Anda di halaman 1dari 9

DANIEL NAEK L TOBING

(200402145)

GPS (GLOBAL POSITIONING


SYSTEM)
1. PENGERTIAN GPS
Adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi yang dimiliki dan
dikelola oleh Amerika Serikat.
Sistem ini didesain untuk
memberikan posisi dan kecepatan
tiga-dimensi serta informasi GPS mempunyai banyak kelebihan dan
mengenai waktu, secara kontinyu di menawarkan lebih banyak keuntungan, baik
dalam segi operasionalisasinya maupun kualitas
seluruh dunia tanpa bergantung
posisi yang diberikan. Sebelum hal tersebut
waktu dan cuaca, kepada banyak
dijelaskan lebih lanjut, beberapa konsep dasar
orang secara simultan. Pada saat tentang posisi dan sistem koordinat serta metode-
ini, system GPS sudah banyak metode dalam penentuan posisi akan dijelaskan
digunakan orang di seluruh dunia. terlebih dahulu secara singkat
Di Indonesia pun, GPS sudah
banyak diaplikasikan terutama yang
terkait dengan aplikasi-aplikasi
yang menuntut informasi tentang
posisi.
POSISI SERTA SISTEM KOORDINAT GPS

Posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan koordinat (dua-dimensi atau tiga-dimensi) yang mengacu
pada suatu sistem koordinat tertentu. Sistem koordinat itu sendiri didefinisikan dengan menspesifikasi tiga
parameter berikut, yaitu:
• lokasi titik nol dari sistem koordinat,
• orientasi dari sumbu-sumbu koordinat, dan
• besaran (kartesian, Curvilinear) yang digunakan untuk mendefinisikan posisi suatu titik dalam sistem
koordinat tersebut. Setiap parameter dan sistem koordinat tersebut
dapat dispesifikasikan lebih lanjut, dan bergantung pada spesifikasi parameter yang digunakan maka
dikenal beberapa jenis sistemkoordinat. Penjelasan yang lebih mendetail tentang sistem-sistem koordinat
ini
Dalam penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi, Titik nol dari sistem koordinat yang digunakan
dapat berlokasi di titik pusat massa bumi (sistem koordinat geosentrik), maupun di salah satu titik di
permukaan bumi (sistem koordinat toposentrik). Sistem koordinat geosentrik banyak digunakan dalam
metode-metode penentuan posisi ekstra-terestris yang menggunakan satelit dan benda-benda langit
lainnya. Sistem koordinat toposentrik banyak digunakan dalam metode-metode penentuan posisi terestris.
tem koordinat Geodetik. Dalam penentuan posisi dengan pengamatan ke satelit-satelit GPS, ada dua
sistemkoordinat referensi yang penting untuk dicatat, yaitu CIS (Conventional Inertial System} dan CTS
(Conventional Terrestrial System). Sistem CIS digunakan untuk pendeskripsian posisi dan pergerakan
satelit dan sistem CTS digunakan untuk menyatakan posisi titik di permukaan bumi. Sistem CIS. karena
sifatnya yang geosentrik dan terikat langit, kadangkala dinamakan sistem ECSF (Earth-Centered Earth-
Fixed); dan sistem CTS, karena sifatnya yang geosentrik dan terikat langit, sering juga dinamakan sistem
ECEF (Earth-Centered Earth-Fixed). Pada penentuan posisi dengan GPS, posisi titik di permukaan bumi
diberikan dalamkoordinat kartesian tiga-dimensi (X,Y,Z) dalam system koordinat WGS 84 (World
Geodetic System 1984), yang merupakan suatu realisasi dari sistem CTS. Koordinat kartesian (X,Y,Z)
tersebut selanjutnya dapat ditransformasikan menjadi koordinat geodetik (φ,λ,h) seandainya diperlukan.
HAL-HAL DIPERHATIKAN DALAM GPS

1. Agar alat penerima sinyal GPS dapat


2. Datum penentuan posisi yang digunakan oleh
menerima sinyal GPS maka tidak boleh GPS adalah WGS 1984. Seandainya posisi harus
ada penghalang antara alat penerima dipresentasikan dalam datum lainnya, maka
tersebut dengan satelit yang bersangkutan. diperlukan proses transformasi koordinat dari
ini harus secara serius diperhitungkan, datum WGS 1984 kedalam yang bersangkutan.
terutama dalam pelaksanaan survai dan Perlu ditekankan di sini bahwa problem
pemetaan di daerah pedesaan yang banyak transformasi datum ini akan menjadi lebih besar
ditumbuhi pepohonan atau pun di daerah seandainya hasil survai dan pemetaan dengan GPS
perkotaan yang dipenuhi gedung- gedung akan direpresentasikan dalam suatu datum lokal
tinggi, yang hubungan geometrisnya dengan datum WGS
1984 tidak diketahui ataupun tidak jelas
3. Komponen tinggi dari koordinat 4. Pada survai penentuan 5. Karena GPS merupakan teknologi
tiga dimensi yang diberikan oleh posisi dengan GPS, yang relative baru, maka sumber daya
pemrosesan data GPS dan manusia yang menguasai masalah
GPS adalah tinggi yang mengacu teknologi ini di Indonesia relative masih
ke permukaan ellipsoid, yaitu penganalisaan hasilnya
belum banyak. Oleh sebab itu
ellipsoid GRS (Geodetic Reference bukanlah suatu hal yang
seandainya suatu instansi pemerintah
mudah. Meskipun proses ingin menggunakan teknologi GPS ini
System) 1980, Perlu ditekankan di
pengumpulan data dengan untuk mendukung pekerjaan di
sini bahwa untuk mentransformasi GPS relatif mudah, lingkungan mereka, maka disamping
tinggi ellipsoid yang diperoleh pemrosesan data yang pengadaan perangkat keras dan
dengan GPS ke tinggi orthometris, diperoleh serta penganalisaan perangkat lunak GPS, penyiapan sumber
diperlukan informasi tentang parameter-parameter yang daya manusia yang terkait juga tidak
undulasi geoid (ketinggian geoid di didapatkan bukanlah suatu boleh dilupakan. Tanpa didukung
sumber daya manusia dengan kuantitas
atas ellipsoid) yang dapat pekerjaan yang mudah,
dan kualitas yang memadai, maka
ditentukan dengan menggunakan terutama kalau kita
peralatan- peralatan yang canggih
data gaya berat. menginginkan ketelitian posisi sekalipun akan menjadi kurang berarti.
yang tinggi.
APLIKASI DARI GPS SERTA MANFAAT

1. GPS dan Geodesi GPS terutama digunakan


2. GPS dan Pemetaan Laut GPS telah digunakan untuk
untuk pengadaan jaring kerangka dasar titik-
keperluan survai hidro-oseanografi, survai seismik,
titik kontrol, baik untuk skala nasional, penentuan posisi bui-bui dan peralatan bantu navigasi
regional, maupun global. Berdasarkan serta titik-titik pengeboran minyak lepas lantai, ataupun
pengamatan secara teliti titik-titik dalam suatu untuk mempelajari karakteristik arus, gelombang ataupun
jaring dari waktu ke waktu, GPS telah banyak pasang surut di lepas pantai. Di Indonesia penggunaan
digunakan untuk mempelajari dinamika bumi GPS dalam survai hidro- oseanografi terutama terkait
(geodinamika) seperti yang berkaitan dengan dengan - Penentuan posisi titik-titik kontrol di pantai. -
pergerakan sesor-sesor maupun lempeng- Navigasi kapal survai - Penentuan posisi titik-titik perum
lempeng benua yang selanjutnya digunakan (sounding) - Penentuan posisi sensor-sensor hidrografi
untuk memprediksi terjadinya gempa bumi dan oseanografi - Penentuan posisi struktur atau obyek di
ataupun letusan gunung. laut seperti wahana pengeboran (rig)
GPS dan Pemetaan Darat. Dalam survai dan pemetaan
darat, GPS di aplikasikan untuk pengadaan titik-titik
kontrol (orde dua atau lebih rendah) untuk keperluan
pemetaan (termasuk pemotretan udara), survai rekayasa
ataupun survai pertambangan maupun untuk
perekonstruksian titik-titik. Disamping itu GPS akan
punya peran dalam penentuan asimut dan beda tinggi GPS dan Fotogrametri serta Penginderaan Jauh
GPS telah digunakan untuk survai dan pemetaan
antara dua titik. Contoh seperti bidang pertambagan
udara, terutama untuk
berasal dari alam, Survai Pertambangan Dalam proses
• Navigasi pesawat selama pemotretan
eksplorasi mineral dan energi GPS sangat membantu • Penentuan posisi kamera pada saat
dalampenentuan posisi dan staking out oleh deposit pemotretan diudara
mineral ataupun batas daerah konvesi pertambangan, • Penentuan posisi titik kontrol di daerah
penentuan lokasi kandungan deposit serta untuk pemotretan
pemantauan posisi anjungan pengeboran minyak lepas
pantai. GPS bekerja sama dengan GIS sangat efektif dan
efisien dalam pemantauan dan pengontrolan dampak
lingkungan yang terjadi akibat eksplorasi dan eksploitasi
sumber daya alam.
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai