Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menyajikan hasil rancangan peta, seorang kartograf dapat
dibantu oleh seorang juru gambar. Dengan demikian, jelaslah bahwa seorang
juru gambar bukanlah seorang kartograf. Untuk mnecapai hasil yang optimal,
seorang kartograf seyogyanya mengetahui cara/teknis penggambaran yang
baik. Dengan demikian, perancang peta (kartografer) dapat
meneliti/mengontrol kualitas gambar yang dihasilkan oleh juru ganbar
Ada 3 komponen dari kartografi desain: warna, pola, dan topografi
(seni cetak, tata huruf). Ada banyak cara memetakan data ruang (spaial) yang
kesemuanya harus disajikan dengan simbol.
Secara umum peta berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi
suatu tempat dipermukaan bumi, memperlihatkan ukuran (luas,jarak)dan arah
suatu tempat dipermukaan bumi , menggambarkan bentuk-bentuk permukaan
bumi (benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya), membantu
peneliti sebelum melakukan survey untuk mengetahui kondisi daerah yang
akan diteliti, menyajikan data tentang potensi suatu wilayah, alat analisis
untuk mendapatkan suatu kesimpulan, alat untuk mempelajari hubungan
timbal balik antara fonemana geografi di permukaan bumi.

B. Tujuan
- Mahasiswa dapat mengetahui teknik pengambilan data menggunakan alat-
alat pengukuran di lapangan.
- Mahasiswa dapat mengetahui cara mengolah data yang diperoleh dari
hasil pengukuran menjadi peta arah dan peta kemiringan.

1
C. Manfaat
- Mengetahui cara penggunaan alat-alat yang digunakan saat pengukuran di
lapangan.
- Mengumpulkan data di lapangan menggunakan alat-alat Kartografi.
- Mengolah data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
- Menggambarkan hasil olahan data di kertas grafik dengan menggunakan
skala.
- Mengetahui cara membuat peta arah dan peta kemiringan

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori Dasar
Menurut internatioanl cartography Association (ICA), kartografi
adalah “seni, ilmu penegtahuan, dan teknologi tentang pembuatan peta-peta
sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen ilmiah dan hasil kerja seni”.
Dari definisi tersebut, dijelaskan bahwa salah satu tugas seorang
Kartograf adalah membuat peta. Membuat peta yang dimaksud disini adalah
rancangan symbol, tata letak peta isi peta, dan generalisasi
Menurut Robinson dkk. (1985 dan 1995), kartografi meliputi lima
konsep berikut :
a. Konsep geometrik yang merupakan dasar untuk pengembangan sistem
referensi lokasi, seperti lintang, dan bujur, serta berbagai jenis grid
rektangular, dan mengantar kepada akurasi pemetaan pada umumnya.
b. Konsep teknologi, karena kartografi diterima sebagai teknologi untuk
memproduksi peta, dan peta diterima sebagai media untuk menyimpan
informasi keruangan. Konsep ini memandang kartografi sebagai sebuah
rangkaian proses koleksi data, desain peta, produksi, dan reproduksinya.
Penekanan konsep berada pada teknologi berkomputer.
c. Konsep penyajian, konsep ini dilatarbelakangi oleh kepentingan tentang
apa yang dilakukan dalam bidang kartografi dan hubungannya dengan
disiplin pemetaan dan disiplin terkait lainnya. Desain peta merupakan
fokus sentral dengan sasaran ada pada efisiensi pemetaan.
d. Konsep artistik, konsep ini dimaksudkan terutama untuk menerapkan
pengertian tentang kualitas visual (seperti warna, keseimbangan, kontras,
pola, karakter garis, seleksi, eksagerasi, dan karakter grafis lainnya)
untuk menciptakan bentuk dan hubungan yang dapat menanamkan kesan

3
dan sensasi yang sesuai setepat-tepatnya, yaitu kesan yang realistik atas
lingkungan yang dipetakan.
e. Konsep komunikasi, konsep ini menunjukkan tugas pokok kartografi
sebagai sarana komunikasi yang efektif melalui penggunaan peta.
Dasarnya adalah keyakinan bahwa grafik atau gambar (termasuk peta)
memainkan peran penting bagi manusia dalam berpikir dan
berkomunikasi.

