindungan Pekerja Theme Revisited’, World Development, vol. 27, no. 3, hh. 583-602.
Freelance Media’, Tirto.id, dilihat 2 April 2019, <https://tirto.id/lbh-pers-
dan-Sindikasi-susun-perlindungan-pekerja-freelance-media-dkWk>. Wright, E.O 2015, Understanding Class, Verso, London.
PEDO
FREE

BAGIAN 2
FREELANC
KERANGKA
↘ APAKAH TE
BAGI FREE

↘ BAGAIMANA
FREELANCE

↘ BAGAIMANA
PEMBENTUK

↘ APA YANG
FREELANCE

↘ BAGAIMANA
HUBUNGAN
OMAN KONTRAK KERJA
ELANCER

CER DALAM
A HUKUM
ERDAPAT PERLINDUNGAN HUKUM
ELANCER?
A HAK DAN KEWAJIBAN
ER DALAM REGULASI?
A SEHARUSNYA PENGATURAN DAN
KAN PERJANJIAN KERJA FREELANCE?
MEMBEDAKAN ANTARA
ER DENGAN MITRA?
A PENYELESAIAN SELISIH
INDUSTRIAL FREELANCER?
38

Freelancer dalam
Kerangka Hukum
Oleh Tim LBH Pers

Apakah terdapat perlindungan


hukum bagi freelancer? Ketentuan
mengenai hubungan antara
pemberi kerja dan pekerja beserta
akibat hukumnya diatur dalam
Undang-Undang No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan.
Regulasi tersebut juga mengatur
pelaksanaannya.
UU Ketenagakerjaan
mengenalkan dua bentuk
perjanjian kerja, yaitu
Perjanjian Kerja Waktu
Tidak Tertentu (PKWTT)
dan Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu
(PKWT) sebagaimana
disebutkan dan diatur
dalam Pasal 56 Ayat
1. Menurut Pasal 56
Ayat 2, pelaksanaan
PKWT didasarkan
pada jangka waktu
dan selesainya suatu
pekerjaan tertentu.
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 39

Berikut isi Pasal 56 Undang-Undang


Ketenagakerjaan.

1. Perjanjian kerja dibuat untuk waktu


tertentu atau waktu tidak tertentu.
2. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1
didasarkan atas:
a. jangka waktu, atau
b. selesainya suatu pekerjaan tertentu.
Lepas merupakan bagian dari PKWT.
Pasal 56 sampai Pasal 59 Undang-Undang Namun, Perjanjian Kerja Harian Lepas
Ketenagakerjaan memiliki ketentuan mengecualikan beberapa ketentuan
mengenai PKWT yang pada bagian akhir umum PKWT yang memuat beberapa
Pasal 59 Ayat 8 disebutkan: “Hal-hal lain syarat berikut.
yang belum diatur dalam Pasal ini akan
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Pasal 10
Menteri”. Keputusan Menteri yang dimaksud 1. Untuk pekerjaan-pekerjaan
adalah Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan tertentu yang berubah-ubah dalam
Transmigrasi Republik Indonesia No. 100 hal waktu dan volume pekerjaan
Tahun 2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan serta upah didasarkan pada
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. kehadiran, dapat dilakukan dengan
Kepmenaketrans tersebut merupakan perjanjian kerja harian atau lepas.
peraturan pelaksanaan dari UU 2. Perjanjian kerja harian lepas
Ketenagakerjaan terkait PKWT. Di dalamnya sebagaimana dimaksud dalam ayat
juga terdapat aturan untuk pekerja harian (1) dilakukan dengan ketentuan
lepas atau freelancer. Jika dilihat dari Pasal pekerja/buruh bekerja kurang dari
10 sampai Pasal 12, Perjanjian Kerja Harian 21 (dua puluh satu) hari dalam 1
(satu) bulan.
3. Dalam hal pekerja/buruh bekerja
21 (dua puluh satu) hari atau lebih
selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut atau lebih maka perjanjian
kerja harian lepas berubah menjadi
PKWTT.

Aturan pekerja harian lepas Pasal


10 sampai dengan Pasal 12 dalam
Kepmenaketrans No. 100 tahun 2004
ini cukup memayungi freelancer,
terutama pada Pasal 11 yang
menyebutkan bahwa: “Perjanjian
kerja harian lepas yang memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2)
dikecualikan dari ketentuan jangka
waktu PKWT pada umumnya”.
40
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 41

Bagaimana hak dan kewajiban Pasal 10


freelancer dalam regulasi? Kementerian Ayat 1
Ketenagakerjaan telah membuat regulasi Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang
untuk pekerjaan harian lepas (freelance). berubah-ubah dalam waktu dan volume
Regulasi ini mengatur aspek perjanjian pekerjaan serta upah didasarkan pada
kerja harian lepas antara pemberi kerja kehadiran, dapat dilakukan dengan
dengan pekerja, yaitu Keputusan Menteri perjanjian kerja harian atau lepas.
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor:
KEP.100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Ayat 2
Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Perjanjian kerja harian lepas sebagaimana
Tertentu. Keputusan Menteri tersebut dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan
mengatur lebih lanjut dan rinci pelaksanaan ketentuan pekerja/buruh bekerja kurang dari
dari ketentuan PKWT yang diatur dalam 21 hari dalam 1 bulan.
Pasal 58 UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Ketentuan di bawah ini Ayat 3
mengakomodir perjanjian kerja harian lepas. Dalam hal pekerja/buruh bekerja 21 hari
atau lebih selama 3 bulan berturut-turut
atau lebih maka perjanjian kerja harian
lepas berubah menjadi PKWTT.

Pasal 11
Perjanjian kerja harian lepas yang
memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan (2)
dikecualikan dari ketentuan jangka waktu
PKWT pada umumnya.

Pasal 12
Ayat 1
Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/
buruh pada pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 wajib membuat
perjanjian kerja harian lepas secara tertulis
dengan para pekerja/buruh

Ayat 2
Perjanjian kerja harian lepas sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dapat dibuat
berupa daftar pekerja/buruh yang
melakukan pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 sekurang-
kurangnya memuat:
a. Nama/alamat perusahaan/pemberi kerja;
b. Nama/alamat pekerja/buruh;
c. Jenis pekerjaan yang dilakukan;
d. besarnya upah dan/atau imbalan lainnya.

Ayat 3
Daftar pekerja/buruh sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) disampaikan
kepada instansi yang bertanggung jawab
di bidang ketenagakerjaan setempat
selambat-lambatnya 7 hari kerja sejak
mempekerjakan pekerja/buruh.
42 yang ada selama ini. Oleh karena itu, perlu
revisi terhadap pengaturan perjanjian kerja
freelance dalam Keputusan Menteri Tenaga
Kerja tersebut.

Perkara ruang lingkup freelancer Materi muatan perjanjian kerja freelance


perlu diatur lebih lanjut di tingkat regulasi
Meskipun aspek pekerjaan freelance agar kuat dan mengikat terhadap seluruh
telah diakomodir dalam ketentuan di atas, pemangku kepentingan serta dapat berlaku
tapi belum rinci mengatur perlindungan secara nasional. Jika muatan perjanjian
hukum bagi para freelancer. Pasal 10 diatur dalam regulasi, perjanjian kerja
Ayat 1 memang mengatur jenis pekerjaan freelance memiliki kepastian hukum
seperti yang dapat diadakan perjanjian sehingga kepentingan freelancer pun
kerja harian/lepas (freelance). Akan tetapi, terlindungi. Selain itu, perjanjian kerja yang
rumusan klausul pasal tersebut belum dibuat dapat merujuk pada ketentuan
mampu mengakomodir perkembangan materi muatan perjanjian dalam regulasi.
jenis hubungan kerja freelance yang Harapannya ini dapat menjadi standar baku
selama ini berjalan di lapangan. Misalnya untuk setiap pembentukan perjanjian kerja
saja, klausul kehadiran sebagai dasar freelance.
menentukan upah membatasi ruang
lingkup perjanjian kerja freelance yang Bagaimana seharusnya pengaturan dan
sudah berlangsung selama ini. pembentukan perjanjian kerja freelance?
Untuk menyusun perjanjian kerja khusus
Dari segi definisi, aturan aspek perjanjian bagi freelancer perlu dibuat model
kerja harian bermasalah. Pasalnya, praktik perjanjian baku (standar) yang dapat
perjanjian kerja harian lepas yang diterapkan menjadi rujukan yang melingkupi seluruh
antara pemberi kerja dan freelancer di pelaku industri. Sebenarnya jika merujuk
lapangan sering kali tidak mensyaratkan pada praktik pembuatan perjanjian dalam
pekerja harus hadir di lingkungan kerja kehidupan sehari-hari, banyak
pemberi kerja. Praktik di lapangan pelaku industri yang
membebaskan pekerja untuk melakukan mempraktikkan
pekerjaan di lokasi mana pun di luar hubungan kerja
lingkungan kerja. Beberapa poin penting sama yang
yang diprioritaskan dalam praktik hubungan didasari oleh
kerja freelance adalah hasil pekerjaan yang perjanjian baku.
sesuai harapan pemberi kerja dan ketepatan Di antaranya
waktu dalam mengerjakannya. Sedangkan perjanjian kredit
rumusan klausul Pasal 10 Ayat 1 membatasi perbankan,
ruang lingkup pekerjaan freelance yang leasing
selama ini dilakukan. (sewa-beli),
waralaba,
Permasalahan pengaturan perjanjian dan lain
kerja freelance

Meskipun sudah diatur dalam Pasal 12 Ayat


2, tetapi perjanjian kerja dan substansinya
tidak diatur secara rinci. Pengaturan secara
umum mengenai materi muatan perjanjian
kerja belum bisa menjadi pedoman khusus
bagi freelancer. Ketentuan pekerjaan
freelance beserta perjanjiannya memiliki
pengaturan tersendiri dalam Keputusan
Menteri. Pengaturan di atas dikecualikan
dari aspek ketentuan yang mengatur kedua
jenis perjanjian, yaitu PKWT dan PKWTT.
Aturan tersebut belum melingkupi secara
detail aspek-aspek pekerjaan freelance
sebagainya. Namun, sering kali rumusan 43
materi muatan perjanjian ditentukan secara
sepihak oleh pihak korporasi.

Pembuatan perjanjian sepihak oleh korporasi Mengenal Hukum, Sudikno Mertokusumo


tentu menguntungkan kedudukannya sebagai mengemukakan asas-asas hukum perjanjian
penyusun. Masyarakat yang mengadakan yang meliputi hal-hal berikut.
perjanjian pun tidak memiliki posisi tawar
yang memadai ketika disodorkan perjanjian a. Asas konsensualisme
yang materi muatannya sudah ditentukan Diatur dalam Pasal 1338 KUHPerdata yang
sebelumnya. Pilihannya hanya take it or leave menyatakan:
it. Pihak yang mengadakan perjanjian tidak “Semua perjanjian yang dibuat secara
diberikan ruang negosiasi lebih lanjut untuk sah berlaku sebagai undang-undang bagi
bersama-sama membuat kesepakatan. mereka yang membuatnya.”

Oleh karena itulah, perjanjian baku b. Asas kebebasan berkontrak


bermanfaat bagi pihak-pihak yang posisi Pada dasarnya manusia bebas mengadakan
tawarnya lemah di hadapan perusahaan. hubungan dengan orang lain, termasuk
Dalam konteks ketenagakerjaan, perjanjian di dalamnya adalah hubungan kerja sama
baku menjadi jaring pengaman bagi setiap maupun mengadakan suatu perjanjian.
pemberi kerja yang berhubungan
dengan pekerja. Hal tersebut c. Asas kekuatan mengikat suatu
penting dengan melihat perjanjian
tidak semua freelancer Perjanjian yang telah dibuat dan disepakati
memiliki kapasitas memadai oleh para pihak yang terlibat mempunyai
saat menyusun perjanjian kekuatan mengikat sebagai undang-undang
kerja dengan pemberi kerja. bagi para pihak.
Sehingga perjanjian baku
yang disusun menjadi rujukan
d. Asas itikad baik
atas materi muatan perjanjian
Pada Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata
kerja yang akan dibuat. Poin-
berbunyi: “Suatu perjanjian harus
poin dalam perjanjian baku
dilaksanakan dengan itikad baik.”
pun harus mengakomodir
perkembangan terkini
hubungan kerja di e. Asas kepribadian
lapangan. Pada Pasal 1315 KUH Perdata berbunyi:
“Pada umumnya tak seorang dapat
Pada dasarnya, mengikatkan dirinya atas nama sendiri
perjanjian yang atau meminta ditetapkannya suatu janji
dibuat harus sesuai daripada untuk dirinya sendiri.”
dengan asas-
asas hukum Kepentingan antara pemberi kerja dengan
perjanjian. freelancer yang seimbang dapat diterapkan
Tujuannya dengan menentukan poin-poin kesepakatan.
agar
terbentuk Apa yang membedakan antara freelancer
suatu dengan mitra? Sebelum menjawabnya,
perjanjian kita pahami terlebih dahulu yang dimaksud
kerja dengan kemitraan. Menurut Mohammad
sama Jafar Hafsah dalam Kemitraan Usaha:
yang Konsepsi dan Strategi (2000), kemitraan
ideal adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan
untuk oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu
para tertentu untuk meraih keuntungan bersama
pihak. dengan prinsip saling membutuhkan dan
Dalam saling membesarkan. Sedangkan menurut
buku Budi Rachmat dalam Modal Ventura (2004),
44

Keunikan freel
dari syarat ke
mengharuskannya
di lingkungan si p
khas utama dari
freelance adalah
yang sesuai harap
terlepas dari m
lokasi diselesaika
45

lancer terlihat
erja yang tidak
a untuk bekerja
pemberi kerja. Ciri
hubungan kerja
h hasil pekerjaan
pan pemberi kerja
metode atau pun
annya pekerjaan.
46

kemitraan merupakan hubungan kerja Menteri tersebut juga menyebutkan bahwa


sama usaha berbagai pihak yang strategis, kemitraan usaha merupakan upaya untuk
bersifat sukarela, dan berdasar prinsip membudidayakan kelompok mitra dalam
saling membutuhkan, mendukung, dan pembangunan pertanian yang berorientasi
menguntungkan disertai pembinaan dan agribisnis. Untuk lebih meningkatkan
pengembangan usaha kecil menengah kemitraan usaha perlu dinilai tingkat
(UKM) oleh usaha besar. hubungan kemitraan usaha sehingga
dapat diketahui masalah dan peluang
Menurut Thoby Mutis, kemitraan adalah pengembangannya.
suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh
dua pihak atau lebih dalam jangka waktu Sedangkan jika ditinjau dari
tertentu untuk meraih manfaat maupun perundang-undangan,
keuntungan bersama sesuai prinsip definisi kemitraan
saling membutuhkan dan saling terdapat pada Undang-
mengisi sesuai kesepakatan. Undang No. 20 Tahun
Keinginan dua pihak menjalin 2008 tentang Usaha
kerja sama pada prinsipnya Mikro, Kecil dan
didasari atas keinginan Menengah pada
masing-masing pihak Pasal 1 Angka 13.
agar dapat memenuhi Di situ disebutkan
kebutuhan usaha satu “kemitraan adalah
sama lain. kerja sama dalam
keterkaitan usaha,
Dari ketiga baik langsung
definisi kemitraan maupun tidak
tersebut dapat langsung, atas
dasar prinsip
ditarik kesimpulan saling memerlukan,
bahwa prinsip mempercayai,
kemitraan adalah: memperkuat dan
1. sebuah menguntungkan yang
melibatkan pelaku Usaha
strategi bisnis, Mikro, Kecil, dan Menengah
2. untuk meraih dalam Usaha Besar”.
keuntungan bersama
dengan prinsip saling Jika merujuk pada definisi yang bersumber
dari ketentuan peraturan dan pendapat
membutuhkan, ahli, maka unsur-unsur kemitraan meliputi:
3. hubungan kerja sama yang adanya kerja sama antara para pihak,
dilakukan oleh dua pihak atau para pihak yang sepakat menjalankan
lebih, suatu strategi bisnis, tujuan kerja sama
untuk mencapai hal-hal yang saling
4. dilakukan dalam jangka waktu menguntungkan. Unsur-unsur tersebut
tertentu. identik dengan suatu jenis kerja sama
bisnis antara para pihak yang mengadakan
Dalam regulasi di Indonesia, definisi perjanjian tersebut. Para pihak menempati
kemitraan pertama kali dirumuskan dalam posisi yang setara. Tidak ada satu pihak yang
Keputusan Menteri Pertanian No. 944 Tahun memerintahkan pihak lain untuk melakukan
1997 tentang Pedoman Kemitraan usaha suatu pekerjaan. Secara kedudukan
pertanian. Peraturan tersebut menyebutkan dan penerapan perjanjian, para pihak
bahwa kemitraan usaha adalah kerja sama melaksanakan apa yang diperjanjikan, bukan
antara perusahaan mitra dengan kelompok berdasarkan perintah dari salah satu pihak.
mitra di bidang usaha pertanian. Keputusan Sehingga kedudukan para pihak tidak ada
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 47

Unsur Freelance Kemitraan

Para Pihak Salah satu pihak dalam perjanjian Para pihak yang mengadakan perjanjian
adalah individu selaku freelancer memiliki kapasitas sebagai pelaku usaha.
(pihak yang mendapatkan order
pekerjaan).

Penentuan pembayaran Mendapatkan bayaran setelah Para pihak yang bermitra memperoleh
pekerjaan selesai. bagi hasil dari keuntungan selama
pelaksanaan kerja sama.

Jenis pekerjaan Freelancer menjalankan order Para pihak menjalankan strategi bisnis
pekerjaan dari klien. yang menjadi objek perjanjian.

yang lebih rendah atau pun lebih tinggi. pemberi kerja (korporasi atau individu
Menurut Umar Kasim dalam artikel di lainnya). Ada pihak yang memberikan
Hukum Online, “Status Hukum Tenaga perintah kepada pihak lainnya berupa
Kerja Tidak Tetap di Lingkungan Instansi pesanan klien kepada freelancer untuk
Pemerintah,” ada yang dinamakan perjanjian menghasilkan suatu pekerjaan. Dalam
pekerjaan atas dasar kemitraan (partnership menentukan upah, ditentukan berdasarkan
agreement). Bentuknya, bisa perjanjian hari kerjanya. Jenis kerja samanya pun
bagi hasil, perjanjian keagenan (baik identik dengan jenis hubungan kerja sama
secara pribadi atau korporasi), inti-plasma, antara majikan dengan buruh. Namun,
subkontrak, perjanjian pembayaran sejumlah keunikan freelancer terlihat dari syarat
nilai uang tertentu (setoran), dan lain-lain. kerja yang tidak mengharuskannya untuk
bekerja di lingkungan si pemberi kerja. Ciri
Hal tersebut sesuai dengan apa yang khas utama dari hubungan kerja freelance
disampaikan Agus Mulya Karsona, pengajar adalah hasil pekerjaan yang sesuai harapan
Hukum Perburuhan Universitas Padjadjaran, pemberi kerja terlepas dari metode atau pun
dalam artikel “Saat Hubungan Kemitraan lokasi diselesaikannya pekerjaan.
Menjadi Hubungan Kerja,” Agus menjelaskan
perbedaan mendasar antara hubungan
kemitraan dengan hubungan kerja. Secara
umum, hubungan kemitraan memang
tidak tunduk kepada UU Ketenagakerjaan.
Kemitraan menekankan pada hubungan
saling menguntungkan. Posisi para pihak
setara. Berbeda dengan posisi majikan-
buruh dalam hukum ketenagakerjaan yang
sifatnya atasan-bawahan.

Jika melihat berbagai rumusan di atas,


terlihat perbedaan antara kemitraan
dengan freelance dalam tiga hal
berikut:
a. penentuan upah,
b. para pihak yang mengadakan perjanjian,
c. jenis kerja samanya.

Karakteristik freelancer dapat dilihat


dari jenis pekerjaan dan hubungan kerja
samanya. Pihak yang mengadakan perjanjian
adalah individu selaku freelancer dan
48

Bagaimana penyelesaian selisih hubungan


industrial freelancer? Penyelesaian selisih
hubungan industrial freelancer pada
dasarnya sama dengan penyelesaian selisih
hubungan industrial lainnya. Perselisihan
dapat diselesaikan dengan dua jalan, yaitu:

a. menyerahkan perselisihan pada seorang juru


atau dewan pemisah. Penyelesaian seperti
ini disebut dengan penyelesaian sukarela
melalui konsiliasi, mediasi dan arbitrase;
b. menyerahkan perselisihan kepada
Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

Pada dasarnya, setiap perselisihan


hubungan industrial wajib diselesaikan
secara bipartit sebelum mencapai
tingkat pengadilan hubungan industrial.
Perselisihan hak merupakan perselisihan
normatif yang ditetapkan dalam perjanjian
kerja, perjanjian kerja sama, peraturan
perusahaan atau perundang-undangan.
Oleh karena itu, penyelesaian tidak langsung
konsiliasi maupun arbitrase, tetapi terlebih
dahulu melalui mediasi sebelum diajukan ke
Pengadilan Hubungan Industrial.

