Anda di halaman 1dari 41

MATERIAL TEKNIK 1 (FE 251)

9_ LOGAM BUKAN BESI


(NON-FERROUS)
non-Ferrous
 Non ferro : Logam / paduan logam dimana besi bukan
sebagai unsur utama, dapat sebagai pemadu atau pengotor
atau sama sekali tidak mengandung besi.
 Sifat Umum :
 Umumnya mempunyai kekuatan lebih rendah dari baja
kecuali tungsten
 Beberapa digunakan dalam keadaan murni (logam
tembaga, emas, Nikel)
 Untuk menambah kekuatan dilakukan pemaduan
(alloying) melalui efek :
 kelarutan padat (interstisi/sisipan atau substitusi)
 Pembentukan presipitat
 work hardening
 penghalusan butir
Pemaduan juga bertujuan meningkatkan kemampuan paduan
untuk diproses (misal meningkatkan mampu cor, mampu mesin, dll)
Klasifikasi non-ferro
berdasarkan berat jenis:

Logam Berat Logam Ringan


(BJ > 4,5 gr/cm3) (BJ < 4,5 gr/cm3)
Tembaga (Cu) Aluminium (Al)
Nikel (Ni) Magnesium (Mg)
Seng (Zn) Titanium (Ti)
Timah hitam (Pb)
Timah putih (Sn)
Antimon (Sb)
Argentum (Ag)
Emas (Au)
Platina (Pt)

berdasarkan bahan baku :


- wrought alloys
- cast alloys
Perbandingan sifat mekanik logam
non ferro
Young's modulus Ultimate Tensile Strength
Pure metals
(GPa) (MPa)
Aluminium 70 40–50
Copper 130 210
Nickel 170 140–195
Tin 47 15–200
Titanium 120 240–370
Tungsten 411 550–620
Iron 211 350
Aluminium (Al)

Al merupakan logam non ferro yang paling banyak digunakan.

Sifat unggul :
1. Ketahanan korosi tinggi
2. Mampu pemesinan tinggi
3. Ringan
4. Konduktivitas termal/listrik
sangat baik
5. Keuletan tinggi dan mudah
dibentuk
Sumber Al

Proses : Bayer dan Hall heroult : mereduksi Al2O3 menjadi Al murni


Aluminium (Al)
 Mempunyai warna putih keperakan.
 Sangat tahan akan korosi.
 Mampu sebagai penghantar listrik yaitu kira-kira 60% dari
kemampuannya tembaga dan juga sebagai penghantar panas yang
baik.
 Memiliki kemampuan untuk dibentuk yaitu dengan proses tarik, tekan,
roll atau gilas, punch, dituang, las, patri dan juga proses permesinan;
seperti : bubut, frais, dan sebagainya.
 Dapat dipadu dengan banyak macam dari logam berat maupun
logam ringan juga sebaliknya dapat pula sebagai bahan paduan.
 Bijih aluminium biasanya digunakan bahan setengah jadi (batangan
maupun kawat, plat, blok, profil)
 Aluminium termurni digunakan sebagai reflektor, perlengkapan
("spare part") kendaraan, peralatan, dan saluran pipa bahan kimia
dan industri packing makanan dan masih banyak lagi kegunaan dari
bahan aluminium.
Aplikasi Al dan Paduannya
Aplikasi Al dan Paduannya

Corrosion protection

Steel
Container and Packaging
Sea
Al
anode
Building and construction Electronics industry

Automotive industry
Aluminium (Al)
 Pengaruh unsur paduan pada Aluminium

++ Sangat berpengaruh
- Kurang berpengaruh
+ Berpengaruh
o Tidak berpengaruh
Aluminium
 Wrought Aluminium Alloy Groups
 Cast Aluminium Alloys Groups
Penamaan Aluminium menurut Aluminium Associaton
 Cast Aluminium Alloy Groups
5xx.x

Contoh : A 356.0  3 : Al-Si-Cu/Mg


56 : identitas Paduan
0 : casting (1 : Ingot)
 Wrought Aluminium Alloy Groups
5xxx

Contoh : A 5183 5 : Al-Mg


1 : Modifikasi ke 1 original paduan A5083
83 : identitas paduan seri 5xxxx
Aluminium
 Temper Designations
Aluminium
 Temper Designations
Aluminium

Al

Al-Mn

Al-Mg

Al-Cu

Al-Mg-Si

Al-Zn
Aluminium

16
Struktur mikro Al dan paduannya

Struktur Mikro paduan aluminium 5005 Struktur mikro paduan aluminium 336.0

Struktur mikro paduan Aluminium 1100


Tembaga (Cu)
 Sifatnya lunak, liat, dan dapat diregangkan atau mulur.
 Penghantar panas dan listriknya tinggi.
 Tahan korosi.
 Tembaga murni jelek untuk dicor, dimana dalam proses
pengecoran, hasilnya Porous.
 Mampu bentuknya baik sekali.
 Mempunyai tatal atau cip yang terlalu liat dan padat,
sehingga dapat merusak alat potongnya (cutter).
 Tembaga pada umumnya digunakan sebagai bahan kebutuhan
perlistrikan, kawat tambahan solder, pipa-pipa pemanas atau
pendingin, penutup atap, dan khususnya digunakan sebagai
bahan paduan maupun logam paduan.
Tembaga murni

Struktur Mikro Tembaga murni


Paduan Cu
 Wrouhgt copper alloys
seri C1XXXX hingga C7XXXX
 Cast Copper alloys
seri C8XXXX dan C9XXXX
Paduan Cu-Zn (Kuningan/Brass)
 Mempunyai kandungan tembaga, minimal 50%.
 Sangat rapuh.
 Ketahanan korosinya mirip sekali dengan tembaga.
 Memiliki tampilan yang indah apabila digosok, maka sering
digunakan sebagai barang-barang dekoratif.
 Kuningan paduan dengan segala macam komposisi adalah
baik untuk dicor maupun dibentuk dalam proses panas maupun
proses dingin.
 Mampu dikerjakan dengan permesinan.
 Kuningan paduan banyak digunakan sebagai bahan
bermacam-macam instrumen pada fine mechanic, industri jam,
dan industri elektronik.
Paduan Cu-Zn (Kuningan/Brass)

ISO British CEN UNS ISO British CEN UNS


CuZn5 CZ125 CW500L C21000 CuZn9Pb2 ..... ..... C31400
CuZn10 CZ101 CW501L C22000 CuZn20Pb CZ104 ..... .....
CuZn15 CZ102 CW502L C23000 CuZn35Pb1 CZ118 CW600N C34000
CuZn20 CZ103 CW503L C24000 CuZn35Pb2 CZ119 CW601N C34200
CuZn28 ....... CW504L ....... CuZn36Pb3 CZ124 CW603N C36000
CuZn30 CZ106 CW505L C26000 CuZn37Pb1 ..... CW605N C35000
CuZn33 ....... CW605L C26800 CuZn37Pb2 CZ131 CW606N C35300
CuZn35 ....... ....... C27000 CuZn38Pb1 CZ129 CW607N C35000
CuZn36 CZ107 CW507L C27200 CuZn38Pb2 CZ128 CW608N C37700
CuZn37 CZ108 CW508L C27400 CuZn39Pb2 CZ120 CW612N C37700
CuZn40 CZ109 CW509L C28000 CuZn40Pb2 CZ122 CW617N C38010

Penamaan UNS (Unified Numbering System)


Menurut standar UNS logam tembaga dan paduannya dituliskan dengan
menggunakan lima digit angka yang didahului oleh huruf C
C36000 : logam paduan Cu dengan Zn.
C36000 : 60 – 63%Cu ; 2,5 – 3,7%Pb dan 33-3 – 37,5% Zn.
Aplikasi Paduan Cu-Zn