B. Alat Pengukuran Data


Pengukuran data menggunakan alat digital yaitu theodolit dan alat
manual yaitu kompas geologi dan roll meter. Pada theodolit, Teropongnya
pendek, mempunyai benang silang yang dicoretkan pada kaca dilengkapi
dengan alat bidikan senapan atau komentar untuk pengarahan kasar,
lingkaran-lingkaran horizontal dan vertikal dibuat dari kaca dengan garis-garis
pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya, sistem-sistem
pembacaan lingkaran pada dasarnya terdiri atas sebuah mikroskop dengan
optika di dalam instrumen, lingkaran vertikal diberi petunjuk seksama
terhadap gaya tarik bumi, putaran dalam sumbu I terjadi dalam baja atau pada
pola bantalan poros, bidang sekrup penyetel terdiri atas tiga sekrup atau roda
sisir. Sedangkan pada alat manual, untuk menentukan arahnya digunakan
kompas dan jaraknya digunakan roll meter

4
BAB III
METODE PRAKTIK LAPANG

A. Waktu dan Tempat


a. Waktu : tanggal 8 April sampai dengan 9 April 2016
b. Tempat : Dusun Lengkese, Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi,
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

B. Teknik Pengambilan Data


Teknik pengambilan data yang dilakukan, yakni jumlah mahasiswa yang
mengikuti praktek lapang mata kuliah kartografi dibagi menjadi 3 kelompok
yang masing-masing memiliki tempat pengukuran yang berbeda dan telah
ditentukan sebelumnya.
Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat digital
yaitu theodolit dan alat manual yaitu kompas bidik dan roll meter.
penggunaan theodolit :
- Pengukuran Jarak `
Dalam mengukur jarak, diadakan kesepakatan bahwa yang
menjadi nomor genap adalah penempatan teropong theodolit dan yang
bernomor ganjil adalah bak mistar yang dibidik. Dalam melaksanakan
bidikan teropong dibebaskan bergerak, kemudian dibidikkan dengan
bidikan kasar kemudian dilihat pada lensa apakah bak mistar sudah
tampak, maka teropong segera dikunci agar tidak goyang.
Apabila tinggi theodolit sudah disesuaikan dengan tinggi
mistar yang dibidik, maksudnya apabila tinggi theodolit adalah 135 cm
maka yang dibidik pada bak mistar adalah 135 juga. Apabila garis tengah
dalam theodolit sudah cocok dengan tinggi bak mistar maka pada
theodolit garis atas menunjukkan batas bawah dan garis yang di bawah
menunjukkan batas atas.

5
- Pengukuran Azimut
Setelah jarak ukur telah terbaca, maka secara otomatis dengan
mudah azimut dapat pula secara langsung terbaca. Azimut itu dibaca pada
teropong kecil yang di dalamnya menunjukkan angka-angka secara
mendatar pada theodolit. Angka yang tepat berimpit dengan garis
mendatar pada kotak adalah merupakan azimut yang dicari.

Penggunaan kompas geologi dan roll meter


Yang dilakukan dalam pengukuran yang menggunakan kompas dan
rol meter adalah:
1. Menentukan arah bidikan sebagai patokan yang arahnya lurus dan
ditentukan arahnya. Misalnya yang dibidik adalah pohon, rumah, patok
dan sebagainya yang bersifat permanen atau tetap agar apabila terdapat
kekeliruan atau kesalahan dengan mudah dapat diulangi.
2. Menentukan jaraknya dengan rol meter. Arah yang telah dibidik tadi dan
diketahui arahnya melalui kompas diukur dengan rol meter.
3. Hasil penentuan arah dan jarak ini dicatat ke dalam kolom yang telah
dibuat terlebih dahulu agar dalam pembuatan peta nantinya mudah
dipahami

