Anda di halaman 1dari 49

0

SEMINAR TUTUP

ANALISA PENGARUH INTENSITAS MATAHARI TERHADAP


HEAD KETINGGIAN POMPA DC

Disusun Oleh :

RAJAK
15 640 017

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

ANALISA PENGARUH INTENSITAS MATAHARI TERHADAP


HEAD KETINGGIAN POMPA DC

Disusun Oleh :

RAJAK

Stambuk : 15 640 017

Program Studi : Teknik Mesin

Telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan dalam

ujian hasil pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Dayanu

Ikhsanuddin Baubau :

Baubau, Juni 2022

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Utama, Dosen Pembimbing Pendamping,

Ir. MUSTARI., M.T. AFDAL SYARIF, S.T., M.T.


NIDN. 0924116203 NIDN. 0918068503

Mengetahui :
Ketua Program Studi Teknik Mesin

LD. ASMAN MURIMAN, S.T., M.T.


NIDN. 0928027602

ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji Syukur penulias panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena rahmat dan

Hidayah-Nyalah. Salawat serta salam semogah tetap tercurahkan kepada

junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang membawa umat manusia dari alam

kegelapan menuju alam yang terang menerang. allhamdulilah penulis akhirnya

dapat menyelesaikan penulisan Skripsi/Tugas Akhir yang berjudul.

“ANALISA PENGARUH INTENSITAS MATAHARI TERHADAP HEAD

KETINGGIAN POMPA DC”.

Skripsi/ Tugas Akhir ini disusun guna untuk memenuhi salah satu

peryaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada jenjang pendidikan strata 1 (S-

1) Perogram Studi Teknik Mesin Universitas Dayanu Ikhsanuddin.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

setulustulusnya kepada Orang Tua Penulis, Ayahanda Nasir Dan Ibunda Nuria.

Terimakasih atas Do’a dan semangat, sehingga penulis dapat meneyelesaikan

Penyusunan Skripsi/ Tugas Akhir. Penulis juga ingin mengucapkan ucapan

terimkasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang

telah memebrerikan bimbingan dan petunjuk, Kepada:

1. Bapak Ir. H. La Ode Sjamsul Qamar, M.T IPU selaku Rektor Universitas

Dayanu Ikhsanuddin Baubau.

2. Bapak Hilda Sulaiman Nur, S.T.,M.T selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau.

iii
3. Bapak La Ode Asman Muriman, S.T.,M.T selaku Ketua Program Studi

Teknik Mesin Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau. Sekaligus Penguji

III yang telah banyak memberikan sumbangsi pemikiran, saran serta

masukan untuk penyelsaian Skripsi/ Tugas Akhir Penulis

4. Bapak Afdal Syarif, S.T.,M.T selaku Sekretaris Program Studi Teknik

Mesin Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau, sekaligus Pembimbing II

penulis yang telah membimbing penulis dengan sabar dan tulus serta telah

mencurahkan waktu, pikiran dan saran hingga Skripsi ini dapat selesai.

5. Bapak Muhammad Iqbal Achmad, S.T.,M.T selaku Kepala Laboratorium

Teknik Mesin Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau.

6. Bapak Ir. Mustari selaku Pembimbing I yang telah membimbing penulis

dengan sabar dan tulus, yang telah mencurahkan waktu, pikiran dan saran

hingga penulisan Skripsi/Tugas Akhir ini selesai.

7. Bapak La Baride, S.T.,M.T selaku Penguji I yang telah banyak memberikan

sumbangsi pemikiran, saran serta masukan untuk penyelsaian Skripsi/

Tugas Akhir Penulis

8. Bapak Irwan., S.T., M.T selaku Penguji II yang telah banyak memberikan

sumbangsi pemikiran, saran serta masukan untuk penyelsaian Skripsi/

Tugas Akhir Penulis

9. Keluarga Besar penulis yang tidak dapat saya tulis satu persatu, dukungan

moral dan moril kalian sangat membantu penulis hingga penulis dapat

mencapai gelar S.T

iv
10. Para Dosen Program Studi Teknik Mesin dan Staf Fakultas Teknik

Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau.

11. Para Leting Angkatan 2015 Teknik Mesin Universitas Dayanu Ikhsanuddin.

yang saya banggakan.

Sebagai manusia yang tidak lepas dari kekurangan, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penulisan Skripsi/ Tugas Akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran sangat di harapkan demi

kesempurnaan. Aminn...

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baubau,…. Juni 2022


Penulis,

RAJAK
15 640 017

v
ABSTRAK

ANALISA PENGARUH INTENSITAS MATAHARI TERHADAP HEAD


KETINGGIAN POMPA DC

Rajak(1), Mustari(2), Afdal Syarif(2)


(1)Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau
(2)Dosen Teknik Mesin Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau
email: oppprajak@gmail.com

Radiasi matahari sampai kepermukaan bumi melalui tiga cara yaitu radiasi
langsung (direct radiation), radiasi hambur (difuse radiation), dan radiasi total
(global radiation). Salah satu cara untuk mengaliri listrik daerah perdesaan
terpencil adalah dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
Dalam menerapkan hal yang lebih spesifik penulis akan merancang Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dapat digunakan sebagai pembangkit pompa
air DC.tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Head ketinggian yang
dihasilkan Pompa DC dari panel surya. Dari hasil penelitian selama tiga hari pada
bulan April 2022 didapatkan hasil head ketingian pemompaan air rata-rata pada
hari pertama dengan rerata ketinggian air 374 cm, dan pada hari kedua dengan
rerata ketingian air 370 cm, serta pada hari ketiga dengan rerata ketinggian air
301 cm. Dengan daya listrik DC yang dihasilkan pada hari pertama rata-rata 9,39
Watt, dan daya listrik DC yang dihasilkan pada hari kedua rata-rata 8,94 Watt
serta pada hari ketiga daya listrik yang dihasilkan rata-rata 9,16 Watt.
Kata Kunci : Tenaga Surya, Pompa, Head, Intensitas

vi
ABSTRACT

Solar radiation reaches the earth's surface in three ways, namely direct radiation,
scattered radiation, and total radiation. One way to supply electricity to remote
rural areas is by constructing a solar power plant (PLTS).
In applying more specific things the author will design a Solar Power Plant (PLTS)
that can be used as a DC water pump generator. From the results of the research
for three days in April 2022, the results of the average water pumping head on the
first day with an average water level of 374 cm, and on the second day with an
average water level of 370 cm, and on the third day with an average water level
of 301 cm. . With DC electric power generated on the first day an average of 9.39
Watts, and DC electric power generated on the second day an average of 8.94
Watts and on the third day the average electric power generated was 9.16 Watts.
Keywords: Solar Power, Pump, Head, Intensity

