Anda di halaman 1dari 48

Bahan-bahan Logam

Logam dikenal dapat digolongkan dalam dua


bagian, yaitu:
 logam besi (ferro) dan
 logam non ferro
Logam besi (ferro) terdiri dari:
Baja, baja tuang, dan paduan besi.
 logam non ferro dapat dikolompokkan menjadi:
1. logam berat
2. logam ringan
Logam besi
• Baja karbon
• Baja paduan
• Baja pekakas & dies
• Baja tahan karat
• Besi tuang
Baja karbon
• Menurut kadungan C
– Baja karbon rendah: C<0,3%, utk baut, mur,
lembaran, pelat, tabung, pipa, komponen mesin
berkekuatan rendah
– Baja karbon menengah: 0,3%<C<0,6%, utk
roda gigi, axle, batang penghubung, crankshaft,
rel, komponen utk mesin pengerjaan logam
– Baja karbon tinggi: 0,6%<C<1,0%, utk mata
pahat, kabel, kawat musik, pegas
Klasifikasi baja menurut AISI & SAE
Baja seri 1045 utk yoke ball
• 1045 termasuk seri 10xx atau seri baja
karbon
• Angka 45 merupakan kandungan karbon =
45/100 % = 0,45%
Baja Paduan
• Baja paduan rendah berkekuatan tinggi
(high strength alloy steel)
– C<0,30%
– Strukturmikro: butir besi-a halus, fasa kedua
martensit & besi-d
– Produknya: pelat, balok, profil
• Baja fasa ganda (Dual- phase steel)
– Strukturmikro: campuran besi-a & martensit
Baja paduan rendah berkekuatan tinggi
Kekuatan luluh Komposis kimia Deoksidasi
103 Psi MPa
35 240
40 275
S = kualitas struktur F = kill + kontrol S
45 310
50 350 X = paduan rendah K = kill
60 415
70 485 W = weathering O = bukan kill

