Anda di halaman 1dari 3

1

DINAMIKA LITOSFER DAN DAMPAKNYA


TERHADAP KEHIDUPAN DI BUMI

A. Karakteristik Lapisan-Lapisan Bumi


Litosfer berasal dari bahasa Yunani lithosphaira, lithos berarti batuan dan sphaira berarti
lapisan. Secara harfiah, litosfer berarti lapisan yang terdiri dari batuan. Lapisan Bumi dibagi menjadi 3
bagian besar yaitu kerak bumi (Crust), selimut bumi (mantel) dan inti bumi (core).
1. Kerak Bumi (Crust). Lapisan ini menempati bagian paling luar dengan tebal berkisar 6 – 50 km.
Tebal lapisan ini tidak sama di semua tempat, di benua sekitar 20 – 50 km, sedng di dasar laut 5 – 7
km. Tersusun dari materi-materi padat terutama yang kaya silisium dan aluminium.
2. Selimut Bumi (Mantle). Lapisan ini terletak di bawah kerak bumi dan pada umumnya dibedakan
atas 3 lapisan.
a. Litosfer, letaknya paling atas dari selimut bumi, terdiri dari materi berwujud padat dan kaya
silisium-aluminium, tebalnya sekitar 50 -100km.
b. Astenosfer, lapisan di bawah litosfer yang wujudnya agak kental, kaya dengan silisium
alumunium- magnesium. Tebal lapisan ini sekitar 130 – 160km.
c. Mesosfer, lepisan yang lebih tebal dan lebih berat, kaya dengan silisium dan magnesium.
Tebalnya sekitar 2.400 – 2.750 km.
3. Inti Bumi (Core), lapisan ini menempati bagian paling dalam dan dapat dibagi 2 bagian:
a. Inti bagian luar (Outer Core), diduga berwujud cair. Tebal lapisan ini sekitar 2160 km. Tersusun
dari materi silisium, besi, dan magnesium.
b. Inti bagian dalam (Inner core), pada kedalaman sekitar 1320 km, diduga berwujud padat, tersusun
atas nikel dan besi.

B. Proses Tektonisme dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan


Tektonisme adalah perubahan letak lapisna bumi secara mendatar atau vertikal. Pada umumnya,
bentuk hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan patahan.Gerak tektonik adalah semua gerak nai dan
turun yang menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. terdapat dua pergerakan tektonise yang
mengubah bentuk permukaan bumi yaitu lipatan dan patahan .
1. Lipatan.
Lipatan adalah bentuk gelombag pada suatu lapisan kulit bumi akibat pergeseran lempeng
tektonik. Pergeseran lempeng tersebut menyebabkan lapisan kulit bumi terdorong secara horisontal.
Struktur batuan akan mengalami pelipatan bila menderita tekanan lemah tetapi berlangsung dalam
waktu lama. Bagian puncak lipatan disebut antiklin, dan lembah lipatan disebut sinklin.
Berdasarkan sumbu lipatan dikenal beberapa tipe lipatan :
a. Lipatan simetris, yaitu lipatan yang antiklin dan sinklinnya simetris.
b. Isoklin , yaitu lipatan tegak atau miring yang sudut kemiringannya sama.
c. Lipatan asimetris , yaitu lipatan yang antiklin dan sinklinnya tidak simetris atau sumbu lipatannya
tidak membagi dua sama besar.
2

d. Lipatan miring, yaitu lipatan yang salah satubibir lipatan miring.


e. Lipatan rebah adalah sumbu lipatan sudah mendatar atau hampir mendatar.

2. Patahan
Patahan adalah proses tektonisme yang terjadi akibat pengaruh tenaga dari arah horisontal
maupun vertikal. Patahan disebut juga sesar. Patahan terjadi bila tekanan cukup kuat melampaui titik
patah batuan dan terjadi secara cepat. Patahan naik disebut horst , sedangkan patahan turun disebut
slenk/graben. Salah satu contoh hasil morfologi patahan dii indonesia adalah Patahan Semangko di
Pulau Sumatera.

C. Vulkanisme dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan


Vulkanisme adalah proses alam yang berhubungan dengan kegiatan kegunungapian, mulai dari
asal usul pembentukan magma di dalam bumi hingga kemunculannya di permukaan bumi dalam
berbagai bentuk dan kegiatannya (Buranda, 2011). Aktivitas vulkanisme berkaitan dengan keberadaan
magma di dalam bumi.
1. Intrusi Magma
Intrusi magma adalah proses penerobosan magma melalui retakan dan celah pada lapisan batuan
litosfer yang tidak sampai ke permukaan bumi.

2. Ekstrusi Magma (Erupsi)


Ekstrusi magma adalah pergerakan magma dari perut bumi ke permukaan bumi. Biasanya
ekstrusi magma dapat dilihat pada letusan gunung api (erupsi). Berdasarkan sifat dan kekuatannya,
erupsi gunungapi dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a. Erupsi eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan yang mengeluarkan benda-benda padat, seperti
bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik.
b. Erupsi efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava yang keluar melalui rekahan-rekahan gunung api.
3

Berdasarkan jenis erupsi berdasarkan lubang kepundan adalah sebagai berikut.


a. Erupsi linier, keluarnya lava melalui celah-celah atau rekaham-rekahan.
b. Erupsi arenal, ledakan yang terjadi karena letak magma dekat dengan permukaan bumi.
c. Erupsi sentral, keluanya magma melalui lubang berbentuk gunung di permukaan bumi.

3. Tipe-Tipe Letusan Gunung api

Carilah penjelasan/deskripsi tujuh tipe letusan gunung api (Tipe: saint vincent; Merapi;
Hawaii; Stromboli; Volkano; Pelee; Perret atau Plinian)!

4. Jenis Gunung Api berdasarkan Bentuk dan Proses Terjadinya


Bentuknya Maar Kerucut Perisai (landai)
Penyebabnya Letusan Letusan dan lelehan secara Lelehan dan cairan yang
terus menerus bergantian keluar membentuk lereng
landai
Bahannya Material padat (eflata) Berlapis-lapis Lava yang sangat cair
Contohnya Gunung Dieng, Gunung Kerinci, G. G. Mauna Loa, G.
Gunung Gamalama, Pangrango, G. Merbabu Kilauea di Hawaii
Gunung Lamongan

5. Tipe Gunung Api berdasarkan Aktivitasnya


a. Gunung api aktif merupakan gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan asap, gempa,
dan letusan.
b. Gunung api mati merupakan gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi sejak tahun 1600.
c. Gunung api istirahat merupakan gunung api yang meletus sewaktu-waktu, kemudian
beristirahat. Contoh, Gunung Ceremai dan Gunung Kelud.

6. Gejala Post Vulkanis


Jika kalian pergi ke daerah wisata gunung maka kalian seringmenemui kejadian-kejadian di
lapangan seperti:
a. Munculnya gas asam arang (CO2dan CO) yang sering disebutmofet.
b. Sumber gas belerang, yang disebut dengan solfatara.
c. Sumber gas uap air, yang disebut dengan fumarol.
d. Sumber air mineral yang hangat.
e. Sumber air panas.
f. Pancaran air panas yang periodik dan disebut dengan geyser.

Tanda-tanda seperti tersebut di atas merupakan tanda-tandabahwa gunung berapi sudah kurang
aktif lagi, yang sering disebutdengan gejala Post Vulkanis.

Anda mungkin juga menyukai