BAHAN
2
STEEL & OTHERS FERROUS
Keunggulan:
Variasi sifat mekanik dapat dibuat
dengan mudah dan ekonomis
Kelemahan:
Berat jenis relatif tinggi (ρ = 7,9
g/cm3)
Konduktivitas listrik rendah
Ketahanan korosi relatif rendah
3
ALUMINIUM (Al)
4
METODE PENINGKATAN SIFAT Al
A. SOLID SOLUTION
STRENGTHENING
B. WORK HARDENING
C. PRECIPITATION
HARDENING
5
METODE PENINGKATAN SIFAT Al
C. PRECIPITATION HARDENING
Peningkatan sifat mekanik sebagai akibat
adanya fasa kedua (presipitat) yang
terdistribusi secara merata dan halus di
dalam matrik paduan (Al-Cu; Al-Mg-Si, Al-
Zn)
6
ALUMINIUM (Al)
Klasifikasi Al:
1. Al murni
2. Al paduan
7
1. Aluminium Murni
a. Al Komersial (± 99-99,5%):
8
Al Murni
c. Al murni (99,9%):
sebagai bahan reflektor luar angkasa
9
2. Al PADUAN
A. CAST ALLOY
B. WROUGHT ALLOY
10
CAST ALLOY
1 x x. x Al murni (>99%)
2 x x. x Al-Cu
3 x x. x Al-Si + Cu/Mg
4 x x. x Al-Si
5 x x.x Al-Mg
7 x x.x Al-Zn
8 x x.x Al-Sn
9 x x.x Al+unsur lain
1 x x x Al murni (>99%)
2 x x x Al-Cu
3 x x x Al-Mn
4 x x x Al-Si
5 x x x Al-Mg
6 x x x Al-Mg-Si
7 x x x Al-Zn
8 x x x Al+unsur lain
12
ARTI NOTASI
F As-fabricated states
H strain-hardened states
O annealed states
“duralumin”
Klasifikasi :
a) Cu < 5,7% (lazimnya 4%)
b) Cu > 5,7%
14
PRECIPITATION HARDENING (PH)
15
DIAGRAM FASA Al-Cu
16
DIAGRAM FASA Al-Cu
17
STRUKTUR MIKRO
T1 T2
α α α α
α α α α
α α
α α
Pengintian
θ
Pertumbuhan θ
α α
T3 α α
α
α
18
SIKLUS PEMANASAN PH
T1
19
Prosedur Precipitation Hardening
20
PRECIPITATION HARDENING
Tujuan Aging:
Mendistribusikan dan mengubah
ukuran dan bentuk θ sehingga
terdistribusi secara merata dan halus
di seluruh paduan sehingga
menimbulkan peningkatan kekerasan
yang optimal
21
SIFAT MEKANIK VS AGING TIME
22
AGING
23
SIKLUS PEMANASAN NATURAL AGING
T (°C)
Tα
2 3
quenching
5 (T kamar)
4
1
Waktu Aging
24
STRUKTUR MIKRO
T1 T2 = T3
α α
fasa α α
θ
α α α α
α α
α α
α α
100% αsss
T4 α α
α
α
25
α SATURATED SOLID SOLUTION
Dari diagram fasa Al-Cu, untuk Al-4%Cu
dengan pendinginan lambat, batas
kelarutan atom Cu dalam α (Al) adalah
0,2%, tetapi ketika di-quench dari fasa α
(Al) maka tidak mungkin terjadi difusi,
sehingga 4% Cu dipaksakan larut padat di
dalam α(Al)
“α saturated solid solution”
T5
α α
Θ (presipitat)
α α Θ (fasa kedua)
α
α
26
SIKLUS PEMANASAN ARTIFICIAL AGING
T (°C)
Tα
2 3
quench
Tα+θ
5 6
4 7
1
Waktu Aging
27
Al - Cu (5,7 < Cu < 10%)
28
Al – Si (silumin)
Karakteristik:
Sangat baik kecairannya
Mempunyai permukaan bagus
Tanpa kegetasan panas
Sangat baik untuk paduan coran
Ketahanan korosi baik
Sangat ringan
Koefisien muai kecil
Penghantar panas dan listrik baik
29
APLIKASI Al - Si
Elektroda pengelasan
Piston (torak)
30
31
Al - Mg
“hidronalium”
Karakteristik:
Ketahanan korosi sangat baik
Penambahan Mg menurunkan
berat jenis (ringan)
Tidak bisa di-aging
Paduan 2-3% dapat mudah ditempa,
dirol, dan diekstrusi
32
Al - Mg
Rangka-rangka jendela
33
Diagram fase Al - Mg
34
35
Al - Mg - Si
Karakteristik:
Mampu bentuk sangat baik (tempa,
ekstrusi)
Tahan korosi
Sangat liat
Mampu bentuk sangat baik pada
suhu kamar
Peningkatan sifat mekanik dengan
proses precipitation hardening
(PH)/aging; presipitatnya Mg2Si
Aplikasi:
Konstruksi pesawat terbang
36
Al - Zn - Mg
Karakteristik:
Aplikasi:
Konstruksi pesawat terbang
37
Al - Li
Karakteristik:
Ringan (ρ = 2,5-2,6 gr/cm3)
High specific strength
High specific elastic modulus
Excellent fatigue
Tangguh pada temperatur rendah
Metode penguatan “Precipitation
Hardening”
Mahal teknik prosesnya spesifik
sebagai akibat reaktifitasnya
Aplikasi:
Bahan teknik untuk transportasi
(aircraft dan aerospace industries)
mengurangi bahan bakar
38
Diagram fase Al - Li
39
40
Diagram fasa Al-Zn
41
Cu dan Paduannya
Karakteristik Cu :
ρ = 8,94 gr/cm3)
Struktur kristal fcc
Terlalu lunak dan ulet sehingga sulit
dimesin
Mudah cold worked
Ketahanan korosi sangat baik
(atmosfer, air laut, kimia)
Sifat korosi dan mekanik dapat
ditingkatkan dengan “alloying”
Non heat treatable tetapi cold working
dan solid solution alloying
43
Cu
Bentuk Cu murni:
Electrolytic tough-pitch copper
Deoxidized low-phosphorus copper
Oxygen-Free High Conductivity
(OFHC)
44
Electrolytic tough-pitch copper
Karakteristik:
Mengandung > 99% Cu; 0,02-0,05% O
45
Deoxidized low-phosphorus
Karakteristik:
Mengandung 0,01-0,04% P
46
Oxygen-Free High Conductivity
Karakteristik:
Mengandung > 99,99%Cu; 0,001%O
47
Paduan Cu
A. Paduan Cu - Zn
B. Paduan Cu - Sn
C. Paduan Cu - Al
48
Paduan Cu - Zn
Karakteristik:
49
DIAGRAM FASA Cu - Zn
50
Paduan Cu - Zn
51
Cu - Zn
Aplikasi:
Jewelry
Cartridge casing
Automotive radiator
Musical instrument
Electronic packaging
Coin
52
BRONZE
Beryllium bronze:
Precipitation hardenable
Kekuatan tarik tinggi (1400 MPa)
Sifat listrik dan korosinya baik
Tahan aus
Dapat dicor, hot worked, cold
worked
53
Paduan Cu - Sn
“bronze / perunggu”
54
Paduan Cu - Al
a. Paduan α
Al larut dalam Cu ± 7%
Cold working
Good formingability
Tahan korosi asam dan air laut
Dipakai untuk pipa penukar panas (T<300°C)
b. Paduan α - β
Hot working
Aplikasinya: bahan bantalan, roda gigi, dies,
elektroda las
55
Paduan Cu - Ni
Paduan Cu – Ni
56
Cu
57
Mg dan Paduannya
Karakteristik:
Paling ringan (ρ = 1,7 gr/cm3)
Struktur kristal HCP
Lunak
Modulus elastis rendah (45 GPa)
Afinitas terhadap O2 sangat tinggi
Relatif sulit untuk cold working
Fabrikasi dengan pengecoran atau hot
working (200-350°C)
Low melting point (651°C)
Harganya relatif mahal
Paduan Mg relatif tidak stabil dan
rentan terhadap korosi di lingkungan
air laut
Atmosfer normal baik ketahanan
korosi
58
Mg dan Paduannya
Klasifikasi:
A. Cast
B. Wrought
Aplikasi:
Aircraft component
60% dipakai petasan dan
kembang api
Lampu blidz
59
Mg dan Paduannya
60
Mg - Mn ( Mn maks 1,5%)
Penambahan Mn:
Sedikit meningkatkan kekuatan
Meningkatkan ketahanan korosi
Relatif sulit untuk cold worked
Memperbaiki mampu mesin
61
Mg - Al ( Al maks 10%)
Karakteristik:
Dapat ditingkatkan kekersan dan
kekuatan melalui “solid solution”
dan “precipitation hardening”
(Al2Mg3)
62
Zr dan Paduannya
ρ = 6,4 gr/cm3
63
Ni dan Paduannya
Karakteristik Ni murni:
Struktur kristal fcc
Tampak berkilaun seperti perak
Sangat ulet dan tangguh
Kekuatan yang tinggi pada T dan T
Ketahanan korosi baik kecuali pada
lingkungan yang mengandung S
Ketahanan oksidasi baik
Feromagnetik
Relatif mahal
Tidak dapat dicampur dengan unsur
