Menurut pengakuan petani di Kecamatan Sukaraja, Bapak Wahyu yang tergabung dalam
Gapoktan Cikeas Sukses Sejahtera, bahwa petani di wilayah Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja
Kabupaten Bogor sudah terbiasa bertanam pepaya lokal tersebut sejak Tahun 1970 sampai
sekarang. Untuk melestarikan dan mengembangkan potensi lokal tersebut, Pemerintah Daerah
Kabupaten Bogor memberikan bantuan dan fasilitasi melalui kegiatan pendaftaran varietas
hortikultura agar dipaten kan sebagai varietas lokal Bogor dan selanjutnya bisa dikembangkan
budidaya pepaya lokal tersebut di wilayah Kabupaten Bogor.
Untuk mengetahui keunggulan dan karekteristik pepaya lokal tersebut, mulai tahun 2017 Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor bekerjasama dengan tim ahli
dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jawa Barat dan Pusat Kajian Hortikultura
dan Tropika (PKHT) IPB untuk mencatat karakteristik tanaman dan membuat deskripsi varietas
pepaya berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Pert/SR.120/2/2006 Tentang Syarat
Penamaan dan Tata CaraPendaftaran Varietas Tanaman.
Kegiatan pengamatan dilakukan selama dua musim panen berturt-turut dengan metode observasi
langsung di kebun tempat budidaya pepaya lokal di Wilayah Kecamatan Sukaraja. Sesuai hasil
pengamatan tim ahli dari PKHT IPB dan BPSB Jawa Barat bahwa pepaya lokal Bogor layak
didaftarkan sebagai varietas lokal bogor karena sudah dibudidayakan secara turun temurun oleh
petani setempat dan memiliki beberapa keunggulan, diantaranya produksi panen tinggi (66,8-
117,9 ton/ha), rasa manis, daging buah tebal dan beradaptasi baik ditanam pada dataran rendah
(10-500 m dpl).
Karakteristik tanaman pepaya lokal varietas Nuraja bisa dilihat pada deskripsi tanaman pepaya
berikut :
Asal / Sebaran
:
Lokal
Silsilah
Golongan varietas
Bersari bebas
Bulat
Diameter batang
:
21,0 – 29,5 cm
Warna batang
Bentuk daun
Menjari bergerigi
Ukuran daun
Warna daun
:
Atas :Hijau (RHS 147 A) ; bawah : hijau (RHS 138 B)
Lonjong
Tipe pembungaan
Hermaprodit
Tinggi buah pertama
18-25 ruas
Bentuk buah
:
Memanjang (elongate) dengan ujung lancip dan pangkal berlekuk kedalam (depressed)
Ukuran buah
Merah (RHS N 30 B)
Manis
2,6 – 3.5 cm
Aroma buah
Tidak ada
Bentuk biji
Lonjong
Warna biji
21 – 26 gr
Kadar air
90,14 %
Gula total
4,27 %
Vitamin c
6,83 mg/100g
98,00 gr
677,00 gr
2160-3450 gr
30- 45 buah
76 - 134 kg
72 - 90%
5 – 7 hari
66,8-117,9 ton
1100 tanaman
Penciri utama
:
buah besar memanjang (elongate) dengan ujung lancip dan pangkal berlekuk ke dalam
(depressed) tangkai buah cukup panjang (7-20 cm) kulit buah tidak rata.
Keunggulan varietas
Wilayah adaptasi
Untuk melindungi varietas lokal yang ada di Kabupaten Bogor serta menyikapi himbauan
Menteri Pertanian kepada Bupati/Walikota se-Indonesia sesuai Surat Menteri Pertanian Tanggal
15 September 2016 Nomor B-3472/PV.210/A/09/2016 Hal Pendaftaran Varietas Lokal/Hasil
Pemuliaan, Bupati Bogor pada tanggal 8 Mei 2018 mengajukan pendaftaran varietas lokal
pepaya ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVT PT)
Kementerian Pertanian dengan nama varietas Nuraja
Sertifikat tanda daftar varietas lokal pepaya Nuraja terbit pada tanggal 28 Mei 2018 dengan
nomor pendaftaran 567/PVL/2018, sertifikat tanda daftar diserahkan langsung oleh Kepala Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVT PP) Kementerian Pertanian
kepada Bupati Bogor dan sekaligus launching Varietas Pepaya Nuraja bertepatan pada pada acara
Hari Krida Pertanian ke-46 di Pakansari Kabupaten Bogor Tanggal 27 Juli 2018. Pada
kesempatan tersebut Bupati Bogor mengharapkan melalui pendaftaran varietas lokal Bogor
papaya nuaraja bisa diterima pasar, meningkatkan kesejahteraan petani dan memacu peningkatan
daya beli masyarakat Kabupaten Bogor.
Dengan adanya kegiatan pendaftaran varietas lokal akan memberikan manfaat bagi masyarakat
karena dengan menggunakan vareitas tanaman yang sudah terdaftar, petani/konsumen akan
terlindungi dari perolehan benih dengan performa varietas yang tidak sesuai dengan deskripsi
dan memberikan keuntungan bagi pemilik tanda daftar bila tanamannya digunakan sebagai tetua
(varietas asal) untuk menghasilkan varietas baru (varietas turunan esensial) yang mendapatkan
hak PVT.
Varietas tanaman hortikultura yang berasal dari Kabupaten Bogor dan sudah didaftarkan di
Kementerian Pertanian adalah pisang varietas raja bulu kuning (2009), nanas varietas mahkota
bogor (2009), manggis varietas raya (2010), kapulaga varietas dewangga dan salaka (2013) dan
pepaya varietas Nuraja (2018). Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk terus
membantu dan memfasiltasi petani agar mampu mengembangkan usaha budidayanya terutama
tanaman unggul Bogor yang sudah terbukti mampu beradaptasi dan berproduksi dengan baik di
wilayah Kabupaten Bogor. Beberapa komoditas hortikultura yang mempunyai potensi untuk
dikembangkan dan difasilitasi pendaftaran varietasnya adalah durian lokal bogor yang sudah
mendapat juara pada kontes durian nusantara dan alpukat lokal bogor yang berukuran besar,
daging tebal dan sering diikutsertakan pada kegiatan pameran buah hortikultura.