Sementara perselisihan kepentingan terjadi


akibat perbedaan kondisi ketenagakerjaan
yang belum diatur dalam perjanjian kerja.
Perselisihan kepentingan ini pada tingkat
pertama dan terakhir diputuskan oleh
pengadilan umum (tidak dimintakan kasasi
ke Mahkamah Agung) untuk menjamin
penyelesaian yang cepat, tepat, adil,
dan murah. Namun, setiap perselisihan
hubungan industrial wajib diselesaikan
secara bipartit seperti mandat Pasal 136
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003. Dalam
pasal tersebut penyelesaian perselisihan
hubungan industrial harus dengan
musyawarah yang mufakat terdahulu,
apabila tidak tercapai maka perlu prosedur
penyelesaian hubungan industrial yang
diatur dalam No. 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Hubungan Industrial.

Proses beracara di Perselisihan Hubungan


Industrial sebagaimana Undang-Undang No.
2 Tahun 2004 Pasal 57 adalah sama dengan
Hukum Acara Perdata yang berlaku di
lingkungan peradilan umum. Perbedaannya
terletak pada pokok gugatan yang khusus
berhubungan dengan ketenagakerjaan.
Perbedaan selanjutnya adalah penyelesaian
49

sengketa. Penyelesaian PHI hanya melalui


dua tingkat pemeriksaan, yaitu PHI sebagai
Pengadilan Tingkat Pertama dan Mahkamah
Agung sebagai Pengadilan Tingkat Terakhir.

Berikut adalah tabel perbandingan


penyelesaian sengketa hubungan industrial
dengan sengketa perdata biasa.

PHI Perdata Biasa

Pokok gugatan khusus berhubungan Pokok gugatan lebih banyak.


dengan ketenagakerjaan.

Pemeriksaan hanya dua tingkat, PHI Pemeriksaan memiliki


pada tingkat pertama dan MA beberapa tahapan.
tingkat akhir.

Harus melalui proses bipartit Pengajuan gugatan


terlebih dahulu. bisa langsung.

Memiliki banyak alternatif proses Tidak memiliki alternatif


penyelesaian sebelum ke Pengadilan penyelesaian masalah
PHI (konsiliasi dan arbitrase). sebelum pengajuan gugatan
ke pengadilan.

Gugatan perdata yang diajukan dan


diperiksa dalam PHI merupakan perselisihan
yang tidak dapat diselesaikan di tingkat
konsiliasi dan atau mediasi. Bisa juga karena
salah satu pihak ingkar terhadap perjanjian
bersama/akta perdamaian yang disepakati
di tingkat bipartit, konsiliasi, arbitrase, atau
mediasi. Apabila terjadi, maka salah satu
pihak yang dirugikan dapat mengajukan
permohonan eksekusi kepada Ketua PHI.
50
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 51

Perjanjian baku
(standar) bermanfaat
bagi pihak-pihak yang
posisi tawarnya lemah
di hadapan perusahaan.
Dalam konteks
ketenagakerjaan,
perjanjian baku menjadi
jaring pengaman...
Poin-poin dalam
perjanjian baku pun
harus mengakomodir
perkembangan terkini
hubungan kerja di
lapangan.
PEDO
FREE

FREELANCER D
TIGA KOTA:
PEMETAAN MAS
↘ TEMU
↘ TERP
↘ FREE
PERL
OMAN KONTRAK KERJA
ELANCER

BAGIAN
DI 3

SALAH
UAN FGD FREELANCER
PAKSA FREELANCE
ELANCE BUTUH
LINDUNGAN KERJA
54

Purplecode Space

JAKARTA
C2O Library

SURABAYA

BANDUNG
ULTIMUS
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 55

Freelancer
di Tiga Kota
Tren pekerja harian lepas—atau yang biasa para pekerja, yang sayangnya dalam
dikenal dengan sebutan freelancer—terus observasi Sindikasi di Jakarta, masih banyak
meningkat di Indonesia. Konsep kerja ini yang kurang memahaminya. Sebut saja
merupakan dampak sekaligus bagian dari tentang standar upah yang masih belum
rencana besar ketenagakerjaan yang terus jelas di berbagai bidang kerja, jaminan
mendorong fleksibilitas tenaga kerja. Semua sosial, kepastian kerja, jam kerja, pendapatan
ini bermula dengan lahirnya Undang-Undang pekerja di luar upah seperti tunjangan hari
No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan raya, ditambah lagi kondisi kesehatan mental
yang mengatur Perjanjian Kerja Waktu akibat kerja.
Tertentu (PKWT). Sebutan ‘pekerja kontrak’
lebih familiar untuk menjelaskan pekerja Sementara pada situasi seperti ini,
dengan perjanjian kerja waktu tertentu, pemerintah masih absen dalam pengawasan
bersanding dengan sebutan ‘pekerja tetap’ atas praktik-praktik baru hubungan kerja
bagi pekerja dengan perjanjian kerja waktu yang semestinya dilakukan. Perlindungan
tidak tertentu (PKWTT). pemerintah bagi freelancer yang salah
satunya melalui regulasi pun belum
Pada era ekonomi digital atau yang kini juga diperbaharui. Tren hubungan kerja ini masih
kerap didengungkan juga dengan sebutan bergantung pada regulasi usang yang tidak
Revolusi Industri 4.0, fleksibilitas tenaga sesuai dengan perkembangan yang terjadi
kerja menemukan zona nyamannya. Terlebih di lapangan.
pada industri manufaktur, fleksibilitas tenaga
kerja bisa dikatakan menuai keberhasilan. Alih-alih mencoba memotret lebih detail dan
menyusun regulasi sebagai perlindungan,
Sistem kerja freelance memang sejauh ini pemerintah masih membiarkan
mendapatkan minat yang cukup tinggi. praktik hubungan kerja yang merugikan
Dengan alasan tak ingin terikat dengan kerja berjalan begitu saja. Sehingga dampak
rutinitas juga pendapatan yang mungkin horizontal pun muncul, seperti persaingan
lebih besar, konsep fleksibilitas tenaga harga atau banting harga dari para pekerja
kerja menemukan cinta sejatinya di industri untuk mendapatkan pekerjaan.
digital, media, dan kreatif.
Gambaran di atas merupakan hasil observasi
Namun di sisi lain, bentuk kerja ini juga Sindikasi yang tentunya masih berupa
memiliki kelemahan dan kerentanan bagi potongan kecil dari kondisi kerja keseluruhan
56
57
58

freelancer di Indonesia. Oleh karenanya, Hal lain yang biasanya menyebabkan tidak
penting untuk memetakan secara lebih adanya kontrak kerja adalah pihak-pihak
dalam dan luas kondisi freelancer di kota- pemberi dan penerima kerja memiliki
kota besar. Tiga kota yang kami lihat memiliki hubungan pertemanan. Tercatat 51 persen
jumlah freelancer yang besar—khususnya pekerjaan yang diterima oleh freelancer
di bidang industri media dan kreatif—adalah berasal dari teman, khususnya untuk pekerja
Jakarta, Bandung, dan Surabaya. di bidang industri kreatif. Sekalipun dilandasi
rasa saling percaya dalam pertemanan,
Jumlah peserta focus group discussion tak jarang pelanggaran hak tetap terjadi
(FGD) di setiap kota ditargetkan sebanyak sehingga pada akhirnya memperburuk
lima belas orang sehingga total peserta hubungan pertemanan.
keseluruhan berjumlah 45 orang.
Kasus seperti ini kami dengar dari salah
Temuan FGD Freelancer satu peserta FGD, Hana, seorang ilustrator
di Bandung yang pernah bekerja di studio
FGD freelancer diikuti oleh peserta atas ajakan temannya. Kesepakatan verbal
dengan profesi beragam di industri media disampaikan untuk kerja selama tiga
dan kreatif. Periode pengalaman sebagai bulan. Menjelang akhir kontrak, terjadi
freelancer pun beragam, yakni antara perselisihan kerja terkait pembayaran upah.
satu sampai sepuluh tahun. Keberagaman Awal perjanjian, upah tetap sama sebanyak
peserta ini penting untuk pemetaan apa pun beban kerjanya. Dalam tiga bulan
pengalaman dan masalah yang lebih detail tersebut, beban kerja tiba-tiba menumpuk
dan menyeluruh. di akhir. Ia sempat mengutarakan bahwa ini
sudah di luar kontrak. Di akhir bulan setelah
Assessment ini juga bertujuan untuk pekerjaan selesai, upah yang diberikan pun
membedakan persoalan keseharian dan senilai setengah dari yang dijanjikan.
persoalan konseptual antara freelancer dan
sistem kerja konvensional (pekerja tetap dan Testimoni serupa juga dipaparkan oleh Nita
kontrak). Dengan demikian, hasil assessment seorang ilustrator di Surabaya yang lebih
ini dapat menjadi rujukan bagi berbagai banyak bekerja dengan teman. Berdasarkan
pihak untuk membuat kebijakan yang tepat pengalaman tersebut, kontrak kerja
bagi para freelancer, khususnya dalam hal menjadi penting sekali pun bekerja dengan
perlindungan sosial dan ketenagakerjaan. teman karena pengalaman pelanggaran
kesepakatan banyak terjadi pada freelancer.
Metode yang digunakan dalam assessment Hubungan pertemanan ini juga kerap
ini, selain diskusi intens dengan mengajukan menyebabkan rasa sungkan untuk menagih
berbagai pertanyaan terkait hak-hak dasar hak atau menuntut kontrak kerja.
pekerja, juga dengan meminta para peserta
untuk mengisi kuesioner. Sementara, para freelancer yang bekerja
dengan kontrak kerja tertulis biasanya
Satu Masalah dari Tiga Kota berdasarkan pengalaman buruk di pekerjaan
Secara umum, permasalahan freelancer sebelumnya. Atau pengetahuan tentang
yang ditemukan selama FGD ini adalah tidak kontrak kerja didapatkan justru ketika
memiliki kontrak kerja. Sebanyak 63 persen berhubungan dengan pemberi kerja dari luar
peserta menyatakan tidak pernah memiliki negeri. Pengalaman dengan pemberi kerja
kontrak kerja tertulis. Bentuk komitmen di luar negeri ini lebih banyak dialami pekerja
hubungan kerja biasanya hanya berupa di bidang media.
pesan di WhatsApp, surat elektronik, atau
gentlement agreement. Hal ini biasanya Di industri media yang lebih mapan, kontrak
terjadi karena para freelancer mendapatkan kerja bukan hal yang baru sekalipun durasi
pekerjaannya dalam waktu singkat untuk kerja terbilang singkat. Pengalaman ini
kebutuhan mendesak sehingga menyulitkan banyak terjadi pada fixer di Jakarta ketika
bagi kedua belah pihak untuk membicarakan menerima permintaan liputan dari media
tentang kontrak kerja. asing. Dari cerita tersebut, para pemberi
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 59