Data yang didapatkan masing-masing kelompok kemudian akan dikumpul


dan dikombinasikan kemudian dibuatkan peta arah jalan dan peta kemiringan
oleh setiap kelompok yang dimana 3 kelompok ini dipecah menjadi kelompok
besar yang telah disepakati sebelumnya. Setelah peta selesai maka langkah
terakhir adalah asistensi untuk mendapat persetujuan dari pendamping,
apabila telah disetujui maka peta akan dijadikan sebagai lampiaran laporan.

6
C. Pengolaan dan Analisis
Dalam pembuatan peta arah dan peta kemiringan pertama kami
menyiapkan alat yang akan digunakan diantaranya pensil, penghapus, kertas
grafik A3, mistar, busur derajat 360o dan data-data dari setiap kelompok yang
telah dikombinasi.
Pengelolaan dan analisis di lapangan menggunakan formula tertentu

berdasarkan teori yang telah ada. Langkah – langkahnya dipaparkan sebagai

berikut :

1. VA decimal degree

𝑚 𝑑
𝑉𝐴 (𝐷𝐷) = 𝐷 × 60 × 3600

Dimana : VA (DD) = vertical angle decimal degree

D = derajat

m = menit

d = detik

2. HA decimal degree

𝑚 𝑑
𝐻𝐴 (𝐷𝐷) = 𝐷 × 60 × 3600

Dimana : HA (DD) = horizontal angle decimal degree

D = derajat

m = menit

d = detik

3. Jarak sebenarnya (JS)

𝐽𝑆 = (𝐵𝐴 – 𝐵𝐵) × 100

7
Dimana : JS = jarak sebenarnnya

BA = batas atas pada theodolit

BB = batas bawah pada theodolit

4. Jarak datar (JD)

𝐽𝐷 = 𝐽𝑆 × (𝐶𝑜𝑠 𝛼)2

Dimana : JD = jarak datar

JS = jarak sebenarnya

𝛼 = nilai VA (DD) untuk pengukuran dengan theodolit dan

nilai VA untuk pengukuran dengan cara manual menggunakan kompas

geology dan meteran

5. Skala
𝐽𝑆
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 = 𝐽𝑃

Dimana : JS = jarak dilapangan atau jarak sebenarnya

JP = jarak pada peta

6. Jarak peta (JP) kemiringan


𝐽𝑆
𝐽𝑃 = 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎

Dimana : JP = jarak peta untuk kemiringan

JS = jarak dilapangan atau jarak sebenarnya

7. Jarak peta (JP) arah


𝐽𝐷
𝐽𝑃 = 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎

Dimana : JP = jarak peta untuk arah

8
D. Diagram Alir Praktek Lapang

Persiapan Penentuan lokasi dan


Asistensi pra praktek

Penelusuran referensi
Dan study literature
Persiapan peralatan
dan bahan praktek

Theodolite

Praktek Pengukuran lapangan


Kompas geologi
E. Lapang

Data Hasil Pengukuran


Lapangan
Pengolahan dan
F.
Analisis Data serta
Pembuatan Peta
Hasil Olahan Dan Analisis Data,
Serta pembuatan Peta

Pembuatan Laporan Asistensi


Laporan Praktek Laporan

Diperbaiki

E.
Pengumpulan
Laporan

9
E. Peta Lokasi

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Data Kelompok 1
TITIK BA BT/TA BB VA HA VA(DD) HA(DD) JS JD JP JP

