SI-2101
REKAYASA BAHAN KONSTRUKSI SIPIL
2 Bahan pembentuk beton (1) Bahan bahan pembentuk beton, bahan Mahasiswa mengerti bahan bahan
dasar semen, sifat semen, dan tipe pembentuk beton, sifat dan tipe semen.
semen.
7 Pembuatan baja struktur Proses pemurnian, pencampuran dan Mahasiswa memahami proses
komposisi bahan baja, pembentukan profil pembuatan baja struktur dan penentuan
baja. Baja struktur dan jenis-jenisnya, baja sifat-sifat baja yang dihasilkan.
penyambung, baja las.
10 Perilaku Mekanis Baja (2) Pengaruh suhu, kegetasan, daktalitas, Mahasiswa memahami properti baja
disipasi energi, regangan inelastik. struktur.
Spesifikasi bahan baja dan standar bahan
SNI.
13 Karakteristik bahan agregat Sumber dan siklus agregat, Mahasiswa memahami karakteristik dasar,
karakteristik dan kinerja teknis, peran dan perilaku bahan agregat serta arah
peran dan perilaku dalam pengembangan material agregat baru.
pembebanan, bahan baru dan Mahasiswa dapat mencari/menentukan bahan
persyaratan teknis. pengganti agregat dari bahan yang tersedia.
15 Karakteristik campuran Peran agregat, bitumen dan energi Mahasiswa memahami karakteristik dasar dan
beraspal (bituminous dalam campuran beraspal, jenis peran bahan penyusun, perilaku campuran
mixture) campuran, kinerja campuran beraspal beraspal (bituminous) serta perkembangan
(bitumimous) dan perkembangan teknologi produksi dan implementasi.
teknologi campuran.
TUGAS QUIZ
15% 15%
UTS UAS
30% 40%
QUIZ
Jika dikaitkan dengan dunia “civil engineering” misalnya sebuah struktur bangunan gedung.
Suatu bangunan gedung disusun dari bawah (substructure atau struktur bawah, yaitu sebuah
fondasi) hingga ke atas (upper structure atau struktur atas). Setiap bagian dalam struktur
akan saling bergubungan dan saling mengikat satu sama lain.
Dalam suatu bangunan gedung, yang disebut struktur adalah susunan bangunan dari struktur
bawah (fondasi) sampai bagian-bagian yang paling atas (atap). Sedangkan infrastruktur
adalah fasilitas-fasilitas yang mendukung bangunan tersebut dapat berjalan sebagaimana
mestinya, dalam suatu stasiun kereta misalnya, jalan rel serta perlintasannya adalah
merupakan suatu struktur, sedangkan stasiun, tempat tunggu, serta fasilitas-fasilitas yang ada
di dalam stasiun kereta adalah bagian dari infrastruktur.
Minggu #1 – Peranan Bahan Bangunan Pada Fasilitas Infrastruktur
SI-2101
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN REKAYASA BAHAN KONSTRUKSI SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KELOMPOK KEAHLIAN – REKAYASA STRUKTUR
Infrastruktur
Material Struktur
Bangunan
BAHAN KONSTRUKSI
Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan
prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan gua
sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-
bahan konstruksi untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu, tanah dan kayu.
Kemudian setelah ditemukan bahan-bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat
alat atau benda yang menunjang sebuah bangunan seperti halnya barang logam dan
mengolah bahan bahan alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam
perkembangannya, manusia membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri atau
buatan manusia yang bahan-bahannya bakunya diambil dari alam.
Minggu #1 – Peranan Bahan Bangunan Pada Fasilitas Infrastruktur
SI-2101
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN REKAYASA BAHAN KONSTRUKSI SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KELOMPOK KEAHLIAN – REKAYASA STRUKTUR
BAHAN KONSTRUKSI
Tambang
• Batu • Baja
• Tanah • Besi • Semen
• Kayu • Logam
lainnya
alam Industri
Pada masa awal penggunaan kostruksi kayu, pemanfaatan kayu sebagai bahan konstruksi
bangunan sederhana dibuat dengan kayu-kayu pohon secara utuh, kayu-kayu gelondongan
maupun ranting-ranting yang disusun dan diikat dengan perhitungan tertentu. Sementara
kegunaan kayu sebagai bahan konstruksi bangunan berlantai banyak ataupun berbentang
lebar ditemukan pada tahun 120 Masehi di wilayah-wilayah yang memiliki hutan tropis dan
sub tropis.
Seiring dengan bertambahnya ilmu pengetahuan, dimana manusia mulai memikirkan dan
mempertimbangkan metode dan prosedur pemanfaatan kayu yang antara lain harus
memenuhi syarat : mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja dengan aman
dalam jangka waktu yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai
melebihi umur pakainya; serta mempunyai ukuran penampang dan panjang yang sesuai
dengan pemakainnya dalam konstruksi.
Dalam penggunaannya, kayu dipengaruhi oleh sifat-sifatnya, yaitu sifat fisik, mekanis,
anatomis, kimia maupun sifat lainnya. Sifat tersebut dipengaruhi oleh jenis kayu, umur pohon,
letak kayu dalam pohon, perbedaan tempat tumbuh serta faktor lainnya yang mempengaruhi
pertumbuhannya. Sebagai bahan bangunan, maka kayu harus memenuhi syarat tertentu
seperti kerapatan, kembang-susut, kekuatan dan keawetannya. Selain digunakan sebagai
bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri, kayu merupakan komponen penting dari yang
digunakan sebagai bahan penumpu bangunan (scaffolding), sebagai bahan untuk alas pelapis
beton, alas kerja (formwork) untuk pemasangan baja dan lain lain.
Minggu #1 – Peranan Bahan Bangunan Pada Fasilitas Infrastruktur
SI-2101
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN REKAYASA BAHAN KONSTRUKSI SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KELOMPOK KEAHLIAN – REKAYASA STRUKTUR
Hiroshima Castle
Himeji Castle
Minggu #1 – Peranan Bahan Bangunan Pada Fasilitas Infrastruktur
SI-2101
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN REKAYASA BAHAN KONSTRUKSI SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KELOMPOK KEAHLIAN – REKAYASA STRUKTUR
Batu bata adalah bahan bangunan campuran yang pertama kali digunakan oleh manusia. Ada
banyak alasan mengapa batu bata telah bertahan dibuat dan digunakan sejak zaman Mesir.
Secara ekonomi batu bata memiliki harga yang relatif murah dan terjangkau, bahan baku
pembuatannya pun sangat mudah diperoleh, mudah diproduksi dengan jumlah banyak dengan
standard yang sama, memiliki kemampuan sebagai bahan bangunan yang tahan lama dan
juga sebagai bahan pelapis insulasi.
Yang lebih penting dari itu adalah bahwa bahan material bangunan ini menjadi semakin dekat
hubungannya dengan seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat berstrata bangsawan
maupun strata paling bawah. Semua manusia mampu membuat tempat tinggalnya dengan
mudah, murah dan efisien dengan skala yang lebih proporsional seukuran kebutuhan manusia.
Beton Kayu
Baja
Load Maintenance
Durability Architectural
Courtesy :www.concretenetwork.net
SI-2101
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN REKAYASA BAHAN KONSTRUKSI SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KELOMPOK KEAHLIAN – REKAYASA STRUKTUR
KARAKTERISTIK BETON
No. Parameter Nilai (keterangan
Beban /
tegangan
1 Kekuatan Hanya kuat menahan beban tekan
Bergantung mutu, kembang-susut, retak, tahan
2 Durabilitas
api
3 Biaya Relatif rendah
Tekan
4 Jadwal Perkembangan mutu sesuai usia beton
5 Produksi/source Saat ini berlimpah
Lendutan /
Tarik 6 Perawatan Relatif lebih mudah
regangan
7 Estetika Butuh usaha untuk meningkatkan nilai estetika
8 Karakter kekuatan f'c (kuat tekan) atau K-
BAJA
• Steel’s use as a construction material roughly follows the same timeline as
steel innovation in general – especially as railroads became a popular mode of
transport.
• In the 1800s, there were three forms of “ferrous metals” in use: wrought iron,
cast iron, and steel.
• Wrought iron was very familiar to blacksmiths who had been working with the
Soft and ductile
material for years. While we now think of it as mostly decorative
• Cast iron, strong but brittle, was more widely used for cooking and farming
Strong but brittle
but was not very appropriate for building.
• Steel was expensive to produce and was used for higher-end items like
Expensive
watches, swords, and scythes.
BAJA
• In 1855, the Bessemer Method, created by Sir Henry Bessemer in England, made the
production of steel more efficient. It allowed for the creation of steel with good tensile
strength, however, wrought iron continued to be the more prevalent choice for iron-based
building of the period.
• By 1879, inventor Sidney Thomas mastered a method to remove phosphorous from steel –
increasing its quality and its possibilities. His “Basic Process” meant that steel could finally be
produced more cheaply so, it’s production rapidly grew. His method became popular in
Europe and, by the 1880s, steel quality became more consistent.
Phosphorous in steel contribute to increasing strength significantly and also reduce the ductility into incredible extent
• In the United States, the Great Chicago Fire of 1871 destroyed thousands of timber buildings. After
the fire, Chicago responded by creating stricter building regulations by requiring non-combustible
construction materials including brick, stone, marble, and limestone. Other building solutions were
cast iron and wrought iron paired with brickwork, but as the city grew, Chicago needed to look to
steel construction to go skyward.