vii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul

Halaman Pengesahan ………………………………………………..... ii

Kata Pengantar………………………………………………………….. iii

Abstrak……………………………………………………………………. vi

Daftar Isi………………………………………………………………….. viii

Daftar Gambar…………………………………………………………… ix

Daftar Notasi …………………………………………………………….. x

Bab I Pendahuluan……………………………………………………… 1

Bab II Tinjauan Pustaka………………………………………………… 4

Bab III Metodologi Penelitian…………………………………………… 15

Bab IV Analisa Data dan Pembahasan ………………………………. 21

Bab V Kesimpulan dan Saran………………………………………….. 25

Daftar Pustaka…………………………………………………………… 27

Lampiran-Lampiran……………………………………………………… 28

viii
Daftar Gambar

Gambar 1. Panel Surya………………………………………………… 7


Gambar 2. Pompa DC………………………………………………….. 13
Gambar 3. watt Meter…………………………………………………… 13
Gambar 4. Modul Rangkaian………………………………………….. 14

ix
Daftar Notasi

A = Luas area permukaan sel surya

EB = Energi Beban

ET = Energi total Beban

FF = Faktor Pengisi

I = Arus

Imp = Arus maksimum panel surya

I_r = intensitas cahaya matahari

Isc = Arus hubungan singkat

Ip = Arus yang dihasilkan

P = Daya Listrik

Pin = Daya input akibat radiasi matahari

V = Tegangan

Vmp = Tegangan maksimum panel surya

Voc = Tegangan rangkaian terbuka

Vm = Tegangan Modul Surya tanpa Beban

Vp = Tegangan saat pembukaan trotel 90⁰

Vd = presentasi penurunan tegangan stepdown

η = Efisiensi solar sel (%)

x
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dikaruniai sinar matahari yang berlimpah sepanjang tahun yaitu

lebih dari 6 jam sehari atau sekitar 2400 jam pertahun dengan rata-rata intensitas

sekitar 4,8 kWh/m per hari diseluruh wilayah Indonesia.

Radiasi matahari sampai kepermukaan bumi melalui tiga cara yaitu radiasi

langsung (direct radiation), radiasi hambur (difuse radiation), dan radiasi total

(global radiation). Radiasi langsung adalah radiasi yang mencapai bumi tanpa

perubahan arah atau radiasi yang diterima oleh bumi dalam arah sejajar sinar

datang. Radiasi hambur adalah radiasi yang mengalami perubahan arah akibat

pemantulan dan penghamburan sedangkan radiasi total adalah penjumlahan

radiasi langsung dan radiasi hambur. Radiasi matahari dapat diestimasi dengan

menggunakan metode regresi non linier seperti metode exponential, logarithmic,

dan power. Estimasi intensitas radiasi matahari bertujuan untuk mengetahui

jumlah intensitasi radiasi matahari dengan metode yang efektif guna

dimanfaatkan sebagai energi terbaharukan karena energi ini dapat terus

diperbaharui dan tidak menimbulkan efek yang buruk bagi kehidupan manusia

dan bumi.

Salah satu cara untuk mengaliri listrik daerah perdesaan terpencil adalah

dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), karena

pembangkit listrik ini mempunyai banyak keuntungan seperti ramah lingkungan,

1
2

fleksibel untuk pengembangan kapasitas daya tidak tergantung dari

sumber energi fosil.

Dalam menerapkan hal yang lebih spesifik penulis akan merancang

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dapat digunakan sebagai

pembangkit pompa air DC akan dirancang di lapangan. Penulis juga akan

menganalisis kemampuan PLTS tersebut agar nantinya di dapatkan karakteristik

PLTS dan kemudian alat dan data tersebut dapat dijadikan model serta referensi

sebagai peneliti selanjutnya.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis akan melakukan

penelitian tentang “ANALISA PENGARUH INTENSITAS MATAHARI

TERHADAP HEAD KETINGGIAN POMPA DC”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Mengetahui Head ketinggian yang dihasilkan Pompa DC

dari panel surya.

2. Bagaimana Mengetahui daya yang dibutuhkan pompa DC

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Head ketinggian yang dihasilkan Pompa DC dari

panel surya.

2. Untuk Mengetahui daya yang dibutuhkan pompa DC


3

3. Manfaat Hasil Penelitian


1. Kalangan akademisi; dapat dijadikan referensi untuk dijadikan sebagai

bahan perbandingan dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan

dengan penelitian ini.

2. Kalangan pembaca; dapat dijadikan sebagai pengetahuan tambahan

sehingga dapat memperkaya wawasan dibidang energy terbaharukan.

4. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang di ambil dari penelitian adalah sebagai

berikut;

1. Kemiringan panel surya 15⁰C dan panel surya diarahkan menghadap Utara

2. Pengukuran dilakukan hanya pada parameter intensitas matahari, Watt

Meter, Volt Meter, Ampere Meter dan Flow Meter.

3. Pompa yang digunakan pompa DC 12 volt

4. Penelitian ini bersifat offgrid (tidak memerlukan listrik tabahan PLN)

5. Tidak membahas analisa perhitungan controller

6. Tidak membahas tentang analisa pompa

7. Panel surya yang digunakan 40 WP

8. Durasi pengambilan data dilakukan per 30 menit dari jam 08.00-15.00


BAB II
Tinjauan Pustaka

A. Penelitian Terdahulu

Yusuf Rizal Fauzi, 2019 “Unjuk kerja panel surya kapasitas 50 Wp

terhadap perubahan intensitas cahaya matahari” hasil penelitian menerangkan

bahwa dari hasil perhitungan didapatkan daya output rata-rata sebesar 7,35 Watt

dan dalam sehari dapat menghasilkan 95,63 Wh, dimana pengambilan data

dilakukan selama 5 hari dengan mengukur arus dan tegangan.

Idzani muttaqin (dkk), 2016 “Analisa rancangan sel surya dengan

kapasitas 50 watt untuk penerangan parkiran uniska”, hasil penelitian

menjelaskan Tugas akhir skripsi ini adalah untuk mengetahui hubungan radiasi

dengan daya selama 60 hari maka didapatkan koefisien korelasi ( r ) = 7,24 bahwa

ada hubungan positif dan sangat kuat jadi bila radiasi mengalami kenaikan

berpengaruh terhadap daya, dan untuk mengetahui hubungan temperatur

dengan daya selama 60 hari maka didapatkan koefisien korelasi ( r ) = -0.66

bahwa ada hubungan negatif dan sangat lemah jadi bila temperatur mengalami

penurunan akan berpengaruh terhadap daya, Sedangkan untuk hasil perhitungan

luas penampang cell surya mendapatkan hasil 1,08 M² , Sedangkan untuk

intensitas radiasi 1415,66 joule, Sedangkan untuk besarnya daya 55,92 Watt,

Untuk laju waktu pengisian dari panel surya79163,70/detik, Sedangkan untuk

efisiensinya adalah 0.00036% dan Untuk daya baterai 1200 W.

