Anda di halaman 1dari 10

Assignment 2

TECHNICAL COMPETENCE

1. Jelaskan teori yang mendukung kompetensi teknis yang dibutuhkan dalam mengerjakan
Proyek tersebut ?
Catatan:
kompetensi teknis adalah kemampuan teknis sesuai dengan bidang ilmu jurusan anda.
minimal 2 teori dan 6 referensi. Teori didapat dari referensi textbook, jurnal, makalah ilmiah.
2. Jelaskan hubungan antara teori pendukung kompetensi teknis dalam pengerjaan
pekerjaan/proyek/bisnis dengan situasi yang anda kerjakan?
3. Apakah anda sudah menyelesaikan tugas sertifikasi yang menjadi prasyarat dalam alt.
internship track? Jika sudah jelaskan dampak dari penyelesaian sertifikasi tersebut
terhadap proyek yang anda kerjakan saat ini!

JAWABAN

1. A. Beton

Beton adalah kesatuan yang sejenis antara campuran agregat halus (pasir), agregat
kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air, dan semen Portland atau semen hidrolik
yang lain, dan terkadang emnggunakan bahan tambahan (aditif) yang bersifat kimiawi
ataupun fisikal dalam perbandingan tertentu. Perawatan (curing) beton dilakukan agar
proses hidrasi selanjutnya tidak mengalami gangguan yang membuat beton dapat
mengalami keretakan karena kehilangan air yang begitu cepat. Beton mutu tinggi
digunakan untuk bahan bangunan struktur seperti struktur bangunan gedung bertingkat
tinggi, struktur jembatan, dan struktur yang membutuhkan 40 – 80 MPa. Beton pada
umumnya terdiri dari beberapa material bahan penyusun yaitu agregat halus, semen,
agregat kasar dan air dengan suatu takaran tertentu. Karakteristik dari agregat sangat
mempengaruhi kuat tekan beton yang dihasilkan karena agregat merupakan lebih dari 50
% bahan pengisi dalam pembuatan beton.
B. Rencana Anggaran Biaya

Anggaran merupakan rencana yang dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk


masa yang akan datang dalam jangka waktu tertentu dan dinyatakan dalam satuan uang.
Anggaran memiliki fungsi yang terkait erat dengan keempat fungsi manajemen yaitu
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (menggerakkan) dan
controlling (pengendalian). Keempat fungsi tersebut merupakan suatu kesatuan fungsi
yang saling terkait satu dengan yang lainnya dan tidak terpisahkan. Dalam melakukan
perhitungan Rencana Anggaran Biaya berbagai metode perhitungan bisa dilakukan baik
menggunakan metode SNI, BOW dan Bina Marga. Analisa Harga Satuan disesuai lokasi
proyek pembangunan kontruksi tersebut karena setiap wilayah akan berbeda nilai harga
upah dan bahannya

C. Struktur

Macam-macam Pembebanan yang bekerja pada struktur, pada umumnya dapat


digolongkan menjadi 5 bagian:

1. Beban Mati

Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian, mesin serta peralatan yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu.

2. Beban Hidup

Beban hidup adalah sesuai beban yang terjadi akibat penggunaan suatu gedung
dan kedalamnya termasuk beban pada lantai yang berasal dari barang yang dapat
berpindah, seperti peralatan yang merupakan bagian gedung yang tidak terpisahkan dari
gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan
perubahan dalam pembebanan lantai dan atap tersebut.

3. Beban Angin
Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara.

4. Beban Gempa

Beban gempa yaitu semua beban statik ekuivalen yang bekerja pada gedung atau
bagian gedung yang meneruskan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu.

5. Beban Khusus

Beban khusus adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang terjadi akibat selisih suhu, pengangkatan dan pemasangan, penurunan pondasi,
susut, gaya-gaya tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya rem yang berasal
dari crane, gaya sentripetal dan gaya dinamis yang berasal dari mesin serta pengaruh
khusus lainnya. Salah satu kriteria dalam merencanakan struktur gedung bertingkat
merupakan kekuatan dan perilaku pada struktur suatu tahapan pembebanan. Salah satu
tahapan pembebanan yang sangat berpengaruh yaitu pembebanan gempa. Akibat gempa
bumi yang terjadi, struktur akan merespon terhadap gaya yang bekerja padanya sesuai
dengan tingkat kekakuan struktur tersebut hingga mencapai batasannya. Kombinasi
pembebanan yang digunakan di Indonesia dalam SNI yaitu :

1,4D

1,2D + 1,6L + 0,5(Lr atau R)

1,2D + 1,6(Lr atau R) + (1,0L atau 0,5W)

1,2D + 1,0W + 1,0L + 0,5(Lr atau R)

1,2D + 1,0E + 1,0L

0,9D + 1,0W

0,9D + 1,0E
2. Hubungan antara teori teknis dengan pekerjaan yang ada di lapangan cukup ada, memang
tidak langsung berhubungan namun memiliki keterkaitan antara satu sama lain, misal beton,
beton merupakan hal yang paling terkait dengan pelaksanaan di lapangan, kondisi beton,
mutu, serta cara melakukan curing pada beton dengan tepat agar mutu yang dihasilkan dapat
mencapai terget. Lalu ada Rencana Anggaran Biaya, pada pekerjaan proyek biaya sangatlah
penting, karena dengan biaya yang terkontrol pekerjaan dapat terlaksanakan, sehingga
diperlukan rencana – rencana yang efesien terhadap mutu, biaya, dan waktu. Dan yang
terkahir struktur, dalam pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan, perhitungan struktur
sudah tidak perlu diutak – atik kembali, perkerjaan pelaksanaan cukup mengikuti arahan
yang sudah disediakan melalui gambar kerja.

3. BELUM
Refrence:

Mooy, M., & et al (2017) “Pengaruh Suhu Curing Beton Terhadap Kuat Tekan Beton” Jurnal
Teknik Sipil, Vol. VI, No. 1

Siboro, A., & et al (2017) “Perhitungan Struktur Beton Bertulang Gedung Kantor Tujuh Lantai
di Pontianak” JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, Vol. 4 No. 4

Prayuda, H., & Pujianto, A., (2018) “Kuat Tekan Beton mutu Tinggi Menggunakan Komparasi
Agregat Gamalama, Agregat Merapi dan Agregat Kali Progo” Jurnal Riset Rekayasa
Universitas Sebelas Maret, ISSN 2579-7999

Muis, A., (2013) “Jurnal Tugas Akhir Perhitungan Struktur Beton Bertulang Pada Pembangunan
Gedung Perkuliahan Faperta Universitas Mulawarman” e-jurnal untag, Vol. 4 No. 1

Sanputra, A. H. D., (2016) “Analysis of Budget Plan (RAB) as A Planning Tool and Cost
Control (Case Study: PT. Griya Sentosa Property)” Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB
Universitas Brawijaya, Vol. 4 No. 1

Sahiman, & Dhiniati, F., (2016) “Analisa Rencana Anggaran Biaya Pada Proyek Peningkatan
Jalan Aur Duri – Tantau Unji (A.Hotmix) Tahap III Sepanjang 3,2 KM Kota Pagar
Alam” Jurnal Ilmiah Bering’s, Volume 3 Nomor 1
Assignment 2
TECHNICAL COMPETENCE

4. Jelaskan hubungan pekerjaan/proyek/bisnis yang anda kerjakan dengan kompetensi


teknis yang anda miliki! (kompetensi teknis adalah kemampuan teknis sesuai dengan
bidang ilmu jurusan anda)
5. Jelaskan teori yang mendukung kompetensi teknis yang dibutuhkan dalam mengerjakan
pekerjaan/proyek/bisnis anda!
(Untuk 4 sks : minimal 2 teori dan 6 referensi. Teori didapat dari referensi textbook,
jurnal, makalah ilmiah)
(Untuk 2 sks : minimal 1 teori dan 3 referensi. Teori didapat dari referensi textbook,
jurnal, makalah ilmiah)
(kompetensi teknis adalah kemampuan teknis sesuai dengan bidang ilmu jurusan anda)
6. Jelaskan hasil pengamatan anda terhadap hubungan antara teori pendukung kompetensi
teknis dalam pengerjaan pekerjaan/proyek/bisnis dengan situasi yang anda hadapi di
lapangan!
(kompetensi teknis adalah kemampuan teknis sesuai dengan bidang ilmu jurusan anda)
7. Apa kendala yang anda hadapi dalam pengerjaan proyek/ pekerjaan/bisnis terkait
kompetensi teknis yang anda miliki?
(kompetensi teknis adalah kemampuan teknis sesuai dengan bidang ilmu jurusan anda)
8. Apa upaya anda dalam memperdalam/meningkatkan kompetensi teknis untuk
menyelesaikan masalah/mengerjakan proyek/pekerjaan/bisnis anda?
(kompetensi teknis adalah kemampuan teknis sesuai dengan bidang ilmu jurusan anda)
JAWABAN
1. Hubungan antara teori teknis dengan pekerjaan yang ada di lapangan cukup ada, memang
tidak langsung berhubungan namun memiliki keterkaitan antara satu sama lain, misal
beton, beton merupakan hal yang paling terkait dengan pelaksanaan di lapangan, kondisi
beton, mutu, serta cara melakukan curing pada beton dengan tepat agar mutu yang
dihasilkan dapat mencapai terget. Lalu ada Rencana Anggaran Biaya, pada pekerjaan
proyek biaya sangatlah penting, karena dengan biaya yang terkontrol pekerjaan dapat
terlaksanakan, sehingga diperlukan rencana – rencana yang efesien terhadap mutu, biaya,
dan waktu. Dan yang terkahir struktur, dalam pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan,
perhitungan struktur sudah tidak perlu diutak – atik kembali, perkerjaan pelaksanaan
cukup mengikuti arahan yang sudah disediakan melalui gambar kerja.
2. A. Beton

Beton adalah kesatuan yang sejenis antara campuran agregat halus (pasir), agregat
kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air, dan semen Portland atau semen hidrolik
yang lain, dan terkadang emnggunakan bahan tambahan (aditif) yang bersifat kimiawi
ataupun fisikal dalam perbandingan tertentu. Perawatan (curing) beton dilakukan agar
proses hidrasi selanjutnya tidak mengalami gangguan yang membuat beton dapat
mengalami keretakan karena kehilangan air yang begitu cepat. Beton mutu tinggi
digunakan untuk bahan bangunan struktur seperti struktur bangunan gedung bertingkat
tinggi, struktur jembatan, dan struktur yang membutuhkan 40 – 80 MPa. Beton pada
umumnya terdiri dari beberapa material bahan penyusun yaitu agregat halus, semen,
agregat kasar dan air dengan suatu takaran tertentu. Karakteristik dari agregat sangat
mempengaruhi kuat tekan beton yang dihasilkan karena agregat merupakan lebih dari 50
% bahan pengisi dalam pembuatan beton.

B. Rencana Anggaran Biaya

Anggaran merupakan rencana yang dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk


masa yang akan datang dalam jangka waktu tertentu dan dinyatakan dalam satuan uang.
Anggaran memiliki fungsi yang terkait erat dengan keempat fungsi manajemen yaitu
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (menggerakkan) dan
controlling (pengendalian). Keempat fungsi tersebut merupakan suatu kesatuan fungsi
yang saling terkait satu dengan yang lainnya dan tidak terpisahkan. Dalam melakukan
perhitungan Rencana Anggaran Biaya berbagai metode perhitungan bisa dilakukan baik
menggunakan metode SNI, BOW dan Bina Marga. Analisa Harga Satuan disesuai lokasi
proyek pembangunan kontruksi tersebut karena setiap wilayah akan berbeda nilai harga
upah dan bahannya

C. Struktur

Macam-macam Pembebanan yang bekerja pada struktur, pada umumnya dapat


digolongkan menjadi 5 bagian:

1. Beban Mati

Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian, mesin serta peralatan yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu.

2. Beban Hidup

Beban hidup adalah sesuai beban yang terjadi akibat penggunaan suatu gedung
dan kedalamnya termasuk beban pada lantai yang berasal dari barang yang dapat
berpindah, seperti peralatan yang merupakan bagian gedung yang tidak terpisahkan dari
gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan
perubahan dalam pembebanan lantai dan atap tersebut.

3. Beban Angin

Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara.

4. Beban Gempa

Beban gempa yaitu semua beban statik ekuivalen yang bekerja pada gedung atau
bagian gedung yang meneruskan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu.
5. Beban Khusus

Beban khusus adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang terjadi akibat selisih suhu, pengangkatan dan pemasangan, penurunan pondasi,
susut, gaya-gaya tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya rem yang berasal
dari crane, gaya sentripetal dan gaya dinamis yang berasal dari mesin serta pengaruh
khusus lainnya. Salah satu kriteria dalam merencanakan struktur gedung bertingkat
merupakan kekuatan dan perilaku pada struktur suatu tahapan pembebanan. Salah satu
tahapan pembebanan yang sangat berpengaruh yaitu pembebanan gempa. Akibat gempa
bumi yang terjadi, struktur akan merespon terhadap gaya yang bekerja padanya sesuai
dengan tingkat kekakuan struktur tersebut hingga mencapai batasannya. Kombinasi
pembebanan yang digunakan di Indonesia dalam SNI yaitu :

1,4D

1,2D + 1,6L + 0,5(Lr atau R)

1,2D + 1,6(Lr atau R) + (1,0L atau 0,5W)

1,2D + 1,0W + 1,0L + 0,5(Lr atau R)

1,2D + 1,0E + 1,0L

0,9D + 1,0W

0,9D + 1,0E

3. Dari hasil pengamatan bahwa antara teori dan pekerjaan langsung dilapangan cukup
berhubungan satu sama lain, meski tidak berhubugan langsung, tetapi tetap meiliki
keterkaitan antara satu sama lain. Oleh karena itu tetap dibutuhkan keahlian teori meski
tiddak terlalu banyak yang terpakai namun dapat membantu memcahkan masalah dengan
analisis yang berkaitan dengan teori.

4. Kendala yang terjadi di proyek tentu memiliki beragam masalah dan tentunya harus
dapat diselesaikan, seperti terjadinya kebocoran/rembesan pada dinding penahan tanah,
bagian quality control dan MK harus dapat menyelesaikna masalah tersebut dengan cara
memberikan waterproofing dan yang kedua di chiping lalu di grouting/injeksi suatu
cairan lalu cairan tersebut akan mengering

5. Upaya untuk meningkatkan kemampuan dalam hal teknis salah satu caranya yaitu dengan
otodidak, keinginan yang besar untuk bisa akan suautu hal dapat dipelajari dengan
otodidak, selain itu dapat bertanya kepada ahlinya jika dirasa suatu kasus yang mana kita
tidak dapat selesaikan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai