Al
Sifat umum
Nama, simbol aluminium, Al
Pengucapan UK /[unsupported
input]ˌæljᵿˈmɪniəm/
-ew- -ee-əm; or
US /[unsupported
input]əˈluːmᵻnəm/
ə- -mi-nəm
Penampilan abu-abu perak metalik
Sifat atom
Bilangan oksidasi 3, 2[1], 1[2] oksida
amfoter
Elektronegativitas Skala Pauling: 1.61
Energi ionisasi
(artikel)
Jari-jari atom empiris: 143 pm
Jari-jari kovalen 121±4 pm
Jari-jari van der Waals 184 pm
Lain-lain
Struktur kristal kubus berpusat muka
(fcc)
Kecepatan suara (rolled) 5,000 m/s
batang ringan (pada s.k.)
Ekspansi kalor 23.1 µm/(m·K)
(suhu 25 °C)
Konduktivitas termal 237 W/(m·K)
Resistivitas listrik 28.2 n Ω·m
(suhu 20 °C)
Arah magnet paramagnetik[3]
Modulus Young 70 GPa
Modulus Shear 26 GPa
Modulus Bulk 76 GPa
Rasio Poisson 0.35
Skala Mohs 2.75
Skala Vickers 167 MPa
Skala Brinell 245 MPa
Nomor CAS 7429-90-5
Isotop aluminium terstabil
26
ε Mg
γ -
Sejarah
Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya
proses elektrolisis, aluminium hanya bisa
didapatkan dari bauksit dengan proses
kimia Wöhler. Dibandingkan dengan
elektrolisis, proses ini sangat tidak
ekonomis, dan harga aluminium dulunya
jauh melebihi harga emas. Karena dulu
dianggap sebagai logam berharga,
Napoleon III dari Prancis (1808-1873)
pernah melayani tamunya yang pertama
dengan piring aluminium dan tamunya
yang kedua dengan piring emas dan
perak.[4][5] Pada tahun 1886, Charles
Martin Hall dari Amerika Serikat (1863-
1914) dan Paul L.T. Héroult dari Prancis
(1863-1914) menemukan proses
elektrolisis yang sampai sekarang
membuat produksi aluminium
ekonomis.[4]
Proses pemurnian
Orang pertama yang berhasil
memisahkan aluminium dari senyawanya
adalah Orsted pada tahun 1825 dengan
cara mereduksi aluminium klorida,
namun belum dalam keadaan murni.
Aluminium murni ditemukan oleh Wohler
dalam bentuk serbuk berwarna abu-abu
pada tahun 1827 dengan memodifikasi
proses Orsted.
Proses Bayer
Al2O3
Proses Hall-Heroult
Kekuatan tensil
Kekerasan
Kekerasan gabungan dari berbagai sifat
yang terdapat dalam suatu bahan yang
mencegah terjadinya suatu deformasi
terhadap bahan tersebut ketika
diaplikasikan suatu gaya. Kekerasan
suatu bahan dipengaruhi oleh elastisitas,
plastisitas, viskoelastisitas, kekuatan
tensil, ductility, dan sebagainya.
Kekerasan dapat diuji dan diukur dengan
berbagai metode. Yang paling umum
adalah metode Brinnel, Vickers, Mohs,
dan Rockwell.
Ductility
Aluminium dan
Paduan/Alloy
Paduan Aluminium-Silikon
Paduan Aluminium-Magnesium
Paduan Aluminium-Tembaga
Paduan Aluminium-Mangan
Paduan Aluminium-Seng
Paduan Aluminium-Lithium
Paduan Aluminium-Skandium
Kelebihan aluminium
dibanding logam lain
Penghantar listrik dan panas yang baik
walaupun tidak sebaik tembaga.
Karena memiliki daya hantar listrik
yang baik ini aluminium digunakan
pada kabel listrik menggantikan
tembaga yang harganya lebih mahal.
Mempunyai warna yang stabil seolah-
olah tidak berkarat. Hal ini disebabkan
aluminium sangat cepat bereaksi
dengan dengan oksigen yang terdapat
di udara menghasilkan aluminium
oksida. Oksida yang terbentuk tidak
mudah terkelupas sehingga dapat
melindungi permukaan aluminium
yang ada dibagian bawah agar tidak
terjadi oksidai berlanjut. Selain berupa
lapisan tipis, oksida yang terbentuk
merupakan lapisan tembus cahaya
sehingga aluminium seolah-olah tidak
berubah (tetap mengkilat).
Permukaannya tidak perlu di cat
karena sudah cukup bagus dan
menarik.
Serbuk aluminium yang sangat halus
tampak mengkilat seperti logam
aslinya sehingga sering dicampur pada
minyak cat (vernis) menghasilkan cat
metalik yang harganya relatif labih
mahal dibanding cat biasa. Cat-cat
metalik kebanyakan digunakan pada
barang-barang mewah, karena dengan
penambahan aluminium, cat dapat
memantulkan cahaya yang lebih
banyak.
Tidak bereaksi dengan asam atau
bahan kimia lain yang terdapat dalam
bahan makanan. Oleh karena itu
aluminium banyak digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan alat-alat
rumah tangga misanya panci. Dan
aluminium dijadikan kertas aluminium
yang sangat tipis yang digunakan
sebagai pembungkus rokok, gula,
bumbu masak dan beberapa keperluan
lain.
Paduan 95% aluminium dengan 5%
unsur lain seperti Cu, Mg, dan Mn
dapat digunakan menggantikan fungsi
besi walaupun tidak sekuat besi.
Misalnya dalam pembuatan bingkai
pintu dan jendela.
Galeri
Aluminium
Catatan kaki
1. ^ Aluminium monoksida
2. ^ Aluminium iodida
3. ^ Magnetic susceptibility of the
elements and inorganic compounds , in
Handbook of Chemistry and Physics 81st
edition, CRC press.
4. ^ a b American Chemical Society -
Revolusi produksi aluminium
5. ^ Los Angeles Times - Sejarah
Aluminium
Referensi
Wikimedia Commons memiliki media
mengenai Aluminium.
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Aluminium&oldid=14757294"