Anda di halaman 1dari 42

C O P Y W R I T I N G

LANDINGPAGE
COPYWRITING
Cara optimasi landingpage dengan

copywriting.
Sumber : Panduanim.com
Bab 1 : Mindset copywriter.
Ada banyak hal yang bisa anda pelajari
terkait teknik copywriting.

Tetapi kalau harus memilih 1 dari sekian


banyak ilmu, inilah yang paling tidak boleh
anda lewatkan:

Mindset seorang copywriter.

Meskipun anda punya 1000 template


copywriting dalam berbagai aspek, kalau
anda tidak punya pola pikir seorang
copywriter.. tidak ada artinya.

Anda tidak bisa membuat copy yang


menjual tanpa memahami ini.
Bukan hanya itu…

Template akan membuat anda kaku.. dan


template bisa kadaluarsa.

Tidak demikian dengan mindset.

Cara berpikir manusia modern tidak


pernah berubah sejak jaman homo-
sapiens mulai bermunculan…hingga
sekarang.
Dengan memiliki pengetahuan ini, anda
akan mampu menciptakan copy yang
efektif bahkan apabila 1000 tahun ke
depan anda masih hidup.

Dan ini bisa anda terapkan dimanapun…


landing page, sales letter, iklan, konten
website…

#1 Copywriting bukan (cuma) penulis

Karena jaman dulu media pemasaran


hanya tulisan, makanya disebut
copy”writing”.

Sekarang ada media iklan dan pemasaran


berbentuk gambar, video, dan audio..
maka sebagai copywriter tugas anda
termasuk membuat konsep gambar dan
script dalam video.

Tapi yang terpenting, ini:

Copywriter adalah orang yang mendalami


psikologi manusia.
#2 Tidak ada yang peduli dengan anda

Egois.. itulah sifat mendasar manusia (dan


makhluk hidup lain).

Meskipun di pelajaran PPKN kita selalu


diberitahu untuk tidak egois… pedulikan
orang lain… tapi tetap saja, tidak ada yang
peduli dengan anda.

Mereka hanya peduli dengan diri sendiri.

Berikanlah informasi yang mereka


pedulikan.

Seorang copywriter harus mengetahui


apa informasi yang paling dibutuhkan oleh
calon kustomer mereka. Kemudian
sediakan informasi tersebut.

Setelah mereka merasa anda adalah


orang yang tepat untuk menyelesaikan
permasalahan mereka, barulah mereka
peduli dengan anda.

Sekali lagi, ingat:

Mereka tidak peduli dengan anda, mereka


hanya peduli dengan diri sendiri…pada
awalnya.
#3 Lakukan penjualan seolah-olah
kepada 1 orang saja

Ini salah satu cara untuk membuat mereka


peduli dengan copy anda…

Jangan menjual kepada semua orang.

Banyak produk/jasa memang bisa


digunakan oleh semua kalangan mulai dari
anak muda, orang tua, pria, wanita, orang
yang sukses, orang yang belum sukses…
dll.

Yang sering terjadi seperti ini:

Anda ingin mendapatkan pembeli


sebanyak-banyaknya. Maka dari itu anda
membuat sales page yang menargetkan
semua kalangan.

Harapannya supaya semua bisa membeli.


Padahal yang terjadi adalah copy anda jadi
tidak efektif sama sekali.

Misalnya penjualan properti. Umumnya ada


2 jenis pembeli: orang yang ingin membeli
rumah tinggal, atau orang yang ingin
berinvestasi.

Keduanya berbeda 180 derajat.


Anda tidak bisa melakukan penjualan
kepada keduanya sekaligus.

Keduanya punya selera, kelas, dan


permasalahan yang berbeda.

Solusinya: buat buyer persona


Buyer persona (…bukan pesona) adalah
perwakilan rata-rata dari kustomer ideal
anda.

Siapa yang paling mungkin untuk membeli


produk anda atau menggunakan jasa anda.
Itulah yang akan kita jadikan perwakilan
sebagai buyer persona.

Lupakan mereka yang kemungkinan besar


tidak akan membeli atau membutuhkan
produk/jasa anda.

Daripada penjelasan, langsung saja


contohnya:

Saya ingin menjual produk suplemen


penurun berat badan.

Siapa yang biasanya membeli produk ini?


Semua orang yang overweight?
Tidak salah. Tapi terlalu luas… Lebih
spesifik lagi:
Jenis kelamin: wanita
Umur: 25-35
Status: ibu dengan 1-2 anak
Pekerjaan: di kantor dari jam 9-5
Permasalahan utama: ingin menurunkan
berat badan pasca melahirkan, tetapi
tidak punya banyak waktu dan energi
untuk berolahraga
Yang bisa kita bantu: suplemen penurun
berat badan tanpa perlu olahraga
keras, tanpa perlu diet ketat

Itulah buyer persona kita.

Selanjutnya dalam sales page, iklan,


maupun promosi yang anda lakukan…
semuanya menargetkan persona ini.
#4 Jangan menjadi robot

Di pelajaran Bahasa Indonesia dulu, kita


selalu diajarkan untuk menggunakan
bahasa EYD.

Menulis yang kaku sesuai tata bahasa…


seperti robot.

Ini terbawa sampai sekarang.

Katanya dengan menulis seperti itu tampak


lebih profesional.

Ditambah lagi dengan penggunaan istilah-


istilah yang sulit dimengerti.

Pada prakteknya di dunia nyata, apakah


ada orang yang suka berbicara dengan
orang yang selalu menggunakan bahasa
kaku?

Kaku =/= profesional.

Kaku bukan profesional. Santai juga bisa


profesional.
Meskipun dalam bentuk tulisan, seorang
copywriter harus bisa membuat tulisan
yang seperti berbicara langsung kepada
orang lain.

Gunakan bahasa yang sering mereka


gunakan.

Ini salah satu tips yang paling ampuh untuk


bisa langsung mencuri perhatian target
anda.

Gunakan bahasa sehari-hari yang sering


mereka gunakan di antara kalangannya
sendiri ketika mengeluhkan sesuatu terkait
fungsi produk anda.

Bayangkan mereka mengeluhkan


masalahnya di depan anda…
Kira-kira seperti apa kalimat keluhan
mereka.

Jangan ciptakan kalimat yang asing.


Kalau bisa dijelaskan secara sederhana,
jangan dipersulit.

…Sekian

Mudah kan?

Hanya 4 hal di atas yang perlu anda pahami


sebagai seorang copywriter.

Dengan bermodalkan keempat pola pikir ini


saja sebenarnya anda sudah bisa membuat
copy dalam bentuk apapun.

Landing page.. sales letter.. email.. iklan..


konten website.. dan masih banyak lagi.
Jadi, untuk menyimpulkan bab ini.. ada 4
kesalahan paling mendasar dalam
copywriting:
1. Tidak memikirkan apa yang terjadi di
pikiran orang lain ketika membaca
tulisan anda
2. Terlalu fokus dengan diri sendiri
3. Berbicara ke orang yang salah
4. Membosankan dan sulit dimengerti

Dalam bab selanjutnya, kita akan belajar


bagaimana membuat struktur copy dengan
salah satu formula terbaik dalam
copywriting.

Baca bab 2 kalau anda ingin membuat


tulisan yang mampu masuk ke dalam
pikiran orang lain dan membuat mereka
tergerak.
Bab 2 : Formula AIDA untuk
copywriting.
Kalau anda sudah pernah membuat sales
page (atau landing page) sebelumnya,
pasti anda sempat berpikir seperti ini:

“Enaknya nulis apa ya…?”

Lalu tiba-tiba otak jadi kosong…

…tangan tidak bergerak sedikitpun di


keyboard.

Berjam-jam, bahkan berhari-hari…

Kemudian ketika sudah selesai…


ternyata tidak ada yang berminat sama
sekali.

Tidak mudah memang menulis copy di


sales dan landing page.

Berbeda strukturnya sedikit saja bisa


berakibat penawaran anda tidak menarik.

Sehingga konversi-nya jadi sangat rendah.


Tapi ada 1 formula rahasia…

rahasia yang akan membuat anda dengan


mudah menciptakan struktur penulisan
copy yang efektif.

Namanya: AIDA.

