Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AGAMA ISLAM

“ Keutamaan Tauhid Dalam Islam ”

Cover

Disusun Oleh :

Nama :Nurkholis Majid ( F1B019112 )

Prodi : Teknik Elektro

Kelas : A

UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS TEKNIK

2019

1|Page
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilla atas segala limpahan karunia Allah Subhanahu Wa


Ta’ala berkat Ridho-Nya kami mampu merampungkan makalah ini dengan tepat
waktu. Tidak lupa juga kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam, beserta keluarganya, para
sahabatnya dan semua ummatnya yang selalu istiqomah sampai akhir zaman.

Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok


mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan tema Keutaamaan Tauhid Dalam
Islam.Di dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai keutamaan tahuid dalam
agama kita yaitu agama islam.

Akhirul kalam, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat berharap kritik dan saran konstruktif demi
penyempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
serta mampu memenuhi harapan berbagai pihah. Aamiin.

Mataram, 21 September 2019

Penyusun

2|Page
Daftar Isi

Cover…………………………………………………………………………..
…………………………….1
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
Pendahuluan.......................................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................4
Rumusan Masalah..........................................................................................................4
Tujuan Dan Manfaat..................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
Pembahasan.......................................................................................................................6
Pengertian Tauhid..............................................................................................................6
Pembagian Tauhid..........................................................................................................6
Hakekat dan Inti Tauhid.............................................................................................8
Buah Hakekat Iman............................................................................................................8
Keutamaan Tauhid.......................................................................................................10
Balasan Ahli Tauhid.................................................................................................11
Keagungan Kalimat Tauhid.............................................................................................11
Kesempurnaan Tauhid.................................................................................................12
BAB III............................................................................................................................13
Penutup............................................................................................................................13
Kesimpulan......................................................................................................................13
Saran............................................................................................................................13
Daftar Pustaka..................................................................................................................14

3|Page
BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang
Banyak dari umat Islam hanya mengenal agama Islam dengan hanya
yakin dan percaya bahwa Allah SWT adalah Tuhannya. Mereka tidak mengenal
secara luas tentang Tauhid dan bagaimana cara mengesakan Allah SWT, sehingga
mereka hanya yakin dan percaya dengan Islam tanpa adanya Ibadah dan
pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

Renungkanlah QS. Al Ikhlash ayat 1 s.d. 4 :

Artinya :

1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.

2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan

4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlash : 1-4)

Firman Allah dalam QS. Adz Dzaariyaat ayat 56 :

Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk
beribadah kepada-Ku.”(QS. Adz Dzaariyaat : 56)

Bila kita cermati ayat-ayat Al-Quran di atas, sangatlah jelas bahwa Allah
adalah satu dan kita wajib beribadah kepada Allah SWT serta janganlah
menyutukanNya dengan apapun.

Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah Tauhid dalam Islam
yaitu sebagai berikut :

4|Page
A. Bagaimanakah Pengertian Tauhid itu?
B. Ada berapakah Pembagian Tauhid itu?
C. Bagaimanakah Hakekat dan Inti Tauhid itu?
D. Apa sajakah Buah Hakekat Iman itu?
E. Bagaimanakah Keutamaan Tauhid itu?
F. Apakah Balasan Ahli Tauhid?
G. Bagaimanakah Keagungan Kalimat Tauhid?
H. Bagaimanakah Kesempurnaan Tauhid?

Tujuan Dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat makalah ini adalah:
 Semoga kita dapat memahami tentang tauhid
 Dapat mengetahui hikmah dan buah dari tauhid .
 Setelah memahami isi dari makalah ini semoga kita mempunyai
kieimanan dan tauhid yang kuat dan lebih mantap dari sebelumnya.

5|Page
BAB II

Pembahasan

Pengertian Tauhid
Tauhid, yaitu seorang hamba meyakini bahwa Allah SWT adalah Esa,
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam rububiyah (ketuhanan), uluhiyah (ibadah),
Asma` dan Sifat-Nya.

Urgensi Tauhid: Seorang hamba meyakini dan mengakui bahwa Allah


SWT semata, Rabb (Tuhan) segala sesuatu dan rajanya. Sesungguhnya hanya Dia
yang Maha Pencipta, Maha Pengatur alam semesta. Hanya Dia lah yang berhak
disembah, tiada sekutu bagiNya. Dan setiap yang disembah selain-Nya adalah
batil. Sesungguhnya Dia SWT bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, Maha
Suci dari segala aib dan kekurangan. Dia SWT mempunyai nama-nama yang
indah dan sifat-sifat yang tinggi.

Pembagian Tauhid
Tauhid yang didakwahkan oleh para rasul dan diturunkan kitab-kitab
karenanya ada dua :

 Tauhid dalam pengenalan dan penetapan, dan dinamakan dengan Tauhid


Rububiyah dan Tauhid Asma dan Sifat. Yaitu menetapkan hakekat zat
Rabb SWT dan mentauhidkan (mengesakan) Allah SWT dengan asma
(nama), sifat, dan perbuatan-Nya. Pengertiannya : seorang hamba
meyakini dan mengakui bahwa Allah SWT sematalah Rabb yang
Menciptakan, Memiliki, Membolak-balikan, Mengatur alam ini, yang
sempurna pada zat, Asma dan Sifat-sifat, serta perbuatan-Nya, Yang Maha
Mengetahui segala sesuatu, Yang Meliputi segala sesuatu, di Tangan-Nya
kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia SWT mempunyai
asma’ (nama-nama) yang indah dan sifat yang tinggi. Dalam QS. QS. Asy-
Sura ayat 11 : Artinya : “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan
bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis

6|Page
binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu
berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa
dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat”. (QS. Asy-
Sura : 11)

 Tauhid dalam tujuan dan permohonan, dinamakan tauhid uluhiyah dan


ibadah, yaitu mengesakan Allah SWT dengan semua jenis ibadah, seperti:
doa, shalat, takut, mengharap, dll. Pengertiannya : Seorang hamba
meyakini dan mengakui bahwa Allah SWT saja yang memiliki hak
uluhiyah terhadap semua makhlukNya. Hanya Dia SWT yang berhak
untuk disembah, bukan yang lain. Karena itu tidak diperbolehkan untuk
memberikan salah satu dari jenis ibadah seperti: berdoa, shalat, meminta
tolong, tawakkal, takut, mengharap, menyembelih, bernazar dan
semisalnya melainkan hanya untuk Allah SWT semata. Siapa yang
memalingkan sebagian dari ibadah ini kepada selain Allah SWT maka dia
adalah seorang musyrik lagi kafir. Firman Allah SWT (QS. Al-
Mukminun : 117) yang Artinya : “Dan barangsiapa menyembah tuhan
yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya
tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung”.

Tauhid Uluhiyah atau Tauhid Ibadah; kebanyakan manusia mengingkari


tauhid ini. Oleh sebab itulah Allah SWT mengutus para rasul kepada umat
manusia, dan menurunkan kitab-kitab kepada mereka, agar mereka beribadah
kepada Allah SWT saja dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.

a) sebagaimana dalam firman allah surat Al-Anbiya` :25 .yang artinya: Dan
Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami
wahyukan kepadanya : “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak)
melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.”

7|Page
b) sebagaimana Firman surat an - nahl 36Allah SWT yang artinya : Dan
sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di
antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada
pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka
berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).(QS. An-Nahl :36). Thaghut
adalah syaitan dan apa saja yang disembah kecuali selain dari Allah SWT.

Hakekat dan Inti Tauhid


Hakekat dan inti tauhid adalah agar manusia memandang bahwa semua
perkara berasal dari Allah SWT, dan pandangan ini membuatnya tidak menoleh
kepada selainNya SWT tanpa sebab atau perantara. Seseorang melihat yang baik
dan buruk, yang berguna dan yang berbahaya dan semisalnya, semuanya berasal
dariNya SWT. Seseorang menyembahNya dengan ibadah yang mengesakanNya
dengan ibadah itu dan tidak menyembah kepada yang lain.

Buah Hakekat Iman


Seseorang hanya boleh tawakkal kepada Allah SWT semata, tidak
memohon kepada makhluk serta tidak memperdulikan celaan mereka. Ia ridha
kepada Allah SWT, mencintaiNya dan tunduk kepada hukumNya.

Tauhid Rububiyah diakui manusia dengan naluri fitrahnya dan


pemikirannya terhadap alam semesta. Tetapi sekedar mengakui saja tidaklah
cukup untuk beriman kepada Allah SWT dan selamat dari siksa. Sungguh iblis
telah mengakuinya, juga orang-orang musyrik, namun tidak ada gunanya bagi
mereka. Karena mereka tidak mengakui tauhid ibadah kepada Allah SWT semata.

8|Page
Siapa yang mengakui Tauhid Rububiyah saja, niscaya dia bukanlah
seorang yang bertauhid dan bukan pula seorang muslim, serta tidak
dihormati/diharamkan darah dan hartanya sampai dia mengakui dan menjalankan
Tauhid Uluhiyah. Sehingga dia bersaksi bahwa tidak Ilah (sesembahan) yang
berhak disembah selain Allah SWT semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dan dia
mengakui hanya Allah SWT saja yang berhak disembah, bukan yang lainnya. dan
konsekuensinya adalah hanya beribadah kepada Allah SWT saja, tidak ada sekutu
bagiNya.

Tauhid Uluhiyah dan Rububiyah memiliki ketergantungan satu sama lain:

1. Tauhid Rububiyah mengharuskan kepada Tauhid Uluhiyah. Siapa yang


mengakui bahwa Allah SWT Maha Esa, Dia lah Rabb, Pencipta, Yang
Memiliki, dan yang memberi rizki niscaya mengharuskan dia mengakui
bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah SWT. Maka dia tidak
boleh berdoa melainkan hanya kepada Allah SWT, tidak meminta tolong
kecuali kepadaNya, tidak bertawakkal kecuali kepadaNya. Dia tidak
memalingkan sesuatu dari jenis ibadah kecuali hanya kepada Allah SWT
semata, bukan kepada yang lainnya. Tauhid uluhiyah mengharuskan bagi
tauhid rububiyah agar setiap orang hanya menyembah Allah SWT saja,
tidak menyekutukan sesuatu dengannya. Dia harus meyakini bahwa Allah
SWT adalah Rabb-Nya, Penciptanya, dan pemiliknya.

2. Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah terkadang disebutkan secara bersama-


sama, akan tetapi keduanya mempunyai pengertian berbeda. Makna Rabb
adalah yang memiliki dan yang mengatur dan sedangkan makna ilah
adalah yang disembah dengan sebenarnya, yang berhak untuk disembah,
dan tidak ada sekutu bagi-Nya.

Sebagaimana dalam surat al- ikhlas; yaitu:

1. Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan


menguasai) manusia.

9|Page
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.

Dan terkadang keduanya disebutkan secara terpisah, maka keduanya


mempunyai pengertian yang sama, seperti firman Allah SWT dalam surat al
an`am ayat 164 yang Artinya :

Katakanlah: “Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah
Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan
kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak
akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan
akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan.” (QS. An-
An’aam:164)

Keutamaan Tauhid
Dari ‘Ubadah bin ash-Shamit r.a, bahwasanya Nabi SAW bersabda,
“Siapa yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah
SWT. Tiada sekutu bagi-Nya. Dan sesungguhnya Muhammad SAW adalah
hamba dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Isa adalah hamba dan Rasul-Nya, serta
kalimah-Nya yang diberikan-Nya kepada Maryam dan Ruh dari-Nya. Dan (siapa
yang bersaksi dan meyakini bahwa) surga adalah benar, neraka adalah benar,
niscaya Allah SWT memasukkannya ke dalam surga berdasarkan amal yang telah
ada”. Muttafaqun ‘alaih.

Dari Anas bin Malik r.a, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda, ‘Allah SWT berfirman, ‘Wahai keturunan Adam, selama kamu berdoa
dan mengharap kepada-Ku, niscaya Kuampuni semua dosa kalian dan Aku tidak
perduli (sebanyak apapun dosanya). Wahai keturunan Adam, jika dosamu telah
sama ke atas langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, niscaya
Kuampuni dan Aku tidak perduli (sebanyak apapun dosamu). Wahai keturunan
Adam, jika engkau datang kepadanya dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian
engkau datang menemui-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan sesuatupun

10 | P a g e
dengan-Ku, niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan sepenuhnya (bumi).”
HR. at-Tirmidzi.

Balasan Ahli Tauhid


Dari Jabir r.a, ia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW
seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah dua perkara yang bisa dipastikan?’
Beliau menjawab, ‘Siapa yang meninggal dunia dan keadaan tidak menyekutukan
sesuatupun dengan Allah SWT niscaya dia masuk dan siapa yang meninggal
dunia dalam keadaan menyekutukan sesuatu dengan Allah SWT, niscaya dia
masuk neraka.” HR. Muslim.

Keagungan Kalimat Tauhid


Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash r.a, sesungguhnya Rasulullah
SAW bersabda, “Sesungguhnya Nabi Nuh ‘alaihissalam tatkala menjelang
kematiannya, beliau berkata kepada anaknya, “Sesungguhnya aku
menyampaikan wasiat kepadamu: Aku perintahkan kepadamu dua perkara dan
melarangmu dari dua perkara. Saya perintahkan kepadamu dengan kalimat laa
ilaaha illallah (Tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah).
Sesungguhnya seandainya tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi diletakkan
dalam satu daun timbangan dan kalimah laa ilaaha illallah (Tiada Ilah (yang
berhak disembah) selain Allah) diletakkan pada daun timbangan yang lain,
niscaya kalimat laa ilaaha illallah lebih berat. Dan jikalau tujuh lapis langit
dan tujuh lapis bumi merupakan sebuah lingkaran yang samar, niscaya
dipecahkan oleh kalimah laa ilaaha illallah dan subhanallahi wabihamdih
(maha suci Allah dan dengan memujian-Nya), sesungguhnya ia merupakan
inti dari semua ibadah. Dengannya makhluk diberi rizqi. Dan aku melarangmu
dari perbuatan syirik dan takabur…” HR. Ahmad dan al-Bukhari dalam al-
Adab al-Mufrad.

11 | P a g e
Kesempurnaan Tauhid
Tauhid tidak sempurna kecuali dengan beribadah hanya kepada Allah
SWT semata, tiada sekutu bagi-Nya dan menjauhi thaghut, seperti firman Allah
SWT(QS. An-Nahl :36); Yang Artinya : “Dan sungguhnya Kami telah mengutus
rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi
petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti
kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”.

Thaghut adalah setiap perkara yang hamba melewati batas dengannya


berupa sesembahan seperti berhala, atau yang diikuti seperti peramal dan para
ulama jahat, atau yang ditaati seperti para pemimpin atau pemuka masyarakat
yang ingkar kepada Allah SWT. Thaghut itu sangat banyak dan intinya ada lima:

 Iblis (semoga Allah SWT melindungi kita darinya),


 Siapa yang disembah sedangkan dia ridha
 Siapa yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya,
 Siapa yang mengaku mengetahui yang gaib,
 Siapa yang berhukum kepada selain hukum Allah SWT.

12 | P a g e
BAB III

Penutup

Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut :

 Pengertian Tauhid

Tauhid, yaitu seorang hamba meyakini bahwa Allah SWT adalah Esa,
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam rububiyah (ketuhanan), uluhiyah (ibadah),
Asma` dan Sifat-Nya.

Thaghut itu sangat banyak dan intinya ada lima:

 Iblis (semoga Allah SWT melindungi kita darinya),


 Siapa yang disembah sedangkan dia ridha
 Siapa yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya,
 Siapa yang mengaku mengetahui yang gaib,
 Siapa yang berhukum kepada selain hukum Allah SWT.

Saran
Setelah pembahasan makalah ini, diharapkan Mahasiswa pada khususnya
dan Umat Islam pada umumnya dapat memahami Tauhid, sehingga dapat
mengenal Allah SWT serta dapat mengamalkannya dengan ibadah dan
pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mengenal Allah SWT sebagai Tuhan yang esa dan yang patut
disembah, kita akan terhindar dari perbuatan syirik. Mudah-mudahan kita
termasuk orang-orang yang dilindungi Allah SWT dari perbuatan syirik yang
mengantar kita ke neraka jahannam. Amin.

13 | P a g e
Daftar Pustaka
Muhammad bin Abdullah At Tuwaijry, Tauhid, keutamaan dan macam-
macamnya, (www.islamhouse.com, 2007)

Muhammad bin AbdulWahab, KitabTauhid, (http://www.scribd.com/ doc/


10055486 / Kitab-Tauhid, Yayasan Al-Sofwa, 2007)

Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety, Rahasia di balik kalimat Tauhid
dalam ayat-ayat Al Quran, (http://www.4shared. com/file/ 41066124/ ed75e1eb /
RAHASIA_KALIMAT_ TAUHID.html?s=1, 2008)

Syaikh Muhammad At-Tamimi, Dasar-dasar Memahami Tauhid,


(www.perpustakaan-islam.com, Islamic Digital Library, 2001)

https://www.islamhariini.com/materi-ilmu-tauhid-lengkap/

https://muslimah.or.id/7017-pembagian-tauhid-dalam-al-quran.html

https://muslim.or.id/24324-hubungan-diantara-tiga-macam-tauhid.html

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai