Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS DIMENSI PROFIL YANG AMAN UNTUK SISTEM BALOK

Dimas Anggit Bratama (dimasbratama1112@gmail.com)


Prodi Teknik Sipil Universtitas Muhammadiyah Sumatera Utara

ABSTRAK

LATAR BELAKANG maka akan menghasilkan struktur yang ekonomis


Material konstruksi yang paling populer saat dan juga nyaman untuk mengatasi kelemahan
ini adalah baja. Material ini merupakan komponen metode konvensional. Banyak peneliti
utama dari bangunan-bangunan di dunia, khususnya merekomendasikan penggunaan tulangan geser
bangunan tinggi. Baja merupakan salah satu bahan miring untuk meningkatkan kapasitas lentur balok.
yang sangat banyak dipakai di seluruh dunia untuk Balok dengan tulangan geser miring menunjukkan
keperluan kehidupan manusia, khususnya di dunia kekuatan yang lebih tinggi namun lendutan yang
industri. lebih kecil dibandingkan sistem batang vertikal dan
Baja merupakan salah satu material horizontal.
konstruksi yang sering digunakan dalam konstruksi Setiap balok beton bertulang normal
baik sebagai kolom dan balok bangunan bertingkat, mempunyai kemampuan untuk memikul momen,
jembatan, menara, rangka atap dan berbagai yang dinamakan dengan momen lentur balok (Mn).
konstruksi sipil lainnya. Konstruksi baja sering Menurut SNI 03-2847- 2002 dalam mendesain
dijumpai pada gedung pabrik, gedung olahraga dan balok tersebut, diperlukan momen nominal sebagai
gedung bertingkat lainnya. momen desain yang harus lebih besar dari pada
Dalam beberapa dekade terakhir, berbagai momen ultimit atau momen perlu (ØMn ≥ Mu).
metode dikembangkan untuk meningkatkan Pada perhitungan momen nominal digunakan
kapasitas lentur balok beton bertulang. konsep kopel momen yang bersifat umum dan dapat
Perkembangan metode ini difokuskan pada digunakan baik utnuk bahan balok homogen
peningkatan kekuatan lentur dengan cara mengubah ataupun tidak dan juga dapat dipakai untuk balok
geometri atau dengan cara memperkenalkan alat yang mempunyai distribusi tegangan linear ataupun
bantu tambahan di zona lentur balok. nonlinear.
Kelemahannya adalah metode tersebut Material konstruksi yang paling populer saat
menghasilkan peningkatan biaya dan waktu, serta ini adalah baja. Material ini merupakan komponen
upaya tambahan. utama dari bangunan-bangunan di dunia, khususnya
Jika sistem penguat di dalam balok beton itu bangunan tinggi. Baja merupakan salah satu bahan
sendiri dapat memberikan kekuatan lentur yang yang sangat banyak dipakai di seluruh dunia untuk
lebih baik tanpa mengubah geometri atau dengan keperluan kehidupan manusia, khususnya di dunia
menggunakan alat bantu tambahan di zona lentur, industri.
Tabel 1. Sifat-sifat Mekanis Baja Struktural
MAKSUD DAN TUJUAN Jenis Baja Tegangan Tegangan Regangan
Putus Leleh Minimum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Minimum Minimum, (%)
1. Nilai kekuatan dari dimensi profil yang , fy (Mpa)
fu (Mpa)
dipilih pada sistem balok sehingga diperoleh
BJ 34 340 210 22
dimensi profil yang aman terhadap lentur. BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
2. Nilai kekuatan dari dimensi profil yang
BJ 50 500 290 16
dipilih pada sistem balok sehingga diperoleh BJ 55 550 410 13

dimensi profil yang aman terhadap geser. Sumber : Klasifikasi Mutu Dari Material Baja
3. Nilai kekuatan dari dimensi profil yang (SNI 03-1729-2002)
dipilih pada sistem balok sehingga diperoleh
dimensi profil yang aman terhadap pengaruh Profil Baja Wide Flange
beban terpusat. Baja Profil WF-beam memiliki dimensi tinggi
badan (H), lebar sayap (B), tebal badan (t1), tebal
PEMBATASAN MASALAH sayap (t2) merata dari ujung hingga pangkal
Beberapa pembatasan masalah dalam radius (r)
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Persyaratan menggunakan SNI 1729:2015.
2. Dimensi profil yang aman terhadap lentur.
3. Dimensi profil yang aman terhadap geser.
4. Dimensi profil yang aman terhadap beban Gambar 1. Profil Baja Wide Flange

terpusat. Beban
1. Beban Mati (DL)