• The Home Insurance Building in Chicago, completed in 1885, was a 10-story building widely
recognized as the first to use steel skeleton frame construction with reinforced concrete. When it
weighed only one-third of what a traditional masonry building of its size would have weighed, city
officials halted construction to investigate its safety. Demolished in 1931, the building is seen as the
father of the skyscraper.
• The Rand McNally Building in Chicago was built in 1890 as the first all-steel framed skyscraper.
Designed by Burnham and Root, it stood ten stories and cost $1 million to build at the time. It was
demolished in 1911.
• By 1913, America was ready to reach higher into the sky and the Woolworth Building, a 60-
story tower, was built in New York. For a time, it was the tallest building in the world and
was looked to as a model of pioneering American steel-frame construction.
• By 1928, the Chrysler Building was competing with 40 Wall Street and the Empire State
Building to become the world’s tallest building. Today, the Chrysler Building remains the
world’s tallest steel-supported brick building.
BAJA
KARAKTERISTIK BAJA
No. Parameter Nilai (keterangan
Tegangan
1 Kekuatan Tekan dan Tarik sama baiknya
INFRASTRUKTUR
QUIZ
SI-2101
REKAYASA BAHAN KONSTRUKSI SIPIL
• Baja pada dasarnya adalah material yang diperoleh dari paduan (alloy) dari besi dan karbon.
Terdapat juga elemen lainnya baik sebagai pengotor (impuritas) atau elemen paduan lainnya.
• Baja adalah logam buatan yang mengandung 95% atau lebih besi, kurang dari 2% karbon,
sejumlah kecil (sekitar 1,6%) mangan dan nikel untuk memperbaiki sifat tertentu.
• Karbon memperbaiki kekuatan dan kekerasan baja namun berdampak pada penurunan
daktilitas (ductility) dan keliatan (toughness).
• Baja dengan kandungan karbon yang rendah umumnya tidak digunakan sebagai material
konstruksi.
• Penambahan nikel, kuat tarik baja dapat ditingkatkan dengan tetap mempertahankan daktilitas
yang diinginkan.
Keyword: Baja, alloy, karbon, daktilitas, toughness
BESI BAJA
ALLOYS
MEKANIKA MATERIAL
P L 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜎 =
𝑃
𝑏×ℎ
∆𝐿 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜎
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜀 =
𝐿𝑜
A A
LO
𝜎
L1 𝑀𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠 𝐸 =
𝜀
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 = 𝑀𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠
h
P Potongan A-A
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜀
Minggu #9 –Baja Sebagai Material Konstruksi
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KELOMPOK KEAHLIAN – REKAYASA STRUKTUR
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜎
Brittle
Ductile
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜀
DISIPASI ENERGI
Brittle
Ductile
Baja dengan kandungan karbon rendah (Low carbon steel) juga dikenal dengan istilah mild steel.
• Persentase kandungan karbon 0.05% s/d 0.32 %
• Karakteristik:
✓ Tough, daktil dan mudah dibentuk
✓ Mudah disambung dan dilas
✓ Ketahanan yang burukl terhadap korosi
✓ Umumnya digunakan sebagai general-purpose material:
▪ Nails, screws, car bodies
▪ Several structural steel used in construction industry
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜎
High carbon steel
Cast Iron
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜀
Minggu #9 –Baja Sebagai Material Konstruksi
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KELOMPOK KEAHLIAN – REKAYASA STRUKTUR
Cast Iron
• Kapan?
• Dimana?
• Seberapa besar?
Baja Profil
https://www.youtube.com/watch?v=6xnKmt_gsLs
Baja Tulangan
https://www.youtube.com/watch?v=ozKlzcvH1dI
https://www.youtube.com/watch?v=J6n9sci8j-8
Tekan (-)
Tarik (+)
Tekan (-)
Tarik (+)
Tekan (-)
Tarik (+)
Momen Lentur
Tarik (+)
Tarik (+)
Aksial Tekan
SI-2101
REKAYASA BAHAN KONSTRUKSI SIPIL
PROPERTIS MEKANIK MATERIAL BAJA
P/
Titik leleh
P/
Titik leleh
BILINEAR
(ELASTOPLASTIC)
L /
Minggu #10 – Propertis Mekanik Baja
BEBAN LELEH (Py) /TEGANGAN LELEH (fy)
P/
Titik leleh
NON-LINEAR PLATIC
(ELASTOPLASTIC)
L /
Minggu #10 – Propertis Mekanik Baja
BEBAN LELEH (Py) /TEGANGAN LELEH (fy)
SNI 07-2529-1991
P/
Titik leleh
????
L /
Minggu #10 – Propertis Mekanik Baja
BEBAN LELEH (Py) /TEGANGAN LELEH (fy)
P/
Titik leleh
L /
Minggu #10 – Propertis Mekanik Baja
BEBAN LELEH (Py) /TEGANGAN LELEH (fy)
SNI 07-2529-1991
Cast Iron
SNI 03-1729-2002
SNI 07-2529-1991