kerja dari luar negeri lebih mematuhi hal Keterlambatan pembayaran upah ini salah
normatif dalam hubungan kerja. satunya disebabkan oleh berlapisnya
pihak pemberi kerja. Contohnya, sebuah
Terpaksa Freelance perusahaan yang ingin dibuatkan profil video
meminta pada agency yang akan meminta
Ini berlawanan dengan pekerja media yang freelancer videografi. Ketika pekerjaan
menjadi kontributor di beberapa daerah. selesai, agency belum membayarkan
Mereka umumnya tidak mendapatkan upah si videografer karena pihak agency
kontrak kerja tertulis walaupun pekerjaannya pun belum menerima pembayaran dari
rutin menyetorkan naskah berita. Para kliennya. Pada situasi yang berlapis
kontributor semacam ini pun terpaksa seperti ini, maka pekerja (dalam kasus ini
berstatus sebagai freelancer. freelancer videografi) akan menjadi pihak
yang paling rugi karena telah melaksanakan
Tak seperti pekerja sektor lain yang kewajibannya, tapi tak mendapatkan haknya.
mempunyai standar upah minimum, pekerja
industri kreatif--termasuk freelancer belum Bachrul, seorang desainer asal Bandung,
punya. Situasi ini kemudian memunculkan pernah diminta membuat satu step animasi.
semacam persaingan mau tak mau Setelah usai dan upahnya dibayarkan,
antarpekerja untuk menerima upah murah ia diminta lagi untuk membuat dua step
dari pemberi kerja. Misalnya saja ketika animasi. Namun, ketika dua step animasi ini
seorang desainer tak mau menerima upah selesai, pemberi kerja tak membayarnya dan
karena terlalu kecil, maka akan ada desainer tak bisa lagi dikontak. Sementara itu, ia juga
lain yang mau menerimanya. Di satu sisi, tak pernah mengenal pihak pemberi kerja
hal ini merusak standar upah. Namun di sisi secara langsung sehingga kesulitan untuk
lain, kenyataannya pekerja membutuhkan menuntut bayarannya. Perjanjian kerja
pemasukan dan ketika hanya tawaran hanya didasari oleh komunikasi melalui
kecil tersebut yang ada, maka telepon dan pesan teks sehingga
mereka pun menerimanya. begitu rentan.
Kejadian semacam ini kerap
memunculkan pergesekan di Dari sejumlah peserta FGD, kami juga
antara pekerja. menemukan sejumlah pekerja yang
telah memiliki standar upahnya
Problem lain yang paling dengan menghitung berbagai
sering muncul adalah komponen; seperti perawatan
keterlambatan pembayaran alat kerja, transportasi,
upah freelancer. Jika dan internet. Mereka
dibiarkan berlarut- juga membuat standar
larut, keterlambatan nilai kerjanya dengan
ini dianggap sebagai membandingkan dengan
hal yang lazim dan pekerja lainnya.
harus dimengerti
oleh para pekerja. Pada titik ini,
Tuntutan standar nilai kerja
pekerja untuk yang muncul
memperkarakan dari freelancer
upah yang diserahkan pada
tak kunjung mekanisme pasar.
diberikan sering Para pemberi dan
kali membuat penerima kerja
pemberi kerja bertemu dalam
tak lagi mau hubungan kerja
menggunakan yang bebas. Belum
jasanya. ada peran negara
dalam menentukan
60

Alih-alih mencoba
detail dan men
sebagai perlindu
pemerintah mas
praktik hubunga
merugikan berja
Sehingga dampa
muncul, seperti p
atau banting harga
untuk mendapa
61

a memotret lebih
nyusun regulasi
ungan, sejauh ini
sih membiarkan
an kerja yang
alan begitu saja.
ak horizontal pun
persaingan harga
a dari para pekerja
atkan pekerjaan.
62

upah bagi sistem kerja freelance. Berbeda bidang ini tidak disertai dengan kebijakan
dengan model kerja konvensional di mana yang melindungi penggeraknya, yaitu
negara menentukan upah minimum yang pekerja--termasuk freelancer. Digenjotnya
mempertimbangkan kebutuhan hidup layak. investasi untuk industri berbasis digital tak
diimbangi dengan informasi perihal hak
Begitu pula dengan jaminan sosial pekerja. Artinya, negara lebih mementingkan
yang di Indonesia dikelola oleh BPJS kehadiran modal dan keuntungan ekonomi,
Ketenagakerjaan. Hampir semua peserta tapi luput memperhatikan kesejahteraan
FGD dari tiga kota yang kami temui tak pekerja sebagai bagian besar dalam gerak
ada yang memiliki BPJS Ketenagakerjaan. roda ekonomi.
Hubungan kerja yang singkat sulit
memungkinkan para pemberi kerja
untuk diwajibkan mendaftarkan BPJS
Ketenagakerjaan para pekerjanya. Para
pekerja pun harus memikirkan sendiri
jaminan sosialnya dengan informasi tentang
BPJS Ketenagakerjaan yang tidak sampai
pada mereka.

Sementara untuk kesehatan, hampir seluruh


freelancer menanggung biayanya sendiri
jika sakit. Selain itu, para pekerja banyak
yang tidak tahu apakah kondisi mental
dirinya sedang baik atau tidak untuk bekerja.

Pekerja perempuan menghadapi tantangan


yang lebih. Hak-hak yang melekat pada
pekerja perempuan sulit didapatkan,
seperti berhenti bekerja ketika sedang
haid hari pertama atau hamil dan menyusui.
Mereka harus berhenti bekerja ketika
sedang dihadapkan dengan kondisi
biologisnya. Berbeda dengan hubungan
kerja konvensional di mana perempuan
berhak atas cuti haid dan hamil dan tetap Padahal melihat tren yang ada, sistem
mendapatkan bayaran. kerja freelance akan semakin meningkat
pada masa-masa mendatang. Industri
Freelancer Butuh Perlindungan Kerja digital--baik media dan kreatif--menjadi
ladang subur pertama penerapan sistem
Situasi tak sehat seperti ini telah kerja fleksibel yang semakin mengurangi
berlangsung lama dalam industri kreatif berbagai kewajiban pemberi kerja.
meskipun pemerintah getol menjadikannya
tulang punggung ekonomi bersamaan Ilusi freelancer yang bebas merugikan
dengan industri digital. Fokus pemerintah karena sebenarnya freelancer sedang
dalam memantik usaha-usaha baru di berada dalam perangkap pasar tenaga kerja
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 63

Problem lain yang paling


sering muncul adalah
keterlambatan pembayaran upah
freelancer. Jika dibiarkan
berlarut-larut, keterlambatan
ini dianggap sebagai hal yang
lazim dan harus dimengerti
oleh para pekerja. Tuntutan
pekerja untuk memperkarakan
upah yang tak kunjung
diberikan sering kali membuat
pemberi kerja tak lagi mau
menggunakan jasanya.
fleksibel. Pemerintah sebagai regulator Kontrak kerja freelancer mungkin hanya
perlu membaca fenomena dan masalah yang salah satu upaya kecil yang bisa dilakukan
dihadapi freelancer. Telaah tersebut dapat untuk memberikan perlindungan. Tanpa
menjadi dasar untuk menyusun regulasi soal adanya kontrak kerja tertulis, para freelancer
freelance agar mendapatkan perlindungan. akan terjebak dalam masalah-masalah
Dengan begitu, freelancer tidak lagi normatif pekerja yang tak berkesudahan.
dibiarkan bertarung di pasar bebas yang kita
ketahui bahwa posisi pemberi dan penerima
kerja tidaklah setara.
PEDO
FREE

FREELANCER:
YANG RENTAN
EKONOMI DIGI
OMAN KONTRAK KERJA
ELANCER

BAGIAN 4

MEREKA
DALAM
ITAL
66

untuk bekerja kapan saja dan di mana saja.


Kedua, kondisi tersebut tak bisa dilepaskan
dari perkembangan teknologi. Hussenot
mencatat, perkembangan teknologi tak
melulu berarti meningkatkan pengangguran.
Sebaliknya, industri jadi lebih banyak
membutuhkan freelancer.

Freelancer: Mereka Perkembangan tersebut disambut gegap


gempita oleh sebagian pihak. Direktur Riset

yang Rentan dalam


Centre of Reform on Economics (CORE)
Piter Abdullah misalnya, mengatakan
pekerja memberi dampak positif untuk
Ekonomi Digital makroekonomi karena menciptakan
lapangan kerja. Piter telah memprediksi
SINDIKASI bahwa bekerja lepas akan jadi tren, terutama
di kalangan milenial. Dia juga menyatakan
banyak freelancer yang mendapat uang
lebih dari cukup. "Contohnya, mereka yang
Jauh sebelum internet jadi bagian dari bekerja freelance menggarap proyek-
keseharian kita, kata ‘kerja’ masih identik proyek film box-office."
dengan baju rapi, kantor di gedung atau
pabrik, masuk pukul 8.00 pulang pukul CEO Sribulancer, Ryan Gondokusumo,
17.00, dan libur di akhir pekan. Namun kini, juga mengatakan hal serupa. Menurutnya,
kerja memungkinkan untuk dilakukan tak para freelancer bahkan turut serta
lagi hanya di tempat kerja dan dalam waktu membantu UMKM dengan keahlian yang
yang baku. Orang-orang yang menunduk di mereka miliki, seperti pengembangan
hadapan laptopnya di kafe ber-wifi sudah web atau pemasaran digital. Sementara,
jadi pemandangan jamak di kota-kota besar. Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri pada
Coworking space banyak dibangun dan periode pemerintahan Joko Widodo-Jusuf
istilah working from home menjadi frasa Kalla, mengatakan tak ada pekerja yang
yang makin umum. Freelance kini menjadi dikecualikan dari hak menerima tunjangan
metode kerja yang banyak dipilih, utamanya hari raya (THR). Perusahaan atau pemberi
di kalangan anak muda dan pekerja di sektor kerja wajib memberinya, termasuk kepada
industri media, kreatif, dan digital. freelancer.

Di Eropa, angka freelancer setara 16,1 Permasalahannya, kenyataan yang terjadi


persen dari total angkatan kerja. Bahkan di pada freelancer tak semulus dalam
Amerika Serikat lebih banyak lagi, 35 persen. teori dan perkataan ahli
Sementara di Indonesia, menurut Badan maupun pemangku
Pusat Statistik (BPS), per akhir 2018 jumlah kepentingan. Dari
freelancer mencapai hampir 6 juta orang. cicilan data kami
Sribulancer, salah satu platform freelance di melalui diskusi di
Indonesia, mencatat freelancer di Indonesia tiga kota, survei,
pada pertengahan 2019 meningkat 16 telaah hukum,
persen dibanding tahun sebelumnya. sampai kajian
teks menyatakan
Freelancer hadir dengan prakondisi bahwa freelancer
tertentu. Pertama, seperti yang dinyatakan menghadapi
Anthony Hussenot, profesor dalam banyak kerentanan
Organization Studies, Université Nice ketenagakerjaan.
Sophia Antipolis (UNS), banyak freelancer
bisa jadi awalnya memilih model pekerjaan
ini karena ia menawarkan (atau tampak
menawarkan) kebebasan. Kebebasan
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 67
68

?
Siapakah Freelancer
Secara epistemologi, freelancer berarti
seseorang yang melakukan suatu pekerjaan
yang mereka jalani sendiri. Dalam bahasa
Inggris, istilah ‘freelance’ pertama kali
diperkenalkan oleh Sir Walter Scott (1771-
1832) dari Britania Raya dalam novelnya
Ivanhoe untuk menggambarkan seorang
“tentara bayaran abad pertengahan: atau
metafora untuk sebuah ‘tombak yang bebas’
(free-lance) (menunjukkan bahwa tombak
tidak disumpah untuk melayani majikan mana
pun”.

Sementara itu, Kamus Besar Bahasa


Indonesia sendiri belum mendefinisikan
istilah ‘pekerja lepas’ maupun mengadopsi
lema ‘freelancer’. Meskipun begitu, ‘pekerja
harian’ sudah resmi masuk dalam daftar
yang artinya adalah buruh atau karyawan
yang upahnya diperhitungkan setiap hari ia
bekerja (jumlah hari kerjanya). Akan tetapi,
Sementara tim dari
‘pekerja harian’ tidak serta-merta dapat
disejajarkan dengan konsep ‘freelancer’
Ulster University
karena unsur-unsur freelancer yang lebih menemukan pekerja
luas dari definisi pekerja harian. Misalnya
saja, banyak freelancer yang dibayar kreatif lebih
berdasarkan keluaran kerjanya, bukan
berdasarkan hari kerja.
mungkin mengalami
Sindikasi mencoba memetakan freelancer
masalah kesehatan
dalam studi teks, hukum ketenagakerjaan, mental tiga kali
serta temuan-temuan selama kegiatan
yang telah dilakukan organisasi. Kami lebih besar
mengidentifikasi freelancer identik sebagai
pekerja yang memiliki sejumlah kriteria
ketimbang pekerja
berikut (tapi tidak terbatas pada):
1. bekerja secara mandiri dalam perjanjian
lainnya. Sebanyak
kerja tertentu; 60 persen responden
2. biasanya bekerja untuk periode waktu
singkat dalam satu perjanjian kerja dari malah sempat
hitungan jam hingga hari, yaitu kurang
dari 21 hari dalam sebulan;
memikirkan opsi
3. bekerja untuk jenis pekerjaan yang
biasanya menuntut keterampilan
bunuh diri.
individu pada bidang spesifik;
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 69

4. hubungan dengan pemberi kerja diikat perselisihan. Sementara itu, 93 persennya


dengan perjanjian baik lisan maupun mengaku tak mendapatkan jaminan
tertulis; kesehatan dan keselamatan kerja selama
5. dapat bekerja dengan alat produksi periode kerja. Padahal freelancer--seperti
milik sendiri maupun pemberi kerja; pekerja lainnya--juga bisa mengalami sakit
6. pekerjaan tidak selalu menuntut fisik maupun mental selama bekerja.
kehadiran fisik di lokasi kerja; dan
7. upah tidak ditentukan kehadiran, Survei yang diselenggarakan Sindikasi pada
tetapi oleh hasil kerja sesuai dengan 2018 menyebutkan bahwa 40 persen dari
perjanjian kerja. total 100 responden mengaku beban kerja
yang terlampau berat (secara kuantitatif)
Kerentanan Freelancer paling banyak menimbulkan stres.

Dalam perundangan dan aturan Responden juga mengaku tak punya banyak
ketenagakerjaan, freelancer belum waktu untuk istirahat secara teratur. Hal itu
diidentifikasi secara jelas sehingga terjadi bukan hanya di Indonesia. Studi dari
pekerjaannya tidak tercakup dalam Entertainment Assist dan Victoria University
perlindungan. Seperti telah disebutkan menyebutkan bahwa para pekerja di industri
dalam telaah hukum oleh LBH Pers di buku kreatif punya masalah kesehatan serius,
ini, belum ada regulasi dan hukum yang angkanya 10 persen lebih tinggi ketimbang
secara tepat mengatur dan melindungi rata-rata nasional. Sementara tim dari Ulster
freelancer. Sementara industri media, University menemukan pekerja kreatif lebih
kreatif, dan digital sudah berlari lebih mungkin mengalami masalah kesehatan
kencang dan freelancer harus menuruti mental tiga kali lebih besar ketimbang
kecepatannya tanpa mempertimbangkan pekerja lainnya. Sebanyak 60 persen
risiko yang harus dihadapinya. responden malah sempat memikirkan opsi
bunuh diri.
Dampaknya adalah freelancer begitu
rentan dengan kondisi antara lain (tapi tidak Dampak paling ekstrem dari iklim kerja di
terbatas pada): industri kreatif (industri yang merangkul
1. ketiadaan kontrak kerja; mesra freelancer) adalah kematian. Salah
2. tidak ada perlindungan sosial; satu contoh yang terjadi di Indonesia adalah
3. ketiadaan hak-hak normatif: upah Mita Diran yang meninggal dunia pada usia
layak, jam kerja, jaminan kesehatan dan 27 tahun setelah kelelahan bekerja selama
ketenagakerjaan; 30 jam nonstop. Pada Februari 2017 lalu,
4. sulit untuk berserikat; seorang brand strategist Filipina bernama
5. beban kerja yang tidak sesuai dengan Mark David Dehesa mengalami nasib serupa.
kontrak kerja; dan Sayangnya, eksploitasi terhadap freelancer
6. menjadi korban pencurian terhadap semacam ini lebih sering dianggap sebagai
ide dan pelanggaran hak kekayaan risiko yang tidak terhindarkan. Risiko
intelektual. tersebut dianggap wajar saja diterima oleh
freelancer di sektor industri media dan
Sebanyak 59 persen freelancer peserta kreatif mengatasnamakan dedikasi atau
FGD Sindikasi tak memiliki kontrak kerja. Hal bahkan passion.
ini tentu dapat merugikan baik pekerja dan
pemberi kerja di kemudian hari jika terjadi
70
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 71

seluruhnya menguntungkan pemberi kerja


dan melemahkan posisi pekerja. Pekerja
dianggap fleksibel untuk sewaktu-waktu
Kelahiran diputus hubungan kerjanya tanpa pesangon.
Fleksibilitas jam kerja juga dianggap sebagai
undang- pembenaran untuk mempekerjakan pekerja
sewaktu-waktu tanpa pembatasan layaknya
undang sistem kerja lama yang mematok maksimal

perlindungan jam kerja per hari. Perhitungan upah yang


fleksibel menyesuaikan jam kerja juga dipakai
pekerja yang pada gilirannya menghilangkan standar
upah layak. Hal itu karena perhitungan
tersebut besaran upah layak akan ditentukan oleh
lama waktu kerja.
juga harus Tenaga kerja fleksibel juga hadir melalui
turut narasi mengenai kemudahan dalam
investasi. Hubungan ketenagakerjaan di
dibidani Indonesia kerap dituding mempersulit
hadirnya investasi asing masuk ke Indonesia.
oleh para Padahal, masalah klasik penghambat
ekonomi--seperti perizinan berbelit,
pekerja. ketiadaan kepastian hukum, dan korupsi
yang merajalela di setiap lini--belum
terselesaikan. Kondisi tersebut membuat
pekerja yang selama ini haknya dilanggar
seolah dikambinghitamkan atas masalah
ekonomi yang gagal diatasi oleh pemerintah.
Pekerja Lepas dalam Riuh Dalam temuan Sindikasi, kondisi fleksibilitas
Ekonomi Digital kerja telah dirasakan dampaknya oleh
freelancer. Berbagai kerentanan yang
Beberapa waktu belakangan, pemerintah mereka alami menegaskan bahwa
kerap memaparkan rencananya terkait fleksibilitas kerja menguntungkan pekerja
ekonomi digital. Belum lagi wacana revolusi hanya mitos yang didengungkan dalam
industri keempat yang berkali-kali dibawa narasi pekerja masa depan dalam revolusi
oleh Presiden Joko Widodo dalam berbagai industri 4.0. Kondisi kerja freelancer yang
forum terkait ekonomi. Potensi transaksi rentan adalah bukti bahwa ketiadaan
online pada 2020 diperkirakan mencapai perlindungan akibat fleksibilitas kerja
130 miliar dolar AS. Untuk itulah, pada tahun memperdalam masalah ketenagakerjaan.
yang sama, pemerintah juga mencanangkan Oleh karenanya, Sindikasi menilai Indonesia
terciptanya 8 juta usaha kecil menengah membutuhkan undang-undang yang khusus
(UKM) online. Dalam laporan World Economic ditujukan untuk perlindungan pekerja, bukan
Forum, “Future of Jobs”, peralihan teknologi hanya mengatur ketenagakerjaan yang bias
kali ini akan melahirkan 2,1 juta lapangan kerja, pada keuntungan pengusaha.
akan tetapi juga menghilangkan 7,1 juta yang
lama. Selain itu, hubungan kerja pun akan Kelahiran undang-undang perlindungan
menjadi semakin kabur dan fleksibel. pekerja tersebut juga harus turut dibidani
oleh para pekerja. Pelibatan pekerja
Padahal, tawaran fleksibilitas dalam dalam penyusunan peraturan mengenai
hubungan, jam kerja, upah, dan pemutusan ketenagakerjaan wajib untuk memastikan
hubungan kerja pada praktiknya bukanlah jaminan perlindungan bagi mereka.
untuk memudahkan pekerja. Fleksibilitas Untuk memastikan jaminan perlindungan
justru merupakan kemudahan yang tersebut berarti pekerja juga harus terlibat
72
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 73

dalam setiap penyusunan produk hukum sesama pekerja dalam industri media
yang secara langsung maupun tidak dan kreatif. Setelahnya, sikap sama
langsung berdampak pada kondisi mereka. rasa ini nantinya akan memanjang dan
Perundangan tersebut di antaranya adalah meluas dalam bentuk solidaritas kepada
rancangan undang-undang (RUU) ekonomi pekerja-pekerja di seluruh sektor. Dengan
digital, RUU Pengawasan Tenaga Kerja, dan kesadaran inilah, pekerja--apa pun bentuk
aturan pengupahan. hubungan kerjanya--akan punya kekuatan
lebih dalam menentukan posisinya di mata
Rekomendasi Sindikasi bagi pemberi kerja dan pemerintah. Termasuk
kekuatan lebih dalam meminta perlindungan
freelancer akan hak-hak dasarnya sebagai pekerja
juga perlindungan akan kesehatan dan
Sindikasi memandang perlunya upaya yang keselamatan kerjanya (K3).
komprehensif untuk mengatasi berbagai
kerentanan yang dialami oleh freelancer. Kesehatan dan keselamatan kerja baik fisik
Selain kepastian hukum untuk perlindungan maupun mental kerap tak masuk dalam
kerja, freelancer perlu mengorganisasi hitungan risiko kerja bagi freelancer yang
diri sebagai jaring pengaman kerja kolektif. tidak bekerja di lingkungan pemberi kerja.
Kerja secara mandiri yang dilakukan oleh Dengan begitu, K3 freelancer kerap tak
freelancer telah membuat hubungan kolektif jadi pertimbangan dalam negosiasi dan
pekerja terpecah per individu (atomisasi koordinasi kerjanya. Padahal risiko fisik dan
pekerja). Akibatnya, perlindungan pekerja mental yang dihadapi freelancer tak ada
sangat bergantung pada individu yang bedanya dengan risiko yang dihadapi pekerja
kondisinya telah rentan oleh tak adanya nonfreelance. Freelancer sama-sama bisa
kepastian hukum ketenagakerjaan. mengalami sakit akibat kelelahan bekerja
ataupun gangguan kesehatan mental akibat
Oleh karena itu, Sindikasi merekomendasikan tekanan tenggat waktu dari pemberi kerja.
para freelancer untuk mengorganisasi Dengan begitu, kami mengajak freelancer
diri dalam serikat pekerja. Dalam upaya untuk sama-sama belajar dan membuka
mengorganisasi diri tersebut, freelancer kesadaran akan pentingnya kesehatan dan
dapat meningkatkan kesadaran terhadap keselamatan kerja. Dengan kesadaran dan
hak-hak normatif ketenagakerjaan. Berbagai pengetahuan, maka freelancer pun mampu
pelanggaran ketenagakerjaan bisa terjadi meningkatkan perlindungan terhadap dirinya.
karena ketidakpahaman pekerja atas
hak-haknya. Di dalam serikat pekerja, Perlindungan juga dapat ditingkatkan
peningkatan kesadaran terhadap hak-hak dengan turut bergerak bersama dalam
normatif ketenagakerjaan dilakukan sebagai memperkuat daya tawar kolektif freelancer.
upaya kolektif untuk meredam pelanggaran Daya tawar kolektif ini dapat diperkuat dengan
ketenagakerjaan. Jika pelanggaran hak peningkatan kompetensi dan kemampuan
tetap terjadi, serikat pekerja berdiri paling secara bersama-sama dan bukan dalam
depan dalam mendampingi anggotanya atmosfer yang kompetitif dan saling
untuk mendapatkan haknya kembali melalui menyikut. Dengan begitu, akan terpupuk
berbagai upaya advokasi. kebiasaan untuk saling berbagi pengetahuan
keprofesian dengan cara yang sehat tanpa
Selain itu, freelancer yang telah menyadari ketakutan akan kehilangan lahan kerja.
identitas dirinya sebagai pekerja perlu Freelancer dan kelas pekerja lain yang saling
bersolidaritas terhadap sesama pekerja. merangkul akan menjadi jaring pengaman
Solidaritas bisa dimulai dengan tali yang pekerja yang semakin luas dan kuat.
pendek dalam artian solidaritas terhadap
74

Acuan Kontra
Kerja Freela
75

rak
lancer
Sindikasi bekerja sama dengan LBH dapat mengakomodir hakmu dengan lebih
Pers menyusun acuan kontrak kerja bagi detail. Akan tetapi, jika kamu ingin kontrak
freelancer. Kamu dapat mengacu pada kerja yang lebih simpel, versi ringkas yang
contoh kontrak kerja freelancer dengan juga kami sediakan bisa kamu manfaatkan.
petunjuk berikut. Penggunaan acuan kontrak kerja freelancer
baik versi rinci maupun versi ringkas perlu
1. Contoh kontrak kerja freelancer dalam menyertakan lembar syarat dan ketentuan
buku ini merupakan pedoman dalam yang menyatakan jaminan terhadap hak-
pembuatan kontrak. Freelancer dapat hakmu sebagai pekerja.
mengadopsi kontrak kerja ini sesuai
kebutuhan dan kondisi kerja masing- 3. Acuan kontrak kerja freelancer berisi
masing; memakai seluruh klausul, hanya klausul mengenai hak-hak pekerja minimal
pasal tertentu, atau bahkan menambah yang yang kamu dapatkan dari pemberi kerja.
belum dicakup dalam acuan kontrak kerja. Kamu bisa menambahkan klausul lain
Akan tetapi, kami merekomendasikan agar menyesuaikan dengan kebutuhan kerjamu.
seluruh klausul dapat diadopsi dalam kontrak
kerja freelancer. 4. Kami terbuka pada kritik dan masukan
untuk perbaikan acuan kontrak kerja
2. Sindikasi bersama LBH Pers menyusun freelancer ke depan. Jika kamu menilai
versi kontrak kerja yang rinci dan yang kontrak kerja freelancer ini bermanfaat atau
ringkas dilengkapi dengan syarat dan justru kesulitan memakainya, jangan segan
ketentuan. Versi rinci bisa kamu gunakan hubungi Sindikasi ya!
jika butuh menyusun kontrak kerja yang
76 PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER

ACUAN K
KERJA FR

VERSI

Serikat SINDIKASI
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 77

KONTRAK
REELANCER

RINCI

Serikat SINDIKASI
78 PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER

Perjanjian Kerja
No. : xxxxxxxxxxxx
-----------------------------------------------------------------------------------

Pada hari ini, (tanggal tanda tangan kontrak) bertempat di (lokasi)


Nama :
NIK :
NPWP :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri sebagai (profesi) untuk selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA

dan

Nama :
NIK :
Nama Institusi :
NPWP :
Jabatan :
Alamat :

Sebagai (jabatan pemberi kerja) bertindak untuk dan atas nama ….. untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Dengan ini, sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja (jenis pekerjaan) dengan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

Pasal 1
Pernyataan

1. Pihak Pertama telah menyatakan persetujuannya untuk menjadi pekerja harian/


lepas.
2. Pihak Kedua menyatakan kesediaaanya selaku pemberi kerja yang tunduk pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Pasal 2
Ruang Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang harus dilakukan Pihak Pertama selaku pekerja harian/lepas pada Pihak
Kedua adalah (detail deskripsi kerja: hasil kerja, penggunaan hasil kerja dan ketentuan
maksimal revisi).

Serikat SINDIKASI
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 79

Pasal 3
Jangka Waktu Berlakunya Perjanjian Kerja

Perjanjian Kerja ini berlaku untuk jangka waktu (durasi) terhitung sejak (waktu/tanggal) ……
hingga ….. dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.

Pasal 4
Upah

1. Pihak Pertama berhak menerima upah total sebesar Rp….. dengan mekanisme
pembayaran tiga tahap atau 20% di awal pada saat kontrak ditandatangani, ...% di
pertengahan pada tanggal…..dan ...% di akhir sebagai pelunasan pada tanggal.....
2. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran upah, Pihak Kedua sepakat untuk
membayar denda keterlambatan 2,5% per hari dari total upah yang diperjanjikan
dalam perjanjian ini.
3. Komponen upah terdiri dari

a. upah pokok sebesar Rp…..


b. asuransi ketenagakerjaan sebesar Rp…..
c. asuransi kesehatan sebesar Rp…..
d. alat kerja sebesar Rp…..
4. Pihak Kedua akan membayarkan semua bentuk pajak yang keluar dari perjanjian ini
berdasarkan Peraturan Perpajakan Negara Indonesia.

Pasal 5
Hak dan Kewajiban

1. Pihak Pertama memiliki jam koordinasi kerja 8 jam setiap hari dengan ketentuan
dari jam 09.00 hingga jam 18.00 WIB (waktu menyesuaikan kesepakatan).
2. Pihak Pertama berhak memiliki waktu istirahat setelah hari kelima bekerja.
3. Pihak Pertama berhak atas upah lembur jika ada pekerjaan yang harus segera
diselesaikan di luar jam kerja yang telah ditentukan, dengan upah lembur sebesar
Rp.... /setiap jam lembur.
4. Pihak Pertama berhak atas Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan mekanisme
(penggantian uang atau masuk komponen upah).
5. Pihak Pertama beserta Keluarga (maksimal dengan 3 anak) berhak atas Jaminan
Sosial Kesehatan dengan mekanisme .....
6. Pihak Pertama berkewajiban memenuhi/melaksanakan tugas-tugasnya
sebagaimana diuraikan di dalam uraian pekerjaan Pasal 2 tentang ruang lingkup
pekerjaan.

Pasal 6
Alat Kerja

1. Pihak Kedua menyediakan alat kerja yang dibutuhkan oleh Pihak Pertama untuk
melakukan pekerjaan yang diperjanjikan.

Serikat SINDIKASI
80 PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER

2. Jika alat kerja yang digunakan adalah alat kerja milik Pihak Pertama atau pihak lain
yang disediakan oleh Pihak Pertama, maka hal tersebut dikenakan uang sewa alat
kerja sebesar Rp...../hari (pertimbangkan untuk masuk dalam komponen upah).
3. Pembayaran sewa alat kerja dan perlindungan alat kerja sebesar Rp..... sesuai
kesepakatan kedua belah pihak.

Pasal 7
Jaminan

Para pihak menjamin bahwa:


1. Kewajiban dan hak para pihak akan dilakukan dipenuhi secara profesional;
2. Tidak ada penggunaan, produksi, distribusi atau eksploitasi yang akan melanggar,
menyalahgunakan atau melanggar kekayaan intelektual atau hak lain dari orang
atau badan;
3. Para pihak harus mematuhi semua hukum yang berlaku di Indonesia dalam
menjalankan pekerjaan yang diperjanjikan.

Pasal 8
Hak Kekayaan Intelektual

1. Para pihak menjamin untuk menghormati hak kekayaan intelektual yang dihasilkan
dari perjanjian kerja ini;
2. Hasil karya yang telah dikerjakan menjadi milik kedua belah pihak setelah
dilakukan pelunasan pembayaran oleh Pihak Kedua;
3. Pihak Kedua tidak diperkenankan menggunakan hasil karya yang telah diberikan
oleh Pihak Pertama sebelum melakukan pelunasan biaya; dan
4. Pihak Kedua tidak diperkenankan menggunakan ulang hasil karya atau
menggandakan hasil karya yang dibuat oleh Pihak Pertama lebih dari 1 kali tanpa
adanya persetujuan dari Pihak Pertama.

Pasal 9
Perlindungan terhadap Pekerja Perempuan

1. Dalam hal Pihak Pertama diharuskan berangkat atau pulang bekerja di luar jam
kerja dan pulang di atas pukul 22.00 WIB, maka Pihak Kedua wajib menyediakan
transportasi yang aman untuk Pihak Pertama atau sekurang-kurangnya
menyediakan pengganti biaya taksi.
2. Hak pekerja perempuan dalam kondisi haid dan melahirkan disesuaikan dengan
kesepakatan kedua pihak dengan mengacu kepada peraturan ketenagakerjaan
yang berlaku di Indonesia.
3. Pihak Kedua berkewajiban melindungi pekerja perempuan dari ancaman
kekerasan dan pelecehan seksual.

Keadaan Darurat (force majeure)

1. Perjanjian kerja ini batal dengan sendirinya jika karena keadaan atau situasi yang
memaksa, seperti: bencana alam, pemberontakan, perang, huru-hara, kerusuhan,
atau apa pun yang mengakibatkan perjanjian kerja ini tidak mungkin lagi untuk
diwujudkan.

Serikat SINDIKASI
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 81

2. Pihak Pertama sakit atau dalam keadaan fisik dan nonfisik yang tidak
memungkinkan memenuhi kewajiban sebagaimana pasal 2, maka waktu
penyelesaian pekerjaan dapat dinegosiasikan kembali.

Pasal 10
Penyelesaian Perselisihan

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Apabila dengan cara ayat 1 pasal ini tidak tercapai kata sepakat, maka kedua belah
pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dilakukan melalui
prosedur hukum yang berlaku atau Pengadilan Hubungan Industrial.

Pasal 11
Lain-lain

1. Hal-hal yang belum tercantum di dalam perjanjian ini akan diatur kemudian.
2. Segala perubahan terhadap sebagian atau seluruh pasal dalam perjanjian kerja ini
hanya dapat dilakukan dengan persetujuan para pihak.
3. Perjanjian kerja ini dibuat rangkap 2 (dua) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
4. Perjanjian kerja ini wajib dibuat dalam bahasa Indonesia dan jika dibutuhkan dalam
bahasa Inggris

Demikianlah perjanjian kerja ini dibuat oleh kedua belah pihak dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak mana pun.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(materai) (materai)

1................................................ 2. .............................................

Serikat SINDIKASI
82 PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER

ACUAN K
KERJA FR

VERSI R

Serikat SINDIKASI
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 83

KONTRAK
REELANCER

RINGKAS

Serikat SINDIKASI
84 PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER

Perjanjian Kerja
No. : xxxxxxxxxxxx
-----------------------------------------------------------------------------------

Pada hari ini, (tanggal tanda tangan kontrak) bertempat di (lokasi)


Nama :
NIK :
NPWP :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, sebagai (profesi) untuk selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA

dan

Nama :
NIK :
Nama Institusi :
NPWP :
Jabatan :
Alamat :

Sebagai (jabatan pemberi kerja), bertindak untuk dan atas nama ...., untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Dengan ini sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja .... dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

Pasal 1
Pernyataan

1. Pihak Pertama telah menyatakan persetujuannya untuk menjadi pekerja harian/


lepas.
2. Pihak Kedua menyatakan kesediaanya selaku pemberi kerja yang tunduk pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Pasal 2
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Jangka Waktu

1. Pekerjaan yang harus dilakukan Pihak Pertama selaku pekerja harian/lepas pada
Pihak Kedua adalah (detail deskripsi kerja: hasil kerja, penggunaan hasil kerja
dan ketentuan maksimal revisi).
2. Perjanjian Kerja ini berlaku untuk jangka waktu ... terhitung sejak waktu/tanggal
........ hingga ....... dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.

Serikat SINDIKASI
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 85

Pasal 3
Upah

1. Pihak Pertama berhak menerima upah total sebesar Rp.... dengan mekanisme
pembayaran tiga tahap atau 20 % di awal pada saat kontrak ditandatangani, ... %
di pertengahan pada tanggal .... dan ... % di akhir sebagai pelunasan pada tanggal
......
2. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran upah, Pihak Kedua sepakat untuk
membayar denda keterlambatan 2,5% per hari dari total upah yang diperjanjikan
dalam perjanjian ini.
3. Komponen upah harus terdiri dari:
i. Upah pokok sebesar Rp…..
ii. Asuransi ketenagakerjaan sebesar Rp…..
iii. Asuransi kesehatan sebesar Rp…..
iv. Alat kerja sebesar Rp…..
4. Pihak Kedua akan membayarkan semua bentuk pajak yang keluar dari perjanjian ini
berdasarkan Peraturan Perpajakan Negara Indonesia.

Pasal 4
Hak dan Kewajiban

1. Pihak Pertama memiliki jam koordinasi kerja 8 jam setiap hari dengan ketentuan
dari jam 09.00 hingga jam 18.00 WIB dan setelah hari kelima kerja, Pihak Pertama
berhak memiliki waktu istirahat 2 hari. (waktu menyesuaikan kesepakatan)
2. Pihak Pertama berhak atas upah lembur jika ada pekerjaan yang harus segera
diselesaikan di luar jam kerja yang telah ditentukan, dengan upah lembur sebesar
Rp...../setiap jam lembur.
3. Dalam hal Pihak Pertama diharuskan berangkat atau pulang bekerja di luar jam
kerja dan pulang di atas pukul 22.00 WIB, maka Pihak Kedua wajib menyediakan
transportasi yang aman untuk Pihak Pertama atau sekurang-kurangnya
menyediakan pengganti biaya taksi.
4. Para pihak menjamin untuk menghormati hak kekayaan intelektual yang dihasilkan
dari perjanjian kerja ini.
5. Pihak Kedua tidak diperkenankan menggunakan hasil karya yang telah diberikan
oleh Pihak Pertama sebelum melakukan pelunasan biaya; dan Pihak Kedua tidak
diperkenankan menggunakan ulang hasil karya atau menggandakan hasil karya
yang dibuat oleh Pihak Pertama lebih dari 1 kali tanpa adanya persetujuan dari
Pihak Pertama.

Serikat SINDIKASI
86 PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER

Pasal 5
Lain-lain

1. Perjanjian ini adalah satu kesatuan dengan lampiran pernyataan


2. Hal-hal yang belum tercantum di dalam perjanjian ini, akan diatur kemudian.

Demikianlah perjanjian kerja ini dibuat oleh kedua belah pihak dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak mana pun.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(materai) (materai)
1................................................ 2. .............................................

-----------------------------------------------------------------------------------
HALAMAN TERPISAH

Lembar Syarat dan Ketentuan

Pekerjaan dengan hasil terbaik muncul dari hubungan yang baik. Kejujuran, rasa hormat,
dan rasa terima kasih adalah kunci untuk hubungan yang hebat dan oleh karena itu kami
memiliki minat untuk saling memperlakukan dengan nilai-nilai ini setiap saat. Sekali
pun dokumen-dokumen hukum ini merupakan hal yang penting, namun yang benar-
benar mengikat kita adalah dorongan untuk melakukan dan menghasilkan pekerjaan
terbaik dengan orang-orang hebat dan untuk mengembangkan hubungan yang saling
menghormati dan percaya.

Pernyataan
Pihak Pertama telah menyatakan persetujuannya untuk menjadi pekerja harian/lepas;
Pihak Kedua menyatakan kesediaanya selaku pemberi kerja yang tunduk pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Jaminan
Para pihak menjamin bahwa pemenuhan perjanjian ini akan dipenuhi secara profesional;
tidak ada penggunaan, produksi, distribusi atau eksploitasi yang akan melanggar,
menyalahgunakan atau melanggar kekayaan intelektual atau hak lain dari orang atau
badan; para pihak harus mematuhi semua hukum yang berlaku di Indonesia dalam
menjalankan pekerjaan yang diperjanjikan.

Hak Kekayaan Intelektual


Para pihak menjamin untuk menghormati hak kekayaan intelektual yang dihasilkan
dari perjanjian kerja ini; hasil karya yang telah dikerjakan menjadi milik kedua belah
pihak setelah dilakukan pelunasan pembayaran oleh Pihak Kedua; Pihak Kedua tidak

Serikat SINDIKASI
PEDOMAN KONTRAK KERJA FREELANCER 87

diperkenankan menggunakan hasil karya yang telah diberikan oleh Pihak Pertama
sebelum melakukan pelunasan biaya; dan Pihak Kedua tidak diperkenankan menggunakan
ulang hasil karya atau menggandakan hasil karya yang dibuat oleh Pihak Pertama lebih
dari 1 kali tanpa adanya persetujuan dari Pihak Pertama.

Penghindaran Pelecehan Seksual


Para pihak berkewajiban menghindari segala bentuk tindakan yang mengarah kepada
ancaman kekerasan dan pelecehan seksual; dalam hal Pihak Pertama diharuskan
berangkat atau pulang bekerja di luar jam kerja dan pulang di atas pukul 22.00 WIB,
maka Pihak Kedua wajib menyediakan transportasi yang aman untuk Pihak Pertama
atau sekurang-kurangnya menyediakan pengganti biaya taksi; hak pekerja perempuan
dalam kondisi haid dan melahirkan disesuaikan dengan kesepakatan kedua pihak dengan
mengacu kepada peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

Keadaan Darurat (force majeur)


Perjanjian kerja ini batal dengan sendirinya jika karena keadaan atau situasi yang
memaksa, seperti: bencana alam, pemberontakan, perang, huru-hara, kerusuhan, atau
apa pun yang mengakibatkan perjanjian kerja ini tidak mungkin lagi untuk diwujudkan;
jika Pihak Pertama sakit atau dalam keadaan fisik dan nonfisik yang tidak memungkinkan
memenuhi kewajiban sebagaimana pasal 2, maka waktu penyelesaian pekerjaan dapat
dinegosiasikan kembali.

Penyelesaian Perselisihan
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat; apabila dengan cara musyarawah tidak tercapai
kata sepakat, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut dilakukan melalui prosedur hukum yang berlaku atau Pengadilan Hubungan
Industrial.

Lain-lain
Hal-hal yang belum tercantum di dalam perjanjian ini, akan diatur kemudian; segala
perubahan terhadap sebagian atau seluruh pasal dalam perjanjian kerja ini hanya dapat
dilakukan dengan persetujuan para pihak; perjanjian kerja ini dibuat rangkap 2 (dua) yang
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama; perjanjian kerja ini wajib dibuat
dalam bahasa Indonesia dan jika dibutuhkan dalam bahasa Inggris.

Tertanda,

(lokasi), DD/MM/YY
(materai)

Nama:
Jabatan:

Serikat SINDIKASI
88
89

#AYOBERSERIKAT
90 Berikut adalah pertanyaan-
pertanyaan yang sering kali
masuk ke Sindikasi, baik
melalui media sosial maupun
temu muka.

Q: Apakah serikat bisa membantu saya ketika


saya mengalami masalah ketenagakerjaan?

A: Tentu saja. Advokasi ketenagakerjaan


merupakan salah satu fungsi serikat yang
kami lakukan di Sindikasi. Dengan menjadi
anggota, kamu sebagai pekerja berhak untuk
dibela dan didampingi oleh serikat dalam
masalah ketenagakerjaan.

Q: Kenapa harus jadi anggota serikat? Q: Inisiatif per profesi sudah banyak, kenapa
masih harus berserikat?
A: Dengan menjadi anggota Sindikasi, kita
secara otomatis memperoleh hak utama A: Ada banyak cara untuk berkolektif dan
sebagai anggota serikat pekerja, yakni hak serikat pekerja hanya salah satu contohnya.
mendapat perlindungan dan pembelaan Namun, di hadapan hukum ketenagakerjaan,
dalam hal ketenagakerjaan. hanya serikat pekerja bentuk yang dianggap

→S
sah untuk membela pekerja ketika terjadi
konflik ketenagakerjaan.

Kamu bertanya
Q: Kayaknya ribet deh jadi anggota serikat? Q: Saya tidak bekerja di industri media
ataupun kreatif, apakah masih bisa
A: Wah, percaya deh, di tengah kondisi bergabung jadi anggota?
seperti sekarang ini, justru lebih ribet lagi
ketika pekerja ngotot untuk tetap sendirian A: Oleh karena kebutuhan advokasi sektoral,
dan enggak berserikat. Semua harus saat ini keanggotaan Sindikasi hanya
dihadapi seorang diri, sementara yang berlaku bagi individu yang bekerja dalam
kita hadapi sifatnya sudah sistemik dan ekosistem industri media dan kreatif. Jika
struktural. Kita perlu gerak bareng-bareng. kamu belum yakin apa saja yang termasuk
dalam ekosistem industri media dan kreatif,
kunjungi: www.sindikasi.org.

Q: Bagaimana cara membayar iuran


Sindikasi?

A: Kamu cukup mentransfer iurannya di


nomor rekening: 207401000225568 (BRI)
lalu konfirmasi pembayaranmu ke WhatsApp
pusat informasi Sindikasi di nomor:
0811-1662-708.
91

Q: Apa manfaatnya cuma saat ada masalah?

A: Nggak dong. Sindikasi juga secara


aktif memberikan materi pendidikan dan
pelatihan dasar-dasar ketenagakerjaan serta
hal-hal terkait agar pekerja bisa memiliki
daya tawar yang lebih seimbang di hadapan Q: Apa kewajibannya jadi anggota serikat?
pemberi kerja.
A: Dengan menjadi anggota serikat,
Sindikasi juga merancang serangkaian kita cukup berkewajiban mendukung
kegiatan dan program yang bisa membantu kepentingan bersama sesama pekerja dalam
para anggotanya dalam mengembangkan serikat. Caranya dengan berpartisipasi
kariernya. aktif dalam menyepakati asas, prinsip,
dan tujuan organisasi yang diterapkan ke
Di samping itu, dengan berserikat, kita bisa dalam kebijakan dan keputusan organisasi.
saling terhubung dengan sesama pekerja Sindikasi sendiri berpegang pada Prinsip
kognitif dari berbagai latar belakang profesi 5 Progresif, yakni: solidaritas kelas pekerja,
di bidang media dan kreatif yang bukan komitmen sosial, demokratis, kritis dan
hanya akan menjadi teman di tengah gundah rasional, serta kolektif. Selain itu, anggota
ketenagakerjaan, tapi juga menjadi teman juga perlu aktif berkontribusi berupa iuran
dalam upaya mewujudkan kondisi yang lebih bulanan untuk menyokong gerak organisasi
baik (dan tentu, bisa ketemu teman baru agar tetap bersifat demokratis, independen,
buat bikin karya kolaborasi ciamik!). dan berintegritas.

Sindikasi menjawab
Q: Bagaimana cara menjadi anggota? Q: Uang iuran akan digunakan untuk
kepentingan apa?
A: Cukup mendaftarkan diri dengan cara
mengisi formulir pendaftaran yang bisa A: Sindikasi merupakan serikat pekerja yang
diakses di http://bit.ly/formSINDIKASI, kegiatannya dilakukan secara kolektif, di
membayar iuran perdana minimal 4 bulan mana pendanaannya juga dilakukan secara
pertama (total Rp100.000,00), dan kolektif dan pendapatan lain yang sesuai
menunggu konfirmasi dari Sekretariat AD/ART. Sebagai serikat pekerja penting
Sindikasi. bagi Sindikasi untuk bisa berjalan dengan
independen dan transparan. Karenanya,
Q: Apakah yang bisa menjadi anggota hanya partisipasi kamu sebagai anggota penting
yang sudah bekerja? bagi perjalanan Sindikasi. Uang iuran yang
kamu bayarkan akan digunakan untuk
A: Keanggotaan Sindikasi ada dua. Pertama membiayai kebutuhan harian sekretariat
adalah anggota tetap yang dikhususkan seperti sewa, listrik, air, dan internet, dan
bagi para pekerja/profesional. Kedua kegiatan kolektif seperti pendampingan
adalah anggota muda yang ditujukan anggota, kegiatan advokasi, pendidikan,
bagi mahasiswa yang sedang menempuh dan pengembangan organisasi yang semua
pendidikan di bidang media dan kreatif. manfaatnya kembali kepada pembayar
iuran alias kamu sendiri sebagai anggota
Sindikasi.
92

Apa saja pendampingan masalah Apakah freelancer juga butuh kontrak kerja?
ketenagakerjaan yang dilakukan oleh
Sindikasi? Tentu saja. Kontrak kerja akan membantumu
menghindari potensi masalah
Sindikasi akan mendampingimu dalam ketenagakerjaan yang bisa terjadi. Sindikasi
penyelesaian kasus ketenagakerjaan. sudah menyusun acuan kontrak kerja
Dalam perselisihan hubungan industrial freelancer yang bisa menjadi contoh untuk
(ketenagakerjaan), ada tiga tahap berjenjang kontrak kerja dalam buku ini. Acuan tersebut
untuk penyelesaian, yaitu bipartit, tripartit, juga bisa menjadi panduan mengenai
dan pengadilan hubungan industrial hakmu sebagai pekerja, meski hubungan
(PHI). Sindikasi akan mendampingimu ketenagakerjaanmu bukan freelance, tapi
minimal satu kali dalam tahap bipartit, pekerja kontrak atau pekerja tetap.
yaitu perundingan antara kamu dan pihak
pemberi kerja. Jika dalam perundingan
bipartit tidak menemukan mufakat, Sindikasi Apakah saya bisa mendirikan serikat di
akan mendampingimu kembali minimal tempat saya bekerja? Bagaimana caranya?
satu kali dalam tahap tripartit, yaitu mediasi
dinas tenaga kerja dengan kamu dan Tentu saja. Setiap pekerja berhak
pemberi kerja. Setelah tripartit menemui membentuk dan menjadi anggota serikat
kebuntuan, Sindikasi akan mendampingimu pekerja tempat mereka bekerja. Hal ini
minimal satu kali dalam berperkara di PHI. tertuang dalam Undang-Undang No.13
Posisi Sindikasi dalam penyelesaian kasus Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Kamu
ketenagakerjaan adalah serikat pekerja yang bisa membentuk serikat bekerja di tempat
memberi pendampingan pada anggotanya, kamu bekerja dengan sekurang-kurangnya
bukan lembaga bantuan hukum. Sehingga, 10 orang pekerja.
keaktifanmu dalam menyelesaikan masalah
ketenagakerjaan sangat menentukan. Untuk proses administrasi, kamu perlu
menyiapkan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga yang di dalamnya berisi
nama dan lambang, dasar negara, asas, dan
tujuan, tanggal pendirian, tempat kedudukan,
keanggotaan dan kepengurusan, sumber
dan pertanggungjawaban keuangan dan
ketentuan perubahan anggaran dasar dan/
atau anggaran rumah tangga. Setelah proses
pembentukan selesai, langkah selanjutnya
adalah memberitahukan ke dinas tenaga
kerja di tempat perusahaan kamu berada
untuk dicatat. Sindikasi bisa mendampingimu
dalam membentuk serikat pekerja.
93

Jawaban↘
untuk
pertanyaan Setelah mengirim pengaduan, apa yang akan
dilakukan Sindikasi?

yang Sindikasi akan memahami permasalahanmu


dan memintamu untuk melengkapi informasi

sering
yang dibutuhkan. Sindikasi akan memberi
masukan untuk penyelesaian kasus
ketenagakerjaanmu. Jika kamu anggota

kamu←
Sindikasi dan membutuhkan pendampingan,
selanjutnya, kamu akan diminta mengisi
formulir pengaduan yang dikirimkan oleh

tanyakan
Sindikasi. Isi formulir itu dan sertakan
bukti-bukti pendukung yang menguatkan
pengaduanmu. Selanjutnya, Sindikasi
akan mendampingi sesuai dengan kondisi
masalah ketenagakerjaanmu.

Saya memiliki masalah ketenagakerjaan, Bagaimana menghubungi Sindikasi untuk


bagaimana cara mengadu ke Sindikasi? kerja sama, penelitian, atau wawancara?

Saat kamu memiliki masalah Kamu bisa menghubungi Sindikasi melalui


ketenagakerjaan, Sindikasi selalu ada email serikat@sindikasi.org atau melalui
untukmu. Kamu bisa mengadu ke Sindikasi WA pusat informasi SINDIKASI: 081-1166-
dengan mengirimkan email ke aduan@ 2708. Informasi mengenai Sindikasi bisa
sindikasi.org dengan menyertakan didapatkan melalui website www.sindikasi.
kronologis, yaitu merunut peristiwa penting org dan media sosial berikut.
yang terkait dengan masalahmu mulai dari
tanggal kamu bekerja hingga terjadinya Twitter: @SINDIKASI_
masalah ketenagakerjaan. Selanjutnya Instagram: SerikatSindikasi
tunggu balasan dari Sindikasi. Facebook: FPSINDIKASI
94

Data dan Fakta Kondisi Kerja


Freelancer

Selama menemui freelancer


dari tiga kota (Jakarta, Bandung,
Surabaya), Sindikasi sempat
memberikan sejumlah pertanyaan
melalui kuesioner mengenai
kondisi kerja mereka. Berikut
fakta-fakta yang kami temukan.
95

Anda mungkin juga menyukai