PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bentukan Asal Struktural
METODOLOGI
PEMBAHASAN
28'0"S 28'0"S
29'0"S 29'0"S
210'0"S 210'0"S
211'0"S 211'0"S
212'0"S 212'0"S
213'0"S 213'0"S
Pada peta geologi diketahui bahwa litologinya yaitu Qal dan MTuso
28'0"S 28'0"S
29'0"S 29'0"S
210'0"S 210'0"S
211'0"S 211'0"S
28'0"S 28'0"S
29'0"S 29'0"S
210'0"S 210'0"S
211'0"S 211'0"S
212'0"S 212'0"S
213'0"S 213'0"S
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisa bentang alam pada daerah Beteleme adalah struktural dan
fluvial. Analisa bentang alam struktural yang disebabkan oleh struktur
geologi dalam hal ini adalah antiklin, sinklin, sesar, kekar, rekahan dan
perbukitan. Berdasarkan keadaan topografi pola kontur menunjukkan
keadaan untuk jenis jenis morfologi, resistensi batuan dan bentuk asal
atau bentuk lahan. Pola kontur yang rapat menunjukkan bahwa daerah
tersebut adalah gawir dimana di daerah ini punya resistensi batuan yang
kuat. Kemiringan satu arah menunjukkan bahwa daerah tersebut adalah
dome, oleh karena itu pola kontur dalam peta topografi sangat menetukan
dalam pemilahan pemilahan atau pembagian Analisa bentuk lahan.
Selain itu bentang alam alluvial karna dilihat dari konturnya yang
renggang pada elevasi yang relative rendah, dan pada peta geologi terdapat
satuan litologi yang menunujukan adanya endapan lumpur, lempung, pasir,
kerikil dan kerakal yang tidak resisten dan rentan akan erosi. Jenis pada
daerah ini berbeda beda satu dengan yang lainnya, hal ini disebabkan
oleh perbedaan bentuk relief permukaan bumi, bentuk tersebut antara lain
perbukitan, punggungan, lembah dataran dan lereng.