Silahkan lanjutkan membaca karena


setelah mempelajari formula AIDA ini,
anda akan langsung bisa membuat copy
yang mampu menyihir orang lain supaya
ketagihan dengan penawaran anda.

Apa itu AIDA?

Yang jelas bukan nama penyanyi dangdut.


AIDA adalah singkatan dari:

1. Attention
2. Interest
3. Desire
4. Action

Dengan menggunakan formula AIDA, anda


bisa mengubah sebuah halaman kosong
di layar komputer anda menjadi sesuatu
yang bisa menarik perhatian sampai
membuat orang lain mengambil tindakan.
Itulah mengapa AIDA sering dikaitkan
dengan copywriting.

Meskipun identik dengan copywriting, tapi


anda juga bisa menggunakan formula ini
untuk membuat tulisan apapun supaya
menarik.

Saya juga menggunakan AIDA untuk


sebagian besar artikel di blog ini.

Seberapa ampuh sih AIDA?

Sangat!

karena banyak sekali orang yang sudah


menerapkan strategi AIDA ini dan
konversinya langsung naik drastis.

Dengan strategi AIDA yang benar, maka


persentase konversi naik bukanlah hal
yang susah.
Dan peningkatan ini baru akibat
mengganti kata dan kalimatnya saja.
Sekarang mari kita bahas satu per satu
dari tiap bagian AIDA.

1. Attention

Copy yang kita buat harus mampu segera


menangkap perhatian pembaca.

Tahukah anda…menurut sebuah penelitian


dari SilverPop yang dilakukan pada tahun
2013, kita harus bisa menangkap
perhatian pengunjung dalam waktu 8
detik atau kurang.

Gila kan…

Manusia mengedipkan mata tiap 4 detik.


Artinya kalau kita tidak mampu
mendapatkan perhatian dalam 2 kali
kedipan mata…maka mereka akan
langsung pergi begitu saja.

Artinya kalimat-kalimat yang anda susun


selama berhari-hari akan ditentukan
dalam 2 kali kedip.
Itulah pentingnya tahapan ini.
Lalu bagaimana cara kita menarik
perhatian mereka?

Judul/headline
Gambar
Kalimat-kalimat pembuka

3 elemen itulah yang paling harus anda


perhatikan.

Untuk bisa menangkap perhatian mereka


ke 3 elemen tersebut, ini tipsnya:

1. Berikan apa yang buyer persona anda


pedulikan terkait bisnis anda
2. Sajikan solusi dari permasalahan
utama dari buyer persona anda
3. Buat mereka merasa “ah itu gua
banget“

Kalau anda belum punya/paham tentang


buyer persona, silahkan kembali ke bab
sebelumnya.

Contohnya kalau saya ingin menjual


suplemen penurun berat badan. Buyer
persona-nya adalah ibu karir yang belum
lama melahirkan.
2. Interest

Buat mereka tertarik dengan anda.

Karena anda telah berhasil menangkap


perhatian, maka selanjutnya anda akan
membuat mereka melanjutkan membaca
dan tertarik dengan anda.

Buat mereka sadar dengan besarnya


masalah mereka.

Untuk memancing interest, cara


terbaiknya adalah dengan menyediakan :
1. Informasi/fakta
2. Statistik
3. Studi kasus
4. Kondisi idealnya
5. Alasan

Mari kita gunakan contoh suplemen tadi:


“Dengan menggunakan suplemen
[merek], anda akan:

…mampu menurunkan berat badan


hingga 20kg dalam kurang dari 30 hari
…bisa menggunakan lagi baju
kesayangan anda yang sudah sempit
…makin dicintai suami
…tetap punya banyak waktu untuk
keluarga dan pekerjaan”
Contoh di atas tidak menggunakan kelima
hal tadi.

Anda juga tidak perlu menggunakan


semuanya apabila memang tidak mungkin.

3. Desire

Dalam tahap ini anda akan membuat


mereka sangat-sangat-sangat
menginginkan produk/layanan anda.

Desire mirip dengan interest…

…bedanya, di sini kita akan lebih banyak


bermain dengan emosi dan logika.

Caranya:

1. Dengan menyebutkan benefits atau


manfaat.

Hati-hati, ada kesalahan yang sering


terjadi…keliru antara fitur dan manfaat.