murah
64
Ni
65
Aplikasi Ni murni:
Aplikasi Ni murni:
Industri perminyakan
Industri pembuat bejana tekan
Sebagai komponen tungku
66
Paduan Ni
1. Ni - Cu
2. Ni - Cr
3. Ni - Fe
67
Ni - Cu
Karakteristik:
Ketahanan korosi lebih baik dari Ni
murni atau Cu murni
Jika unsur Cu = 1/3 Ni “Monel”
(67%Ni-33%Cu) very high
strength, corrosion resistant,
digunakan dalam pompa dan valve
High strength and toughness over a
range of temperature
Good weldability
Excellent corrosion resistance
Machineability rendah, untuk
memperbaiki perlu ditambah S
68
Aplikasi Ni - Cu
Aplikasi Ni – Cu:
69
Ni - Cr
Karakteristik:
High corrosion resistance at high
temperature
70
Aplikasi Ni - Cr
Reaction furnace
71
Ni (80%) - Cr (20%)
Karakteristik:
Sebagai tahanan listrik (setrika,
tungku)
Tahan oksidasi
Karakteristik:
73
Co dan Paduannya
Karakteristik:
Pollitropis (> 2 struktur kristal; hcp (<
417°C) dan fcc (> 417°C)
Tcair = 1495°C
74
Paduan Co
A. Superalloy
B. Bahan perkakas
A. Superalloy
A. Pada T>>>>, tetap kuat, tahan
korosi, fatik, dan tahan creep
Cr > 20% tahan korosi
+ Mo, V, W tahan creep
% C rendah
Sebagai bahan sudu turbin
75
Paduan Co
B. Bahan Perkakas:
Co – 30%Cr – 4-25% W – 3%C
paduan “ Stelliet” material
bahan perkakas, tidak mudah
dibentuk tapi mudah dicor
76
LOGAM PUTIH
3. Seng (Zn)
4. Cadmium (Cad)
77
Timah Putih (Sn)
Karakteristik:
Tcair = 232°C
Sebagai bahan pelapis kaleng (pengemas
makanan)
Tidak beracun
Tahan korosi terhadap asam
Sebagai unsur paduan pembuatan
perunggu
+ Pb sebagai bahan solder
Sebagai bahan bantalan, biasanya + Sb
terbentuk senyawa SnXSby lebih ringan
dari Sn dan mengambang di atas Sn cair,
agar tidak mengambah perlu +5%Cu
terbentuk CuSn yang menghalangi
terapungnya SnSb
78
Timah Hitam (Pb)
Karakteristik:
5%Cu-6%Sb+Sn “Babbit” (bahan untuk
bantalan)
+Pb bahan solder
Tcair rendah
Wettability baik terhadap semua
logam
60%Sn-40%Pb
Kecairan solder harus lama 67%
Pb-33%Sn karakteristik cairnya
lebih lama sehingga material solder
dapat masuk ke celah-celah yang
cukup panjang
79
Timah Hitam (Pb)
Karakteristik:
Tcair = 327°C
80
Seng (Zn)
Karakteristik:
Tcair = 420°C
Sebagai bahan paduan untuk membuat
kuningan
Sebagai bahan pelapis pada permukaan
baja untuk meningkatkan ketahanan
korosi
Pembungkus baterai
Lazimnya Zn + 4%Al + 1%Cu keras
Paduan Cu-Al-Zn “Shape Memory”
Paduan Zn+4%Al bahan karburator,
pegangan pintu, dies
81
Cadmium (Cad)
Karakteristik:
Tcair = 321°C
Struktur kristal HCP
Tahan korosi atmosfer
Lunak dan ulet
Rekristalisasi terjadi pada suhu kamar
tidak mengalami strain hardening
Lebih mahal daripada Zn
Sebagai bahan pelapis permukaan baut
agar tampak kekuning-kuningan
82
Refractory Metals
Karakteristik:
T cair Nb (2468°C); Mo (2623C); W
(3410°C), Ta (3017C)
83
Aplikasi refractory metals
Aplikasi:
Ta + Mo dipadukan pada stainless
steel untuk meningkatkan ketahanan
korosi
84
SUPERALLOY
Karakteristik:
Kuat dan tahan korosi pada T>>>
85
CLASSES OF SUPERALLOYS
1. Ni – Based Superalloys
2. Ni – Fe Based Superalloys
3. Co – Based Superalloys
86
NOBLE METALS
Karakteristik:
Mahal
Lunak
Tahan panas
Silver, Gold, Platinum, Palladium,
Rhodium, ruthenium, Iridium, Osmium
87