KEMIRINGAN ARAH

0-1 152 142 132 1°22’30” 123°1’20” 1,375 33,18 20 19,98 0,4 0,40

1-2 156 142 148 0°9’10” 67°15’00” 0,15 67,25 28 27,99 0,56 0,56

2-3 1° 27° 15,49 15,49 0,31 0,31

3-4 4° 345° 73,99 73,99 1,48 1,48

4-5 10° 350° 31,32 31,32 0,64 0,63

5-6 157 150 143 70°11’30” 170°52’20” 7,19 77,87 14 13,78 0,28 0,28

6-7 163 150 137 7°15’30” 147°43’50” 7,26 147,73 26 25,58 0,52 0,51

7-8 152 144 136 10°45’20” 115°49’50” 10,76 115,83 16 15,44 0,32 0,31

8-9 154 144 135 10°00’00” 67°40’45” 10 67,68 19 18,43 0,38 0,37

9-10 11° 80° 30,5 29,38 0,61 0,59

10-11 6° 95° 23,10 22,81 0,46 0,46

11-12 5° 95° 30,30 30,07 0,6 0,60

12-13 6° 74° 30,63 30,29 0,61 0,61

13-14 3° 90° 25,43 25,36 0,5 0,51

14-15 5° 137° 42,13 41,81 0,84 0,84

15-16 20° 105° 37,20 37,15 0,74 0,74

16-17 5° 127° 33,60 33,34 0,67 0,67

17-18 2° 113° 20,55 20,53 0,41 0,41

18-19 3° 125° 21,25 21,19 0,42 0,42

19-20 2° 120° 22,70 22,67 0,41 0,45

20-21 2° 120° 17,35 17,33 0,34 0,35

21-22 1° 160° 9,70 9,69 0,19 0,2

22-23 14° 165° 35,40 33,33 0,7 0,67

23-24 8° 210° 18,10 17,75 0,36 0,36

24-25 4° 211° 23 22,89 0,46 0,46

25-26 -3° 5° 19,35 19,29 0,38 0,39

11
Data Kelompok 2
TITIK BA BT/TA BB HA VA HA VA JS JD JP JP

(DD) (DD) KEMIRINGAN ARAH

0-1 158 142 126 105°16’46” 2°26’9” 105,28 2,4325 3200 3194,23 0,64 0,63

1-2 155 142 129 55°17’51” 7°39’8” 55,297 7,652 2600 2153,9 0,52 0,51

2-3 168 151 134 46°2’22” 11°1’30” 46,356 11,027 3400 3275,6 0,68 0,65

3-4 169 151 133 57°25’23” 12°51’30” 57,423 12,858 3600 3421,7 0,72 0,68

4-5 162 150 141 63°14’41” 11°43’10” 63,244 11,719 2100 2013,36 0,42 0,4

5-6 166 150 135 112°17’20” 11°55’31” 112,289 11,926 3100 2967,6 0,62 0,59

6-7 165 148 130 122°2’24” 11°37’15” 122,039 11,62 3100 3358,0 0,7 0,67

7-8 157 148 139 147°0’21” 9°42’14” 147,005 9,703 1800 1748,86 0,36 0,34

8-9 152 141 130 103°32’10” 11°32’50” 103,535 11,546 2200 2111,86 0,44 0,42

9-10 155 141 127 119°4’10” 2°32’6” 119,068 2,534 2800 2794,52 0,56 0,55

10-11 152 141 130 91°28’19” 5°0’2” 91,471 5,001 2200 2183,28 0,44 0,43

11-12 153 141 128 85°07’17” 0°15’23” 85,12 0,256 2300 2499,95 0,5 0,49

12-13 154 145 136 114°19’13” 1°46’54” 114,31 1,775 1800 1798,2 0,36 0,35

13-14 155 145 135 129°44’34” 0°57’10” 129,13 0,952 2000 1999,4 0,4 0,39

