Anda di halaman 1dari 3

1.

Jenis – jenis bentang alam


A. Bentang alam struktural
Bentang alam struktural merupakan kenampakan morfologi yang pembentukannya
dikontrol sepenuhnya oleh struktur geologi daerah yang bersangkutan. struktur yg
dominan merupakan struktur sekunder, atau struktur yg terbentuk setelah batuannya
ada. struktur2 ini dapat berupa sesar, lipatan dan kekar.
a. Macam – macam bentang alam struktural
- Strukter mendatar
dibagi menjadi 2 , yaitu :
 dataran rendah ( 0 – 500 kaki)
 dataran tinggi (>500 kaki)
- Struktur miring
 Cuesta,memiliki scarp slope yang lebih curam sedangkan dip slopenya relatif
landai pada arah sebaliknya sehingga terlihat tidak simetri. sudut lerengnya
kurang dari 30 derajat
 Hogback,sudut antara kedua sisi relatif sama, kira2 lebih dar 30 derajat ,
scarp slope dan dip slope hampir sama sehingga terlihat simetri.

- Struktur lipatan
- Struktur Patahan
B. Bentang alam gunung api
Aktivitas gunung api menghasilkan beberapa morfologi (bentuk) yang berbeda-beda di
setiap jenis gunung api. Beberapa morfologi hasil aktivitas gunug api diantaranya.
a. Volcanic Landform (Morfologi gunung api)
Morfologi gunung api adalah bentangalam yang dihasilkan dari aktivitas vulkanisme.
Endapan morfologi gunung api diklasifikasikan berdasarkan tipe magma dan jenis
material yang dikeluarkan. Morfologi gunung api shield (perisai) adalah bentangalam
gunung api yang berbentuk seperti perisai yang dihasilkan dari lava yang bersusun
basalt. Karena sifatnya yang encer, magma basalt akan keluar ke segala arah dari
pusat erupsi dan akan membentuk morfologi seperti perisai.
b. Volcanic Footslope Landform (Morfologi kaki gunungapi)
Morfologi kaki gunung api adalah bentangalam gunungapi yang merupakan bagian
kaki dari sebuah gunungapi.
c. Crater Landform (Kawah gunungapi)
Morfologi kawah adalah bentangalam gunung api berupa lubang tempat keluarnya
material gunungapi ketika erupsi.
d. Caldera Landform (Morfologi kaldera gunungapi)
Morfologi kaldera adalah bentangalam yang terbentuk sebagai hasil erupsi gunung
api tipe eksplosif yang menyebabkan kepundan gunung api runtuh sehingga
membentuk kawah yang sangat luas.
e. Volcanic Neck Landform (Morfologi leher gunungapi)
Morfologi gunungapi adalah bentangalam seperti leher atau tiang yang merupakan
sisa dari proses denudasi (erosi) gunung api.
f. Parasit Cone Landform (Morfologi gunungapi parasit)
Morfologi gunungapi parasit adalah bentangalam yang berbentuk kerucut yang
menumpang di tubuh gunungapi induknya.
g. Lava Plug Landform (Morfologi sumbat lava)
Morfologi sumbat lava adalah bentangalam yang terbentuk pipa atau bantal yang
terbentuk dari lava yang membeku pada kepundan gunung api.
h. Morfologi Maar
Morfologi maar adalah bentangalam berelief rendah dan luas dari suatu kawah
gunungapi hasil erupsi freatomagmatik. Letusannya disebabkan oleh kontak antara
air bawah tanah dengan magma.
i. Volcanic Remnant Landform (Morfologi sisa gunungapi)
Morfologi sisa gunungapi adalah bentukkan yang berasal dari tubuh gunung api yang
mengalami proses denudasi (erosi).
C. Bentang alam intrusif
Merupakan bentangalam berbentuk bukit terisolir yang tersusun oleh batuan beku dan
genesanya dikontrol oleh aktivitas magma. Bukit intrusi awalnya berada dibawah
permukaan bumi dalam bentuk laccolith kemudian tanah diatasnya tererosi dan
menyisakan batuan intrusif yang lebih keras.

2. Bentang alam eksogen


a. Daratan
- Lembah
Kenampakan alam ini terbentuk dari erosi dasar sungai (erosi vertikal).
Dalam waktu yang lama, erosi vertikal akan menggerus dasar sungai hingga
makin dalam. Akibatnya, terbentuk lembah dengan berbagai bentuk. Lembah
dengan lereng curam menyerupai huruf V mengindikasikan tenaga
pengikisannya adalah aliran air yang deras. Bentang alam seperti ini banyak
sekali terdapat di hulu sungai.
- Jurang
Proses terbentuknya jurang pada dasarnya mirip dengan terbentuknya lembah.
Hanya saja pada lembah materi tebing sungai kurang resisten dibandingkan
pada jurang. Tingkat resistensi tebing sungai pada jurang yang lebih,
mengakibatkan sulit terkikis. Akibatnya akan terbentuk dinding sungai yang
vertikal dan dasar sungai yang dalam.
- Air Terjun
Proses terjadinya air terjun hampir sama dengan terjadinya aliran deras. Air
terjun terbentuk ketika aliran air jatuh dari tempat yang tinggi. Air yang jatuh
akan menggerus dasar sungai hingga terbentuk cekungan menyerupai kolam. Air
terjun dapat juga terjadi karena adanya patahan yang di atasnya terdapat aliran
sungai.
b. Lautan
- Tebing Terjal (Cliff) dan Rataan Bentukan Gelombang (Wave Cut Platform) Cliff
merupakan kenampakan alam hasil proses abrasi di daerah pantai berbatu dan
terjal.
- Jembatan Alam (Natural Bridge)
Kenampakan alam ini terbentuk di daerah pantai berbatu yang terjal pada
bagian tanjung. Proses pembentukannya diawali dari abrasi laut yang
berlangsung terus-menerus hingga membentuk gua.

Anda mungkin juga menyukai