Ada perbedaan besar antara fitur dan


manfaat, fitur itu hanya penjelasan dari isi
atau komponen yang anda berikan melalui
produk/layanan anda.
Sedangkan manfaat adalah keuntungan
yang bisa mereka rasakan melalui fitur tadi.
Di bab copywriting mindset, kita sudah
membahas ini:

“Mereka tidak peduli dengan anda, mereka


hanya peduli dengan dirinya sendiri”.

Mereka tidak peduli dengan fitur,


kelebihan, resep, spek, komponen dari
produk anda…

Mereka hanya peduli dengan bagaimana


fitur tersebut bisa bermanfaat bagi mereka.
Ini fitur:

250 mg Ekstrak teh hijau


2,5 mg Vitamin B6
10 mg L-Carnitine

Dan ini manfaat:

…diperkaya dengan ekstrak teh hijau


serta vitamin B6 yang akan
mempercepat metabolisme dan
pembakaran lemak meskipun anda
sedang duduk di depan komputer
…ditambah L-Carnitine untuk
melindungi tulang, jantung, ginjal, otak,
dan sistem
kekebalan tubuh selama proses penurunan
berat badan. L-Carnitine juga akan
melindungi ibu yang sedang menyusui agar
tidak kekurangan nutrisi.

Dalam penjualan produk, fitur memang


wajib ada…tetapi fitur tanpa manfaat tidak
akan mampu menjual karena sebagian
besar pembaca tidak mengerti.

2. Dengan memancing emosi negatif dan


memberikan solusi

Mereka yang sudah mengikuti tulisan anda


sejak tahap attention sampai interest
merupakan orang-orang yang punya
permasalahan spesifik.

Mereka adalah orang-orang yang frustrasi.

Berikut contoh untuk produk suplemen:

Waktu anda sangat berharga…anda harus


bangun sejak pagi, menyiapkan sarapan
kemudian bersiap dan berangkat ke
kantor. Belum lagi energi yang terkuras
akibat mengurusi keluarga, klien, dan
boss anda
di kantor…kemudian anda tiba di rumah
pukul 7 sore dalam keadaan seperti tisu
basah.

Dengan rutinitas seperti ini, olahraga dan


diet ketat jadi hal yang mustahil.

Untungnya, suplemen [nama produk] hanya


membutuhkan 90 detik dalam sehari.

1 tablet sebelum makan…dan [nama


produk] akan membakar lemak sambil
anda duduk santai di depan komputer.

Itulah contoh paragraf yang memanfaatkan


emosi negatif.

4. Action

Tahapan yang sederhana, mengajak


mereka untuk mengambil tindakan.

Apapun tindakan yang anda inginkan —


membeli produk, mendaftar, membuat
akun, mendownload, mengirim email,
menelepon — ungkapkan di bagian ini.

Karena itu bagian ini sering disebut call to


action (CTA).
Jangan dilupakan, anda akan sering
menemukan istilah tersebut mulai dari
sekarang.

Sesuai fungsinya tadi, CTA bisa berupa


tombol, nomor telepon, atau alamat email.
Dan disertai harga.. kalau anda menjual
sesuatu.

Di sini, anda punya 1 lagi senjata rahasia:


Prinsip Persuasi.

Prinsip ini sudah terbukti secara ilmiah akan


meningkatkan kemungkinan calon
kustomer anda untuk melakukan apapun
yang anda inginkan.

Gabungkan keempatnya

Terakhir, gabungkan keempat bagian


dalam formula AIDA tadi secara berurutan
mulai dari Attention, Interest, Desire,
Action.

Selamat!

Anda sekarang sudah punya sebuah


struktur copy untuk landing page atau
sales page.
Dalam bab berikutnya, anda akan belajar
lebih lanjut mengenai komponen-
komponen yang bisa membuat sebuah
landing page memiliki konversi yang tinggi.

Anda juga akan melihat beberapa contoh


copywriting untuk landing page yang baik
dan yang kurang baik.
Bab 3 : Konversi Landingpage
tinggi dengan copywriting.
Bagus-tidaknya sebuah landing page akan
berdampak langsung terhadap tingkat
konversi.

Ada beberapa faktor yang menentukan


apakah penjualan anda melalui landing
page akan berhasil atau gagal. Inilah yang
paling penting:

Copywriting.

Masih ada faktor lain seperti desain,


waktu loading halaman, dan sebagainya.

Tapi tak peduli seberapa elegannya


desain landing page anda, kalau teknik
penulisan anda tidak tepat…maka tidak
akan terjadi konversi.

Tidak demikian sebaliknya,

Kalau anda sudah menerapkan prinsip


copywriting untuk menciptakan kata dan
kalimat yang tepat, bahkan desain
sederhana pun akan berhasil menjual.
Dalam panduan ini anda akan mempelajari
esensi copywriting dalam sebuah landing
page.

Setelah itu, anda akan bisa membuat


landing page yang mampu meyakinkan
pembacanya dan membuat mereka
mengambil tindakan.

…Sebelum kita lanjut

Ada 3 hal yang ingin saya sampaikan


terlebih dahulu.

Pertama, untuk me-refresh ingatan anda…


atau untuk anda yang membaca artikel ini
langsung tanpa melalui bab-bab
sebelumnya.

Copy: teks yang digunakan dalam


penjualan atau pemasaran (beda
dengan copy yang artinya salin)
Copywriting: teknik menulis copy
Konversi: ketika pembaca mengambil
tindakan yang anda inginkan
AIDA: Attention, Interest, Desire,
Action. Formula untuk menciptakan
struktur copy yang baik
Kedua, yang tidak dibahas dalam panduan
ini:

Konsep desain. Yang dibahas hanya


dari segi copywriting
Teknikal.

Kalau keduanya dibahas maka panduan ini


akan jadi ssaaaangat panjang.

Ketiga, ada baiknya anda sudah pernah


melihat contoh-contoh landing page
dalam berbagai fungsi.

Ini supaya anda tidak asing dengan


komponen-komponen yang akan
dijelaskan. Dengan demikian proses
pemahaman akan jadi lebih mudah.

Sekarang mari kita lanjut…

1. Tentukan SATU tujuan dari landing page

Satu.. tidak kurang.. tidak lebih.


Landing page anda harus punya 1 tujuan
akhir, misalnya:
Pembelian produk
Memasukkan alamat email
Mendaftar akun
Mendaftar webinar
Menghubungi anda via email dan/atau
telepon
Mendownload

Kalau anda punya lebih dari 1 goal, maka


copy yang anda buat akan kacau balau.

Selain itu pembaca juga akan bingung


sehingga mereka bisa jadi malah
memutuskan untuk tidak melakukan
apapun sama sekali.

Setelah menentukan tujuannya, maka


semua komponen landing page yang akan
anda buat mengarahkan ke satu tujuan
tersebut.

“Lalu bagaimana solusinya kalau saya


punya lebih dari 1 tujuan?”

Buat lebih dari 1 landing page.

Contohnya begini:
Saya menjual produk, ketika ada yang
membeli maka mereka harus
mengkonfirmasi pembelian dan transfer
uang via email/telepon/sms.

Dalam kasus ini ada 2 tujuan.

Tujuan utama adalah pembelian, tujuan


kedua adalah menghubungi.

Solusinya, dalam landing page utama


tujuan anda adalah membuat mereka
membeli.

Misalnya dengan memasang tombol


pembelian.

Ketika tombol ini ditekan, mereka


diarahkan ke cara membayar.

Setelah pembayaran selesai, barulah


mereka diarahkan lagi ke halaman
konfirmasi pemesanan.

Ini akan jauh lebih efektif daripada


semuanya anda tumpuk di satu halaman
mulai dari pembelian, cara membayar,
dan cara konfirmasi.
2. Komponen utama sebuah landing page
yang efektif

Kalau anda sudah sering melihat landing


page, secara sadar maupun tidak sadar
anda akan menyadari bahwa ada banyak
kemiripan secara struktur.

Headline
Gambar/video
Subheadline
Badan/isi/penjelasan
Social proof/testimonial
Call to action (CTA)

Masing-masing komponen punya peran


tersendiri.

Untuk bisa membuat landing page yang


memiliki konversi tinggi, maka anda harus
mendapatkan nilai 100 untuk semua
komponen tersebut.