TEORI PENDUKUNG ANALISIS Tabel 2. Berat Sendiri Bahan Bangunan


No Jenis ( Bahan Bangunan ) Berat Satua
Baja merupakan salah satu bahan konstruksi n
1 Baja 7850 Kg/m3
yang penting. Sifat-sifatnya yang unggul seperti 2 Batu alam 2600 Kg/m3
3 Batu belah, batu bulat, batu gunung (berat 1500 Kg/m3
sifat daktilitasnya, penting dalam penggunaan tumpuk)
4 Batu karang (berat tumpuk) 700 Kg/m3
dibandingkan terhadap bahan lain yang tersedia. 5 Batu pecah 1450 Kg/m3

Klasifikasi Baja 6 Besi tuang 7250 Kg/m3


7 Beton (1) 2200 Kg/m3

SNI 03-1729-2002 mengambil beberapa 8 Beton bertulang (2) 2400 Kg/m3


9 Kayu (Kelas I) (3) 1000 Kg/m3
sifat-sifat mekanik dari material baja yang sama 10 Kerikil, koral (kering udara sampai lembab, 1650 Kg/m3
tanpa diayak)
yaitu: 11 Pasangan bata merah 1700 Kg/m3
12 Pasangan batu belah, batu belat,batu gunung 2200 Kg/m3
Modulus Elastis, E = 200.000 Mpa 13 Pasangan batu cetak 2200 Kg/m3

Modulus Geser, G = 80.000 Mpa 14 Pasangan batu karang 1450 Kg/m3


15 Pasir (kering udara sampai lembab) 1600 Kg/m3
Rasio Poisson = 0,30 16 Pasir (jenuh air) 1800 Kg/m3
17 Pasir kerikil, koral (kering udara sampai Kg/m3
Koefisien mulai panjang,α= 12 x 10−6/℃ lembab) 1850

18 Tanah, lempung dan lanau (kering udara sampai 1700 Kg/m3


lembab)
3) 1,2D + 1,6 (Lr atau R) + (γL . L atau 0,8W),
19 Tanah, lempung dan lanau (basah) 2000 Kg/m3
20 Timah hitam (Timbel) 11400 Kg/m3 4) 4) 1,2D + 1,3W + γL . L + 0,5(Lr atau H),
Sumber : Pedoman Perencanaan
5) 1,2D ± 1,0E + γL . L, dan
Pembebanan Untuk Rumah Dan
6) 0,9D ± (1,3W atau 1,0E).
Gedung (PPPURG ) 1987
Dengan :
D = Beban mati L =
Tabel 3. Berat Sendiri Komponen Bangunan
Beban hidup
No Jenis (Konstruksi) Massa Satuan
jenis Kg/m2 Lr = Beban hidup di atap yang ditimbulkan
1 Berat penutup atap genteng dengan reng 50 Kg/m2
dan usuk/kaso per m2 bidang atap. selama perawatan
2 Berat plafond dan penggantung langit- 18 Kg/m2
langit. H = Beban air hujan, tidak termasuk yang
3 Berat ½ pasangan bata. 250 Kg/m2
4 Berat pasangan satu batu bata. 450 Kg/m2 diakibatkan genangan air.
5 Berat penutup lantai dari keramik dengan 30 Kg/m2
adukan. E = Beban gempa
Sumber: Peraturan Pembebanan γL = Koefisien, γL = 0,5 bila L < 5 kpa,
Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) γL = 1 bila L ≥ 5 kpa,
1983 Analisa Kondisi Leleh
Formulasi : Mn = Mp = Zx . Fy
2. Beban Hidup (LL) Modulus Plastisitas,
Tabel 4. Muatan Hidup Lantai Bangunan akan digunakan
No Jenis (Konstruksi) Satuan
Kg/m2
formulasi sebagai
1 Lantai dan tangga rumah tinggal, kecuali yang disebut
dalam 2. 200 Kg/m2
berikut :
2 Lantai dan tangga rumah tinggal sederhana dan
gudang-gudang tidak penting yang bukan untuk toko,
Zx = bf.tf.(d-tf) +
125 Kg/m2

3
pabrik atau bengkel.
Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, restoran, 250 Kg/m2
1/4.tw.h2
hotel, asrama dan rumah sakit.
4 Lantai ruang olah raga. 400 Kg/m2
5 Lantai ruang dansa. 500 Kg/m2
Kondisi Residual :

√ √(
6 Lantai untuk pabrik, bengkel, gudang, perpustakaan,

E J .c J .c 2
) (
0,7 × fy
)
ruang arsip, toko buku, ruang alat-alat dan ruang
mesin, harus direncanakan terhadap beban hidup yang
400 Kg/m2
Lr=1,95 r ts + +6,76
ditentukan tersendiri, dengan minimum. 0,7 × fy S x . ho S x . ho E
7 Lantai dan balkon dalam dari ruang-ruang untuk
pertemuan, tidak termasuk yang disebut dalam 1 s/d 5
seperti gereja, ruang konser, ruang pertunjukan, ruang 400 Kg/m2
rapat, bioskop dan sebagainya juga panggung dimana :
penonton dengan tempat duduk tetap.

2 I y . ho
Sumber: Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Radius girasi sayap tekan: r ts =
2. S x
Gedung (PPIUG ) 1983

Sesuai dengan syarat SNI 1729 : 2015 untuk


Kombinasi Beban
menganalisa momen nominal momen nominal (Mn)
Menurut SNI 03-1729-2002
untuk Tekuk Torsi Lateral :
mengenai kombinasi pembebanan sebagai berikut:
a) Bila Lb ≤ Lp Keadaan batas dari tekuk torsi
1) 1,4D,
lateral tidak boleh digunakan
2) 1,2D + 1,6L + 0,5(Lr atau R),
b) Bila Lp ≤ Lb < Lr maka momen nominal yang
digunakan :

[
M n=C b ( M p−0,7. f y . S x ) .
( )]
Lb−L p
Lr −L p
≤Mp

c) Bila Lb > Lr maka momen nominal yang


digunakan
M n=F cr . S x ≤ M p

Cek terhadap kebutuhan pengaku transversal : Coba menggunakan profil baja Iwf 900 x 300 x 18

h /tw <2,46.(E /Fy )


0,5 x 34 dengan mutu baja Bj-50

Kekuatan Geser Nominal dengan/tanpa ada


pengaku disyaratkan dalam SNI 1729 : 2015:
Vn=0,6. Fy . Aw. Cv
adapun : Aw = h.tw

jika baja yang digunakan adalah Hot Rolled (canai


panas) maka : Data profil Penampang:

h /tw <2,24.( E / Fy )0,5 Jx = 498.000 cm4


Jy = 15.700 cm4

kekuatan geser nominal dari profil dalam menahan Ix = 37 cm

geser adalah : Iy = 6,56 cm

φv.Vn > Vu Zx = 10.900 cm3


Zy = 1.040 cm3

METODOLOGI PENELITIAN Perletakan:

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ∑MA = 0

adalah menggunakan rumus untuk menentukan 1 2


R B × 6,68−P2 ×5,68−P1 × 4− q L =0
2
tekuk torsi lateral dan kekuatan geser profil sesuai
1
dengan SNI 1729: 2015. Tekuk torsi lateral adalah 18,68× 5,68−15 × 4− ×3,68 ×2,352
2
R B=
gaya lentur yang diakibatkan beban pada balok. 6,68
Sedangkan kekuatan geser profil adalah gaya R B=26,38 kN

perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah ∑FH = 0


terhadap desakan atau tarikan. R A −P1−P2 + R B=0
R A =P1 + P2−R B
HASIL ANALISIS R A =15+18,68−26,38
Sistem perletakan balok seperti pada gambar. R A =7,3 kN
Kontrol
∑V = 0 dari penampang rencana
R A −P1−P2 + R B=0 terhadap pelelehan
7,3−15−18,68+26,38=0 adalah
0 = 0 ……OKE!!! Mn=Mp=2.363 .007.000 N . mm ≈ 2.363 kNm
Analisis momen ultimit (Mu) maksimum pada ∅=0,9
balok ∅ Mp=2126,7 kNm
M B =R A × L1=17,155 kNm II. Analisa terhadap tekuk torsi lateral
(LTB)
( 12 q L ) ( L −L )=12,433 kNm
M C =R A × L2− 2
2 1
Kondisi plastis

M =R × L −( q L ) ( L −L ) −P ( L −L )=47,23 kNm
D
1
2 A 2
2
2 1 1 3 2 Lp=1,76 .ry .
√ 200000
290
Mu = 47,23 kNm Dengan Iy = ry = 6,56
Analisa kualifikasi penampang profil cm = 65,6 mm


M = 200.000 MPa 200000
Lp=1,76 .(65,6).
Bj-50 fy = 290 290
fu = 500 Lp=3.032mm=3,03 m

Periksa pada sayap Kondisi Residual :

b/tf = 8,8
Batasan:
Lr=1,95 r ts
E
0,7 × fy √ √(
J .c
S x . ho
+
J .c 2
S x . ho )
+6,76 (
0,7 × fy
E )
λ p=0,38
√ 200000
290
=9,97
dimana :

λ r=1
√ 200000
290
=26,26 2
Radius girasi sayap tekan: r ts =
I y . ho
2. S x
Klasifikasi: KOMPAK
Momen inersia (Iy) =
Periksa pada badan
15.700 cm4 =
λ p=3,76
√ 200000
290
=98,74 157.000.000 mm4
Jarak antara titik berat
λ r=5,6
200000
290 √
=147,06 sayap (ho)
ho=d−tf
I. Analisa Kondisi Leleh
ho=900−17
Formulasi : Mn = Mp = Zx . Fy
ho=883 mm
Modulus Plastisitas, akan digunakan formulasi
Modulus penampang (Sx)
sebagai berikut :
Sx = 10.900 cm3 = 10.900.000 mm3
Zx=bf .tf .(d−tf )+1 /4.tw . h 2
2 157000000× 883 2
1 r ts = =6,359 mm
Zx=300 .177 . ( 900−17 ) + .18 ( 900 )2 2× 10900000
4
r ts =79,7 mm
Zx=8.148 .300 mm3
Konstanta torsi (J)
Maka momen nominal
1 12,5 max
J= .2 . t f 3 . bf +t w3 . h Cb=
3 2,5 max+3 M A + 4 M B +3 M C
1 3 3 12,5 ( 109,77 )
J= .2 . 17 .300+18 . 866 Cb=
3 2,5 ( 109,77 ) +3 ( 78,45 ) +4 ( 93,97 ) +3 ( 109,77 )
4
J=6.003.112 m m Cb=1,13>1,0 (Terpenuhi)
Koef. c = 1 Dengan demikian momen nominal terhadap tekuk
E torsi lateral dengan Lp<Lb<Lr adalah:
1,95 r ts =211.980
0,7 × fy
J .c
=
( 6003112. 1 )
S x . ho 10900000 . 883
=0,0006 [
M n=C b ( M p−0,7. f y . S x ) .
( )]
Lb−L p
Lr −L p
≤Mp

0,7 × fy 0,7 . 290


E
=
200000
=0,001 [
M n=1,13 ( 2363−0,7 ( 290 ) ( 10,9 ) ) .
13−3,6 ) ]
( 7,68−3,6 ≤ M =236
p

Sehingga, Lr = 13 m M n=73,71 kNm ≤ M p=2363 kNm


Kondisi, Lp < Lb < Lr ∅=0,9
Sesuai dengan syarat SNI 1729 : 2015 untuk ∅ Mn=66,34 kNm
menganalisa momen nominal momen nominal (Mn) Untuk itu, penampang yang digunakan dalam
untuk Tekuk Torsi Lateral : kondisi :

[
M n=C b ( M p−0,7. f y . S x ) .
( )]
Lb−L p
Lr −L p
≤Mp
Kondisi
Menentukan)
Leleh : ∅ Mp=2126,7 kNm (Tidak

¼ . Lb2 ; 2/4 Lb2 : ¾ Lb2 Kondisi LTB : ∅ Mn=66,34 kNm (Menentukan)


1 Syarat: Mu ≤ ∅ Mn
X =Lb1 + Lb2
4 M u=47,23 kNm ≤ ∅ M n=66,34 kNm (Syarat
M A ⇒ 2,22+0,56=2,78 m
Kekuatan Lentur Terpenuhi)
2
X =Lb1 + Lb2 Analisa terhadap kekuatan geser
4
Gaya geser ultimit yang bekerja:
M B ⇒ 2,22+1,11=3,33 m
V AC =R a=7,3 kN
3
X =Lb1 + Lb2 V CD =R a−P1=−7,7 kN
4
M C ⇒ 2,22+ 1,67=3,89 m V DE=R a−P1−P2=−26,38 kN
1 Maka gaya geser ultimit yang diambil adalah,
M A =−7,3 (2,78 )+ 18,68 ( 2,78 )+15 ( 2,78 ) + × 3,68 ( 2,78 )
2 V U =V DE =26,38 kN
M A =78,45 kNm
Cek terhadap kebutuhan pengaku transversal :
1 h
M B =−7,3 ( 3,33 )+ 18,68 ( 3,33 )+15 ( 3,33 ) + ×3,68 ( 3,33 ) 0,5
=48<2,46.( E /Fy ) =64,6
2 tw
M B =93,97 kNm (Tidak Perlu Pengaku Transversal)
1 Kekuatan Geser Nominal dengan/tanpa ada
M C =−7,3 ( 3,89 ) +18,68 ( 3,89 ) +15 ( 3,89 ) + × 3,68 ( 3,89 )
2
pengaku disyaratkan dalam SNI 1729 : 2015:
M C =109,77 kNm
Vn=0,6. Fy . Aw. Cv
Dengan demikian Cb
adapun : Aw = h.tw = 866 x 18 = 15588 m
m2

Dikarenakan baja yang digunakan adalah Hot


Rolled (canai panas) maka :
h
=48<2,24.(E /Fy )0,5=58,82
tw
Digunakan, Cv = 1 ; ∅ v=1
kekuatan geser nominal dari profil dalam menahan
geser adalah :
Vn=0,6. Fy . Aw. Cv
Vn=2707092 N ≈ 2707 kN
φv.Vn = 2707 kN > Vu = 26,38 kN
(Kekuatan Geser Profil Sudah Kuat)
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
Ansyah, Ridwan Dwi dan haryo Koco Buono. 2016.
Perilaku Bangunan Struktur Baja Terhadap
Beban Gempa Menggunakan Data Tanah
dari Hasil Uji CPT. Konstruksia, 7(2), hal.
53-64.
Manope, Reivaldy F., Hieryco Manalip, dan Bonny
M. M. Ointoe. 2019. Analisis Portal Struktur
Baja Berdasarkan Konfigurasi Tipe dan
Variasi Panjang Link Sistem EBF
(ECCENTRICALLY BRACED FRAMES).
Jurnal Sipil Statik, 7(9), hal. 1191-1196.
Saputra, Suhendra Adi, Masykur, dan Sari Utama
Dewi. 2020. Analisis Struktur Kolom dan
Balok Baja Ditinjau dari Kekuatan dan
Biaya pada Gedung Kantor PLN Distribusi
Lampung. JUMATISI, 1(1), hal. 1-18.

Anda mungkin juga menyukai