Mux ≤ M n
Perencanaan untuk lentur
Keterangan:
- Mux adalah momen lentur terfaktor terhadap sumbu-x
yang dihitung menurut Butir 7.4, N-mm
- Ø adalah faktor reduksi = 0,9
- Mn adalah kuat nominal dari momen lentur penampang
Mn diambil nilai yang lebih kecil dari kuat nominal
penampang untuk momen lentur terhadap sumbu-x
yang ditentukan oleh Butir 8.2, atau kuat nominal
komponen struktur untuk momen lentur terhadap
sumbu-x yang ditentukan oleh Butir 8.3 pada balok
biasa, atau Butir 8.4 khusus untuk balok pelat
berdinding penuh, N-mm
Momen lentur terhadap sumbu lemah
• Suatu komponen struktur yang memikul momen lentur
pada sumbu lemahnya (sumbuy), dan dianalisis dengan
metode elastis
Muy ≤ Ø Mn
Keterangan:
Dimana :
M = momen lentur penampang
y = jarak tegak lurus garis netral ke titik/serat yang
ditinjau.
Ix = momen inersia terhadap arah momen yang berlaku
Tegangan maksimum terletak di serat
paling luar
dimana :
c = jarak dari garis netral ke serat terluar
Sx = modulus penampang elastis terhadap
sumbu putar momen yang berlaku. (misal
untuk penampang persegi = 1/6.b.h2)
Tahapan Pembebanan dan Kondisi Kekuatan Nominal
Penampang Balok di bawah Beban Lentur
Girder
Girder adalah sebuah balok diantara dua penyangga
dapat berupa pier ataupun abutment pada suatu jembatan
atau fly over. Umumnya girder merupakan balok baja dengan
profil I, namun girder juga dapat berbentuk box (box girder),
atau bentuk lainnya. Menurut material penyusunnya girder
dapat terdiri dari girder beton dan girder baja. Sedangkan
menurut sistem perancangannya, girder terdiri dari girder
precast yaitu girder beton yang telah di cetak di pabrik tempat
memproduksi beton kemudian beton tersebut di bawa ke
tempat pembangunan jembatan atau fly over dan pada saat
pemasangan dapat menggunakan girder crane. Selain girder
precast, juga dikenal istilah on-site girder, yaitu girder yang di
cor di tempat pelaksanaan pembangunan jembatan, girder ini
dirancang sesuai dengan perancangan beton pada umumnya
yaitu dengan menggunakan bekisting sebagai cetakannya.