TEKNOLOGI MINRAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
Disusun oleh:
Irinus kum
4100210007
YOGYAKARTA 2022
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Masa Esa karena berkat karunia dan
rahmatnya bisa dapat menyelesaikan makalah praktikum geomorfologi ini dengan
baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah praktikum
geomorfolog. Tujuan dibuatnya makalah ini untuk mengetahui bentang
alam/susunan daerah tanah berdasarkan visualnya.
Dalam penyusunan tugas makalah ini, tentu tidak terlepas dari bimbingan
berbagai pihak. Maka penulis ucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu;
1. Ignatius Adi Prabowo dan EV. Budiadi
2. Asisten Dosen Praktikum Geomorfologi
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………....….………I
KATA PENGANTAR.........................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................III
DAFTAR GAMBAR.........................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN………………….…………………………1
Gawir, Bukir Tertekan (pressure ridge), Sag Basin, Shutter Ridge, dan Offset
gaya tektonik seperti lipatan dan patahan. Morfologi atau bentuk-bentuk lipatan
terbagi atas :
dan bagian bukit. Pada umumnya bagian lereng yang merupakan bidang sesar
diendapkan material hasil erosi (talus) membentuk morfologi kaki lereng dengan
berelief landai. Pada sesar mendatar, pergeseran memungkinkan salah satu bagian
bergerak kearah atas terhadap bagian lainnya yang kemudian membentuk gawir.
Pada gambar 3 diperlihatkan salah satu bentuk gawir sesar yang ada di wilayah
“Owen Valley” dan sesar ini terbentuk bersamaan dengan terjadinya gempabumi
pada tahun 1872. Tampak pada gambar, bagian depan berupa dataran dan latar
belakang berupa gawir dengan endapan talus yang diendapkan didepan bidang
sesar.
permukaan tanah yang tinggi dan pada sisi lainnya merupakan bagian permukaan
yang lebih rendah dan akibat adanya pergeseran ini dapat mengakibatkan
tesrumbatnya aliran sungai.
•
B. FAKTOR EKSOGEN
Faktor eksogen merupakan faktor dari luar bumi ,yaitu proses yang terjadi dari
dekomposisi dari material penyusun kulit bumi yang berupa batuan. Pelapukan
Pelapukan Mekanik
▪ Perbedaan temperatur,
akibatnya batuan akan
mengalami
Pelapukan Kimiawi
Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi
umumnya akan memiliki warna kecokelatan karena kandungan besi dalam batuan
mengalami pengkaratan. Proses pengkaratan ini ber langsung sangat lama, tetapi
batuan akan mengalami pelapukan.
Karbonasi, yaitu proses pelapukan batuan oleh karbondioksida (CO2). Gas ini
terkandung pada air hujan ketika masih menjadi uap air. Jenis batuan yang mudah
mengalami karbonasi adalah jenis batuan kapur.
• Pelapukan biologis
Pelapukan biologi atau sering pula
disebut pelapukan organik adalah
proses pelapukan batuan yang
dilakukan oleh organisme melalui
aktivitasnya di sekitar lingkungan
batuan tersebut. Adapun organisme
yang berperan dalam macam
Gambar 9 Pelapukan Biologis
pelapukan ini bisa berupa hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, hingga manusia.
Proses pelapukan biologi melibatkan 2 cara, yaitu cara biokimia dan
cara mekanis. Berikut ini adalah contoh pelapukan biologi melalui 2 cara tersebut.
angin, gletser disuatu cekungan. Delta yang terdapat dimulut-mulut sungai adalah
hasil dari proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai,
sedangkan Sand Dunes yang terdapat digurun-gurun dan di tepi pantai adalah
2. Stream; aliran sungai belum memiliki saluran yang tetap (masih dapat
berpindah).
3. River; aliran sungai telah memiliki saluran yang permanen. Sungai dapat
diklasifikasikan kembali berdasarkan stadium erosinya menjadi :
4. Sungai muda; bercirikan erosi vertical efektif, relative lurus dan mengalir
di atas batuan induk, tidak terjadi sedimentasi, dan penampang berbentuk
V.
5. Sungai dewasa; bercirikan erosi lateral efektif dan relatif kecil, terdapatnya
cabang-cabang sungai dan penampang berbentuk U.
6. Sungai tua; bercirikan erosi lateral sangat efektif dengan aliran berlikuliku
(meander), anak sungai relatif lebih banyak dibandingka dengan sungai
dewasa.
yaitu :
a) Dune; merupakan bukit yang terbentuk sebagai hasil dari timbunan pasir
oleh hembusan angin. Dune akan sangat dipengaruhi oleh kuatnya hembusan
dan kecepatan angin, bentuk dari permukaan dan adanya rintangan. Dune
1. Star dune; dune dengan banyak punggung bukit pasir ridge yang bertemu
pada satu titik.
2. Transverse dune; dune yang terbentuk di sepanjang jejak angin.
3. Barchan; bukit pasir lengkung bertanduk.
halus.
dimana vulkanisme ini memiliki letusan yang lemah. Vulkanisme jenis ini
a) Tipe Hawaii (perisai); tipe gunung ini memiliki tipe vulkanisme lelehan
dengan bentuk kubah yang relatif landai, umumnya tedapat kaldera.
b) Tipe Krakatau; memiliki tipe vulkanisme lelehan dan letusan.
c) Tipe Pelee; memiliki tipe vulkanisme letusan dengan bentuk bentang
gunung kerucut.
dipengaruhi oleh pasang surut dari air laut, yang terletak antara daratan dan
naik turunnya muka air laut, serta pengendapan sediment asal daratan / sungai,
maupun tidak langsung ada beberapa macam, yaitu gelombang laut, arus litoral,
pasang naik dan pasang surut, tenaga es, dan kegiatan organisme laut.
Karst adalah Suatu topografi yang terbentuk pada daerah dengan litologi berupa
batuan yang mudah larut, menunjukkan relief yang khas, penyaluran yang tidak
teratur, aliran sungainya secara tiba-tiba masuk kedalam tanah dan meninggalkan
lembah kering untuk kemudian keluar ditempat lain sebagai mata air yang besar.
A. Faktor Fisik
- Ketebalan Batugamping
B. Faktor Kimiawi
Faktor kimiawi yang berpengaruh dalam proses karstifikasi adalah kondisi kimia
C. Faktor Biologis
Iklim dan lingkungan merupakan dua hal yang sering kali sulit untuk dipisahkan.
Lingkungan dalam arti sempit adalah kondisi disekitar tempat yang dimaksud
(dalam hal ini adalah lahan pembentukan topografi kars) dan lingkungan dalam
arti luas meliputi seluruh aspek biotik dan abiotik yang ada didaerah yang
dimaksud
Gletser merupakan massa es yang mampu bertahan lama dan mampu bergerak
melewati beberapa periode tahun dimana es terakumulasi dan tidak melebur atau
hilang.
berikut:
Greenland dan 5 % sisanya tersebar di tempat lain di seluruh dunia. Dari fakta ini
dapat disimpulkan bahwa Antartika menyimpan cadangan air dunia dalam jumlah
besar, sehingga bila es di Antartika meleleh maka muka air laut akan meningkat
60 meter (200 feet) yang dapat mngakibatkan banjir dan daratan tenggelam.
oleh struktur geologi daerah yang bersangkutan. Struktur geologi yang paling
yaitu struktur yang terbentuk setelah batuan itu ada. Struktur sekunder biasanya
terbentuk oleh adanya proses endogen yang bekerja adalah proses tektonik.
lipatan yang tercermin dalam bentuk topografi dan relief yang khas. Bentuk
relief ini akan berubah akibat proses eksternal yang berlangsung kemudian.
dan disintergrasi), erosi (air, angin atau glasial) serta gerakan massa (longsoran,
Peta yang banyak digunakan untuk mengedentifikasi bentang alam adalah peta
topografi dan peta rupa bumi, karena peta tersebut memberikan gambaran
berikut:
suatu lereng. Jika garis kontur berimpit, tempat tersebut memiliki lereng
curam.
Ikutilah garis-garis yang ditarik dari peta kontur yang dipertemukan dengan
meter).
pemakaian symbol warna dan garis kontur pada peta sebagai berikut :
daratan.
ketinggian sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bentangan alam yang sangat luas terdiri dari beragam bentukan alam dan sumber
dayanya serta ragam sebaran vegetasi dan fauna yang hidup sesuai dengan
kemampuan adaptasi mereka dengan lingkungan sehingga membuat ekosistem
tersendiri sesuai dengan kondisi wilayah dan makhluk hidup di dalamnya.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA