Anda di halaman 1dari 3

BAB V

TINJAUAN TEORITIS
5.1 Keterkaitan Pengetahuan dan Keterampilan
1. Mata Kuliah Statistika
Statika adalah salah satu cabang dari mekanika Teknik yang berhubungan dengan
analisis gaya-gaya yang bekerja pada system struktur yang dalam keadaan diam/statis dan
setimbang. Adapun dasar untuk mempelajari mekanika, khususnya statika, antara lain:
Massa, gaya, partikel dan benda kaku. Massa adalah ukuran kelembaman benda yang
merupakan tahanan terhadap perubahan gerak. Gaya adalah aksi suatu benda kepada benda
lain. Partikel adalah benda yang ukurannya mendekati nol, sehingga dapat dianalisa sebagai
titik massa. Benda kaku, suatu benda dapat dianggap kaku, jika gerak relatif antar bagiannya
dapat diabaikan. (Amirsyam Nasution, 2009)
2. Mata Kuliah Mekanika Bahan
Pada mata kuliah ini dipelajari besarnya tegangan dan regangan yang terjadi pada
struktur akibat besar beban gaya yang diberikan. Tegangan dan regangan merupakan konsep
penting dalam peninjauan kekuatan struktur. Pada kasus Struktur Jembatan Penghubung
Terminal Utama – Eksisting, besar tegangan dan regangan harus diketahui, apabila besar
tegangan dan regangan melebihi batas izin, maka dapat dikatakan struktur tersebut tidak
aman.
3. Mata Kuliah Analisis Struktur I dan II
Pada mata kuliah ini berhubungan dengan analisis gaya – gaya yang bekerja pada
system struktur dalam keadaan statis dan setimbang. Gaya – gaya yang dimaksud disini pada
umumnya termasuk gaya itu sendiri dan juga momen.
4. Mata Kuliah Struktur Beton
Pada mata kuliah ini, dipelajari kekuatan material beton, jenis material beton serta ketentuan
– ketentuan yang berlaku dalam proses desain. Pada perencanaan struktur Jembatan
Penghubung Terminal Utama – Eksisting, komponen struktur menggunakan material beton.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Melaksanakan kerja praktikk di PT. Angkasa Pura I (Persero) membuat
penulis mengamati dan mempelajari pelaksanaan konstruksi salah satu mega proyek
di Kota Makassar sehingga penulis menemukan berbagai permasalahan yang terjadi
selama proses pekerjaan konstruksi berlangsung. Permasalahan yang ditemukan
seperti, masalah terkait perbedaan ukuran diameter besi tulangan dengan diameter
D16 sedangkan pada pekerjaan lapangan pelaksana menggunakan D13 dan masalah
yang terjadi pada pembuatan pedestal pada lift outdoor depan pintu masuk Lt. 1
Terminal Utama, dikarenakan pelaksana melakukan pengecoran dengan beton instan
tanpa ada persetujuan dari pihak PMSC dan Owner.
Setelah 1 bulan lebih belajar dan mengamati proses konstruksi hal tersebut
membuat penulis menjadi lebih siap dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
Sesuai dengan laporan ini penulis juga mengetahui metode konstruksi fondasi
Jembatan Penghubung Terminal Utama – Terminal Eksisting yakni diawali dengan
Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Pile Cap, Tiem Beam, dan Kolom, kemudian
dilakukan penimbunan tanah.
B. Saran
Pada proses konstruksi fondasi Terminal Utama – Terminal Eksisting
sebaiknya melakukan persiapan yang lebih matang seperti dengan menekankan
kepada kontraktor agar selalu tetap mengikuti perencanaan awal berlaku juga kepada
manajemen konstruksi untuk benar – benar mengawasi kinerja kontraktor sehingga
mampu meminimalisir masalah yang terjadi di lapangan seperti penggunaan diameter
besi yang berbeda pada tie beam. Hal tersebut mampu mengurangi kesalahan pada
konstruksi proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Amirsyam. 2009. Statika Struktur. Medan: Universitas Medan Area
PT Angkasa Pura I (Persero). (2018). Home. Retrieved from PT Angkasa Pura I (Persero).:
https://ap1.co.id/id
PT. Wijaya Karya (Persero). (2019). Standar Penulangan. Jakarta: PT. Wijaya Karya
(Persero).

Anda mungkin juga menyukai