Anda di halaman 1dari 52

Tembaga (Cu) dan Paduannya

Tembaga dan paduan tembaga yang mempunyai


kombinasi sifat fisik telah digunakan dalam berbagai
aplikasi.

Tembaga yang bukan paduan adalah sangat lunak dan


ductile yang sangat susah dibentuk dengan mesin, dan juga
mudah korosi dilingkungan yang tidak baik (korosif) seperti
temperatur tinggi, air laut, dan beberapa kimia industri.
Cu dan Paduannya

Karakteristik Cu :
 ρ = 8,94 gr/cm3)
 Struktur kristal fcc
 Terlalu lunak dan ulet sehingga sulit
dimesin
 Mudah cold worked
 Ketahanan korosi sangat baik
(atmosfer, air laut, kimia)
 Sifat korosi dan mekanik dapat
ditingkatkan dengan “alloying”
 Non heat treatable tetapi cold working
dan solid solution alloying
Paduan Cu

A. Paduan Cu - Zn

B. Paduan Cu - Sn

C. Paduan Cu - Al
Paduan Cu - Zn

 “brass / messing / kuningan”

Karakteristik:

 Mampu cor baik


 Mampu bentuk baik
 Ketahanan korosi atmosfer baik
 > 50% Cu tidak direkomendasikan
karena akan muncul fasa γ  getas
Paduan Cu - Zn

Karakteristik α-Brass (low Zn):


 Fasa α stabil untuk konsentrasi ≤
35% Zn
 Struktur kristal fasa α (fcc)
 Relatif lunak, ulet, mudah cold
worked

Karakteristik β-Brass (high Zn):


 50% Zn
 Fasa β’ (bcc  lebih keras dan
kuat dari α)
 Hot working
 Sebagai bahan brazing
Cu - Zn

Aplikasi:
 Jewelry
 Cartridge casing
 Automotive radiator
 Musical instrument
 Electronic packaging
 Coin
BRONZE

 Paduan Cu dengan unsur


lain; Sn, Al, Ni, Si

Bronze secara umum:


 Lebih kuat dari brass
 Tahan korosi

Beryllium bronze:
 Precipitation hardenable
 Kekuatan tarik tinggi (1400 MPa)
 Sifat listrik dan korosinya baik
 Tahan aus
 Dapat dicor, hot worked, cold
worked
Paduan Cu - Sn

 “bronze / perunggu”

a. α- Bronze (Sn : 8-10%)


 Sangat baik untuk cold working
 Baik untuk pembuatan kawat

b. δ – Sn (Sn > 10%)


 Sangat getas
 Cocok dibuat dengan cara dicor
 Aplikasinya: kran, bahan bantalan luncur
(E>>>, Cu-25%Sn), komponen jam

+ Al  paling baik ketahanan korosi


dibanding paduan Cu lainnya
Paduan Cu - Al

a. Paduan α
 Al larut dalam Cu ± 7%
 Cold working
 Good formingability
 Tahan korosi asam dan air laut
 Dipakai untuk pipa penukar panas (T<300°C)

b. Paduan α - β
 Hot working
 Aplikasinya: bahan bantalan, roda gigi, dies,
elektroda las

c. Paduan Cu - Ni
 Saling larut satu sama lain
 Ketahanan korosi dan mampu bentuknya baik
 Kadar 50% Ni  sifat listrik dan magnetnya
sangat baik  Bahan termokopel
(CONSTANTA)
Cu
Aluminium (Al) dan Paduannya
ALUMINIUM (Al)

Karakteristik Al & paduan secara umum:


 Ringan (ρ = 2,7 g/cm3)
 Bentuk struktur kristal fcc
 Konduktivitas panas dan listrik tinggi
 Non magnetik
 Tidak pudar
 Kekuatan tinggi dan ulet
 Mudah fabrikasi
 Mampu bentuk baik
 Ketahanan korosi baik
 Mampu memantulkan sinar maupun
panas
 Low melting (660°C)
METODE PENINGKATAN SIFAT Al

A. SOLID SOLUTION
STRENGTHENING

B. WORK HARDENING

C. PRECIPITATION
HARDENING
METODE PENINGKATAN SIFAT Al

A. SOLID SOLUTION STRENGTHENING


 Peningkatan sifat mekanik sebagai akibat
adanya atom-atom asing yang larut padat
(unsur paduan; Cu, Mg, Si, Mn, Zn)

B. WORK HARDENING (strain hardening)


 Peningkatan sifat mekanik sebagai akibat
pengerjaan dingin (Al-Mg; Al-Mn)

C. PRECIPITATION HARDENING
 Peningkatan sifat mekanik sebagai akibat
adanya fasa kedua (presipitat) yang
terdistribusi secara merata dan halus di
dalam matrik paduan (Al-Cu; Al-Si; Al-Mg-
Si, Al-Zn)
ALUMINIUM (Al)

Klasifikasi Al:
1. Al murni
2. Al paduan
1. Aluminium Murni

a. Al Komersial (± 99-99,5%):

 Sebagai peralatan rumah tangga


 Untuk maksud arsitektur bangunan
 Bahan pengemas yang sangat tipis
 Cat metallic  sebagai bahan aditif
tahan korosi
 Pada industri baja  sebagai deoksida
 Pesawat terbang
 Pada pengelasan  Alumino Thermit
Welding
Al Murni

b. Al murni untuk industri listrik


Konduktivitas listrik:
1. Tembaga
2. Perak
3. Emas
4. Aluminium

c. Al murni (99,9%):
 sebagai bahan reflektor luar angkasa

“Semakin >> kemurnian, konduktivitas


listrik dan panas >>, kekuatan << “
2. Al PADUAN

A. CAST ALLOY

B. WROUGH ALLOY
CAST ALLOY

1 x x x  Al murni (>99%)
2 x x x  Al-Cu
3 x x x  Al-Si + Cu/Mg
4 x x x  Al-Si
5 x x x  Al-Mg
7 x x x  Al-Zn
8 x x x  Al-Sn
9 x x x  Al+unsur lain

 Heat treatable : Al-Cu, Al-Si+Cu/Mg; Al-Si,


Al-Zn

 Non heat treatable : Al-Mg, Al-Sn


WROUGH ALLOY

1 x x x  Al murni (>99%)
2 x x x  Al-Cu
3 x x x  Al-Mn
4 x x x  Al-Si
5 x x x  Al-Mg
6 x x x  Al-Mg-Si
7 x x x  Al-Zn
8 x x x  Al+unsur lain

 Heat treatable : Al-Cu, Al-Si, Al-Mg-Si, Al-Zn


 Non heat treatable : Al-Mn, Al-Mg
ARTI NOTASI

F  As-fabricated states

H  strain-hardened states

O  annealed states

T3  solution heat treated, cold


worked, age hardened

T6  solution heat treatment


followed by artificial aging
PADUAN Al-Cu

 “duralumin”

Klasifikasi :
a) Cu < 5,7% (lazimnya 4%)
b) Cu > 5,7%

a) Cu < 5,7% (lazimnya 4%)


 dapat dikeraskan dengan
proses “Precipitation Hardening”
(pengerasan presipitasi/endapan)
Al - Cu (5,7 < Cu < 10%)

 Cu >>  Tc (temperatur cair) <<,


 proses penuangan semakin mudah
(good castability)
 Mampu mesin baik (good
machineability)  fasa θ sebagai
“chip breaker”

 Ketahanan korosi turun


Al – Si (“silumin”)

Si  memperbaiki mampu cor, karena


dapat meningkatkan mampu alir,
mudah dicairkan, dan mudah dicor

Karakteristik:
 Sangat baik kecairannya
 Mempunyai permukaan bagus
 Tanpa kegetasan panas
 Sangat baik untuk paduan coran
 Ketahanan korosi baik
 Sangat ringan
 Koefisien muai kecil
 Penghantar panas dan listrik baik
APLIKASI Al - Si

 Elektroda pengelasan

 Piston (torak)
Al - Mg

 “hidronalium”

Karakteristik:
 Ketahanan korosi sangat baik
 Penambahan Mg  menurunkan
berat jenis (ringan)
 Tidak bisa di-aging
 Paduan 2-3% dapat mudah ditempa,
dirol, dan diekstrusi
Al - Mg

 Paduan 5083 (Al-4,5% Mg)


 kuat dan mudah dilas 
bahan tangki LNG

 Rangka-rangka jendela
Al - Mg - Si

Karakteristik:
 Mampu bentuk sangat baik
(tempa, ekstrusi)
 Tahan korosi
 Sangat liat
 Mampu bentuk sangat baik
pada suhu kamar

Aplikasi:
 Konstruksi pesawat terbang
Al - Mg - Zn

Karakteristik:

 Kekuatan paling tinggi diantara


paduan Al lainnya

 Peningkatan kekerasan dan kekuatan


dapat dilakukan dengan proses aging
(fasa presipitat MgZn2)

 Sensitif terhadap korosi tegangan

Aplikasi:
 Konstruksi pesawat terbang
Al - Li

Karakteristik:
 Ringan (ρ = 2,5-2,6 gr/cm3)
 High specific strength
 High specific elastic modulus
 Excellent fatigue
 Tangguh pada temperatur rendah
 Metode penguatan  “Precipitation
Hardening”
 Mahal  teknik prosesnya spesifik
sebagai akibat reaktifitasnya

Aplikasi:
 Bahan teknik untuk transportasi
(aircraft dan aerospace industries)
 mengurangi bahan bakar
DIAGRAM FASA Al-Cu

3
STRUKTUR MIKRO

T1 T2

α α α α

α α α α
α α
α α
Pengintian θ

Pertumbuhan θ
α α

T3 α α
α
α
SIKLUS PEMANASAN PH

T1
PRECIPITATION HARDENING (PH)

