Anda di halaman 1dari 13

MODUL PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI ACARA:

BENTANG ALAM STRUKTUR


Untuk Kalangan Sendiri

Isi:
- uraian dan isian singkat
- pertanyaan praktikum
- bahan latihan praktikum

Anjuran Pengguna:
Modul ini hanya sebatas panduan praktikum sehingga tidak boleh dijadikan acuan karya tulis.
Pengguna harus bijak dan teliti dengan tetap membaca dan mengacu buku-buku di
perpustakaan. Apabila terdapat kesalahan pada panduan ini, harap diberitahukan kepada
asisten praktikum.

Disusun oleh
Staf Asisten Praktikum Geomorfologi Semester
Genap, Tahun Akademik 2020/2021

© Laboratorium Geologi Dinamik Departemen


Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah
Mada

IDENTITAS MAHASISWA

Nama :
NIM :
Kelas, Rombongan :
Tanda tangan :

“Aku akan belajar sungguh-sungguh di Departemen Teknik Geologi UGM!”


1. Pengertian Bentang Alam Struktural
Bentang alam Struktur merupakan bentang alam yang terbentuk oleh kontrol
struktur geologi dalam hal ini akibat adanya proses endogenik, yaitu proses
tektonik yang mengakibatkan adanya pengangkatan, retakan, patahan, dan
lipatan pada tubuh batuan yang tercermin dalam bentuk topografi dan relief yang
khas.

2. Unsur Morfolologi dalam Penafsiran Bentang Alam Struktural

Unsur morfologi dalam penafsiran Bentang alam Struktur meliputi Pola penyaluran,
kelurusan – kelurusan (lineament) dari punggungan (ridge) dan perubahan aliran sungai.
 Pola Penyaluran
Pola penyaluran adalah variasi pola pengaliran sungai yang biasanya dikontrol
oleh variasi struktur geologi dan litologi pada daerah tersebut. Pengaruh struktur
geologi (kekar, sesar, dan lipatan) pada batuan tertentu dapat menjadi kontrol
utama pada pola penyaluran sehingga pola penyaluran sangat baik digunakan untuk
menentukan bentuk geologi yang ada di tempat tersebut.
Gambar 1. Pola Penyaluran yang Terkontrol Struktur Geologi (Howard, 1967 dalam Husein,
2009)

 Pola Kelurusan (Lineament)


Pola kelurusan adalah cerminan morfologi yang teramati dipermukaan bumi
sebagai hasil dari aktifitas gaya geologi dari dalam bumi.
 Perubahan Aliran Sungai Secara Tiba-tiba
Proses sedimentasi adalah proses pengendapan material yang terbawa oleh air,
angin, maupun gletser. Pengendapan ini bisa terjadi di darat, laut, maupun sungai.
Gambar 2. Perubahan arah aliran sungai secara tibatiba dilihat dari Citra Landsat, Gunungkidul,
DIY

3. Macam-macam Bentang Alam Struktur


`Bentang alam struktural sangat beragam jenis dan geometrinya. Ada beberapa
bentang alam yang biasanya mudah dikenali, yaitu:
• Morfologi lapisan horizontal
Berdasarkan ketinggiannya dataran dibagi menjadi dua, yaitu :
- Dataran rendah (plain) adalah dataran yang memiliki elevasi antara 0 – 500 kaki
dari muka air laut.

- Dataran tinggi (pleateau) adalah dataran yang menempati elevasi lebih dari
500 kaki di atas muka air laut berlereng sangat landai atau datar
berkedudukan lebih tinggi daripada bentanglahan di sekitarnya

• Morfologi lapisan miring satu arah


- Kuesta(cuesta) adalah bentuklahan struktural dengan kemiringan antara kedua sisi
lerengnya tidak simetri dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan kurang
dari 30 derajat.
-
Kemiringan lereng

<30o

Kemiringan lapisan batuan

Gambar 3. Kenampakan cuesta di lapangan


- Hogback adalah bentuklahan struktural dengan sudut lereng yang searah
perlapisan batuan lebih dari 30 derajat.
-

Gambar 4. Kenampakan hogback di lapangan

• Morfologi lapisan miring dua arah / Morfologi


- Morfologi antiklin adalah struktur geologi berupa lipatan lapisan batuan sedimen
atau batuan metamorfosis yang cembung ke atas.
- Morfologi sinklin adalah struktur geologi berupa lipatan lapisan batuan sedimen
atau batuan metamorfosis yang cekung ke bawah.

• Morfologi Lapisan Miring Tiga Arah/ Lipatan Menunjam


Struktur ini merupakan kelanjutan atau perkembangan dari pegunungan lipatan satu
arah (cuesta dan hogback) dan dua arah (sinklin dan antiklin). Bila tiga fore slope
saling berhadapan maka disebut sebagai lembah antiklin menunjam. Sedangkan
bila tiga back slope saling berhadapan maka disebut sebagai lembah sinklin
menunjam.

Gambar 5. Ilustrasi kenmpakan lembah sinklin dan antiklin menunjam


• Morfologi Lapisan Miring Empat Arah/ Lipatan Tertutup
- Kubah
Bentang alam ini mempunyai ciri-ciri kenampakan sebagai berikut :
1) Kedudukan lapisan miring ke arah luar (fore slope ke arah dalam).
2) Mempunyai pola kontur tertutup.
3) Pola penyaluran radier dan berupa bukit cembung pada stadia muda.
4) Pada stadia dewasa berbentuk lembah kubah dengan pola penyaluran
annular.
- Cekungan
Bentang alam ini mempunyai kenampakan sebagai berikut :
1) Kedudukan lapisan miring ke dalam (back slope ke arah dalam).
2) Mempunyai pola kontur tertutup.
3) Pada stadia muda pola penyalurannya annular.

Gambar 6. Ilustrasi kenmpakan kubah dan cekungan

• Morfologi kekar
Kekar merupakan rekahan pada batuan yang dapat dijadikan sebagai indikasi proses
geologi pada batuan tersebut.
- Kekar Tektonik
Kekar yang terjadi akibat proses tektonik seperti patahan (sesar geser, sesar
normal, sesar naik) atau lipatan. Kekar tektonik bersifat sistematis.

Gambar 7. Kenampakan kekar pada batulanau tuffan, Gedangsari, Gunungkidul, DIY (Marchiano, 2009)
Gambar 8. Kenampakan kekar pada sungai, Grobogan, Jawa Tengah
(Marchiano, 2019)

- Kekar Kolom dan Lembaran


Kedua kekar ini berkaitan dengan aktivitas magma di bawah permukaan.

Gambar 9. Kenampakan kekar kolom dan lembaran di lapangan

• Morfologi patahan
- Graben adalah lembah hasil subsidence yang disebabkan oleh dua patahan
yang paralel.

-
Gambar 10. Ilustrasi kenampakan graben (Summerfield, 1991;1992 dalam Huggett, 2007 )
- Horst adalah tinggian yang terjadi akibat adanya pengangkatan oleh dua
patahan dengan arah yang berlawanan.

Gambar 11. Ilustrasi kenampakan horst (Huggett, 2007 )

4. Bentang Alam Struktural dalam Peta Topografi


Dalam peta topografi, bentang alam ini ditunjukan dengan oleh kumpulan
kontur yang mempunyai arah-arah memanjang dan tertentu menunjukan jurus
perlapisan batuan, zona sesar maupun zona kekar. Sedangkan terdapat arah yang
berlawanan dengan arah tersebut yang memperlihatkan ekspresi variasi resistensi
litologi atau bahkan kemiringan batuan (dip).

5. Contoh Topografi Struktural


a. Google Earth
Gambar 12. Kenampakan Antiklin Mantingan, Mantingan, Rembang dari Google Earth

b. DEM

Gambar 13. Kenampakan Antiklin Mantingan, Mantingan, Rembang dari DEM


c. Peta kontur

Gambar 14. Kenampakan Antiklin Mantingan, Mantingan, Rembang dari peta topografi

6. Ciri Umum Kenampakan Morfologi Bentang Alam Struktural Patahan

Berikut ciri umum kenampakan morfologi bentang alam structural patahan:


• Beda tinggi yang relatif menyolok pada daerah yang sempit.
• Mempunyai resisitensi terhadap erosi yang sangat berbeda
pada posisi/elevasi yang hampir sama.
• Adanya kenampakan dataran / depresi yang sempit
memanjang.
• Dijumpai sistem gawir yang lurus (pola kontur yang panjang
lurus dan rapat).
• Adanya batas yang curam antara perbukitan / pegunungan
dengan dataran yang rendah.
• Adanya kelurusan sungai melalui zona patahan, dan membelok
dengan tiba-tiba dan menyimpang dari arah umum.
• Sering dijumpai (kelurusan) mata air pada bagian yang naik /
terangkat.
• Pola penyaluran yang umum dijumpai berupa rektangular,

7. Kelebihan dan Kekurangan Bentang Alam Struktur


Kelebihan dari bentang alam struktural adalah mempunyai daya tarik
untuk daerah wisata khususnya untuk daerah yang memiliki elevasielevasi yang
tinggi. Selain itu, sangat diperlukan dalam proses cekungan hidrokarbon sebagai
trap yang terkubur jauh dibawah permukaan dan berperan dalam bidang bahan
galian Kekurangan Bentang alam struktural dilihat dari sisi kebencanaan, yaitu
sering menjadi faktor gerakan massa, dan menjadi perhatian ketika hendak
mendirikan konstruksi bangunan.

Tugas Praktikum:
a. Tentukan morfologi-morfologi struktural dari peta topografi 1 dengan cara
melakukan digitasi peta tersebut. Lakukan pendekatan pola penyaluran, kelurusan
(lineaments), dan perubahan aliran sungai secara tiba-tiba.

Tugas Rumah (dikumpulkan pada pertemuan berikutnya)


a. Lakukan seperti halnya pada praktikum menggunakan peta topografi 2, tentukan
morfologi-morfologi struktural yang ditemukan dalam peta tersebut. Selain itu
buat juga peta kelurusan dan pola penyaluran dari peta topografi tersebut.

Petunjuk mengerjakan tugas rumah:


Bukalah buku Lobeck & Tellington (1944), Thornbury (1969), Buku Ajar Geomorfologi
(2011)dan atau buku-buku lain yang dapat ditemukan di Perpustakaan Teknik Geologi UGM.

Daftar Referensi:
Lobeck, A.K. and Tellington, W.J. 1944. Military Maps and Air Photographs, Their Use and Interpretation. New York: McGraw Hill Book
Company, Inc.
Srijono., Husein Salahuddin., Budiadi. 2011. Buku Ajar Geomorfologi. Yogyakarta. Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas
Gadjah Mada.
Thornbury, W.D. 1969. Principles of Geomorphology. 2nd Ed. New York: John Wiley & Sons, Inc.
PETA TOPOGRAFI 1
PETA TOPOGRAFI 2

Anda mungkin juga menyukai