80 550
D = fasa ganda
100 690
120 830
140 970

Cth. 50XF
50  kekuatan luluh 50x103 Psi
X  paduan rendah
F  kill + kontrol S
Baja tahan karat
• Sifatnya tahan korosi, kekuatan & keuletan
tinggi dan kandungan Cr tinggi
• Kandungan lain : Ni, Mo, Cu, Ti, Si, Mg,
Cb, Al, N dan S
Jenis baja tahan karat
• Austenitik (seri 200 & 300)
– Mengandung Cr, Ni dan Mg
– Bersifat tidak magnit, tahan korosi
– Utk peralatan dapur, fitting, konstruksi, peralatan
transport, tungku, komponen penukar panas, linkungan
kimia
• Ferritik (seri 400)
– Mengandung Cr tinggi, hingga 27%
– Bersifat magnit, tahan korosi
– Utk peralatan dapur.
Jenis baja tahan karat
• Martemsitik (seri 400 & 500)
– Mengandung 18%Cr, tdk ada Ni
– Bersifat magnit, berkekuatan tinggi, keras, tahan patah
dan ulet
– Utk peralatan bedah, instrument katup dan pegas
• Pengerasan presipitasi
– Mengandung Cr, Ni, Cu, Al, Ti, & Mo
– Bersifat tahan korosi, ulet & berkekuatan tinggi pada
suhu tinggi
– Utk komponen struktur pesawat & pesawat ruang
angkasa
Jenis baja tahan karat
• Struktur Duplek
– Campuran austenit & ferrit
– Utk komponen penukar panas & pembersih air
Besi cor
• Besi tuang disusun
oleh besi, 2,11-
4,50% karbon dan
3,5% silikon
• Kandungan Si
mendekomposisi
Fe3C menjadi Fe-a
dan C (garfit)
Jenis besi cor
• Besi cor kelabu
• Besi cor nodular
(ulet)
• Besi cor tuang
putih
• Besi cor malleable
Besi cor kelabu
• Disusun oleh
serpihan C (grafit)
yang tersebar pada
besi-a
• Bersifat keras &
getas
Besi cor nodular (ulet)
• C (grafit)nya
berbentuk bulat
(nodular) tersebar
pada besi-a.
• Nodular terbentuk
karena besi cor kelabu
ditambahkan sedikit
unsur magnesium dan
cesium
• Keras & ulet
Besi cor putih
• Disusun oleh besi-
a dan besi karbida
(Fe3C)
• Terbentuk melalui
pendinginan cepat
• Getas, tahan pakai
& sangat keras
Besi cor malleable
• Disusun oleh besi-
a dan C (grafit)
• Dibentuk dari besi
cor putih yang
dianil pada 800-
900oC dalam
atmosphere CO &
CO2
Logam Bukan Besi
Logam & paduan bukan besi
Logam biasa: Al, Cu, Mg
Logam/paduan tahan suhu tinggi: W, Ta, Mo
Aplikasi utk
Ketahanan korosi
Konduktifitas panas $ listrik tinggi
Kerapatan rendah
Mudah dipabrikasi
Cth.
Al utk pesawat terbang, peralatan masak
Cu utk kawat listrik, pipa air
Zn utk karburator
Ti utk sudu turbin mesinjet
Ta utk mesin roket
Alimunium
Produk Wrough
1xxx Al murni: 99,00%
2xxx Al+Cu
3xxx Al+Mn
4xxx Al+Si
5xxx Al+Mg
6xxx Al+Mg+Si
7xxx Al+Zn
8xxx Al+unsur lain
Alimunium
Produk Cor
1xx.x Al murni: 99,00%
2xx.x Al+Cu
3xx.x Al+Si, Cu, Mg
4xx.x Al+Si
5xx.x Al+Mg
6xx.x Tidak digunakan
7xx.x Al+Zn
8xx.x Al+Pb
Perlakuan utk produk aluminium
wrough dan cor
F Hasil pabrikasi (pengerjaan dingin
atau panas atau cor)
O Proses anil (hasil pengerjaan dingin
atau panas atau cor)
H Pengerjaan regangan melalui
pengerjaan dingin (utk produk
wrough)
T Perlakuan panas
Magnesium & paduan magnesium
• Logam terringan dan penyerap getaran yg baik
• Aplikasi:
– Komponen pesawat & missil
– Mesin pengankat
– Perkakas
– Tangga
– Koper
– Sepeda
– Komponen ringan lainnya.
Paduan magnesium:
produk wrough dan cor
Paduan Komposisi (%) Kondisi Pembentukk
an
Al Zn Mn Zr
AZ31B 3,0 1,0 0,2 F H24 Ekstrusi
lembaran &
pelat
AZ80A 8,5 0,5 0,2 T5 Ekstrusi &
tempa
HK31A 0,7 H24 Lembaran &
pelat
ZK60A 5,7 0,55 T5 Ekstrusi &
tempa
Penamaan paduan magnesium
• Hurup 1&2 menyatakan unsur pemadu utama
• Angka 3&4 menyatakan % unsur pemadu utama
• Hurup 5 menyatakan standar paduan
• Hurup dan angka berikutnya menyatakan perlakuan panas
Contoh. AZ91C-T6
A Al
Z  Zn
9  9%Al
1  1%Zn
C  Standar C
T6  Perlakuan panas
Tembaga & paduan tembaga
• Sifat paduan tembaga:
– Konduktifitas listrik dan panas tinggi
– Tidak bersifat magnit
– Tahan korosi
• Aplikasi
– Komponen listrik dan elektronik
– Pegas
– Cartridge
– Pipa
– Penukar panas
– Peralatan panas
– Perhiasan, dll
Jenis paduan tembaga
• Kuningan (Cu+Zn)
• Perunggu (Cu+Sn)
• Perunggu Al (Cu+Sn+Al)
• Perunggu Be (Cu+Sn+Be)
• Cu+Ni
• Cu+Ag
Nikel & paduan nikel
• Sifat paduan nikel
– Kuat
– Getas
– Tahan korosi pada suhu tinggi
• Elemen pemadu nikel: Cr, Co, Mo dan Cu
• Paduan nikel base = superalloy
• Paduan nikel tembaga = monel
• Paduan nikel krom = inconel
• Paduan nikel krom molybdenum = hastelloy
• Paduan nikel kron besi = nichrome
• Paduan nikel besi = invar
Logam non ferro yang seringa digunakan dalam
teknik elektro
A. Seng
• Pemurnian Jenis logam ini diperoleh secara
elektrolitis dari bahan oksida seng (ZnO).
• Penemuan Kadar Zn mencapai 97,75% Zn.
• Warnanya abu-abu muda dengan titik cair 419°C
dan titik didih 906°C.
• Kekuatan/Daya mekanisnya lemah/tidak kuat.
• Dipakai sebagai pelindung dari karat, karena lebih
tahan terhadap karat daripada besi.

• Pelapisan dengan seng dilakukan dengan cara
galvanis seperti pada tembaga. Seng juga mudah
dituang, dan sering dipakai sebagai pencampur bahan
lain yang sukar dituang, misalnya tembaga.
• Dalam teknik listrik seng banyak dipakai untuk
bahan selongsonng elemen kering (kutub
negatifnya), batang-batang (elektroda) elemen
galvanis.
•Tahanan jenis 0,12 ohm mm^2/m. Dalam
perdagangan seng dijual dalam bentuk pelat yang rata
atau bergelombang. Juga dalam bentuk kawat dan
tuangan dalam bentuk balok.
B. Timah Hitam
• Timah hitam terkenal dengan nama timbel.
Berat jenis timbel 11,4 dan tahanan jenis
0,94.
• Logam ini lunak, dapat dicetak dengan cara
dicairkan. Titik cair timbel 325°C. Titik
didihnya 1560°C, warnanya abu-abu.
• Timbel tahan terhadap udara, air, air garam,
asam belerang.
• Dalam Teknik Listrik timbel dipakai sebaga
pelindung untuk kabel listrik dalam tanah atau
pada kabel listrik dasar laut.
• Tima Hitam memiliki sifat yang tahan air dan
tahan air garam maka kabel yang dibungkus
dengan timbel tidak menjadi rusak dipakai di laut.
• Tetapi kabel menjadi terlalu berat dan mudah
terluka/tergores karena sifat lunaknya. Selain itu
timbel kurang tahan terhadap getaran. Karena
getaran, timbel dapat menjadi rusak dan
menyebabkan air masuk ke dalam kabel..
• Oleh sebab itu pemasangan kabel berbalut
timbel hendaknya dijauhkan dari tempat
yang banyak getaran , (misalnya dekat rel
kereta api, jembatan, dan sebagainya).
• Timbel juga tidak tahan terhadap asam
cuka, asam sendawa, dan kapur. Adonan
beton yang masih basah juga merusak
timbel, maka kabel berbalut timbel yang
dipasang pada beton harus diberi
perlindungan
• Kecuali sebagai bahan pelindung kabel, juga
dipakai untuk pelat-pelat aki, kutub-kutub aki,
penghubung sel-sel aki, dan sebagainya. Timbel
yang dicampur timah putih dipakai untuk bahan
soldir.
• Untuk memperoleh kekuatan mekanis yang lebih
baik sebagai pembalut kabel, maka timbel
dicampur dengan tembaga, antimony, cadmium
dan sebagainya.
• Timbel mengandung racun, maka setelah bekerja
dengan timbel tangan harus dicuci bersih sebelum
dipakai untuk memegang makanan.
C. Timah Putih
• Timah putih biasa disebut dengan timah.
Keadaannya hampir sama dengan timbel.
Warnanya putih mengkilat.
• Tima putih titik cairnya lebih rendah dari
timbel, yaitu 232°C. Berat jenis 7,3 tahanan
jenis 0,15 ohm mm^2/m,. Timah tidak
beracun seperti halnya timbel dan dipakai
sebagai pelapis atau bahan campuran.
• Sebagai bahan mentah timah diperdagangkan,
dituang dalam bentuk balok, sebagai barang
setengah jadi, dibuat pelat yang sangat tipis (kurang
dari 0,2 mm) dengan nama staniol. Dan yang lebih
tipis lagi dengan nama fuli timah.
• Dalam teknik listrik, timah banyak dipakai sebagai
pelapis tembaga pada hantaran yang bersekat karet
dan hantaran tanah.

• Karena sifatnya yang lunak, kalau ditekan oleh
ring pada pengerasan mur atau sekrup, timah
dapat betul-betul rata sehingga hubungan
(kontak) menjadi betul-betul baik, mengurangi
tahanan dan meniadakan bunga api (missal
pada sepatu kabel, kontak penghubung, rel-rel
kotak sekering dan sebagainya.
• Pelat-pelat tipis dipakai pada kapasitor.
Kegunaan lain dari timah adalah sebagai bahan
patri, yaitu dengan mencampurnya dengan
timbel
D. Tembaga
• Tembaga adalah bahan tambang yang
diketemukan sebagai bijih tembaga yang
masih bersenyawa dengan zat asam, asam
belerang atau bersenyawa dengan kedua zat
tersebut.
• Dalam bijih tembaga juga terkandung batu-
batu. Tembaga terdapat di Amerika Utara,
Chili, Siberia, Pegunungan Ural, Irian Jaya
dan sebagainya.
Sifat – Sifat Tembaga
• Produksi tembaga sebagian besar dipergunakan
dalam industri kelistrikan, karena tembaga
mempunyai daya hantar listrik yang tinggi.
Demikian pula daya hantar panasnya juga tinggi;
dan tahan karat.
• Oleh karena itu tembaga juga dipakai untuk
kelengkapan bahan radiator, ketel, dan alat
kelengkapan pemanasan.Tembaga mempunyai
sifat dapat dirol, ditarik, ditekan, ditekan tarik dan
dapat ditempa (meleable).
• Karena pemakaian meningkat, bahan cadangan
untuk mengganti tembaga sudah dipikirkan. Bahan
pengganti yang agak mendekati adalah alumunium
(Al). Akan tetapi daya hantar listrik maupun daya
hantar panas dari alumunium lebih rendah
dibandingkan tembaga.
• Titik cair tembaga adalah 1083° Celcius, titik
didihnya 2593° Celcius, massa jenis 8,9, kekuatan
tarik 160 N/mm^2.
• Kegunaan lain dari tembaga ialah sebagai bahan
untuk baut penyolder, untuk kawat-kawat listrik
(kereta listrik, dan sebagainya), unsur hantaran
listrik di atas tanah, hantaran penangkal petir, untuk
lapis tipis dari kolektor, dan lain-lain.
E. Alumunium

• Logam ini sangat diperlukan dalam pembuatan


kapal terbang, mobil, motor, dan dalam teknik
listrik.
• Alumunium diperoleh dari boksit yang didapat di
Suriname, di Amerika utara dan negara-negara
lain. Selain boksit, alumunium juga diperoleh dari
kriolit yang berasal dari Greenland dan Batu
Labrado, yang ditemukan di Norwegia.
F. Logam Mulia
1 Perak
• Perak, emas dan platina termasuk logam mulia.
• Perak terdapat dalam campuran logam-logam
lain, misalnya timbel, timah atau seng.
• Setelah melalui proses pemurnian dapat
diperoleh perak murni. Logam ini lunak, ulet dan
mengkilat, dapat dicetak .
• Titik cairnya di bawah titik cair tembaga, yaitu
960°C, berat jenis 10,5 dan tahanan jenis perak
0,016° Ohm mm2/m. Berarti daya hantar
listriknya lebih dari tembaga. Perak merupakan
logam yang mempunyai daya hantar terbaik.
• Perak termasuk bahan yang sukar
beroksidasi, dan warnanya putih.
• Harganya mahal maka pemakaiannya dalam
teknik listrik untuk hal-hal yang khusus dan
penting saja. Misalnya, untuk kumparan
pengukur. Pesawat ini membutuhkan
ketelitian dan ruangan sempit sehingga
membutuhkan penghantar dengan daya
hantar yang terbaik dan tidak berkarat.
• Perak dapat dibuat kawat dengan ukuran
yang sangat lembut, yang disebut benang
perak.
• Dalam teknik listrik perak banyak
dipergunakan juga sebagai pengaman
lebur/fuse. Dan untuk titik-titik kontak.
Pemasangannya mudah karena perak mudah
cair dan mudah dipatrikan pada logam lain,
misalnya besi, tembagadan sebagainya.
Perak juga tidak berkarat.

2. Emas
• Emas terdapat dalam persenyawaan dengan
logam-logam lain. Pemurniannya dikerjakan
secara kimia. Emas murni sangat lunak.
Kekerasannya dapat dipertinggi dengan
mencampurkan perak. Banyaknya perak dalam
campuran ini menentukan besarnya karat.
• Emas murni dinyatakan sebagai 24 karat. Emas 22
karat berarti dalam 24 bagian ada 22 bagian emas,
sisanya perak 2 bagian.
• Warnanya kuning mengkilat. Berat jenis 19,3.
Titik cair 1063°C. Karena mahalnya, umumnya
emas jarang dipakai dalam teknik listrik.
3.Platina
• Platina merupakan bahan yang tidak berkarat,
dapat ditempa, regang, tetapi sukar dicairkan dan
tahan dari sebagian besar bahan-bahan kimia.
• Platina merupakan logam terberat dengan berat
jenis 21,5. Titik cairnya mencapai 1774°C, sedang
tahanan jenisnya 0,42 ohm.mm^2/m. Warnanya
putih keabu-abuan. Pemurnian platina dilakukan
secara kimia. Platina dapat ditarik menjadi kawat
halus dan filamen yang tipis.
• Platina dipakai dalam laboratorium, untuk unsur
pemanas tungku-tungku listrik bila membutuhkan
panas yang tinggi, dapat mencapai diatas 1300° C.
• Pemakaian platina dalam teknik listrik antara lain
untuk peralatan laboratorium yang tahan karat,
kisi tabung radio yang khusus dan sebagainya.
Hampir kesemuanya itu untuk kepentingan dalam
laboratorium yang sangat membutuhkan
kecermatan kerja pesawat.
• Untuk dipakai secara umum platina terlalu mahal
dan bahan lain sebagai penggantinya cukup
banyak.
IKHTISAR BAHAN TEKNIK

LOGAM NON - LOGAM


LOGAM FERRO LOGAM NON-FERRO
Plastik
Karet
BAJA KARBON BAJA PADUAN LOGAM FERRO LOGAM FERRO
Keramik
 Baja Karbon Rendah  Baja Nikel TAK DICAMPUR DICAMPUR
Asbes
 Baja Karbon Sedang  Baja Khrom
Kaca
 Baja Karbon Tinggi  Baja Molibden BERAT PERUNGGU
 Tembaga Fiber glass
 Baja Wolfram Tembaga + Timah
 Timah Kayu
 Seng LOYANG
Komposit
 Antimoni Tembaga + Seng
BESI TUANG  Nikel
 Chromium LOGAM PUTIH
 Besi tuang Biasa
 Besi Tuang Beban  Molybdenum Tembaga + Timah
Berat  Wolfram
Antimon + Timbel
 Besi Tuang Mampu
Tempa MURNI
DURALIUM
 Platina
 Emas Alumunium + Tembaga
 Perak
SILUMIN
BAJA TUANG
Alumunium + Silikon
RINGAN
 Baja Tuang Karbon Rendah
 Alumunium ELEKTRON
 Baja Tuang Karbon Sedang  Magnesium
Magnesium + Alumunium
 Baja Tuang Karbon Tinggi
Supperalloy
 Tahan panas dan tahan suhu tinggi
 Aplikasi: mesin jet, turbin gas, mesin roket,
pekakas, dies, industri nuklir, kimia dan
petrokimia
Jenis superalloy
- Superalloy besi base: 32-67%Fe, 15-22%Cr, 9-38%Ni
- Superalloy kobalt base: 35-65%Co, 19-30%Cr, 35%Ni
- Superalloy nikel base: 38-76%Ni, 27%Cr, 20%Co.

Anda mungkin juga menyukai