SKALA 1:25.000
NIM: A020322049
Jalan Ketinggian
B. Tujuan Artikel
Setelah mengetahui pengertian tentang artikel, pada bagian ini akan dijelaskan
mengenai tujuan dari artikel. Tujuan setiap tulisan pasti berbeda-beda, misalnya
saja tujuan dari teks prosedur dan teks eksplanasi. Teks prosedur memiliki tujuan
untuk memberikan petunjuk kepada pembaca. Sementara itu, tujuan dari teks
eksplanasi yaitu untuk menjelaskan dan mendeskripsikan sesuatu.
Untuk tujuan artikel sendiri dapat dilihat dengan menggunakan 2 sudut pandang,
yaitu tujuan dari penulis artikel dan tujuan dari pembaca. Berikut ini adalah
pembasan 2 tujuan artikel, diantaranya yakni:
1. Tujuan atau manfaat yang didapatkan oleh penulis artikel, sebagai berikut:
2. Tujuan atau manfaat yang bisa didapatkan oleh pembaca artikel, sebagai
berikut:
Gamba
r Peta.
Peta adalah
gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan
skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari
peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar
komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau
kain penutup meja.
Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian
permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala
tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga
dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta
mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam
keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Fungsi Peta
Gambar peta.
Peta merupakan penggambaran keadaan muka bumi ke dalam bidang datar. Peta
juga merupakan gambaran permukaan bumi yang berisi fenomena alam dan
fenomena buatan memuat informasi yang diperlukan dalam pengelolaan sumber
daya di berbagai bidang pembangunan termasuk bidang perencanaan tata ruang,
kehutanan, perkebunan, pertanian, kelautan, pertambangan dan lain sebagainya.
Secara umum peta diartikan sebagai gambaran konvensional dari pola bumi yang
digambarkan seolah olah dilihat dari atas ada bidang datar melalui satu bidang
proyeksi dengan dilengkapi tulisan tulisan untuk identifikasinya Peta mengandung
arti komunikasi. Artinya merupakan suatu sinyal atau Channel antara si pengirim
pesan ( pembuat peta) dengan si penerima pesan (pemakai peta). Dengan
demikian peta digunakan untuk mengirim pesan berupa informasi tentang realita
dari fenomena geografi.
Peta pada dasarnya adalah sebuah data yang didesain untuk mampu menghasilkan
sebuah informasi geografis melalui proses pengorganisasian dari kolaborasi data
lainnya yang berkaitan dengan bumi untuk menganalisis, memperkirakan dan
menghasilkan gambaran kartografi. Informasi ruang mengenai bumi sangat
kompleks, tetapi pada umumnya data geografi mengandung 4 aspek penting, yaitu
(Zhou, 1998): Lokasi-lokasi yang berkenaan dengan ruang, merupakan objek-
objek ruang yang khas pada sistem koordinat (proyeksi sebuah peta) Atribut (ciri
bahan), informasi yang menerangkan mengenai objek-objek ruang yang
diperlukan Hubungan ruang, hubungan logik atau kuantitatif diantara objek-objek
ruang Waktu, merupakan waktu untuk perolehan data, data atribut dan ruang.
Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka Bumi yang berupa
fakta, dunia nyata, baik bentuk permukaan buminya maupun sumberdaya
alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta simbol-simbol dari
unsur muka Bumi yang disajikan. Secara umum fungsi peta yaitu sebagai berikut:
C. Jenis-jenis Peta
Gambar peta.
Penyajian unsur-unsur permukaan bumi di atas peta dibatasi oleh garis tepi
kertas serta grid atau gratikul. Diluar batas tepi daerah peta, pada umumnya
dicantumkan berbagai keterangan yang disebut tepi. Keterangan tepi ini
dicantumkan agar peta dapat dipergunakan sebaik-baiknya oleh pemakai peta.
Penyusunan dan penempatan keterangan tepi bukan merupakan hal yang mudah,
karena semua informasi yang terletak disekitar peta harus memperlihatkan
keseimbangan Dari berbagai jenis peta, pada umumnya hanya terbagi menjadi dua
kelompok besar aja. Pembagian jenis peta ini berdasarkan isi dan skala peta.
Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut.
1. Jenis Peta Berdasarkan Isinya
a. Peta Umum
Menampilkan seluruh permukaan bumi dari segi fisik alam maupun buatan
manusia. Peta ini memiliki gambaran informasinya secara umum. Contohnya peta
topografi, peta rupa bumi, peta korografi, dan lain-lain. Peta umum adalah jenis
peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya.
Peta umum dibagi tiga, yaitu peta topografi, peta chorografi, dan peta dunia atau
geografi. Peta topografi adalah jenis peta yang menggambarkan permukaan bumi
lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta
digambar dalam sebuah bentuk garis kontur. Garis kontur adalah sebuah garis
pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang
sama.
Peta korografi adalah jenis peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi yang sifatnya umum dan biasanya berskala sedang. Contoh peta
korografi adalah atlas. Peta dunia atau geografi adalah jenis peta umum yang
berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
a. Peta kadaster
Peta kadaster adalah jenis peta yang memiliki skala antara 1 : 100 hingga 1:
5.000. Biasanya, peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah maupun
sertifikat tanah.
b. Peta skala besar
Jenis peta ini adalah peta yang memiliki skala antara 1 : 5.000 hingga 1 :
250.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang sempit, misalnya
peta kelurahan, peta desa, peta kecamatan, dan peta kota.
a. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri
Peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain.
Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
d. Peta garis
Peta yang menyajikan data alam dan ketampakan buatan manusia dalam bentuk
titik, garis, dan luasan.
e. Peta foto
Peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis
kontur, nama, dan legenda.
3. Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di
lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah
legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
5.Warna Peta
Warna peta digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di
permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk
keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:
7. Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk
menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan
arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak
astronomis.
8. Inset
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset
antara lain: Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang
belum dikenali Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang
dianggap penting Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang
terpotong di peta utama
Gambar peta.
UNSUR-UNSUR PETA
1. Judul
Pada peta, judul merupakan unsur peta pertama yang dilihat pembaca. Dari judul
kita dapat mengetahui secara keseluruhan apa yang dimuat dari isi peta tersebut.
Informasi pada judul peta harus sesuai dengan isi informasi dalam peta. Letak
judul peta biasanya ada di atas tengah atau di tempat lain namun tidak
mengganggu penampakan seluruh peta.
2. Garis Tepi
Garis tepi adalah garis yang letaknya ada di bagian pinggir peta dan ujung-ujung
tiap garis bertemu dengan ujung garis lainnya yang berdekatan. Fungsi garis tepi
adalah untuk membantu pembuatan peta agar terlihat dengan rapi.
3. Simbol
Simbol pada peta digunakan untuk mewakili objek yang sebenarnya. Hal ini
dilakukan agar informasi dan fenomena yang informatif dapat ditunjukkan dengan
simbol. Untuk itu, penggunaan simbol harus sederhana dan bersifat umum
sehingga mudah dimengerti oleh pembaca.
4. Legenda (Keterangan Peta)
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol pada peta. Penulisan legenda
pada peta ini agar peta lebih mudah dipahami, ditambah tidak ada aturan baku
untuk menggunakan simbol maupun warna untuk peta.Jadi, unsur peta legenda
merupakan informasi penting untuk menerjemahkan informasi berupa simbol atau
warna di peta.
5. Skala Peta
Skala peta merupakan perbandingan (rasio) jarak antara luas wilayah di peta dan
jarak sebenarnya menggunakan satuan ukur yang sama. Persamaan skala peta
yaitu jarak objek peta di peta : jarak objek di permukaan bumi.
6. Inset
Inset adalah kedudukan daerah yang dipetakan terhadap daerah di sekitarnya.
Fungsi inset yaitu untuk menjelaskan antara wilayah pada peta utama dengan
wilayah lain di sekelilingnya.
Contohnya yaitu Peta Pulau Jawa merupakan peta utama, untuk melihat posisi
pulau Sumatra maka dibuat peta Indonesia sebagai insetnya.
7. Orientasi
Orientasi adalah petunjuk arah pada peta untuk menunjukkan posisi dan arah
suatu wilayah atau titik. Dalam hal ini, peta biasanya berbentuk tanda panah yang
menunjukkan ke arah utara.
8. Koordinat (Garis Bujur dan Lintang)
Garis bujur dan garis lintang disebut juga sebagai garis astronomi. Fungsi garis
bujur dan garis lintang adalah untuk menunjukkan satuan derajat. Keduanya juga
berfungsi menentukan lokasi suatu tempat, biasanya ada di tepi peta berbentuk
angka koordinat dalam satuan derajat, menit dan detik.
9. Lettering
Lettering adalah seluruh tulisan bermakna yang ada di peta. Hal ini meliputi
bentuk huruf seperti huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital dan kecil,
tegak dan miring.
10. Warna Peta
Warna pada peta digunakan sebagai bentuk penonjolan untuk perbedaan objek
dan peta. Misalnya warna coklat untuk menunjukkan kenampakan relief muka
bumi, warna dasar biru untuk memperlihatkan kenampakan wilayah perairan,
warna dasar hijau untuk menunjukkan kenampakan vegetasi (hutan, perkebunan),
warna merah dan hitam untuk memperlihatkan hasil budidaya manusia seperti
jalan, dan warna putih untuk menunjukkan kenampakan es di permukaan bumi.
11. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan peta merupakan tahun dimana peta dibuat yang digunakan
untuk membantu pembaca menganalisis kecenderungan perubahan informasi
permukaan bumi dari waktu ke waktu. Hal ini juga dapat membantu akurasi
informasi yang dipakai per tahun.
12. Sumber Peta
Sumber peta yaitu referensi data untuk pembuatan peta berupa keterangan dari
mana suatu informasi dalam peta tersebut didapatkan.
Pola Aliran Sungai adalah jalur air yang alami dan merupakan tempat
berkumpulnya air tawar yang bersumber secara alamiah dan mengalir dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah. Kemudian, air sungai akan mengalir menuju
lautan, danau, ataupun sungai yang memiliki ukuran lebih besar. Di daerah hulu
sungai, air pasti akan mengalir lebih deras dibandingkan dengan arus sungai yang
mengalir di bagian hilir. Perlu dipahami bahwa aliran sungai tidak selalu mengalir
lurus, ada juga yang berliku. Hal tersebut disebabkan oleh adanya proses
pengikisan dan juga pengendapan yang terjadi di sepanjang sungai.
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi dengan sendirinya akan mengalir
melalui sungai. Kemudian air tersebut akan mengalir menuju ke laut atau danau
dan tampungan yang lebih besar. Air yang ada di dalam sungai biasanya adalah
kumpulan dari hasil presipitasi, misalnya saja air hujan, mata air, dan juga di
beberapa negara, air sungai adalah hasil dari lelehan es ataupun salju yang
mencair secara perlahan. Ada beberapa bagian yang akan membentuk sebuah
sungai. Dimana awalnya berasal dari mata air yang terus mengalir sampai
mencapai anak sungai. Sebagian aliran anak sungai itu akan terus mengalir hingga
saling bertemu dan membentuk sebuah sungai utama.
Air sungai yang terus menerus mengalir kadang-kadang akan dibatasi oleh
sebuah tebing yang ada di bagian kiri dan juga kanan sungai. Hingga pada
akhirnya, air akan mengalir terus sampai bertemu di lautan. Ujung itulah yang
dikenal sebagai muara sungai. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas
mengenai pola aliran sungai yang nantinya akan mengalir dan berakhir di laut.
Pengertian Sungai
Sungai adalah suatu aliran air yang memiliki ukuran cukup besar dan
memanjang serta terus mengalir dari hulu ke hilir. Bentuk sungai sendiri tidak
harus berwujud aliran air yang berada di permukaan tanah. Namun bisa juga
berada di bawah tanah atau biasanya disebut sebagai underground river. Dimana
sepanjang aliran sungai tersebut nantinya akan membentuk sebuah aliran tertentu
yang nantinya akan menyesuaikan dengan alam. Berbagai jenis pola aliran sungai
juga nantinya akan mengalir dan akhirnya bermuara ke lautan. Jenis sungai sendiri
dapat dikategorikan berdasarkan genetik, jumlah air, dan juga sumber air yang
mengalir. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap.
Berikut ini terdapat beberapa macam-macam pola aliran sungai, terdiri atas:
1. Pola Aliran Dendritik
Tekstur sungai didefinisikan sebagai panjang sungai per satuan luas. Mengapa
demikian. Hal ini dapat dijelaskan bahwa resistensi batuan terhadap erosi sangat
berpengaruh pada proses pembentukan alur-alur sungai, batuan yang tidak resisten
cenderung akan lebih mudah di erosi membentuk alur-alur sungai. Jadi suatu
sistem pengaliran sungai yang mengalir pada batuan yang tidak resisten akan
membentuk pola jaringan sungai yang rapat (tekstur halus), sedangkan sebaliknya
pada batuan yang resisten akan membentuk tekstur kasar.
Pola aliran radial adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara
radial dari suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak gunungapi atau bukir
intrusi. Pola aliran radial juga dijumpai pada bentuk-bentuk bentangalam kubah
(domes) dan laccolith. Pada bentang alam ini pola aliran sungainya kemungkinan
akan merupakan kombinasi dari pola radial dan annular
Geometri dari pola aliran trellis adalah pola aliran yang menyerupai bentuk
pagar yang umum dijumpai di perkebunan anggur. Pola aliran trellis dicirikan
oleh sungai yang mengalir lurus disepanjang lembah dengan cabang-cabangnya
berasal dari lereng yang curam dari kedua sisinya. Sungai utama dengan cabang-
cabangnya membentuk sudut tegak lurus sehingga menyerupai bentuk pagar.
Pola aliran trellis adalah pola aliran sungai yang berbentuk pagar (trellis) dan
dikontrol oleh struktur geologi berupa perlipatan sinklin dan antilin. Sungai trellis
dicirikan oleh saluran saluran air yang berpola sejajar, mengalir searah kemiringan
lereng dan tegak lurus dengan saluran utamanya. Saluran utama berarah searah
dengan sumbu lipatan.
Pola aliran centripetal merupakan pola aliran yang berlawanan dengan pola
radial, dimana aliran sungainya mengalir kesatu tempat yang berupa cekungan
(depresi). Pola aliran centripetal merupakan pola aliran yang umum dijumpai di
bagian barat dan barat laut Amerika, mengingat sungai-sungai yang ada mengalir
ke suatu cekungan, dimana pada musim basah cekungan menjadi danau dan
mengering ketika musin kering. Dataran garam terbentuk ketika air danau
mengering.
Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar
secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu dan ke arah hilir aliran kembali
bersatu. Pola aliran annular biasanya dijumpai pada morfologi kubah atau intrusi
loccolith.
1. Pola Aliran Paralel (Pola Aliran Sejajar)
Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh lereng
yang curam/terjal. Dikarenakan morfologi lereng yang terjal maka bentuk aliran-
aliran sungainya akan berbentuk lurus-lurus mengikuti arah lereng dengan
cabang-cabang sungainya yang sangat sedikit. Pola aliran paralel terbentuk pada
morfologi lereng dengan kemiringan lereng yang seragam.
1). Sungai Hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sungai hujan yang airnya secara
langsung berasal dan air hujan, apabila curah hujan yang jatuh langsung
mengalir di permukaan bumi dan masuk ke dalam aliran sungai. Sungai
hujan yang airnya secara tidak langsung berasal dari air hujan, apabila curah
hujan yang jatuh terlebih dahulu mengalami peresapan ke dalam
tanah (infiltrasi), dan pada tempat-tempat yang lebih rendah air hujan yang
meresap tadi muncul kembali ke permukaan bumi sebagai mata air,
kemudian membentuk aliran sungai. Pada umumnya, sungai-sungai di
Indonesia tergolong jenis sungai hujan, kecuali beberapa sungai di Provinsi
Papua tergolong sungai campuran.
2). Sungai gletsyer, yaitu sungai yang airnya berasal dari gletsyer atau saiju
yang telah mencair. Gletsyer adalah lapisan es yang bergerak secara
perlahan melalui lembah menuruni pegunungan-pegunungan karena gaya
beratnya. Sungai gletsyer banyak terdapat di daerah-daerah beriklim dingin
dan sekitar kutub.
3). Sungai campuran, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan dan
gletsyer yang mencair. Di daerah lintang sedang, pegunungan-pegunungan
sangat tinggi umumnya tertutup oleh saiju, dan banyak gletsyer menuruni
lereng melalui lembah tersebut. Karena perubahan suhu, saiju dan gletsyer
sewaktu-waktu dapat mencair dan mengisi lembah-lembah sungai di
sekitarnya. Disamping itu, karena daerah tersebut juga mempunyai
presipitasi yang cukup tinggi maka air hujan di daerah itu juga masuk ke
dalam palung-palung sungai. Sungai yang asal airnya berasal dari gletsyer
yang mencair dan juga air hujan disebut sungai campuran. Contoh sungai
campuran di Indonesia ialah sungai: Digul dan Memberamo di Provinsi
Papua, kedua sungai tersebut hulunya berada disekitar Puncak Jayawijaya
yang puncaknya selalu tertutup saiju abadi.
1). Sungai permanen, yaitu sungai yang debit aimya hampir tetap
sepanjang tahun. Pada musim penghujan maupun musim kemarau
perbedaan debit airnya tidak terlalu besar.
LEGENDA
Gambar legenda.
Legenda peta berisi simbol-simbol pada peta beserta keterangan dan atau cara
membacanya. Selain itu, legenda dalam sebuah peta juga dapat memuat informasi
penting lainnya yang dapat membantu pengguna dalam memahami isi peta, seperti
cara membaca koordinat (jika dibutuhkan) dan informasi mengenai lembar atau
nomor peta (jika ada).
Pengertian Peta
Gambar Peta.
Peta adalah
gambaran
permukaan bumi
yang ditampilkan
pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai
cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital
yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa
yang berarti taplak atau kain penutup meja.
Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian
permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala
tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga
dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta
mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam
keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.