Struktur mikro kuningan C36000


Paduan Cu-Sn (Perungu/Bronze)
 Mengandung Cu antara 83-98% dan 2-15% Sn dan sedikit Zn,
Pb, dan Ni.
 Lebih tahan korosi dibandingkan dengan kuningan.
 kekuatan tariknya tinggi.
 ketahanan ausnya tinggi.
 Baik untuk diproses dengan cara pengecoran.
 Mudah untuk dikerjakan dalam permesinan.
 Tahan akan air laut.
 Mempunyai sifat licin dan tahan aus.
 Banyak digunakan sebagai bahan pelapis bantalan, roda gigi
cacing, mur eretan, dan sebagainya.
 Perunggu bukan coran, biasa digunakan untuk pegas,
membran, dan untuk landasan pegas pada industri alat-alat
elektronik dan harus tahan korosi.
Paduan Cu-Sn (Perungu/Bronze)
 Perunggu C83800
Speksifikasi standar dari paduan perunggu C83800
ekuivalen dengan ASTM B 30 (CA838), B 271
(CA838), B 584 (CA838) SAE. J462, Merupakan
paduan perunggu yang mempunyai komposisi kimia
82,0 - 83,8 Cu ; 3,3 - 4,2 Sn ; 5,0 - 7,0 Pb ; 5,0 - 8,0 Zn ; 0,30 Fe maks;
0,25 Sb maks; 1,0 Ni maks ; 0,03 P mak (15 maksimum untuk continuous
castings); 0.08 S maksimum, 0,005 Al maksimum, 0.005 Si maksimum.
Unsur pengotor yaitu Aluminium & Silikon yang diperbolehkan tidak lebih
dari 0,005
Paduan Cu-Al
 Mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, sangat ulet
dan tahan korosi.
 CuAl 18 digunakan sebagai instrumen pada industri
kimia, pertambangan.
 CuAl 11 Ni digunakan sebagai bahan seperti roda
gigi cacing yang mendapatkan tekanan berat seperti
stir traktor, pemindah putaran dengan menggunakan
roda gigi cacing.
 G-CuAl 18 Mn yang tahan korosi dan tahan air laut,
banyak digunakan untuk skrup-skrup kapal, sirip-sirip
turbin dan instrumen-instrumen pada industri-industri
perminyakan.
Paduan Cu-Ni
 Tembaga nikel paduan dengan kandungan nikel
antara 40-45%, dapat digunakan sebagai kawat
tahanan, karena pada tahan listrik akan tetap
stabil temperaturnya.
 Dengan kandungan 15-25% dapat digunakan
untuk melapisi plat agar mampu untuk menahan
karat.
Paduan Cu-Ni-Zn
 Bahan ini kandungan nikelnya antara 10-25%, 15-
42% seng, dan kalau menginginkan sifat mudah
dikerjakan dalam permesinan dapat ditambahkan
2% timah hitam.
 Tahan korosi dan tahan aus.
 CuNi 18 Zn 19 Pb, digunakan sebagai alat gores,
skrup-skrup alat-alat mekanik halus, dan bagian-
bagian dari jam.
 CuNi 15 Zn 15 digunakan untuk perhiasan dan
peralatan makan (sendok, garpu, dan pisau makan).
Nikel (Ni)
 Berwarna putih perak, dan baik untuk dipoles.
 Kuat tarik dan pemulurannya tinggi.
 Tahan korosi, hanya pada belerang, nikel akan terkorosi.
 Kemampuan untuk dibentuk secara dingin baik dan dapat
diperlakukan pemadatan dingin (mampu ditekan), mampu
dikerjakan pada permesinan dan dapat dilas.
 Digunakan sebagai lapisan pelindung (vernikel), sebagai
paduan baja dan lainnya sebagai bahan paduan untuk
peralatan kimia.
Nikel Paduan
 Nikel Paduan dengan Besi
 Yaitu selain nikel dan besi masih ada tambahan tembaga,
chrom, dan molibdenum.
 Digunakan sebagai alat-alat listrik seperti penguat magnet
atau saklar magnet (relay).
 Nikel Paduan dengan Cr dan Mo
 Mempunyai kekuatan tarik sampai 900 N/mm2 dan
regangan patahnya 20% sampai 30%.
 Tahan oksidasi dan tahan korosi.

 Digunakan untuk benda-benda yang digunakan dalam suatu


kontak atau berhubungan langsung dengan asam.
Seng (Zn)
 Dalam keadaan murni, seng berwarna putih kebiru-biruan.
 Mampu untuk menahan korosi, tetapi ketahan terhadap korosi dengan asam
dan garamnya rendah.
 Larutan seng beracun.
 Pada temperatur 100-150°C, bahan dari seng baik sekali untuk dibentuk,
baik juga ditempa, dirol dan ditarik, dibuat kawat.
 Seng murni jarang sekali digunakan, tapi banyak digunakan sebagai unsur
paduan dan untuk pelapis logam lain agar tahan untuk menahan korosi.
Umumnya untuk melapisi logam-logam besi: contoh: melapisi permukaan
plat baja dengan proses elektrolisa.
Timah Hitam (Pb)
 Berwarna abu-abu kebiru-biruan.
 Lunak dan sudah dapat mengalir apabila mendapatkan tekanan 200 bar
saja.
 Tidak tahan asam, tapi tahan korosi.
 Pelindung yang terbaik untuk melawan sinar X dan pancaran radio aktif.
 Sangat beracun.
 Mudah dikerjakan, dicor atau dirol dengan ringan.
 Banyak digunakan sebagai pelindung pancaran radio aktif, pelapisan plat
baja, penahan asam / mampu menahan asam, plat accu, pelindung kabel,
pipa, cat meni, kristal, dan optik.
Timah Putih (Sn)
 Timah putih berwarna putih perak sampai abu-abu mengkilat.
 Tahan korosi terhadap air dan udara, tapi bereaksi dengan asam dan
basa.
 Pada temperatur rendah, timah putih ini dapat dihancurkan menjadi tepung.
 Mampu cor lebih baik dari timah hitam.
 Kekuatan tariknya lebih besar dari timah hitam.
 Karena timah putih memiliki pemuluran yang besar, kemampuan untuk dirol
baik sekali hingga berbentuk lembaran tipis sekalipun (Folie).
 Dalam dunia industri biasanya digunakan sebagai bahan pelapis pada plat
baja, selain itu juga digunakan sebagai bahan patri dan sebagai bahan
paduan.
Perak (Ag)
 Mempunyai sifat sebagai penghantar listrik dan panas yang tertinggi atau
terbaik diantara seluruh logam.
 Mempunyai daya pantulan yang tinggi terhadap cahaya.
 Mempunyai titik cair yang rendah.
 Dalam keadaan cair, nilai kekentalannya rendah (encer).
 Baik dan mudah untuk dibentuk secara dingin.
 Penggunaan : dibuat kawat pembatas arus dan untuk penghubung listrik
(saklar) atau stop kontak, untuk perhiasan dan alat-alat makan, lapisan
tertentu pada bagian peralatan listrik dengan bahan kuningan, untuk
peralatan optis (cermin pemantul sinar pada alat photo, mikroskop),
sebagai bahan tambah untuk patri keras (“silvering”) pada penyambungana
baja, tembaga, nikel paduan, besi tuang malleable.
Emas (Au)
 Lunak, berwarna kuning kemerah-merahan.
 Mempunyai kemampuan mulur yang baik sehingga kemampuan untuk
dibentuk secara dingin juga baik.
 Tingkat atau drajat kemurniannya yaitu dalam promil atau dalam karat,
dimana 24 karat = 100% = 1000 permil.
 Karena emas sangat lunak, maka dari itu emas dipadu dengan perak
tembaga atau nikel paduan dan digunakan untuk perhiasan, uang logam,
medali, dan sebagainya.
 Selain itu ada istilah double, yaitu emas dengan 12 sampai 14 karat
dengan logam lain, umumnya kuningan dirol/gilas bersamasama dan
menyatu. Biasanya digunakan untuk peralatan laboratorium dan alat-alat
listrik mahal atau khusus, misalnya bagian kontaktor, penghubung, dan lain
sebagainya.
Platina (Pt)
 Dalam keadaan pijar, tidak teroksidasi dan tetap mengkilat
dengan asam maupun basa.
 Tidak reaktif, kecuali dengan air raja yaitu dengan campuran 3
bagian asam klorida (HCl) dan 1 bagian asam nitrat (HNO3).
 Baik untuk dirol, tarik, press hingga ketebalan sampai 0,0025 mm
dan dibuat kawat hingga diameter 0,015 mm.
 Kebanyakan digunakan pada laboratorium kimia sebagai katalis,
peralatan listrik, thermoelemen, juga perhiasan.
Magnesium (Mg)
 Berat Jenis : 1,8 gram/cm3
 Titik cair : 650°C.
 Kemampuan tarik : 100-130N/mm2 (coran)
 : 195-245N/mm2 (proses tekan dan rol)
 Regangan : 10-5%
 Berwarna putih keperakan.
 Sangat ringan dan tidak tahan terhadap korosi.
 Bentuk kristalnya hexagonal, dengan demikian tidak baik untuk pengerjaan
permesinan.
 Untuk memadamkan api dari magnesium tidak boleh menggunakan air,
melainkan menggunakan pasir, karena apabila menggunakan air untuk
memadamkan nyala api dari magnesium akan menghasilkan O2 dan
menimbulkan percikan api yang besar.
 Pada peleburan harus diberikan gas O2 untuk menghindarkan belerang
naik ke atas.
 Biasanya digunakan sebagai bahan amunisi tanda bahaya (Sen), kembang
api dan obor.
 Sebagai bahan Mg treatment pada pembuatan FCD.
Titanium (Ti)
 Berat Jenis : 4,5 gram/cm3
 Titik Cair : 1727 °C
 Kekuatan Tarik : 295 – 735 N/mm2
 Regangan : 30 – 15 %
 Kekerasan (HB) : 120 – 295
 Berwarna putih keperakan, dalam bentuk tepung berwarna kelabu.
 Sangat keras dan ringan.
 Dalam udara terbuka, titan membentuk lapisan tipis ("oxide film") yang padat dan liat sekali.
 Tahan korosi dan lebih baik dari baja tahan korosi terhadap bahan kimia.
 Mempunyai kekuatan yang sama dengan baja-baja konstruksi, hanya saja titan lebih ringan.
 Banyak digunakan pada pesawat, misalnya kipas turbin jet, body, radar antena, cerobong gas
buangan yang panas, dan lain-lain.
 Juga digunakan untuk rangka/chasis kendaraan.
 Pada industri-industri kimia, titan digunakan sebagai peralatan yang mendapat tekanan panas
yang tinggi. Selain itu misalnya Tong tahan panas dan pengaduknya, instalasi pipa, pompa,
pipa pendingin, dan khususnya instrumen-instrumen yang berhubungan atau bersentuhan
dengan chlor dan asam nitrat.
 Dalam pengecoran logam, titan digunakan sebagai bahan paduan untuk penghilangan oksid
dan pada besi tuang, begitu juga sebagai paduan dari bahan dasar, aluminium, vanadium,
molibdenum, dan sebagainya.
Paduan Titan
Dibagi 2 kelompok, tergantung dari:
 Unsur penyetabil  : Al, Sn, O2, C, N2

 Unsur penyetabil  : Fe, Mo, V, Cr


Aplikasi Ti-alloy
 Biomedik

Dental implants
Ti-alloys  non allergenic
Orthopedic implants

 Aplikasi teknik
military applications, aircraft, spacecraft, medical devices,
connecting rods on expensive sports cars and some premium
sports equipment and consumer electronics.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai