Syafril Ramadhon
082233094664
KARTOGRAFI
Proses pemetaan
pengumpulan data lapangan
pengolahan data lapangan
penyajian data lapangan
PRINSIP UTAMA PETA
KLASIFIKASI SIMPLIFIKASI
PEMBUAT
PETA
EKSAGERASI SIMBOLISASI
PETA
PENGGUNA ANALISIS
MEMBACA
PETA
INTERPRETASI
JENIS PETA
• Peta Topografi
Peta yang memperlihatkan posisi horisontal dan vertikal dari unsur alam dan
unsur buatan manusia dalam suatu bentuk tertentu.
dengan skala peta yang lebih kecil dari peta aslinya, atau juga untuk pembuatan
peta-peta tematik.
• Peta Tematik
Suatu bentuk peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari muka
bumi sesuai dengan topik atau tema dari peta bersangkutan, seperti
Peta Tata Guna Lahan, Peta Geologi, Peta Kependudukan.
• Peta Tematik
Suatu bentuk peta yang menyajikan unsur-unsur
lintang ( latitude = φ )
Pengertian lintang suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu
meridian dihitung dari ekuator sampai ke paralel yang melalui titik tersebut.
Harga dari besaran adalah :
0 0
- dari 0 - 90 kearah Kutub Utara dari ekuator disebut Lintang Utara (LU)
- dari 00 - 900 kearah Kutub Selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS)
bujur ( longitude = λ )
Pengertian bujur suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu
garis paralel antara meridian titik pengamatan dengan meridian nol
(meridian Greenwich). Harga dari besaran adalah :
- dari 00 - 1800 kearah Barat dari meridian nol disebut Bujur Barat (BB)
- dari 00 - 1800 kearah Timur dari meridian nol disebut Bujur Timur (BT)
PROYEKSI PETA
1. Proyeksi konform, sudut dipermukaan bumi sama dengan sudut pada bidang
proyeksi; daerah-daerah kecil pada peta sama sebangun dengan yang ada
dipermukaan bumi. Pemakaian proyeksi konform baik untuk memperlihatkan
arah.
2. Proyeksi equivalent, luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi
pada skala yang sama.
3. Proyeksi equidistant, jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi pada skala
yang sama.
Ditinjau dari orientasi/kedudukan garis karakteristik ;
Garis karakteristik pada proyeksi kerucut dan silinder adalah sumbu dari kerucut dan
silinder yang melalui pusat bumi; sedang garis karakteristik pada proyeksi azimuthal adalah
garis yang melalui pusat bumi dan tegak lurus pada bidang proyeksi.
PEMETAAN DI INDONESIA
Suatu sistem proyeksi peta akan menyajikan bumi atau sebagian permukaan bumi pada suatu
bidang datar dengan beberapa aturan perspektif yang berlaku. Pemilihan suatu sistem
proyeksi peta adalah berdasarkan:
• pada posisi daerah, bentuk dan ukuran daerah yang akan dipetakan,
• serta kegunaan peta bersangkutan.
Idealnya, bentuk dan ukuran daerah yang dipetakan sesuai dengan pola distorsi dari jenis
proyeksi yang dipilih, sebagai contoh:
• proyeksi azimunthal baik digunakan untuk suatu negara dengan area kecil, garis potong
bidang proyeksi terletak pada pusat dari area yang dipetakan;
• proyeksi silinder baik untuk suatu negara yang bentuknya
seperti empat persegi panjang,
• proyeksi kerucut cocok untuk negara yang berbentuk seperti segitiga.
Pekerjaan pemetaan untuk keperluan pembuatan peta dasar Indonesia saat ini
menggunakan Transverse Mercator.
SISTEM GRID
UNIVERSAL TRANSVERSE MERCATOR (UTM)
(a) Sistem grid UTM adalah sistem grid yang bersifat universal, membagi
seluruh wilayah permukaan bumi menjadi 60 bagian yang disebut sebagai
zone UTM. Masing - masing zone UTM dibatasi oleh 2 buah meridian
0 0
dengan lebar 6 bujur dan 8 lintang.
Garis-garis tegak (vertical), sejajar dengan meridian tengah dari sistem
proyeksi peta yang digunakan, sedang garis-garis mendatar, tegak lurus
dengan garis-garis tegaknya. Umumnya, garis-garis tersebut dihitung positif
kearah Timur (sumbu X = mT = Easting Lines) dan positif kearah Utara
(sumbu Y = mU = Northing Lines ).
ZONE UTM
6˚
082233094664
28
Garis imaginer pada peta yang menghubungkan
titik-titik dengani ketinggian yang sama .
Garis imaginer pada peta yang menghubungkan
titik-titik dengani ketinggian yang sama .
41 m
Interval Kontur
40 m
39 m
Garis Kontur
Garis Kontur 39 m
Garis Kontur 40 m
Garis Kontur 41 m
Sifat Garis Kontur (1)
32
Relatif Curam
Relatif Landai
33
Sifat Garis Kontur (2)
LAUT
Sifat Garis Kontur (2)
Laut
Sifat Garis Kontur (3)
Hx Hb
Dbx = Dbc
Hc Hb
Keterangan:
Dbx = Jarak mendatar dari titik B ke titik X
Hx = Ketinggian kontur yang dicari
Hb, Hc = Ketinggian titik yang sudah ada
Dbc = Jarak penggaris titik B ke C
Contoh
Perbandingan45
46