Anda di halaman 1dari 18

Prediksi

Social Media
Marketing 2023
(Lengkap)
Instagram
Jujur saja, arah dari Instagram ini agak
membingungkan. Terutama karena terlalu
meniru platform Tiktok. Bis adibilang juga,
Instagram ini cukup latah.

Dengan platformnya sekarang yang sudah


memiliki sekitar 2 miliar pengguna.
pertanyannya apakah pengguna lebih betah
dengan Instagram yang suka meniru-niru sana-
sini mengikuti tren hingga kehilangan jati diri
atau lebih suka Instagram yang dahulu lebih
berfokus pada gambar?

Dan berikut prediksi yang akan terjadi pada


Instagram nantinya.
Gunakan AI untuk rekomendasi konten

Instagram sedang mengutak-ngatik AI


(Artificial Intelligence) untuk
merekomendasikan konten sehingga nanti bisa
memaksimalkan engagement dengan
pengguna. Dan ini menurut saya masuk akal sih
karena rekomendasi di Reels tidak sebagus
rekomendasi konten di Tiktok.

Di satu sisi, rekomendasi dari akun yang tidak


kita follow sekaligus konten format Reels yang
menjadi konten dengan format yang paling
bertumbuh cepat di Instagram akan jadi kunci
berkembangnya platform ini.

Mungkin bisa jadi Instagram akan mencoba


kembali full-screen feed sehingga akan
memaksimalkan Reels dan Stories.
Next Level Intergration

Ada kemungkinan di 2023 nanti Instagram akan


menambahkan konten dengan format baru
yaitu AR (Augmented Reality), postingan 3D (3
dimensi), NFT Art, dan lainnya di platform ini.

Tapi tantangannya membuat konten dengan


format-format yang disebutkan di atas tidak
mudah. jadi Meta selaku pemilik Instagram
harus pinter buat mentrigger orang agar bisa
berpartisipasi untuk membuatnya juga. Yang
nanti akan membantu Meta dalam ekosisem
Metaverse-nya.
Augemented Reality Ads
Ini mungkin terobosan yang lumayan
mendobrak dunia periklanan. Dimana dalam
sebuah sosial media ada iklan dengan format
Augmented Reality. Tentu hal ini dilakukan
untuk bisa lebih engage dengan pengguna
Instagram.

Live Shopping
Berbeda dengan Tiktok yang sudah "ngegas"
soal Social commerce melalui Live Shopping.
Instagram terlihat masih melakukan persiapan
untuk hal ini. Tentunya ini bisa bermanfaat
juga untuk Instagram dalam meningkatkan
pendapatan di platformnya. Menarik untuk
ditunggu.
Tiktok
Live-stream Commerce dan Shop

Live-stream commerce jadi sumber


pendapatan terbesar bagi Tiktok di Cina.
maka dari itu tidak heran Tiktok sedang
menggencarkan di wilayah lain termasuk
Indonesia. Anda bisa lihat sendiri Tiktok
Shop sedang "digalakkan" di Indonesia.

Dan juga Tiktok Shop ini masih jadi


pendapatan utama bagi kreator. karena
saat ini Titkok masih kesulitan untuk
menaruh iklan mid-roll ads di konten video
berdurasi pendek.
Jadi kita kan lihat, seain sekarang Tiktok Live-
stream Commerce dan Live, elemen/fitur
apalagi yang ditambahkan agar kreator bisa
memonetisasi? karena ini jadi kunci untuk
brand juga.

New Creator Payments

Kreator itu bisa dibilang jantung penggerak


pendapatan di Tiktok. Maka dari itu Tiktok
harus peduli dengan kreatornya slaah satunya
dengan Creator Fund.

Jadi Creator Fund itu gampangnya adalah


insentif dari Tiktok untuk kreator tetap
memposting konten di Titkok yang nantinya
akan diberikan insentif. Tapi maslaahnya
adlaah bayarannya semakin berkurang.
Kemungkinan karena skema ini kurang
'sustainable'.
Pemisahan dengan CCP

Di Amerika, Tiktok masih bermasalah karena


masih ada tudingan menjadi mata-mata dari
CCP (Chinese Community Party). Maka dari itu
Tiktok sudah menyepakati perjanjian dengan
Oracle untuk nantinya database Amerika
diserahkan ke Oracle. Sehingga ini bisa
memperbaiki 'trust issue' Amerika terhadap
platform Tiktok.

Ini tentu akan sedikit menghambat Titkok


dalam melakukan sesuatu. Menarik utnuk
dilihat di 223, karena kalau si Titkok neko-neko,
bukan tidka mungkin akan dibanned lagi dari
Amerika.
Facebook
Lebih banyak rekomendasi AI

Zuckerberg mengatakan nantinya 40% konten


akan direkomendasikan di Facebook feed yang
berasal dari halaman yang bahkan tidak kita
follow. Ini tentu jadi kesempatan bagi brand
supaya bisa memperluas jangkauan lebih
banyak lagi.

Tapi pertanyaannya, dari segi pengguna?


Apakah mereka tidak tambah risih dengan
semua itu? Menarik untuk dilihat.
Family and Friends Redux

Percakapan dengan teman dan keluarga bisa


menjadi keunggulan kompetitif yang dimiliki
oleh Facebook. Karena menurut Meta,
percakapan banyak terjadi di DM (Direct
Message). Walaupun jadi keunggulan, tapi
sekakarang orang makin jarang posting, karena
mereka lebih tertarik dengan sesuatu yang
menghibur, dan itu lebih difasilitas di Tiktok.
Beda dengan Facebook, Tiktok mengklaim
mereka lebih ke "entertainment platform"
daripada "social media platform".
Menu khusus teman

Nanti Facebook juga akan menyiapkan menu


khusus "friends". Ini jadi bentuk komitmen
Facebook dalam memanfaatkan
keunggulannya dibandingk Tiktok. Jadi
nantinya postingan dari teman yang terbaru
bakal menjadi lebih diprioritaskan.
Integrasi dengan Avatar

Meta sebagai pemilik Facebook ingin dengan


Avatar ini nantinya bisa lebih engage dengan
penggunanya. Dan tentunya pendapatan
tambahan melalui sponsored item misalnya.
Walaupun saya ragu ini akan menjadi sesuatu
hal yang besar di Facebook.
Click to Message Ads

Berbicara Direct Message, itu akan menjadi


suatu hal yang lebih personal. Maka dari itu
meta melalui Facebook akan memberi opsi Ads
nanti bisa "dilempar" ke Direct Message. Tapi
apakah pengguna mau dan engage dengan
brand di Direct Message seperti itu? Kita lihat
nanti hasilnya.
Post from VR

Meta rasanya lagi getol sekali dalam


mempromosikan metaverse miliknya. Smapai
konten VR pun nantinya juga dapat dibagikan
ke Reels. Yang mana konten format Reels
bertumbuh pesat, jadi sekalian aji mumpung
promosi metaverse.
Rangkuman oleh:
Keanshihab Is'ad Hakim
CEO Nakama Creative Lab

Sumber :
Social Media Today

Anda mungkin juga menyukai