Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TENTANG PETA DAN KOMPONENNYA

DOSEN PENGAMPU: HERMANSYAH M.pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11

NAMA: LUSIANA

INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH(IAIM) BIMA

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU MADRASA IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lahan dapat didefinisikan sebagai suatu wilayah di permukaan bumi


mencakup semua komponen biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis
yang berada diatas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan
induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan
oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang, yang kesemuanya itu berpengaruh
terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada saat sekarang dan di masa mendatang.
Lahan pertanian memiliki perang dan fungsi strategis bagi masyarakat yang
bercorok agraris karena terdapat sejumlah penduduk yang menggantungkan hidup
pada sektor pertanian. Dalam rangka pembangunan pertanian yang berkelanjutan,
lahan merupakan sumber daya pokok dalam usaha pertanian, terutama pada kondisi
yang sebagian besar bidang usahanya masih bergantung pada pola pertanian yang
berbasis lahan. Lahan merupakan sumber daya alam yang bersifat langkah karena
jumlahnya tidak bertambah, tetapi kebutuhan terhadap lahan selalu meningkat(2012).
Di zaman globalisasi ini, peta menjadi alat yang dibutuhkan dalam
perencanaan pembangunan di berbagai bidang, seperti bidang pertanian, industri dan
perdagangan, pelayaran, penerbangan, pendidikan, tata ruang wilayah dan pariwisata.
Media yang digunakan berupa peta tematik. Peta tematik adalah peta yang
menggambarkan tema tertentu yang digunakan untuk pembuatan peta rencana tata
ruang (PP RI No 08 Tahun 2013). Sedangkan menurut Badan Informasi Geospasial
(BIG), peta tematik adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk
kepentingan tertentu (land status, penduduk, transportasi dan lain-lain). Peta tematik
hanya menyajikan tema atau unsur-unsur tertentu saja, komponen-komponen peta
pada umumnya tidak berlaku mutlak untuk peta tematik, karena peta tematik
memerlukan simbol-simbol khusus sesuai dengan tema peta.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat permintaan akan
informasi geospasial suatu wilayah dalam berbagai macam bidang, semakin
berkembang pula metode dalam melakukan kegiatan pemetaan. Teknologi yang
canggih seperti kamera dan pesawat membuat pekerjaan foto udara dapat dilakukan
dengan waktu yang relatif lebih cepat dan akurasi yang cukup tinggi. UAV dapat
menjadi sarana untuk melakukan pemetaan secara fotogrametri. Fotogrametri UAV
dapat dijabarkan sebagai platform pengukuran fotogrametri yang dikendalikan dari
jarak jauh, secara semi-otomatis atau otomatis, tanpa ada pilot duduk didalam
wahana
udara tersebut (Eisenbei, 2009).

B.Rumusan Masalah

Permasalahan yang dikaji dalam makalah ini adalah :


1. Berapa skala peta yang sesuai untuk peta tematik lahan pertanian berdasarkan hasil foto udara?
2. Teknik apa saja yang digunakan dalam pembuatan peta tematik lahan
pertanian berdasarkan hasil foto udara?
BAB 2. PEMBAHASAN

A. Pengertian Peta

Peta adalah gambar sebagian atau keseluruhan permukaan bumi dengan perbandingan tertentu.
Perbandingan inilah yang disebut dengan skala. Skala mempunyai arti perbandingan jarak pada peta
dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Peta dibuat dengan skala tertentu supaya dapat
menggambarkan keadaan di permukaan bumi dengan ukuran yang tepat.
Bagaimana peta dibuat? Pada jaman dahulu Para ilmuwan mengembara ke berbagai tempat semua bagian
bumi. Mereka mencoba menggambar rute perjalanan mereka menjadi peta sederhana. Ketika peralatan
semakin canggih, para ilmuwan bisa memotret bumi dari atas dengan mudah. Selain dengan pesawat,
satelit juga bisa digunakan untuk memotret. Dari potret itu dibuatlah peta. Jalan, gang dan daerah kecil
yang sulit tertangkap oleh kamera dari pesawat terbang, dicatat dan diukur langsung oleh petugas
langsung di lapangan. Kumpulan peta yang dibukukan disebut Atlas. Ada pula peta yang dibuat
dipermukaan bulat yang disebut globe. Globe disebut juga dengan bola dunia.

B. Jenis Peta

Peta umum disebut juga dengan Peta Topografi. Peta umum merupakan peta yang menggambarkan
keadaan umum dari suatu wilayah. Keadaan umum yang digambarkan meliputi objek atau kenampakan
alam dan buatan. Objek alam misalnya gunung, sungai, dataran rendah, dataran tinggi, dan laut. Objek
buatan misalnya kota, jalan dan rel kereta api. Peta Indonesia yang sering dipajang di dinding kantor atau
sekolah-sekolah merupakan contoh peta umum. Peta umum biasa digunakan untuk belajar di sekolah,
untuk kepentingan kantor dan wisata.
Peta Khusus. Peta khusus merupakan peta yang menggambarkan data-data tertentu di suatu wilayah. Peta
khusus disebut juga dengan Peta Tematik. Contoh peta khusus adalah Peta Persebaran Fauna di
Indonesia, Peta Hasil Tambang di Indonesia, dan Peta Cuaca di Indonesia

C. Komponen Peta

1. Judul peta : Judul peta merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau gambar peta. Judul
peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul peta merupakan komponen yang penting. Biasanya
sebelum memperhatikan isi peta, pasti seseorang terlebih dahulu membaca judulnya.
2. Legenda : Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau simbol-simbol beserta
artinya. Legenda biasanya terletak di bagian pojok kiri bawah peta
Skala : Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya di
permukaan bumi. Misalnya skala 1 : 200.000. Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan
200.000 cm atau 2 km jarak sebenarnya.
3. Simbol : Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang menunjukkan obyek alam atau
buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga syarat yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang biasa digunakan pada peta.

4. Mata angin : Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin. Mata angin pada peta
biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke arah utara. Mata angin sangat penting keberadaanya
supaya tidak terjadi kekeliruan arah.

5.  Garis astronomis : Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi. Garis
astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur . Garis lintang merupakan garis dari timur ke
barat sedangkan garis bujur merupakan garis dari utara ke selatan.
6. Garis tepi : Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta untuk menunjukkan batas
peta tersebut.

7.  Tahun pembuatan peta : Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat. Dari tahun
pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau tidak untuk digunakan saat ini.

8.  Inset peta : Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena letaknya di luar garis
batas peta. Inset peta digambar bila diperlukan. Inset peta disebut juga peta sisipan.
9.  Tata warna : Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan obyek satu dengan yang
lainnya. Misalnya warna coklat menunjukkan dataran tinggi, hijau menunjukkan dataran rendah dan biru
untuk menunjukkan wilayah perairan. Contoh simbol pada peta :
Contoh komponen-komponen peta :
BAB 3

KESIMPULAN

Istilah peta berasal dari bahasa Yunani, yaitu mappa, yang artinya taplak atau kain penutup
meja. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta adalah kartografi.

Peta adalah sebuah gambaran permukaan Bumi pada bidang datar yang diperkecil
dengan skala tertentu. Peta umumnya dibuat dalam berbagai bentuk.

Di antaranya, peta konvensional (gambar datar) dan peta digital yang bisa ditampilkan
pada komputer dan smartphone.

Dengan menggunakan peta, kita bisa melihat sebagian atau seluruh permukaan Bumi
atau suatu wilayah.

Setelah mengetahui pengertian peta, sekarang kita ketahui fungsi dan komponen-
komponen peta: 

Fungsi Peta

Peta memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Sebagai penunjuk lokasi suatu tempat di permukaan Bumi. Peta juga bisa berguna
untuk menunjukkan suatu arah sehingga kita tidak tersesat.

2. Untuk memperlihatkan ukuran jarak atau luas dan arah suatu tempat di permukaan
Bumi.

3. Untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan Bumi sehingga tampak jelas


terlihat. Misalnya, letak benua, pulau, sungai, laut, gunung, dan bentuk lainnya.

Anda mungkin juga menyukai