Anda di halaman 1dari 3

Metode Rangka Ekivalen (Equivalent Frame Method)

Analisis pelat lantai dengan menggunakan metoda rangka ekuivalen ( SNI Pasal 13.7.2), di
lakukan dengan Batasan sebagai berikut :
1. Struktur harus di anggap terdiri dari rangka-rangka ekuivalen pada garis-garis kolom
yang diambil dalam arah logitudinaldan transversal bangunan
2. Masing-masing rangka terdiri dari sebaris kolom atau tumpuan dan lajur pelat balok,
di batasi dalam arah lateral oleh garis tengah panel pada masing-masing sisi dari
sumbu kolom atau tumpuan
3. Kolom atau tumpuan dianggap dihubungkan pada lajur pelat balok oleh komponen
puntir yang arahnya transversal terhadap arah bentang yang di tinjau momennya dan
memanjang hingga garis tengah panel-panel pada masing-masing sisi kolom
4. Rangka yang berdekatan dan sejajar terhadap suatu tepi dibatasi oleh tepi tersebut dan
garis tengah panel yang berada di dekatnya
5. Setiap rangka ekuivalen dapat sebagai suatu kesatuan; sebagai alternatif, untuk
perhitungan akibat beban gravitasi, masing-masing lantai dan atap dapat di analisis
secara terpisah dengan menganggap bahwa ujung-ujung jauh dari kolom adalah
terjepit
6. Bila pelat balok di analisis secara terpisah, dalam menentukan momon pada suatu
tumpuan, dapat dianggap bahwa tumpuan jauh pada dua bentang berikutnya adalah
terjepit selama pelat-balok adalah menerus melewati tumpuan jepit tersebut.

Nilai-nilai momen yang diperoleh, kemudian di distribusikan ke lajur kolom, lajur tengah dan
balok dengan pen-distriubusian sebagaimana metoda disain langsung.
a. Kolom ekuivalen
Kolom dianggap menyatu dengan balok-pelat transversal terhadap bentangan yang di
tinjau melalui aksi torsi ini membentang dari garis sumbu garis sumbu panel yang
membatasi masing-masing sisi dari balok pelat yang di tinjau, seperti di perlihatkan
pada gambar

 Transfer momen antara pelat dan kolom

 Kolom ekuivalen
Aksi torsi dari balok-pelat transversal akan mengurangi kekakuan lentur efektif dari kolom
aktual. Efek ini di perhitungkan dalam analisis dalam bentuk kolom ekuivalen yang
mempunyai kekakuan lentur lebih kecil dari kolom aktualnya.

Besarnya nilai kekakuan lentur kolom ekuivalen dapat di tentukan sbb

Dimana : Kek = kekakuan lentur kolom ekuivalen


∑Kk = jumlah kekakuan lentur kolom aktual dari kolom atas dan bawah pelat
Kt = kekakuan puntir dari penahan puntir (torsion arm)

Nilai kekakuan torsi Kt dapat di tentukan sebagai berikut :

Dimana : Ebp = modulus elastisitas balok pelat


C2 = ukuran kolom, kepala kolom dalam arah I2
I2 = lebar dari balok pelat yang di tinjau
C = konstanta penampang untuk menentukan kekakuan puntir, di tentukan sebagai
berikut
X = dimensi keseluruhan yang lebih pendek dari bagian persegi suatu penampang, mm
Y = dimensi keselurihan yang lebih Panjang dari bagian persegi suatu penampang, mm

Jika terdapat balok sepanjang garis kolom, nilai Kt harus dikalikan dengan factor I bp/ Ip
sebagai berikut

Dikmana : Ibp = momen inersia balok pelat


Ip = momen inersia pelat dari balok pelat yang di tinjau

b. Momen terfaktor negative dan positif


Kekakuan kolom ekuivalen (Kek) kekakuan balok pelat (Kbp) kemudian digunakan
untuk menentukan factor distribusi (Analisa struktur dengan Metoda cross) dari setiap
elemen struktur untuk mendapatkan momen-momen terfaktor (momen negative,
momen positif dan momen ujung kolom ) pada masing-masing ujung batang

c. Distribusi Momen Terfaktor


Distribusi momen-momen terfaktor yang di peroleh dari hasil analisis struktur
kemudian di distribusikan ke masing-masing lajur kolom dan lajur tengah seperti pada
metoda disain langsung.

https://hmtsubh.files.wordpress.com/2016/12/pertemuan-9_struktur-beton-bertulang-2.pdf

Anda mungkin juga menyukai