 Pengerasan yang disebabkan oleh


adanya fasa kedua (presipitat) yang
terdistribusi secara merata dan halus
di dalam matrik paduan
Prosedur Precipitation Hardening

 Paduan dipanaskan sampai fasa α (titik 1,


T1) sehingga Cu larut padat dalam α
(“Solution Treatment”)
 Biarkan pada T1 tersebut beberapa saat
agar fasa θ terurai sempurna sehingga
fasanya α seluruhnya
 Celupkan ke dalam air dengan cepat
(pendinginan cepat/quenching), agar tidak
terjadi difusi sehingga strukturnya tetap α.
Tetapi pada fasa α terjadi distorsi kisi yang
menyebabkan terjadinya peningkatan
kekerasan meskipun tidak terlalu signifikan
 Kemudian dipanaskan lagi pada temperatur
di daerah fasa (α+θ), T2  aging
PRECIPITATION HARDENING

Tujuan Aging:
 Mendistribusikan dan mengubah
ukuran dan bentuk θ sehingga
terdistribusi secara merata dan halus
di seluruh paduan sehingga
menimbulkan peningkatan kekerasan
yang optimal

 Jika Taging >>  butir α >> dan


berakibat kekerasan akan turun 
“Over Aging”
Magnesium (Mg) dan Paduannya
Mg dan Paduannya

Karakteristik:
 Paling ringan (ρ = 1,7 gr/cm3)
 Struktur kristal HCP
 Lunak
 Modulus elastis rendah (45 GPa)
 Afinitas terhadap O2 sangat tinggi
 Relatif sulit untuk cold working
 Fabrikasi dengan pengecoran atau hot
working (200-350°C)
 Low melting point (651°C)
 Harganya relatif mahal
 Paduan Mg relatif tidak stabil dan
rentan terhadap korosi di lingkungan
air laut
 Atmosfer normal  baik ketahanan
korosi
Mg dan Paduannya

Klasifikasi:
A. Cast
B. Wrought

Aplikasi:
 Aircraft component
 60% dipakai petasan dan
kembang api
 Lampu blidz
Mg dan Paduannya
Mg - Mn ( Mn maks 1,5%)

Penambahan Mn:
 Sedikit meningkatkan kekuatan
 Meningkatkan ketahanan korosi
 Relatif sulit untuk cold worked
 Memperbaiki mampu mesin
Mg - Al ( Al maks 10%)

Karakteristik:
 Dapat ditingkatkan kekersan dan
kekuatan melalui “solid solution”
dan “precipitation hardening”
(Al2Mg3)

 Tahan korosi atmosfer


Titanium (Ti) dan Paduannya
Ti dan Paduannya

Karakteristik Ti murni:
 Material teknik baru dan Mahal
 Massa jenis 4,5 gr/cm3
 Titik cairnya tinggi (± 1670°C)
 Modulus elastisitas 107 GPa
 Ketahanan fatiknya sangat baik
 Tahan terhadap asam, air laut
 Sangat reaktif, berikatan dengan O2
membentuk TiO2 pada suhu tinggi
 Memiliki 2 sel satuan (pollitropik):
 Hexagonal close packed  fasa α
 Body center cubic  fasa β

Karakteristik Paduan Ti:


 Sangat kuat (1400 MPa)
 Sangat ulet dan mudah diforging dan
dimesin
Ti dan Paduannya

Aplikasi:
 Struktur pesawat terbang
 Industri kimia
 Industri petroleum
KLASIFIKASI PADUAN Ti

A. Paduan Ti - α

B. Paduan Ti - β

C. Paduan Ti - α + β
A. PADUAN α

 Paduan Ti yang mengandung penyetabil


α (Al, Sn)

+ Al < 7%  meningkatkan kekuatan


akibat solid solution
strengthening;
+ Al > 7%  menurunkan forming ability

+ Sn maks 2,5 %  meningkatkan


kekuatan dan forming
ability
B. PADUAN β

 Paduan Ti yang mengandung


penyetabil β (Mo, V, Cr)
 High hardenability dan forgeability
 Brittle pada temperatur rendah
 Age hardenable
C. PADUAN α + β

 Paduan Ti yang mengandung


penyetabil α dan β (selain Al, ada V)
 Massa jenis 6 gr/cm3
 Mampu bentuk lebih dari paduan Ti-α
dan Ti - β
 Lebih kuat dari 2 paduan Ti
sebelumnya
 Precipitation Hardenable
 Digunakan untuk pesawat kecepatan >
supersonik
 Untuk kapal laut perang  ketahan
korosi terhadap air laut sangat baik
 Industri petrokimia  tahan asam
 Untuk pengganti tulang  tahan korosi
 Bahan IUD
Ti dan Paduannya
Thanks

Anda mungkin juga menyukai