Headline yang luar biasa akan percuma


kalau isinya payah… demikian sebaliknya.
Inilah komponen-komponen sebuah
landing page yang efektif.
2.1 Headline yang mampu menangkap
perhatian

Dalam bab sebelumnya kita sudah bicara


banyak tentang Attention dalam AIDA.
Inilah peran dari headline… untuk
menangkap perhatian.

Headline dari landing page anda harus:

1. Tidak membosankan
2. Langsung bisa dipahami
3. Tidak bertele-tele
4. Menyajikan manfaat
5. Terasa personal

Untuk poin #4 dan #5, kalau anda sudah


membuat buyer persona dari 2 bab
sebelumnya mestinya tidak jadi masalah.
Saya ingin lebih menekankan pada poin #1,
#2, dan #3.

Jangan membuat headline yang sudah


terlalu umum digunakan. Kalau anda
menggunakan judul yang mirip-mirip
dengan orang lain maka produk anda akan
dianggap sama saja.
Jadi cobalah lebih kreatif dalam membuat
judul.

Tapi… jangan juga terlalu kreatif.

Ini kesalahan yang paling umum dalam


headline. Mencoba terlalu kreatif sehingga
malah jadi sulit untuk dimengerti.

2.2 Subheadline yang memperjelas dan


memperkuat headline

Keberadaan subheadline tidak wajib.


Karena headline harus bisa menarik
perhatian dalam 8 detik, maka isinya harus
singkat, padat, dan tetap jelas.

Setelah perhatian tertangkap melalui


headline, subheadline akan menjelaskan
lebih lanjut manfaat apa yang akan mereka
dapatkan.

2.3 Manfaat atau solusi permasalahan


sebagai badan dari landing page

Ingat:
Mereka bukan membeli karena fiturnya…

mereka bukan membeli karena harganya…

mereka bukan membeli produk anda…

Mereka membeli harapan,

…Mereka membeli hidup yang lebih baik.

Karena itulah, manfaat dan solusi dari


permasalahan merupakan komponen yang
sangat efektif sebagai badan landing page.

Dalam AIDA, badan landing page


mempunyai peran sebagai Interest dan
Desire.

Silahkan baca kembali bab AIDA untuk


mengetahui cara menyajikan manfaat
dalam copy anda.

Panjang atau pendek, mana yang lebih


baik?
Apakah yang badannya panjang akan lebih
dipercaya?

Apakah yang pendek lebih tinggi


konversinya karena pengunjung tidak lelah
membaca?

Belum tentu…

Ini pertimbangannya:
Kalau mereka mengeluarkan uang,
biasanya panjang lebih bagus karena
kita bisa meyakinkan mereka
Kalau tanpa mengeluarkan uang atau
kartu kredit, tidak perlu panjang
Kalau mereka sudah tahu persis apa
yang akan mereka dapatkan, pendek.
Misalnya baju.
Kalau mereka tidak tahu gambarannya
apa yang akan mereka dapatkan, anda
perlu menjelaskan secara detail.
Misalnya software atau kursus online

Jadi sesuaikan dengan kebutuhan anda.


Panjang maupun pendek, landing page
yang anda buat tetap mengikuti formula
AIDA.
Semakin panjang, berarti anda harus
membuat copy yang semakin menarik.

Karena resiko “bosan di tengah jalan” jadi


makin besar.

Dalam 6 prinsip persuasi yang dibuat oleh


Dr. Robert Cialdini, social proof adalah
salah satu elemen yang bisa
mempengaruhi pengambilan keputusan.
…kalau dilakukan dengan benar.

Yang sering terjadi adalah testimonial


yang kita pasang justru meragukan.
Akibatnya mereka jadi curiga dengan
anda…disangka penipu.

Ada beberapa bentuk social proof:


1. Jumlah pengguna
2. Daftar pengguna yang “bernama”
3. Komentar dari orang yang terkenal
4. Komentar dari beberapa pengguna
yang puas

#4 yang paling sering ditampilkan.


Karena mudah…dan karena anda bisa buat
sendiri atau minta dengan teman anda, ya
kan?
Hati-hati. Sebagian pembaca bisa langsung
sadar kalau testimonial yang anda
sediakan palsu.

Menurut anda, apakah testimonial ini


bagus:

Luar biasa! Buku ini berisi informasi-


informasi baru yang sangat bermanfaat.

Saya sudah membaca buku ini sampai 3


kali dan tetap kagum dengan isinya.
Tidak sama sekali…

Memang isinya penuh dengan pujian. Tapi


ada banyak kelemahannya:
1. Terlihat palsu
2. Tidak jelas topik yang dibicarakan
(hanya “buku”)
3. Tidak menjelaskan apa manfaat yang
mereka dapatkan
4. Tidak memberitahu hasil yang mereka
peroleh

Percuma. Testimonial tadi tidak akan


meningkatkan konversi landing page
anda. Justru mereka akan curiga karena
alasan #1.
2.5 Call to action (CTA) yang menonjol
dan tidak menyeramkan

CTA itu menyeramkan…

Sebuah tombol “beli” atau “bayar” saja


bisa membuat pembaca berpikir 7 keliling.

Tetapi di saat yang bersamaan, CTA harus


menonjol.

Tanpa perlu diberitahu pun, anda pasti


sudah paham kemana mereka meminta kita
untuk meng-klik.

Masih ingat tadi saya bilang bahwa dalam


1 landing page hanya boleh ada 1 tujuan?

Jadi pastikan dalam landing page anda


hanya ada 1 CTA.

Tetapi boleh diulang-ulang.

Jadi dalam 1 halaman anda boleh punya


lebih dari 1 CTA tetapi fungsinya harus
sama.
Penempatan CTA

Ada 2 penempatan yang paling umum:


1. Above the fold
2. Di paling bawah (sesuai AIDA)

Istilah “above the fold” artinya bagian


yang sudah langsung tampak di layar
ketika landing page baru dibuka tanpa
perlu melakukan scroll ke bawah.

Untuk landing page pendek, lokasi above


the fold biasanya yang terbaik.

Sedangkan untuk landing page panjang,


lokasi paling bawah merupakan tempat
yang ideal.

Tapi supaya aman anda bisa


menempatkan di kedua lokasinya.
Meskipun begitu, kedua lokasi ini belum
tentu optimal.

Semuanya tergantung struktur dan copy


yang sudah anda buat. Maka dari itu
sebaiknya lakukan pengujian.
Penulisan CTA untuk menghilangkan rasa
takut

Jangan hanya menggunakan kata-kata ini


saja dalam CTA:

1. Daftar
2. Download
3. Submit
4. Klik disini
5. Beli

Terlalu ambigu…dan menyeramkan.

Tambahkan atau ganti menjadi kata lain


yang lebih ramah.

3. Lakukan pengujian untuk mendapatkan


hasil terbaik

Dalam copywriting dan landing page, kita


tidak mengenal “senjata rahasia” yang
ampuh untuk semua kondisi.

Tidak ada template yang selalu bisa


memberikan konversi tertinggi.
Kita bisa mempelajari konsepnya, tapi
dalam penerapannya karena penawaran
setiap orang berbeda-beda maka yang
bisa anda lakukan adalah mengaplikasikan
konsep tersebut menjadi copy ciptaan
anda sendiri.

Dan hasilnya tidak akan pernah sama.


Karena itulah kita sendiri yang harus
melakukan pengujian.

Pengujian ini diberi nama A/B test atau


kadang disebut split test.

Artinya, dalam periode yang sama kita


menampilkan 2 atau lebih variasi copy
(atau desain) yang berbeda.

Jadi misalnya ada 1000 pengunjung.. 500


orang melihat variasi A, dan 500 orang lagi
melihat variasi B.

Contohnya:
Kedua halaman ini sama persis… yang
berbeda hanya judulnya.

Ternyata setelah dilakukan A/B test, yang


di kanan mendapatkan tingkat konversi
307,77% lebih besar daripada yang kiri.

Hal seperti ini sangat lumrah terjadi dalam


copywriting.

Caranya?

Buat 2 Landingpage dengan headline yang


berbeda. Dan kirimkan kedua link
landingpage tersebut ke orang - orang.

Liat link dengan headline mana yang paling


banyak di klik orang - orang.
Sumber : Panduanim.com

Anda mungkin juga menyukai