Anda di halaman 1dari 86

ILMU

BAHAN

Politeknik Negeri Balikpapan


Tahun Akademik 2023/2024
1
NON-FERROUS

2
STEEL & OTHERS FERROUS

Keunggulan:
 Variasi sifat mekanik dapat dibuat
dengan mudah dan ekonomis

Kelemahan:
 Berat jenis relatif tinggi (ρ = 7,9
g/cm3)
 Konduktivitas listrik rendah
 Ketahanan korosi relatif rendah

3
ALUMINIUM (Al)

Karakteristik Al & paduan secara umum:


 Ringan (ρ = 2,7 g/cm3)
 Bentuk struktur kristal fcc
 Konduktivitas panas dan listrik tinggi
 Non magnetik
 Tidak pudar
 Kekuatan tinggi dan ulet
 Mudah fabrikasi
 Mampu bentuk baik
 Ketahanan korosi baik
 Mampu memantulkan sinar maupun
panas
 Low melting (660°C)

4
METODE PENINGKATAN SIFAT Al

A. SOLID SOLUTION
STRENGTHENING

B. WORK HARDENING

C. PRECIPITATION
HARDENING

5
METODE PENINGKATAN SIFAT Al

A. SOLID SOLUTION STRENGTHENING


 Peningkatan sifat mekanik sebagai akibat
adanya atom-atom asing yang larut padat
(unsur paduan; Cu, Mg, Si, Mn, Zn)

B. WORK HARDENING (strain hardening)


 Peningkatan sifat mekanik sebagai akibat
pengerjaan dingin (Al-Mg; Al-Mn)

C. PRECIPITATION HARDENING
 Peningkatan sifat mekanik sebagai akibat
adanya fasa kedua (presipitat) yang
terdistribusi secara merata dan halus di
dalam matrik paduan (Al-Cu; Al-Mg-Si, Al-
Zn)

6
ALUMINIUM (Al)

Klasifikasi Al:
1. Al murni
2. Al paduan

7
1. Aluminium Murni

a. Al Komersial (± 99-99,5%):

 Sebagai peralatan rumah tangga


 Untuk maksud arsitektur bangunan
 Bahan pengemas yang sangat tipis
 Cat metallic  sebagai bahan aditif
tahan korosi
 Pada industri baja  sebagai deoksida
 Pesawat terbang
 Pada pengelasan  Alumino Thermit
Welding

8
Al Murni

b. Al murni untuk industri listrik


Konduktivitas listrik:
1. Tembaga
2. Perak
3. Emas
4. Aluminium

c. Al murni (99,9%):
 sebagai bahan reflektor luar angkasa

“Semakin >> kemurnian, konduktivitas


listrik dan panas >>, kekuatan << “

9
2. Al PADUAN

A. CAST ALLOY

B. WROUGHT ALLOY

10
CAST ALLOY

1 x x. x  Al murni (>99%)
2 x x. x  Al-Cu
3 x x. x  Al-Si + Cu/Mg
4 x x. x  Al-Si
5 x x.x  Al-Mg
7 x x.x  Al-Zn
8 x x.x  Al-Sn
9 x x.x  Al+unsur lain

 Heat treatable : Al-Cu, Al-Si+Cu/Mg;,


Al-Zn
 Non heat treatable : Al-Mg, Al-Sn, Al-Si
11
WROUGH ALLOY

1 x x x  Al murni (>99%)
2 x x x  Al-Cu
3 x x x  Al-Mn
4 x x x  Al-Si
5 x x x  Al-Mg
6 x x x  Al-Mg-Si
7 x x x  Al-Zn
8 x x x  Al+unsur lain

 Heat treatable : Al-Cu, Al-Mg-Si, Al-Zn


 Non heat treatable : Al-Mn, Al-Mg, Al-Si

12
ARTI NOTASI

F  As-fabricated states

H  strain-hardened states

O  annealed states

T3  solution heat-treated, cold


worked, naturally aged

T4  solution heat-treated, naturally aged

T6  solution heat-treated followed by


artificial aging

T8  solution heat-treated, cold-worked


, and then artificially aged 13
PADUAN Al-Cu

 “duralumin”

Klasifikasi :
a) Cu < 5,7% (lazimnya 4%)
b) Cu > 5,7%

a) Cu < 5,7% (lazimnya 4%)


 dapat dikeraskan dengan proses
“Precipitation Hardening”
(pengerasan presipitasi/endapan)

14
PRECIPITATION HARDENING (PH)

 Pengerasan yang disebabkan oleh


adanya fasa kedua (presipitat) yang
terdistribusi secara merata dan halus
di dalam matrik paduan

15
DIAGRAM FASA Al-Cu

16
DIAGRAM FASA Al-Cu

17
STRUKTUR MIKRO

T1 T2

α α α α

α α α α
α α
α α
Pengintian
θ

Pertumbuhan θ
α α

T3 α α
α
α

18
SIKLUS PEMANASAN PH

T1

19
Prosedur Precipitation Hardening

 Paduan dipanaskan sampai fasa α (titik 1,


T1) sehingga Cu larut padat dalam α
(“Solution Treatment”)
 Biarkan pada T1 tersebut beberapa saat
agar fasa θ terurai sempurna sehingga
fasanya α seluruhnya
 Celupkan ke dalam air dengan cepat
(pendinginan cepat/quenching), agar tidak
terjadi difusi sehingga strukturnya tetap α.
Tetapi pada fasa α terjadi distorsi kisi yang
menyebabkan terjadinya peningkatan
kekerasan meskipun tidak terlalu signifikan
 Kemudian dipanaskan lagi pada temperatur
di daerah fasa (α+θ), T2  aging

20
PRECIPITATION HARDENING

Tujuan Aging:
 Mendistribusikan dan mengubah
ukuran dan bentuk θ sehingga
terdistribusi secara merata dan halus
di seluruh paduan sehingga
menimbulkan peningkatan kekerasan
yang optimal

 Jika Taging >>  butir α >> dan


berakibat kekerasan akan turun 
“Over Aging”

21
SIFAT MEKANIK VS AGING TIME

22
AGING

A. NATURAL AGING (NA)


Taging = Tkamar

B. ARTIFICIAL AGING (AA)


Taging > Tkamar

23
SIKLUS PEMANASAN NATURAL AGING

T (°C)


2 3

quenching

5 (T kamar)
4
1
Waktu Aging

24
STRUKTUR MIKRO

T1 T2 = T3

α α
fasa α α
θ
α α α α
α α
α α

α α
100% αsss
T4 α α
α
α

25
α SATURATED SOLID SOLUTION
 Dari diagram fasa Al-Cu, untuk Al-4%Cu
dengan pendinginan lambat, batas
kelarutan atom Cu dalam α (Al) adalah
0,2%, tetapi ketika di-quench dari fasa α
(Al) maka tidak mungkin terjadi difusi,
sehingga 4% Cu dipaksakan larut padat di
dalam α(Al)
“α saturated solid solution”

T5
α α
Θ (presipitat)
α α Θ (fasa kedua)
α
α

26
SIKLUS PEMANASAN ARTIFICIAL AGING

T (°C)


2 3

quench
Tα+θ
5 6

4 7
1
Waktu Aging

27
Al - Cu (5,7 < Cu < 10%)

 Cu >>  Tc (temperatur cair) <<,


 proses penuangan semakin mudah
(good castability)
 Mampu mesin baik (good
machineability)  fasa θ sebagai
“chip breaker”

 Ketahanan korosi turun

28
Al – Si (silumin)

Si  memperbaiki mampu cor, karena


dapat meningkatkan mampu alir,
mudah dicairkan, dan mudah dicor

Karakteristik:
 Sangat baik kecairannya
 Mempunyai permukaan bagus
 Tanpa kegetasan panas
 Sangat baik untuk paduan coran
 Ketahanan korosi baik
 Sangat ringan
 Koefisien muai kecil
 Penghantar panas dan listrik baik

29
APLIKASI Al - Si

 Elektroda pengelasan

 Piston (torak)

30
31
Al - Mg

 “hidronalium”

Karakteristik:
 Ketahanan korosi sangat baik
 Penambahan Mg  menurunkan
berat jenis (ringan)
 Tidak bisa di-aging
 Paduan 2-3% dapat mudah ditempa,
dirol, dan diekstrusi

32
Al - Mg

 Paduan 5083 (Al-4,5% Mg)


 kuat dan mudah dilas 
bahan tangki LNG

 Rangka-rangka jendela

33
Diagram fase Al - Mg

34
35
Al - Mg - Si

Karakteristik:
 Mampu bentuk sangat baik (tempa,
ekstrusi)
 Tahan korosi
 Sangat liat
 Mampu bentuk sangat baik pada
suhu kamar
 Peningkatan sifat mekanik dengan
proses precipitation hardening
(PH)/aging; presipitatnya Mg2Si

Aplikasi:
 Konstruksi pesawat terbang
36
Al - Zn - Mg

Karakteristik:

 Kekuatan paling tinggi diantara


paduan Al lainnya

 Peningkatan kekerasan dan kekuatan


dapat dilakukan dengan proses aging
(fasa presipitat MgZn2)

 Sensitif terhadap korosi tegangan

Aplikasi:
 Konstruksi pesawat terbang
37
Al - Li

Karakteristik:
 Ringan (ρ = 2,5-2,6 gr/cm3)
 High specific strength
 High specific elastic modulus
 Excellent fatigue
 Tangguh pada temperatur rendah
 Metode penguatan  “Precipitation
Hardening”
 Mahal  teknik prosesnya spesifik
sebagai akibat reaktifitasnya

Aplikasi:
 Bahan teknik untuk transportasi
(aircraft dan aerospace industries)
 mengurangi bahan bakar
38
Diagram fase Al - Li

39
40
Diagram fasa Al-Zn

41
Cu dan Paduannya

Karakteristik Cu :
 ρ = 8,94 gr/cm3)
 Struktur kristal fcc
 Terlalu lunak dan ulet sehingga sulit
dimesin
 Mudah cold worked
 Ketahanan korosi sangat baik
(atmosfer, air laut, kimia)
 Sifat korosi dan mekanik dapat
ditingkatkan dengan “alloying”
 Non heat treatable tetapi cold working
dan solid solution alloying

43
Cu

 The second highest electrical and


conductivity after silver

Bentuk Cu murni:
 Electrolytic tough-pitch copper
 Deoxidized low-phosphorus copper
 Oxygen-Free High Conductivity
(OFHC)

44
Electrolytic tough-pitch copper

Karakteristik:
 Mengandung > 99% Cu; 0,02-0,05% O

 Mengandung Cu2O  tidak


memberikan signifikan terhadap
konduktivitas

 Sangat mudah dipenetrasi hidrogen 


retak

 Digunakan sebagai radiator mobil,


bejana tekan, gasket

45
Deoxidized low-phosphorus

Karakteristik:
 Mengandung 0,01-0,04% P

 Konduktivitas 15% lebih rendah


daripada tembaga murni

 Sebagian besar digunakan untuk


piping dan tubing

46
Oxygen-Free High Conductivity

Karakteristik:
 Mengandung > 99,99%Cu; 0,001%O

 Dapat diproses dengan Cold Working

 Sebagian besar digunakan untuk


electrical application

47
Paduan Cu

A. Paduan Cu - Zn

B. Paduan Cu - Sn

C. Paduan Cu - Al

48
Paduan Cu - Zn

 “brass / messing / kuningan”

Karakteristik:

 Mampu cor baik


 Mampu bentuk baik
 Ketahanan korosi atmosfer baik
 > 50% Cu tidak direkomendasikan
karena akan muncul fasa γ  getas

49
DIAGRAM FASA Cu - Zn

50
Paduan Cu - Zn

Karakteristik α-Brass (low Zn):


 Fasa α stabil untuk konsentrasi ≤
35% Zn
 Struktur kristal fasa α (fcc)
 Relatif lunak, ulet, mudah cold
worked

Karakteristik β-Brass (high Zn):


 50% Zn
 Fasa β’ (bcc  lebih keras dan
kuat dari α)
 Hot working
 Sebagai bahan brazing

51
Cu - Zn

Aplikasi:
 Jewelry
 Cartridge casing
 Automotive radiator
 Musical instrument
 Electronic packaging
 Coin

52
BRONZE

 Paduan Cu dengan unsur


lain; Sn, Al, Ni, Si

Bronze secara umum:


 Lebih kuat dari brass
 Tahan korosi

Beryllium bronze:
 Precipitation hardenable
 Kekuatan tarik tinggi (1400 MPa)
 Sifat listrik dan korosinya baik
 Tahan aus
 Dapat dicor, hot worked, cold
worked
53
Paduan Cu - Sn

 “bronze / perunggu”

a. α- Bronze (Sn : 8-10%)


 Sangat baik untuk cold working
 Baik untuk pembuatan kawat

b. δ – Sn (Sn > 10%)


 Sangat getas
 Cocok dibuat dengan cara dicor
 Aplikasinya: kran, bahan bantalan
luncur (E>>>, Cu-25%Sn), komponen
jam

54
Paduan Cu - Al

+ Al  paling baik ketahanan korosi


dibanding paduan Cu lainnya

a. Paduan α
 Al larut dalam Cu ± 7%
 Cold working
 Good formingability
 Tahan korosi asam dan air laut
 Dipakai untuk pipa penukar panas (T<300°C)

b. Paduan α - β
 Hot working
 Aplikasinya: bahan bantalan, roda gigi, dies,
elektroda las

55
Paduan Cu - Ni

Paduan Cu – Ni

 Saling larut satu sama lain


 Ketahanan korosi dan mampu bentuknya baik
 Kadar 50% Ni  sifat listrik dan magnetnya
sangat baik  Bahan termokopel
(CONSTANTA)

56
Cu

57
Mg dan Paduannya

Karakteristik:
 Paling ringan (ρ = 1,7 gr/cm3)
 Struktur kristal HCP
 Lunak
 Modulus elastis rendah (45 GPa)
 Afinitas terhadap O2 sangat tinggi
 Relatif sulit untuk cold working
 Fabrikasi dengan pengecoran atau hot
working (200-350°C)
 Low melting point (651°C)
 Harganya relatif mahal
 Paduan Mg relatif tidak stabil dan
rentan terhadap korosi di lingkungan
air laut
 Atmosfer normal  baik ketahanan
korosi
58
Mg dan Paduannya

Klasifikasi:
A. Cast
B. Wrought

Aplikasi:
 Aircraft component
 60% dipakai petasan dan
kembang api
 Lampu blidz

59
Mg dan Paduannya

60
Mg - Mn ( Mn maks 1,5%)

Penambahan Mn:
 Sedikit meningkatkan kekuatan
 Meningkatkan ketahanan korosi
 Relatif sulit untuk cold worked
 Memperbaiki mampu mesin

61
Mg - Al ( Al maks 10%)

Karakteristik:
 Dapat ditingkatkan kekersan dan
kekuatan melalui “solid solution”
dan “precipitation hardening”
(Al2Mg3)

 Tahan korosi atmosfer

62
Zr dan Paduannya

 Sama kuat seperti Ti

 ρ = 6,4 gr/cm3

 Tahan temperatur tinggi

 Kekuatan meningkat dengan


penambahan Sn  Zircaloy
(Zr+Sn)

63
Ni dan Paduannya

Karakteristik Ni murni:
 Struktur kristal fcc
 Tampak berkilaun seperti perak
 Sangat ulet dan tangguh
 Kekuatan yang tinggi pada T dan T
 Ketahanan korosi baik kecuali pada
lingkungan yang mengandung S
 Ketahanan oksidasi baik
 Feromagnetik

 Relatif mahal
 Tidak dapat dicampur dengan unsur
murah

64
Ni

65
Aplikasi Ni murni:

Aplikasi Ni murni:
 Industri perminyakan
 Industri pembuat bejana tekan
 Sebagai komponen tungku

66
Paduan Ni

1. Ni - Cu

2. Ni - Cr

3. Ni - Fe

67
Ni - Cu

Karakteristik:
 Ketahanan korosi lebih baik dari Ni
murni atau Cu murni
 Jika unsur Cu = 1/3 Ni  “Monel”
(67%Ni-33%Cu)  very high
strength, corrosion resistant,
digunakan dalam pompa dan valve
 High strength and toughness over a
range of temperature
 Good weldability
 Excellent corrosion resistance
 Machineability rendah, untuk
memperbaiki perlu ditambah S
68
Aplikasi Ni - Cu

Aplikasi Ni – Cu:

 Valves, pumps, spring, oil-well


drill collars
 Chemical and oil processing
equipment
 Marine fixtures and fasteners

69
Ni - Cr

 Cr larut padat dalam Ni (30%Cr)


pada suhu kamar
 Tahan korosi akibat high Cr
 Contoh paduan Ni-Cr: INCONEL

Karakteristik:
 High corrosion resistance at high
temperature

 High strength and workability

70
Aplikasi Ni - Cr

 Heat exchanger tubing

 Chemical and food processing


equipment

 Reaction furnace

71
Ni (80%) - Cr (20%)

Karakteristik:
 Sebagai tahanan listrik (setrika,
tungku)

 Tahan oksidasi

 Digunakan sebagai sudu turbin

 Agar dapat dipakai pada suhu tinggi,


perlu ditambah Ti dan Al  high creep
resistance

Ni+Co+Mo  Nimonic  sudu


turbin pesawat terbang
72
Ni - Fe

Karakteristik:

 Sebagai bahan magnet

 Sebagai peralatan ukur  koefisien


muai dipengaruhi kadar Ni

 Fe – 36% Ni  koefisien muai = 0


digunakan sebagai peralatan
presisi

73
Co dan Paduannya

Karakteristik:
 Pollitropis (> 2 struktur kristal; hcp (<
417°C) dan fcc (> 417°C)

 Tcair = 1495°C

 Jarang digunakan dalam kondisi murni


karena ketahana oksidasi dan korosi
jelek

 Dikenal sebagai bahan isotop Co60

74
Paduan Co

A. Superalloy
B. Bahan perkakas

A. Superalloy
A. Pada T>>>>, tetap kuat, tahan
korosi, fatik, dan tahan creep
 Cr > 20%  tahan korosi
 + Mo, V, W  tahan creep
 % C rendah
 Sebagai bahan sudu turbin

75
Paduan Co

B. Bahan Perkakas:
 Co – 30%Cr – 4-25% W – 3%C 
paduan “ Stelliet”  material
bahan perkakas, tidak mudah
dibentuk tapi mudah dicor

 Digunakan sebagai ujung pahat

76
LOGAM PUTIH

 Logam yang Tcair-nya rendah

1. Timah Putih (Sn)

2. Timah Hitam (Pb)

3. Seng (Zn)

4. Cadmium (Cad)

77
Timah Putih (Sn)

Karakteristik:
 Tcair = 232°C
 Sebagai bahan pelapis kaleng (pengemas
makanan)
 Tidak beracun
 Tahan korosi terhadap asam
 Sebagai unsur paduan pembuatan
perunggu
 + Pb sebagai bahan solder
 Sebagai bahan bantalan, biasanya + Sb 
terbentuk senyawa SnXSby lebih ringan
dari Sn dan mengambang di atas Sn cair,
agar tidak mengambah perlu +5%Cu 
terbentuk CuSn yang menghalangi
terapungnya SnSb

78
Timah Hitam (Pb)

Karakteristik:
 5%Cu-6%Sb+Sn  “Babbit” (bahan untuk
bantalan)
 +Pb  bahan solder
 Tcair rendah
 Wettability baik terhadap semua
logam
 60%Sn-40%Pb
 Kecairan solder harus lama  67%
Pb-33%Sn  karakteristik cairnya
lebih lama sehingga material solder
dapat masuk ke celah-celah yang
cukup panjang

79
Timah Hitam (Pb)

Karakteristik:
 Tcair = 327°C

 Tahan korosi terhadap lingkungan


atmosfer, asam-asam kuat seperti S,
terhadap sinar X

 Sebagai bahan peluru


 Energi kinetiknya besar
 Bersifat racun
 Momentumnya besar

80
Seng (Zn)

Karakteristik:
 Tcair = 420°C
 Sebagai bahan paduan untuk membuat
kuningan
 Sebagai bahan pelapis pada permukaan
baja untuk meningkatkan ketahanan
korosi
 Pembungkus baterai
 Lazimnya Zn + 4%Al + 1%Cu  keras
 Paduan Cu-Al-Zn  “Shape Memory”
 Paduan Zn+4%Al  bahan karburator,
pegangan pintu, dies

81
Cadmium (Cad)

Karakteristik:
 Tcair = 321°C
 Struktur kristal HCP
 Tahan korosi atmosfer
 Lunak dan ulet
 Rekristalisasi terjadi pada suhu kamar 
tidak mengalami strain hardening
 Lebih mahal daripada Zn
 Sebagai bahan pelapis permukaan baut
agar tampak kekuning-kuningan

82
Refractory Metals

 Logam yang memiliki temperatur cair


(Tcair) yang sangat tinggi  Nb, Mo, W,
dan Ta

Karakteristik:
 T cair Nb (2468°C); Mo (2623C); W
(3410°C), Ta (3017C)

 Ikatan antar atom sangat kuat  Tcair


>>

 High elastic modulus, strength, and


hardness at room and elevated
temperatures

83
Aplikasi refractory metals

Aplikasi:
 Ta + Mo dipadukan pada stainless
steel untuk meningkatkan ketahanan
korosi

 Paduan Mo  extrusion dies, x-ray


tubes, welding electrodes

 Ta  immune pada semua


lingkungan pada suhu < 150°C 
digunakan sebagai peralatan tahan
korosi

84
SUPERALLOY

 Paduan logam yang memiliki kombinasi


sifat super

Karakteristik:
 Kuat dan tahan korosi pada T>>>

 High creep resistance

 Berbasis Co, Ni, dan Fe dan unsur


tambahan seperti Nb, Wm Mo, Ta,
Cr, dan Ti

 Aplikasi: sudu turbin

85
CLASSES OF SUPERALLOYS

1. Ni – Based Superalloys

2. Ni – Fe Based Superalloys

3. Co – Based Superalloys

86
NOBLE METALS

 Logam yang tahan terhadap korosi


dan oksidasi

Karakteristik:
 Mahal
 Lunak
 Tahan panas
 Silver, Gold, Platinum, Palladium,
Rhodium, ruthenium, Iridium, Osmium

87

Anda mungkin juga menyukai