net/publication/317176336
CITATIONS READS
3 3,009
1 author:
Herry Prabowo
Politeknik Negeri Pontianak
24 PUBLICATIONS 7 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Herry Prabowo on 27 May 2017.
Abstrak
SNI 2847:2013 mengenai Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung mulai
mempertimbangkan aspek durabilitas material beton secara lebih komprehensif. Hal ini merupakan
langkah maju dalam mengikutsertakan pertimbangan umur layan struktur dalam fase awal desain secara
lebih eksplisit. Desain umur layan secara eksplisit tersebut berperan penting dalam memastikan material
maupun struktur mencapai umur layan yang direncanakan. Hal ini dapat dicapai karena desain berbasis
durabilitas ini mengharuskan adanya skenario perawatan struktur dan pengawasan kinerja struktur
selama umur layannya. Dengan demikian deteriorasi kinerja struktur dapat ditanggulangi secara dini
serta biaya total sesungguhnya dari struktur yang direncanakan dapat diketahui pada masa awal
desain.Telah banyak penelitian mengenai aspek durabilitas dalam kaitannya dengan umur layan suatu
bangunan. Beberapa dari hasil penelitian ini bahkan telah dimasukkan kedalam berbagai peraturan
bangunan gedung yang terkenal di dunia, sebut saja misalnya EUROCODE di eropa, ACI dan AISC
Code di Amerika Serikat. Pastinya peraturan ini memerlukan penyesuaian apabila hendak diadopsi oleh
standar peraturan bangunan di Indonesia. Dibutuhkan banyak penelitian dan tentunya kerjasama yang
baik antara instansi pemerintah, praktisi, maupun akademisi di masa mendatang.
sebelum konsentrasi klorida kritis yang berada di tepian laut, fasilitas industri utama,
menyebabkan korosi tulangan. maupun infrastruktur penting yang umumnya
Saat ini banyak dari pemilik struktur didesain memiliki umur layan yang panjang
mensyaratkan umur layan struktur beton harus dimana proses deteriorasinya seringkali
mencapai 80 ataupun 100 dan bahkan mencapai menyebabkan kerusakan struktur (Folic, 2010).
200 tahun untuk struktur yang dirasa sangat Proses desain struktur seperti ini haruslah
penting. Beberapa contoh umur layan rencana mempertimbangkan faktor keamanan, daya layan,
yang disyaratkan untuk berbagai tipe struktur durabilitas, dan kemudahan perawatan (Fib
dapat dilihat pada tabel 1. bulletin, 2013).
Kriteria perilaku yang disyaratkan selama
Tabel 1: Contoh umur layan untuk kebutuhan perencanaan umur layan harus dipenuhi dan ditentukan
struktur baru
berdasarkan tipe struktur, fungsi, dan
lingkungannya. Persyaratan ini diferivikasi dengan
memonitor perilaku struktur menggunakan
indikator perilaku berdasarkan indikator
durabilitas terkait (Muigai, 2012).
Faktor terpenting dalam menganalisis
durabilitas struktur beton adalah sifat
permeabilitasnya. Permeabilitas mencerminkan
laju penetrasi dan transportasi zat melalui struktur
Sumber: ISO 2394 (ISO, 1998) beton, meliputi pori dengan berbagai tipe dan
ukuran baik terpisah maupun saling terhubung.
Umur layan suatu struktur belum ditentukan Permeabilitas beton dipengaruhi oleh celah mikro
secara jelas dalam peraturan bangunan yang yang terbentuk oleh adanya deformasi yang
mengatur desain struktur beton bertulang hingga disebabkan oleh susut thermal atau susut kering
era tahun 1980an. Isu durabilitas seringkali dan adanya pembebanan prematur dan sebab-
dinyatakan secara implisit di dalam peraturan sebab lainnya. Tipe dan distribusi pori dan
bangunan (Fib bulletin, 2009), (Folic, 2009) dan keterhubungannya mempengaruhi mekanisme
(Wegen, 2012). Pendekatan secara implisit saat ini penetrasi dan transportasi zat dari lingkungan
ternyata terbukti tidak efektif dalam menjamin kedalam beton dan dengan demikian
tercapainya usia layan yang direncanakan. Hal ini mempengaruhi mekanisme deteriorasi yang
terjadi terutama misalnya pada kondisi lingkungan berakibat buruk bagi perilaku struktur beton
yang memiliki tingkat polusi yang tinggi. Kadar (keamanan, fungsi, kondisi permukaan beton,
polusi mempercepat degrasi struktur beton, tampilan bangunan, dan sebagainya). Zat dari
mengurangi umur layan, dan pada akhirnya lingkungan memasuki selimut beton dan memulai
menambah biaya perawatannya (Folic, 2009). proses deteriorasi yang menyebabkan degradasi
Peraturan mengenai struktur beton bertulang kinerja struktur. Dengan demikian kualitas dan
di Eropa (Eurocode) melalui EN 1990 dan ketebalan selimut beton sangat menentukan dalam
peraturan beton bertulang di Amerika Serikat melindungi struktur dari proses degradasi.
melalui ACI 318-11 nya hanya mensyaratkan Berdasarkan akibat yang ditimbulkannya,
secara implisit umur layan bangunan selama 50 mekanisme deteriorasi dapat dikelompokkan
tahun. Banyak peraturan bangunan sejenis yang menjadi mekanisme yang menyebabkan kerusakan
tidak mengatur kuantifikasi secara eksplisit beton dan mekanisme yang menyebabkan
persyaratan desain struktur beton bertulang kerusakan baja tulangan. Kerusakan beton
berbasis umur layan terutaama untuk struktur berhubungan dengan pengaruh yang bersifat fisik,
dengan umur layan lebih dari 50 tahun. Dengan pengaruh dan reaksi kimiawi (baik internal
demikian sangat penting untuk memperhitungkan maupun eksternal), dan pengaruh mikrobiologi.
perilaku durabilitas struktur beton selama struktur (lihat gambar 1) Kerusakan tulangan beton
tersebut masih dalam masa operasional (Bjegović, (tulangan baja konvensional ataupun tendon
2011). Hal ini sangat penting untuk struktur yang prategang) umumnya disebabkan oleh adanya
2|D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s T a n j u n g p u r a
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
korosi yang ditimbulkan oleh ion klorida dan Mode 2010, umur layan untuk struktur di tepian
karbonasi selimut beton. Korosi tulangan beton laut adalah 35 tahun (50 tahun jika menggunakan
adalah masalah durabilitas yang sangat berbahaya. Model Code CEB-FIB 90 dan EN 1990).
Korosi tulangan merupakan mekanisme degradasi Berdasarkan ISO 16204 (ISO, 2012), desain
yang paling sulit dikendalikan dibandingkan umur layan adalah periode asumsi dimana suatu
mekanisme lainnya. Oleh karena itu, mekanisme struktur atau bagiannya dipakai untuk tujuan
ini merupakan mekanisme yang paling banyak penggunaannya dengan tahap perawatan yang
diteliti. Mekanisme yang paling berbahaya adalah telah diantisipasi tanpa perlu perbaikan berat.
mekanisme korosi tulangan yang dipicu oleh ion Pada suatu ketika, umur layan rencana biasanya
klorida yang umumnya berasal dari air laut dikoreksi dalam pemakaiannya karena mengalami
(Grković, 2015). deteriorasi dan degradasi kinerja dibawah level
minimum yang diperkenankan. Hal ini
menentukan umur layan aktual struktur, yang bisa
saja lebih pendek atau lebih panjang dari rencana,
tergantung dari laju degradasi struktur beton. ISO
13823 mendefinisikan umur layan aktual sebagai
periode waktu aktual dimana struktur ataupun
bagiannya memenuhi persyaratan kinerja rencana
tanpa mengalami perbaikan dan perawatan berat
yang tidak terduga. Peraturan struktur beton saat
ini tidak menyertakan kalkulasi degradasi struktur
selama umur layan, dengan mengasumsikan
bahwa kinerja rencana tetap konsisten selama
umur layan dengan melaksanakan aktivitas
Sumber: (Bijen, 2003) perawatan. Merencanakan dan mempekirakan
Gambar 1: Proses degradasi yang mempengaruhi kinerja umur layan aktual merupakan hal yang sangat
beton
rumit karena kinerja material (baik awal maupun
permanen) tidak ketahui secara pasti. Hal ini juga
PERKEMBANGAN DESAIN DURABILITAS
dikarenakan kesulitan yang ditemui dalam
memprediksi kondisi pemakaian objek yang
Durabilitas struktur beton sulit untuk
ditinjau. Perkiraan kasar umur layan terdapat
dikuantifikasi karena melibatkan banyak sekali
dalam ISO 15686.
parameter, mulai dari proses desain, kinerja aktual
Pada awal tahun 1980an, penelitian secara
selama proses konstruksi, hingga tahap perawatan.
intensif dilakukan di Eropa (terutama Belanda)
Konsep desain struktur beton berbasis umur layan
dan Amerika Serikat dengan tujuan untuk
pertama kali diperkenalkan dalam Model Code
menentukan kalkulasi durabilitas struktur beton
CEB-FIB 90 (CEB-FIB, 1993). Berdasarkan EN
(Wegen, 2012). Hal ini menjadi dasar
1990, durabilitas struktur dianggap memadai pada
perkembangan desain struktur beton berdasarkan
suatu kondisi lingkungan selama struktur tersebut
umur layan. Dengan demikian, umur layan
memenuhi kriteria akseptibilitas fungsi.
dipertimbangkan dari aspek teknis, fungsi dan
Durabilitas dan umur layan saling terkait dan
ekonomis. Umur layan teknis memiliki arti suatu
didefinisikan dalam ISO 13823 (ISO, 2008).
periode eksploitasi dimana deteriorasi parah
Durabilitas dapat diestimasi menggunakan model
terjadi, yang jika dimodelkan terhadap waktu
matematis yang mencerminkan proses deteriorasi
terdiri atas fase inisiasi dan fase propagasi (proses
struktur beton yang terekspos lingkungan tertentu
degradasi dipercepat). Struktur beton dengan fase
selama masa penggunaan (Fib bulletin, 2006).
inisiasi yang lebih panjang dan fase propagasi
Umur layan dapat dinyatakan secara kuantitatif
yang lebih lambat akan lebih durabel (awet).
(dalam tahun) tergantung pada tipe dan fungsi
Idealnya, durasi fase inisiasi bersesuaian dengan
struktur beton. Berdasarkan ISO 2394 dan EN
umur layan yang telah ditetapkan sebelumnya
1990, analisis reliabilitas umur layan disarankan
(lihat gambar 2).
untuk lima kategori objek. Berdasarkan FIB Code
3|D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s T a n j u n g p u r a
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
4|D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s T a n j u n g p u r a
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
5|D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s T a n j u n g p u r a
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
6|D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s T a n j u n g p u r a
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
ISO 13823, (2008). General principles on the Verma S.K., Bhadauria S.S., Akhtar S. (2014).
design of structures for durability. Probabilistic Evaluation of Service Life for
Reinforced Concrete Structures, Chinese
ISO 2394, (1998). General principles on reliability Journal of Engineering, Volume 2014
for structures.
Wegen G.V.D., Polder R., Breugel K.V. (2012).
ISO 16204, (2012). Durability-Service life design Guideline for service life design of
of concrete structures. structural concrete-A performance based
approach with regard to chloride induced
Matarul J., Mannan A.M., Safawi M.I, Ibrahim A., corrosion, HERON, Vol. 57, No. 3, pp. 153
Jainudin N.A., Yusuh N.A. (2015). – 167, 2012.
Performance-based Durability Indicators of
Different Concrete Grades Made by the Zhang W.M., Ba H.J. (2011) “Accelerated Life
Local Ready Mixed Company: Preliminary Test Of Concrete In Chloride
Results, Procedia - Social and Behavioral Environment,” Journal Ofmaterials In Civil
Sciences 224 ( 2016 ) 620 – 625 Engineering, vol. 23, no. 3, pp. 330–334,
2011.
Muigai R., Moyo P., Alexander M. (2012).
Durability design of reinforced CS: a
comparison of the use of durability indexes
in the deemed-to-satisfy approach and the
full-probabilistic approach, Materials and
Structures 45, pp. 1233 – 1244. 2012.
7|D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s T a n j u n g p u r a
Pontianak/tahun/volume