4
5

Darno, (dkk) “Studi perencanaan modul praktikum pembangkit listrik

tenaga surya (plts)” Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata–rata pengukuran

tertinggi pada jam 11:00 sudut 15⁰ dengan intensitas cahaya 124200 lux,

tegangan panel surya 14,38 volt, tegangan baterai 14,36 volt, arus pengisian

baterai 2,25 ampere, tegangan keluaran DC 14,36 volt, tegangan AC inverter 216

volt dan pengukuran terendah pada jam 16:00 sudut 60⁰ dengan intensitas

cahaya 22270 lux, tegangan panel surya 13,27volt, tegangan baterai 13,26 volt,

arus pengisian baterai 0,59 ampere, tegangan keluaran DC 13,26 volt, dan

tegangan AC inverter 212 volt. Sedangkan untuk hasil perhitungan tertinggi

diperoleh pada saat intensitas pada jam 11:00 sudut 15⁰ dengan daya output

modul surya yang dihasilkan sebesar 11,35 W, besar arus BCR sebesar 0,95 A,

pengisian batterai 0,061 %, dan daya output inverter 11,35 W, dan untuk hasil

perhitungan terendah diperoleh pada saat intensitas pada jam 16:00 sudut 60⁰

dengan daya output modul surya yang diperoleh sebesar 2,04 W, besar arus BCR

0,17 A, pengisian batterai 0,011 % dan daya output inverter 2,04 W.

B. Panel Surya

Sistem fotovoltaik atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mengubah

energi elektromagnetik dari sinar matahari menjadi energi listrik. Pembangkit

listrik berbasis energi terbarukan ini merupakan salah satu solusi yang

direkomendasikan untuk listrik di daerah pedesaan terpencil di mana sinar


6

mataharinya melimpah dan bahan bakar sulit didapat dan relatif mahal. Alasan

utama menggunakan teknologi fotovoltaik ini adalah sebagai berikut:

 Sumber energi yang melimpah dan tanpa biaya

 Sumber energi tersedia di tempat dan tidak perlu diangkut

 Biaya pengoperasian dan pemeliharaan sistem PLTS yang relatif kecil

 Tidak perlu pemeliharaan yang sering dan dapat dilakukan oleh operator

setempat yang terlatih

 Ramah lingkungan, tidak ada emisi gas dan limbah cair atau padat yang

berbahaya

Sistem PLTS terdiri dari modul fotovoltaik, solar charge controller atau

inverter jaringan, baterai, inverter baterai, dan beberapa komponen pendukung

lainnya. Ada beberapa jenis sistem PLTS, baik untuk sistem yang tersambung ke

jaringan listrik PLN (on-grid) maupun sistem PLTS yang berdiri sendiri atau tidak

terhubung ke jaringan listrik PLN (off-grid). Meskipun sistem PLTS tersebar (SHS,

solar home system) lebih umum digunakan karena relatif murah dan desainnya

yang sederhana, saat ini PLTS terpusat dan PLTS hibrida (PLTS yang

dikombinasikan dengan sumber energi lain seperti angina atau diesel) juga

banyak diterapkan, yang bertujuan untuk mendapatkan daya dan penggunaan

energi yang lebih tinggi serta mencapai keberlanjutan sistem yang lebih baik

melalui kepemilikan secara kolektif (komunal). PLTS tersebar dapat menjadi


7

pilihan ketika persebaran rumah penduduk yang berjauhan satu sama lain.

Adapun untuk rumus daya listrik seperti terlihat pada persamaan berikut :

𝑃 = 𝑉. 𝐼 … … … … … … … … … … … … … … … … … . (1)

Dimana :

P= Daya Listrik

V = Tegangan

I = Arus

C. Parameter External Panel Surya

Parameter utama yang digunakan untuk mengkarakterisasi kinerja sel

surya adalah daya puncak Pmax, kepadatan arus pendek Isc, tegangan terbuka

sirkuit Voc, dan fill factor FF

Gambar 1. Panel Surya 40 Wp


8

a. Short-Circuit Current Density

short-circuit current Isc adalah arus yang mengalir melalui sirkuit eksternal

ketika elektroda sel surya dihubung pendek. Arus hubung singkat sel surya

tergantung pada insiden kerapatan foton-fluks pada sel surya, yang

ditentukan oleh spektrum cahaya datang. Untuk pengukuran sel surya

standar, spektrum distandarisasi ke spektrum AM1.5. Isc tergantung pada

area sel surya. Untuk menghilangkan ketergantungan area sel surya pada

Isc, seringkali short-circuit current digunakan untuk menggambarkan arus

maksimum yang dihasilkan oleh sel surya. Arus maksimum yang bisa

dihasilkan sel surya sangat tergantung pada siat optik sel surya, seperti

penyerapan pada lapisan penyerap dan refleksi

b. Open-circuit voltage

Open-circuit voltage adalah tegangan di mana tidak ada arus mengalir

melalui sirkuit eksternal. Ini adalah tegangan maksimum yang bisa

dihasilkan sel surya. Voc sesuai dengan tegangan bias maju, di mana arus

gelap mengkompensasi arus foto. Voc tergantung pada kepadatan arus

yang dihasilkan.

c. Fill factor

Factor muatan adalah rasio antara daya maksimum (Pmax = Imp. Vmp)

yang dihasilkan oleh sel surya dan produk Voc dengan Isc
9

𝐼𝑚𝑝 𝑉𝑚𝑝
𝐹𝐹 = … … … … … … … … … … … … … (2)
𝐼𝑠𝑐 𝑉𝑜𝑐
Dimana :

FF = Faktor Pengisi

Imp = Arus maksimum panel surya

Vmp = Tegangan maksimum panel surya

Isc = Arus hubungan singkat

Voc = Tegangan rangkaian terbuka

Dengan asumsi bahwa sel surya berperilaku sebagai dioda yang ideal,

faktor muatan dapat dinyatakan sebagai fungsi dari tegangan rangkaian

terbuka Voc’..

D. System aplikasi panel surya atau Photo Voltaic (PV)

Salah satu aplikasi PV yang paling umum adalah pemompaan air,

terutama ketika air yang akan dipompa adalah jarak yang jauh dari jaringan listrik.

Aplikasi pemompaan air biasanya tidak memerlukan cadangan baterai kecuali

sumber air tidak akan menghasilkan pasokan air yang memadai untuk memenuhi

kebutuhan pemompaan selama periode puncak matahari. Dalam keadaan ini,

adalah praktik umum untuk mengenakan biaya baterai agar pompa dapat berjalan

untuk waktu yang lama. Ketika pasokan air dapat memenuhi kapasitas

pemompaan sistem, maka umumnya diinginkan untuk memompa semua air yang

mampu disalurkan oleh pompa dan menyimpan kelebihan apa pun dalam tangki

penyimpanan. Efeknya, penyimpanan air menggantikan penyimpanan listrik

dalam baterai. Itu masih merupakan konversi kinetik menjadi energi potensial.
10

Sebenarnya itu dapat dibayangkan bahwa air yang dipompa dapat digunakan

selama periode gelap untuk mengubah generator untuk menghasilkan listrik saat

air sedang dikirim ke penggunaan akhir. Pengorbanan adalah kehilangan tekanan

pada titik pengiriman akhir. Saat merancang sistem pompa air, perlu untuk

menentukan jumlah parameter untuk ukuran komponen sistem dengan benar.

Pertama-tama, kebutuhan air harian harus ditentukan. Kedua, sumber harus

ditandai dalam hal air yang tersedia dan jarak vertikal di mana air harus dipompa.

Setelah faktor-faktor ini diketahui, bersama dengan jumlah jam per hari tersedia

untuk pemompaan, laju pemompaan dapat ditentukan. Laju pemompaan

bersama dengan tinggi pemompaan sama dengan daya pemompaan, sekali lagi

produk dari kuantitas tekanan dengan kuantitas aliran. Daya pompa kemudian

dapat dikonversi menjadi horsepower sehingga ukuran motor pompa dapat

ditentukan. Perlu dicatat bahwa pendekatan ini agak disederhanakan sejak itu

motor pompa tidak menghasilkan horsepower yang konstan karena aliran dan

tekanan bervariasi. Biasanya, tergantung pada jenis pompa yang tepat, volume

yang lebih tinggi pada tekanan yang lebih rendah melibatkan horsepower yang

lebih tinggi daripada tekanan yang lebih tinggi dan volume yang lebih rendah dari

pompa yang sama.

Perhatikan bahwa pompa head sedang akan menghasilkan volume lebih

banyak daripada pompa head tinggi pada tekanan rendah, tetapi pompa head

tinggi akan mengatasi yang lebih besar tinggi pompa. Perhatikan juga bahwa

kinerja pompa tergantung pada kecepatan pompa dioperasikan. Jika kecepatan

pompa menurun, kapasitas tekanan dan aliran berkurang. Oleh karena itu penting
11

untuk memilih pompa yang akan dapat mengatasi persyaratan lift di bawah

kondisi matahari yang rendah.

Langkah selanjutnya adalah memeriksa tegangan untuk motor pompa dan

memilih jenis pompa. Asumsi dalam setiap kasus adalah bahwa motor akan

menjadi motor dc. Untuk menentukan tegangan motor, penting untuk menghitung

arus motor yang diperlukan pada voltase berbeda. Dengan asumsi tingkat daya

880 watt, motor 12 volt akan menarik 880 ÷ 12 = 73,4 ampere. Tergantung pada

jarak dari array ke motor, ini dapat menghasilkan penggunaan ukuran kawat yang

sangat besar untuk mencegah penurunan tegangan yang berlebihan. Karena itu

tegangan yang lebih tinggi disarankan. Pada 24 V, arus motor akan menjadi 36,7

A, dan pada 48 V, arus motor akan menjadi 18,3 A.

E. Pompa DC

Pompa adalah alat yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu

tempat ke tempat yang lain. Dalam aplikasinya, pompa digunakan untuk

memindahkan fluida dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi atau

untuk memindahkan fluida dari tempat yang memiliki tekanan rendah ke tempat

yang memiliki tekanan yang lebih tinggi. Pompa didalam kerjanya akan

mentransfer energy mekanis dari suatu sumber energi luar ke cairan yang

mengalir melaluinya. Jadi disini, pompa menaikkan energi cairan yang mengalir

melaluinya, sehingga cairan tersebut dapat mengalir dari permukaan rendah ke

permukaan yang lebih tinggi maupun dari tempat bertekanan rendah ke tempat
12

yang bertekanan lebih tinggi dan bersamaan dengan itu bisa juga mengatasi

tahanan hidrolis sepanjang pipa yang dipakai.

Jenis pompa biasanya akan tergantung pada aplikasi. Ada pompa tanah

di atas dan pompa submersible. Ada pompa ac dan pompa dc. Ada begitu banyak

jenis pompa yang merupakan kebutuhan mutlak bagi insinyur yang menghadapi

optimalisasi desain sistem pompa untuk mendapatkan sebanyak mungkin lembar

spesifikasi pabrikan untuk berkenalan dengan opsi yang tersedia.

Pompa Air DC merupakan jenis pompa yang menggunakan motor dc dan

tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda

tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan

bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan

terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal

menentukan arah putaran motor, sedangkan besar dari beda tegangan pada

kedua terminal menentukan kecepatan motor. Pompa Air DC memiliki 3 bagian

dasar :

1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan

medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet)

ataupun magnet permanen.

2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana

arus listrik mengalir.

3. Gear Box yang dipasang pada pompa. Gear box ini didalamnya terdapat

gear yang dipasang pada ujung rotor untuk menghisap air.Gaya

elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada
13

penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri

ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir

diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan

Gambar 2. Pompa DC 12 Volt

F. Watt meter DC

Watt meter DC adalah instrumen pengukur daya listrik yang merupakan

kombinasi voltmeter dan ampermeter. Pengukuran daya arus searah dapat

dilakukan dengan menggunakan alat ukur Watt meter. Didalam instrument ini

terdapat dua macam kumparan yaitu kumparan arus dan kumparan tegangan.

Seperti di lihat pada gambar 3

Gambar 3. Watt Meter DC


14

G. Step Down DC

Modul step down atau penurun tegangan akan menyelesaikan masalah

perbedaan tegangan yang dibutuhkan dengan yang tersedia. Seringkali dalam

pembuatan rangkaian elektronika atau modul-modul mikrokontroler terdapat

perbedaan tegangan kerja antar modul sehingga memerlukan sebuah modul

regulator untuk menyesuaikan tegangan.

Modul regulator penurun tegangan ini mengunakan bahan solid capacitor

dan PCB berkualitas untuk menjamin kualitas tegangan yang dibutuhkan. Untuk

menyesuaikan tegangan cukup dengan memutar potensio yang ada pada board.

Perhatikan pada tanda input dan output, serta polaritas positif dan negatif jangan

sampai terbalik karena dapat merusak modul.

Gambar 4. Step down


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Metode penelitian meliputi intensitas Matahari terhadap Panel Surya 40

WP serta unjuk kerja Panel Surya terhadap Pompa DC yang dihasilkan dari panel

surya. Dalam penelitian ini akan diambil data keluaran sel surya terhadap debit

air yang di hasilkan oleh pompa DC dengan mengawasi secara langsung

sehingga dapat mengetahui jika ada perubahan. Adapun tempat penelitian di

rencanakan di lokasi kampus Unidayan mulai dari bulan Februari – April 2022.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk mendukung penelitian ini terdiri dari:

1. Mesin Gerinda

2. Mesin Bor

3. Panel Surya 40 Wp

4. Alat Ukur Intensitas Matahari

5. Alat ukur tegangan

6. Alat ukur arus

7. Alat ukur debit air

8. Pompa air DC 12 volt

9. Besi Hollo sebagai rangka

10. Baut dan Mur

15
16

11. Mata Potong Gerinda

12. Mata Bor

13. Kabel

C. Prosedur Pengambilan Data

1. Menyetel panel surya dengan kemiringan15⁰, posisi menghadap ke utara

dengan koordinat selatan -5⁰28’13,06”, timur 122⁰36’1,92”

2. Memasang instrumen alat ukur yang digunakan multimeter digital,

stepdown, watt meter, pompa DC , ampremeter lux.

3. Langkah awal menekan tombol power untuk menghidupkan aliran listrik

DC yang dihasilkan panel surya selanjutnya aliran listrik akan masuk

melewati alat ukur Volt Meter sebagai data awal tegangan Panel surya,

kemudian aliran listrik DC diturunkan tegangannya mengunakan Step

Down/ Penurun tegangan dengan pembukaan trotel 90° lalu kemudian di

ukur tegangan dan ampere menggunakan alat ukur Watt meter, kemudian

aliran listrik DC diteruskan untuk menghidupkan pompa DC.

4. Proses pengambilan data awal dilakukan untuk mengetahui head

ketinggian air yang dihasilkan pompa

5. Melakukan pengambilan data setiap 30 menit, dengan mengulangi proses

pada poin 3 di atas.

6. Setelah proses pengambilan data, alat ukur dimatikan.


17

D. Metode Penelitian

Proses penelitian tugas akhir ini dilakukan dengan melalui beberapa

tahapan yaitu:

1. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan melihat dan mengamati secara langsung

untuk mengetahui situasi dan pengumpulan data lapangan untuk dipergunakan

dalam pengerjaan laporan penelitian/ tugas akhir.

2. Proses Perakitan Alat Ukur, Pompa Air DC dan Panel Surya

Persiapan alat dan bahan, panel surya mengubah energi matahari menjadi

arus listrik, listrik yang di hasilkan panel surya di salurkan ke stepdown untuk

melindungi dan maksimalkan arus listrik yang di salurkan ke output (pompa

air). Selanjutnya pompa akan mengisap air dari penampungan dan akan keluar

dari saluran keluar pompa serta melewati alat ukut debit air dan akan dilakukan

pengukuran kapasitas ketinggian air yang terdorong naik dari pompa.

3. Pengukuran Daya Yang Dihasilkan Panel Surya

Pada pompa air tenaga surya, proses pengukuran akan dilaksanakan

pada pukul 09.00 – 15.00 WIB menggunakan alat watt meter setiap 30 menit

sekali untuk mengukur tegangan listrik dan arus listrik yang dihasilkan oleh

panel surya, selanjutya setelah data tegangan listrik dan arus listrik diketahui

kemudian mencari daya listrik yang dihasilkan.

4. Penyusunan Laporan Tugas Akhir


18

Setelah proses pembuatan alat Pompa Air Tenaga Surya Portable Untuk

selesai maka akan dilakukan penyusunan laporan tugas akhir dengan data-data

yang telah diperoleh dan melakukan analisis pembahasan.

E. Diagram Skematik

Keterangan
1. Panel Surya 40 Wp
2. Saklar On/Off
3. Volt Meter
4. Steepdown
5. Watt Meter
1
6. Pompa DC 3 9
7. Flowmeter
5 8
8. Selang Air
9. Meteran 7
10. Rangka
6
2

10
19

F. Waktu Pelaksanaan

Bulan
No Jenis kegiatan
I II III IV V

1 Pembuatan proposal

2 Seminar proposal

3 Pengumpulan data

4 Analisa dan penghitungan

5 Seminar Hasil

6 Ujian skripsi
20

G. Diagram alir penelitian

Mulai

Studi literatur
Persiapan
Alat dan Bahan

Perakitan Alat

Pengumpulan
dan pengambilan
data

Data Cukup ?

Tidak

Ya

Analisa Hasil Pengujian

Kesimpulan

Selesai
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Hasil Perhitungan

Analisa Hasil Perhitungan Berdasarkan Tabel Pengambilan Data dari Hasil

Penggukuran panel dan Pengamatan Pompa DC selama 6 jam berkala.

1. Menentukan Kapasitas Panel Surya

Untuk sistim PLTS dengan daya 1000 watt kebawah , factor kerugian

dan keamanan harus di tambahkan 20% ke pembebanan (Dunlop,

1997). Oleh karena itu Ampere – jam beban yang sudah ditentukan

dikalikan dengan 0,6 sehingga,

ET = EB X Rugi dan Faktor Keamanan

= EB x 0,6

= 22 watt x 0,6

= 13,2 watt

Ket : EB = Energi Beban 22 watt

ET = Energi total Beban

Rugi total dan Faktor keamanan 0,6

2. Menentukan jumlah daya yang diterima oleh pompa DC dari panel

surya setelah tegangan diturunkan dengan pembukaan trotel 90⁰

Untuk dapat mengetahui berapa daya yang dapat digunakan untuk

menjalankan Pompa DC berdasarkan hasil dari intensitas cahaya

21
22

seperti terlihat pada tabel 6 maka dapat ditemukan dengan analisa

berikut, sebagai contoh perhitungan di ambil sampel pada pukul 08.00

di hari pertama

P=IxV

= 0,76 x 9,66

= 7,34 watt

Dimana P = daya (watt)

I = Arus (Ampere)

V = Tegangan (Volt)

3. Hasil Percobaan Modul Surya pada saat berbeban Pompa DC

Keterangan :

Vm = Tegangan Modul Surya tanpa Beban

Vp = Tegangan saat pembukaan trotel 90⁰

Ip = Arus yang dihasilkan

Vd = presentasi penurunan tegangan stepdown dengan pembukaan

trotel 90⁰

Untuk mengetahui presentasi penurunan tegangan dengan pembukaan

trotel 90⁰ dan pada saat pemberian beban pompa DC. Presentasi

didevinisikan
𝑉𝑚− 𝑉𝑝
𝑉𝑑 = x 100%
𝑉𝑝
23

Sebagai contoh perhitungan di ambil sampling pada hari pertama jam

08.00 sebagai berikut :

𝑉𝑚 . 𝑉𝑝
𝑉𝑑 = 𝑥 100%
𝑉𝑝

17,8 . 9,66
𝑉𝑑 = 𝑥 100%
9,66

= 84,27 %

4. Untuk mengetahui Daya input maka digunakan persamaan sebagai

berikut, contoh hasil analisa pada jam 08.00 hari pertama :

Pin = Ir × A

A = 0,63 m x 0,55 m

= 0,3465 m2

Sehingga :

Pin = 476,37 Watt/m2 x 0,3465 m2

= 165 Watt

Dengan:

Pin = Daya input akibat radiasi matahari (W)

Ir = intensitas radiasi matahari (W/m2)

A = Luas area permukaan sel surya (m2)

5. Untuk dapat mencari efisiensi panel surya seperti yang telihat pada

hasil pengamatan dan analisa pada jam 08.00 hari pertama :


24

𝑉. 𝐼
η= × 100 %
𝑃𝑖𝑛

= 7,34 Watt / 165 Watt x 100%

= 4,45 %

Dengan:

η = Efisiensi solar sel (%)

V = Tegangan maksimum (Volt)

I = Arus maksimum (Ampere)

Pin = Daya input akibat radiasi matahari (W)

B. Pembahasan
1. Dari hasil pengamatan dan analisa data perhitungan maka di dapat
Daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya dan di turunkan
mengunakan stepdown dengan pembukaan trotel 90⁰ maka di dapat
rerata pada hari pertama sebesar 9,39 watt, dan di hari kedua sebesar
8,94 Watt, serta di hari ketiga sebesar 9,16 watt.
2. Presentasi penurunan tegangan, dari Tegangan Panel surya
diturunkan mengunakan Stepdown dengan pembukaan trotel 90⁰ di
dapat rerata hari pertama sebesar 92,08%, dan hari kedua sebesar
87,22%, serta pada hari ketiga sebesar 60,06%
3. Rerata daya input dari panel surya pada hari pertama sebesar 282
Watt, dan hari kedua sebesar 230 Watt serta hari ketiga sebesar 283
Watt.
4. Untuk efisiensi pada hari pertama didapat rerata sebesar 3,47%, dan
pada hari kedua sebesar 5,39% serta pada hari ketiga sebesar 4,03%
26

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil pengambilan data lapangan dan Analisa data dapat disimpulkan

bahwa :

1. Head ketinggian yang dihasilkan Pompa DC dari panel surya dari jam 08-

00 – 15.00 Wita pada hari pertama dengan rerata ketinggian air 374 cm,

dan pada hari kedua dengan rerata ketingian air 370 cm, serta pada hari

ketiga dengan rerata ketinggian air 301 cm.

2. Adapun Daya listrik DC yang dibutuhkan pompa DC pada hari pertama

dengan rerata 9,39 Watt, dan pada hari kedua rerata 8,94 Watt, serta

pada hari ketiga dengan rerata 9,16 Watt.

3. Pompa DC 12 Volt yang tersambung langsung tanpa melalui Aki dapat

bekerja dengan penurunan tegangan yang diterima dari panel surya

mengunakan stepdown, pembukaan trotel 90⁰ dengan rata-rata

penurunan tegangan yang dihasilkan pada hari pertama sebesar

92,08%, hari kedua sebesar 87,22% dan hari ketiga sebesar 60,06%

Presentasi Penurunan tegangan sangat dipengaruhi intensitas cahaya

matahari yang di terima panel surya.


27

B. Saran

Dalam penelitian ini perlu disempurnakan berdasarkan permasalahan yang

terjadi :

1. Untuk pengembangan selanjutnya agar temperatur udara bebas dapat

menjadi perhatian khusus.

2. Untuk mencari debit air baiknya head ketinggian di tentukan

3. Adapun saran pada proses pengembangan selanjutnya dapat

menggunakan sistim control dalam pencatatan data-data.


Daftar Pustaka

1. Buku Teknologi PhotoVolthaik, 2019. ISBN. 978-623-91323-0-9


2. Darno, (dkk) 2013. Studi Perancangan Modul praktikum Pembangkit listrik
Tenaga Surya (PLTS), Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, universitas TanjungPura
3. Idzani Muttaqin (dkk) 2016. Analisa Rancangan Sel Surya dengan
Kapasitas 50 Watt untuk Penerangan Parkiran UNISKA, Jurnal Teknik
Mesin UNISKA, Vol. 01, No. 02, ISSN 2502-4922
4. Rifaldo Pido, (dkk). 2019. Analisa Pengaruh Kenaikan Temperatur
Permukaan Solar Cell terhadap Daya Output. Gorontalo Journal of
Infrastruktur & Science Engineering, ISSN. 2614-4638
5. Somat, (dkk) 2019. Skripsi D3 Teknik Mesin “Analisis Daya Dan Efektifitas
Pada Pompa Air Tenaga Surya Portable Untuk Irigasi Sawah” Universitas
Muhamadiah Yogyakarta
6. Setya Mahendra Bayu, 2016. Peracangan pompa sentrifugal dengan
Fluida kerja crude oil pada central Processing platform 2 pt. Pertamina
Hulu energi west madura offshore. Tugas Akhir, Teknik Mesin, Institusi
Sepuluh November.
1. Usman, (dkk) 2018. Analisa Kinerja dan Ekonomi Sistem Pompa Air
Tenaga Surya Skala Laboratorium. Jurnal Teknologi Terapan, Vol. 4, No.
1. ISSN. 2477-3506
2. Yusuf Rizal Fauzi, 2019, Unjuk Kerja Panel Surya Kapasitas 50 Wp
Terhadap Perubahan Intensitas cahaya Matahari, Jurnal Elektronika,
Listrik dan Teknologi Informasi terapan, Vol. 1, ISSN 2685-2276

27
Lampiran – lampiran

Tabel 1. Spesifikasi Panel Surya


Watt Short Circuit Open Circuit Optimum Optimum Dimension
Peak Current (Isc) Voltage Operating Current Power Voltage
(Voc) (Imp) (Vmp)
40 Wp 2,41 A 22,2 V 2,22 A 18.0 V 630x550 mm

Tabel 2. beban pemakaian PLTS


Jenis jumlah Tegangan Daya Arus Angkat Laju
Beban (V) (P) (I) Air Aliran
(Z) Max (Q)
Pompa Air 1 12 Volt 22 Watt 0,5 A 5 Meter 800 L/H

Tabel 3. hasil pengambilan data hari pertama

POMPA DC
Tegangan
I_r Panel Tinggi
JAM Surya Tegangan Arus Angkat
Air
(w/m²) (V) (Volt) (Ampere) (cm)
08.00 476,37 17,8 9,66 0,76 270
08.30 534,04 18,3 9,2 0,94 348
09.00 553 18,5 9,3 0,92 345
09.30 591,71 18 9,22 0,98 353
10.00 694,41 18 9,65 0,96 373
10.30 838,98 18,1 9,65 0,97 371
11.00 884,8 18,4 9,61 0,93 372
11.30 880,85 18,3 9,66 0,97 372
12.00 1020,68 18,2 9,62 1,01 370
12.30 910,08 18,2 9,57 0,99 372
13.00 1004,88 17,8 10,5 1,11 413
13.30 947,21 18 9 1,03 410
14.00 928,25 17,9 8,95 1,11 415
14.30 948,79 18,1 9,05 1,04 410
15.00 974,86 18,8 9,4 1,15 420
Rata-rata 812,59 18,16 9,47 0,99 374

28
29

Table 4. hasil pengambilan data hari kedua

POMPA DC
Tegangan
I_r Panel Tinggi
JAM Surya Tegangan Arus Angkat
Air
(w/m²) (Volt) (Volt) (Ampere) (cm)
08.00 441,61 18,6 9,93 0,83 316
08.30 694,41 19,1 9,93 0,84 344
09.00 756,03 17,8 9,89 0,98 386
09.30 863,47 18,2 9,83 0,96 383
10.00 653,33 18,7 9,81 0,97 384
10.30 846,09 18,1 9,87 1,05 381
11.00 887,17 18,3 9,73 1 360
11.30 729,17 18 9,64 0,94 380
12.00 480,32 17,3 9,66 0,69 380
12.30 581,44 17,8 9,62 1,19 382
13.00 616,2 18,2 9,51 0,88 370
13.30 548,26 18 9,54 0,77 370
14.00 849,25 18,4 9,43 0,97 378
14.30 344,44 17,2 9,44 0,85 367
15.00 652,54 18,4 9,52 0,92 370
Rata-rata 662,92 18,14 9,69 0,92 370

Table 5. hasil pengambilan data hari ketiga

POMPA DC
Tegangan
I_r Panel
JAM Surya Tinggi
Tegangan Arus Angkat
Air
(w/m²) (Volt) (Volt) (Ampere) (cm)
08.00 210,9 12,31 9,16 0,81 300
08.30 246,5 12,33 9,17 0,84 300
09.00 407,6 12,24 9,05 0,98 300
09.30 724,4 12,6 9,20 0,98 300
10.00 796,3 14,77 9,53 0,97 300
10.30 811,3 15,84 9,78 1,03 300
11.00 873,7 15,86 9,78 0,98 300
30

11.30 917,2 16,50 9,83 0,98 315


12.00 1013,6 16,80 9,96 0,99 310
12.30 1053,1 16,94 9,96 1,19 315
13.00 1075,2 16,87 9,87 0,98 320
13.30 1047,5 16,7 9,77 0,97 300
14.00 1091,8 16,01 8,89 0,97 300
14.30 1038,1 15,63 8,70 0,95 300
15.00 942,5 15,32 8,88 0,92 250
Rata-rata 816,65 15,11 9,44 0,97 301

Table 6. jumlah daya Listrik DC yang di terima pompa DC

Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga


Waktu Tegangan Arus Daya Tegangan Arus Daya Tegangan Arus Daya
(Volt) (Ampere) (Watt) (Volt) (Ampere) (Watt) (Volt) (Ampere) (Watt)
08.00 9,66 0,76 7,34 9,93 0,83 7,41 6,16 0,81 4,99
08.30 9,2 0,94 8,65 9,93 0,84 7,50 6,17 0,84 5,18
09.00 9,3 0,92 8,56 9,89 0,98 9,69 6,12 0,98 6,00
09.30 9,22 0,98 9,04 9,83 0,96 9,44 6,30 0,98 6,17
10.00 9,65 0,96 9,26 9,81 0,97 9,52 7,39 0,97 7,16
10.30 9,65 0,97 9,36 9,87 1,05 10,36 7,92 1,03 8,16
11.00 9,61 0,93 8,94 9,73 1 9,73 7,93 0,98 7,77
11.30 9,66 0,97 9,37 9,64 0,94 9,06 8,25 0,98 8,09
12.00 9,62 1,01 9,72 9,66 0,69 6,67 8,40 0,99 8,32
12.30 9,57 0,99 9,47 9,62 1,19 11,45 8,47 1,19 10,08
13.00 10,5 1,11 11,66 9,51 0,88 8,37 8,44 0,98 8,27
13.30 9 1,03 9,27 9,54 0,77 7,35 8,35 0,97 8,10
14.00 8,95 1,11 9,93 9,43 0,97 9,15 8,01 0,97 7,76
14.30 9,05 1,04 9,41 9,44 0,85 8,02 7,82 0,95 7,42
15.00 9,4 1,15 10,81 9,52 0,92 8,76 7,66 0,92 7,05
Rata-Rata 9,39 Rata-Rata 8,94 Rata-Rata 9,16

Tabel 7. Presentasi Penurunan Tegangan hari pertama dengan beban pompa

Vm Vp Ip Vd
Waktu
(V) (V) (A) (%)
08.00 17,8 9,66 0,76 84,27
31

08.30 18,3 9,2 0,94 98,91


09.00 18,5 9,3 0,92 98,92
09.30 18 9,22 0,98 95,23
10.00 18 9,65 0,96 86,53
10.30 18,1 9,65 0,97 87,56
11.00 18,4 9,61 0,93 91,47
11.30 18,3 9,66 0,97 89,44
12.00 18,2 9,62 1,01 89,19
12.30 18,2 9,57 0,99 90,18
13.00 17,8 10,5 1,11 69,52
13.30 18 9 1,03 100
14.00 17,9 8,95 1,11 100
14.30 18,1 9,05 1,04 100
15.00 18,8 9,4 1,15 100
Rata -rata 92,08

Tabel 8. Presentasi Penurunan Tegangan hari Kedua dengan beban pompa DC

Vm Vp Ip Vd
Waktu
(V) (V) (A) (%)
08.00 18,6 9,93 0,83 87,31
08.30 19,1 9,93 0,84 92,35
09.00 17,8 9,89 0,98 79,98
09.30 18,2 9,83 0,96 85,15
10.00 18,7 9,81 0,97 90,62
10.30 18,1 9,87 1,05 83,38
11.00 18,3 9,73 1 88,08
11.30 18 9,64 0,94 86,72
12.00 17,3 9,66 0,69 79,09
12.30 17,8 9,62 1,19 85,03
13.00 18,2 9,51 0,88 91,38
13.30 18 9,54 0,77 88,68
14.00 18,4 9,43 0,97 95,12
14.30 17,2 9,44 0,85 82,20
15.00 18,4 9,52 0,92 93,28
Rata -rata 87,22
32

Tabel 9. Presentasi Penurunan Tegangan hari Ketiga dengan beban pompa DC

Vm Vp Ip Vd
Waktu
(V) (V) (A) (%)
08.00 12,31 9,16 0,81 34,39
08.30 12,33 9,17 0,84 34,46
09.00 12,24 9,05 0,98 35,25
09.30 12,6 9,20 0,98 36,96
10.00 14,77 9,53 0,97 54,98
10.30 15,84 9,78 1,03 61,96
11.00 15,86 9,78 0,98 62,17
11.30 16,5 9,83 0,98 67,85
12.00 16,8 9,96 0,99 68,67
12.30 16,94 9,96 1,19 70,08
13.00 16,87 9,87 0,98 70,92
13.30 16,7 9,77 0,97 70,93
14.00 16,01 8,89 0,97 80,09
14.30 15,63 8,70 0,95 79,66
15.00 15,32 8,88 0,92 72,52
Rata -rata 60,06

Tabel 10. Daya Input dan efisiensi

HARI PERTAMA HARI KEDUA HARI KETIGA


WAKTU Pin ŋ Pin ŋ Pin ŋ
(I_r x A) 𝑉. 𝐼 (I_r x A) 𝑉. 𝐼 (I_r x A) 𝑉. 𝐼
( . 100 %) ( . 100 %) ( . 100 %)
𝑃𝑖𝑛 𝑃𝑖𝑛 𝑃𝑖𝑛
(Jam) (Watt) (%) (Watt) (%) (Watt) (%)
08.00 165 4,45 153 5,39 73 10,15
08.30 185 4,67 241 3,47 85 9,02
09.00 192 4,47 262 3,70 141 6,28
09.30 205 4,41 299 3,15 251 3,59
10.00 241 3,85 226 4,20 276 3,35
10.30 291 3,22 293 3,53 281 3,58
11.00 307 2,92 307 3,17 303 3,17
11.30 305 3,07 253 3,59 318 3,03
12.00 354 2,75 166 4,00 351 2,81
33

12.30 315 3,00 201 5,68 365 3,25


13.00 348 3,35 214 3,92 373 2,60
13.30 328 2,82 190 3,87 363 2,61
14.00 322 3,09 294 3,11 378 2,28
14.30 329 2,86 119 6,72 360 2,30
15.00 338 3,20 226 3,87 327 2,50
Rata-rata 282 3,47 230 4,09 283 4,03

Grafik 1. Perbandingan Tegangan Panel Surya dan tegangan yang diterima


pompa DC pada hari pertama
Tegangan Hari Pertama
19 11
18,8
10,5
18,6

Volt Pompa
18,4 10
Volt PV

18,2
9,5
18
17,8 9
17,6
8,5
17,4
17,2 8

Waktu

Tegangan Panel Surya Tegangan Pompa

Grafik 2. Perbandingan Tegangan Panel Surya dan tegangan yang diterima


pompa DC pada hari pertama
Tegangan Hari Kedua
19,5 10
19 9,9
9,8
Volt Pompa

18,5
9,7
Volt PV

18 9,6
17,5 9,5
9,4
17
9,3
16,5 9,2
16 9,1

Waktu

Tegangan Panel Surya Tegangan Pompa


34

Grafik 3. Perbandingan Tegangan Panel Surya dan tegangan yang diterima


pompa DC pada hari pertama
Tegangan Hari Ketiga
18 10,20
16 10,00
14 9,80
9,60

Volt Pompa
12 9,40
Volt PV

10 9,20
8 9,00
6 8,80
8,60
4 8,40
2 8,20
0 8,00

Waktu

Tegangan Panel Surya Tegangan Pompa

Grafik 4. Head ketingian angkat air


Head Ketinggian Angkat Air
500
Head Ketinggian

400

300

200

100

Waktu

Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga


35

Grafik 5. Intensitas Cahaya Matahari dan Daya Yang Dihasilkan Hari


Pertama
Hari Pertama
1200 14,00
1000 12,00
10,00
800
(W/m²)

(Watt)
8,00
600
6,00
400
4,00
200 2,00
0 0,00

(Jam)

Intensitas Cahaya Daya Yang Dihasilkan

Grafik 6. Intensitas Cahaya Matahari dan Daya Yang Dihasilkan Hari KeDua
Hari Kedua
1000 14,00
900 12,00
800
700 10,00
(W/m²)

600
(Watt)
8,00
500
400 6,00
300 4,00
200
100 2,00
0 0,00

(Jam)

Intensitas Cahaya Daya yang Dihasilkan


36

Grafik 7. Intensitas Cahaya Matahari dan Daya Yang Dihasilkan Hari KeTiga
Hari Ketiga
1200,0 14,00
1000,0 12,00
10,00
800,0
(W/m²)

(Watt)
8,00
600,0
6,00
400,0
4,00
200,0 2,00
0,0 0,00

(Jam)

Intensitas Cahaya Daya yang Dihasilkan

Grafik 8. Presentasi Penurunan Tegangan Rata-Rata dengan beban pompa

Presentasi Penurunan Tegangan


100,00 92,08
87,22
90,00
80,00
70,00 60,06
60,00
(%)

50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
Rata -rata
Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
37

Dokumentasi

Proses Pemasangan Alat Ukur

Spesifikasi Panel Surya


38

Proses Perakitan rangka Pompa DC

Pengambilan data Pencatatan Hasil Bacaan Alat Ukur


39

Skema Alat Penelitian Panel Surya

Step Down/
Panel Surya Saklar Penurun Pompa DC
40 Wp On/Off Tegangan

Alat Ukur
Tegangan Watt Meter
Panel Surya

Skema Alat Penelitian Pada Pompa DC

Pompa DC Flow Meter Pipa PVC ½


Inci

Pengukuran Head
Ketinggian Air Hasil
Pemompaan, Berdasarkan
Daya Yang Diterima

Anda mungkin juga menyukai