14-15 142 131 120 91°15’20” 0°37’21” 91,25 0,015 2200 2199,7 0,44 0,43

15-16 142 131 120 104°15’08” 1°24’40” 104,25 1,41 2200 2198,6 0,44 0,43

16-17 141 127 123 131°46’18” -1°56’30” 135,16 -0,062 1800 2799,9 0,36 0,35

17-18 147 127 109 105°05’30” -1°25’23” 105,088 -0,584 3800 3799,6 0,76 0,75

18-19 152 146 128 134°32’43” 3°39’35” 139,541 3,659 2400 2390,2 0,48 0,47

19-20 159 146 134 176°3’5” 1°06’19” 176,931 1,105 2500 2499 0,5 0,49

20-21 132 127 122 309°35’2” -1°41’39” 129,91 1,693 1000 999,1 0,2 0,19

Menggunakan skala

Data Kelompok 3
TITIK BA BT/TA BB HA VA HA(DD) VA(DD) JS JD JP JP

12
KEMIRINGAN ARAH

0-1 147 136 125 121°09’00” 0°39’30” 121,25 0,66 2200 2178 0,44 0,44

1-2 152 136 120 135°27’10” 2°47’40” 135,46 2,79 3200 3168 0,64 0,63

2-3 151 142 128 94°27’16” 1°26’30” 94,46 1,44 2800 2798,23 0,56 0,56

3-4 158 142 126 58°42’50” -3°26’40” 58,71 -3,44 3200 3188,47 0,64 0,64

4-5 142 132 122 84°49’10” 0°29’00” 84,83 0,48 2000 1999,89 0,4 0,48

5-6 141 132 120 111°45’30” 9°43’50” 111,76 9,85 2100 2038,54 0,42 0,41

6-7 148 135 121 78°06’00” 5°38’00” 78,1 5,63 2700 2674,01 0,54 0,53

7-8 146 135 124 51°29’30” 9°47’30” 51,49 9,79 2200 2136,39 0,44 0,43

8-9 157 141 125 76°50’00” 8°57’40” 76,5 8,96 3200 3122,37 0,64 0,62

9-10 154 141 128 86°40’20” 5°27’40” 86,68 5,46 2600 2576,46 0,52 0,52

10-11 141 130 191 80°09’10” 4°46’10” 80,16 4,77 1100 1092,39 0,22 0,22

11-12 143 130 117 85°53’10” 6°15’40” 85,89 6,27 2600 2568,98 0,52 0,51

12-13 152 140 128 72°28’00” 0°24’10” 77,47 0,41 2400 2399,87 0,48 0,48

13-14 156 140 124 98°47’10” 3°36’10” 98,79 3,61 3200 3187,31 0,64 0,64

14-15 151 139 127 111°19’30” 2°08’30” 111,33 2,14 2400 2396,65 0,48 0,48

15-16 152 139 126 85°01’00” 54°13’00” 83,00 3,27 2600 886,64 0,52 0,18

16-17 159 139 120 58°38’10” -1°40’00” 58,64 -1,67 3900 3896,68 0,78 0,78

17-18 151 139 127 102°11’00” 6°03’30” 102,18 6,06 2400 2373,25 0,8 0,47

18-19 150 133 117 108°33’30” 3°13’50” 108,56 3,24 3300 3289,45 0,66 0,66

19-20 151 133 125 152°26’30” 9°28’30” 152,44 9,47 2600 2529,61 0,52 0,51

20-21 190° 9°28’30” 1800 1755,95 0,36

21-22 124° 9° 1820 1775,46 0,36

22-23 55° 4° 1225 1219,03 0,25

Menggunakan skala 1 :

13
B. Pembahasan
Pada praktikum Kartografi Dasar ini kami melakukan pengukuran
dengan menggunakan Theodolit untuk menentukan jarak titik tempat kita
mengamati dengan letak objek yang kita amati, yaitu tiang skala serta posisi
vertical angle dan horizontal angle titik tersebut. Selain itu kami juga
menggunakan kompas geologi untuk menentukan berapa derajat posisi
pengamat dari utara atau titik 0o. berhubung alat yang kita gunakan tidak
tembus pandang maka pada setiap tikungan atau belokan yang ada di lokasi
menuju titik akhir kita lakukan lagi pengukuran dengan langkah – langkah
yang sama dan tidak lupa untuk mengukur pula tinggi theodolit untuk
mendapatkan nilai jarak.
Hasil pengukuran yang kami dapatkan dari praktik lapang ini yaitu :
Titik pertama dimulai dari kelompok 2 besar. Kemudian dilanjutkan
oleh kelompok 1 besar. Setelah itu dilanjutkan lagi oleh kelompok 3 besar
- Data Kelompok 1
a. Titik 0-1
Dari titik ke 0 ke 1 belok ke kanan dari 0 derajat ke 121 derajat dengan
kemiringan jalan 0 derajat sehingga datar dari titik 0.
b. Titik 1-2
Dari titik ke 1 ke 2 belok ke kanan dari 121 derajat ke 135 derajat dengan
kemiringan jalan 2 derajat, sehingga menanjak dari titik 1.
c. Titik 2-3
Dari titik ke 2 ke 3 belok ke kiri dari 135 derajat ke 94 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke 2.
d. Titik 3-4
Dari titik ke 3 ke 4 belok ke kiri dari 94 derajat ke 58 derajat dengan
kemiringan jalan -3 derajat sehingga menurun dari titik ke 3.
e. Titik 4-5

14
Dari titik ke 4 ke 5 belok ke kanan dari 58 derajat ke 84 derajat dengan
kemiringan jalan 0 derajat sehingga datar dari titik ke 4.
f. Titik 5-6
Dari titik ke 5 ke 6 belok ke kanan dari 84 derajat ke 111 derajat dengan
kemiringan jalan 9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 5.
g. Titik 6-7
Dari titik ke 6 ke 7 belok ke kanan dari 111 derajat ke 147 derajat dengan
kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke 6.
h. Titik 7-8
Dari titik ke 7 ke 8 belok ke kiri dari 147 derajat ke 78 derajat dengan
kemiringan jalan 5 derajat sehingga menanjak dari titik ke 7.
i. Titik 8-9
Dari titik ke 8 ke 9 belok ke kiri dari 78 derajat ke 51 derajat dengan
kemiringan jalan 9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 8.
j. Titik 9-10
Dari titik ke 9 ke 10 belok ke kanan dari 51 derajat ke 76 derajat dengan
kemiringan jalan 8 derajat sehingga menanjak dari titik ke 9.
k. Titik 10-11
Dari titik ke 10 ke 11 belok ke kanan dari 76 derajat ke 86 derajat dengan
kemiringan jalan 5 derajat sehingga menanjak dari titik ke 10.
l. Titik 11-12
Dari titik ke 11 ke 12 belok ke kiri dari 86 derajat ke 80 derajat dengan
kemiringan jalan 4 derajat sehingga menanjak dari titik ke 11.
m. Titik 12-13
Dari titik ke 12 ke 13 belok ke kanan dari 80 derajat ke 85 derajat dengan
kemiringan jalan 6 derajat sehingga menanjak dari titik ke 12.
n. Titik 13-14
Dari titik ke 13 ke 14 belok ke kiri dari 85 derajat ke 77 derajat dengan
kemiringan jalan 0 derajat sehingga datar dari titik ke 13.

15
o. Titik 14-15
Dari titik ke 14 ke 15 belok ke kanan dari 77 derajat ke 98 derajat dengan
kemiringan jalan 3 derajat sehingga menanjak dari titik ke 14.
p. Titik 15-16
Dari titik ke 15 ke 16 belok ke kanan dari 98 derajat ke 111 derajat dengan
kemiringan jalan 2 derajat sehingga menanjak dari titik ke 15.
q. Titik 16-17
Dari titik ke 16 ke 17 belok ke kiri dari 111 derajat ke 83 derajat dengan
kemiringan jalan 3 derajat sehingga menanjak dari titik ke 16.
r. Titik 17-18
Dari titik ke 17 ke 18 belok ke kanan dari 83 derajat ke 58 derajat dengan
kemiringan jalan -1 derajat sehingga menurun dari titik ke 17.
s. Titik 18-19
Dari titik ke 18 ke 19 belok ke kanan dari 58 derajat ke 102 derajat dengan
kemiringan jalan 6 derajat sehingga menanjak dari titik ke18.
t. Titik 19-20
Dari titik ke 19 ke 20 belok ke kanan dari 102 derajat ke 108 derajat dengan
kemiringan jalan 3 derajat sehingga menanjak dari titik ke19.
u. Titik 20-21
Dari titik ke 20 ke 21 belok ke kanan dari 108 derajat ke 152 derajat dengan
kemiringan jalan 9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 20.
v. Titik 21-22
Dari titik ke 21 ke 22 belok ke kanan dari 152 derajat ke 190 derajat dengan
kemiringan jalan 9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 21.
w. Titik 22-23
Dari titik ke 22 ke 23 belok ke kiri dari 190 derajat ke 124 derajat dengan
kemiringan jalan 9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 22.
x. Titik 23-34

16
Dari titik ke 23 ke 24 belok ke kiri dari 124 derajat ke 55 derajat dengan
kemiringan jalan 4 derajat sehingga menanjak dari titik ke 23

- Data Kelompok 2
a. Titik 0-1
Dari titik ke 0 ke 1 belok ke kanan dari 0 derajat ke 105 derajat dengan
kemiringan jalan 2 derajat sehingga menanjak dari titik 0.
b. Titik 1-2
Dari titik ke 1 ke 2 belok ke kiri dari 105 derajat ke 55 derajat dengan
kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik 1
c. Titik 2-3
Dari titik ke 2 ke 3 belok ke kiri dari 55 derajat ke 46 derajat dengan
kemiringan jalan 11 derajat sehingga menanjak dari titik ke 2.
d. Titik 3-4
Dari titik ke 3 ke 4 belok ke kanan dari 46 derajat ke 57 derajat dengan
kemiringan jalan 12 derajat sehingga menanjak dari titik ke 3.
e. Titik 4-5
Dari titik ke 4 ke 5 belok ke kanan dari 56 derajat ke 63 derajat dengan
kemiringan jalan 11 derajat sehingga menanjak dari titik ke 4.
f. Titik 5-6
Dari titik ke 5 ke 6 belok ke kanan dari 63 derajat ke 112 derajat dengan
kemiringan jalan 11 derajat sehingga menanjak dari titik ke 5.
g. Titik 6-7
Dari titik ke 6 ke 7 belok ke kanan dari 112 derajat ke 122 derajat dengan
kemiringan jalan 11 derajat sehingga menanjak dari titik ke 6.
h. Titik 7-8
Dari titik ke 7 ke 8 belok ke kanan dari 122 derajat ke 147 derajat dengan
kemiringan jalan 9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 7.

17
i. Titik 8-9
Dari titik ke 8 ke 9 belok ke kiri dari 147 derajat ke 103 derajat dengan
kemiringan jalan 11 derajat sehingga menanjak dari titik ke 8.
j. Titik 9-10
Dari titik ke 9 ke 10 belok ke kanan dari 103derajat ke 119 derajat dengan
kemiringan jalan 2 derajat sehingga menanjak dari titik ke 9.
k. Titik 10-11
Dari titik ke 10 ke 11 belok ke kiri dari 119 derajat ke 91 derajat dengan
kemiringan jalan 5 derajat sehingga datar dari titik ke 10.
l. Titik 11-12
Dari titik ke 11 ke 12 belok ke kiri dari 91 derajat ke 85 derajat dengan
kemiringan jalan 0 derajat.
m. Titik 12-13
Dari titik ke 12 ke 13 belok ke kanan dari 85 derajat ke 114 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke 12.
n. Titik 13-14
Dari titik ke 13 ke 14 belok ke kanan dari 114 derajat ke 129 derajat dengan
kemiringan jalan 0.9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 13.
o. Titik 14-15
Dari titik ke 14 ke 15 belok ke kiri dari 129 derajat ke 91 derajat dengan
kemiringan jalan 0 derajat sehingga datar dari titik ke 14.
p. Titik 15-16
Dari titik ke 15 ke 16 belok ke kanan dari 91 derajat ke 104 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke 15.
q. Titik 16-17
Dari titik ke 16 ke 17 belok ke kanan dari 104 derajat ke 135 derajat dengan
kemiringan jalan 0 derajat sehingga datar dari titik ke 16.
r. Titik 17-18

18
Dari titik ke 17 ke 18 belok ke kiri dari 135 derajat ke 105 derajat dengan
kemiringan jalan -0.5 derajat sehingga menurun dari titik ke 17.
s. Titik 18-19
Dari titik ke 18 ke 19 belok ke kanan dari 105 derajat ke 139 derajat dengan
kemiringan jalan 3 derajat sehingga menanjak dari titik ke18.
t. Titik 19-20
Dari titik ke 19 ke 20 belok ke kanan dari 139 derajat ke 176 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke19.
u. Titik 20-21
Dari titik ke 20 ke 21 belok ke kiri dari 176 derajat ke 129 derajat dengan
kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke 20.

- Data kelompok 3
a. Titik 0-1
Dari titik ke 0 ke 1 belok ke kanan dari 0 derajat ke 33 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik 0.
b. Titik 1-2
Dari titik ke 1 ke 2 belok ke kanan dari 33 derajat ke 67 derajat dengan
kemiringan jalan 0 derajat.
c. Titik 2-3
Dari titik ke 2 ke 3 belok ke kiri dari 67 derajat ke 27 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke 2.
d. Titik 3-4
Dari titik ke 3 ke 4 belok ke kanan dari 27 derajat ke 345 derajat dengan
kemiringan jalan 4 derajat sehingga menanjak dari titik ke 3.
e. Titik 4-5
Dari titik ke 4 ke 5 belok ke kanan dari 345 derajat ke 350 derajat dengan
kemiringan jalan 10 derajat sehingga menanjak dari titik ke 4.
f. Titik 5-6

19
Dari titik ke 5 ke 6 belok ke kiri dari 350 derajat ke 77 derajat dengan
kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke 5.
g. Titik 6-7
Dari titik ke 6 ke 7 belok ke kanan dari 77 derajat ke 147 derajat dengan
kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke 6.
h. Titik 7-8
Dari titik ke 7 ke 8 belok ke kiri dari 147 derajat ke 115 derajat dengan
kemiringan jalan 10 derajat sehingga menanjak dari titik ke 7.
i. Titik 8-9
Dari titik ke 8 ke 9 belok ke kiri dari 115 derajat ke 67 derajat dengan
kemiringan jalan 10 derajat sehingga menanjak dari titik ke 8.
j. Titik 9-10
Dari titik ke 9 ke 10 belok ke kanan dari 67 derajat ke 80 derajat dengan
kemiringan jalan 11 derajat sehingga menanjak dari titik ke 9.
k. Titik 10-11
Dari titik ke 10 ke 11 belok ke kanan dari 80 derajat ke 95 derajat dengan
kemiringan jalan 6 derajat sehingga menanjak dari titik ke 10.
l. Titik 11-12
Dari titik ke 11 ke 12 lurus dari 95 derajat ke 95 derajat dengan kemiringan
jalan 5 derajat sehingga menanjak dari titik ke 11.
m. Titik 12-13
Dari titik ke 12 ke 13 belok ke kiri dari 95 derajat ke 74 derajat dengan
kemiringan jalan 6 derajat sehingga menanjak dari titik ke 12.
n. Titik 13-14
Dari titik ke 13 ke 14 belok ke kanan dari 74 derajat ke 90 derajat dengan
kemiringan jalan 3 derajat sehingga menanjak dari titik ke 13.
o. Titik 14-15
Dari titik ke 14 ke 15 belok ke kanan dari 90 derajat ke 137 derajat dengan
kemiringan jalan 5 derajat sehingga menanjak dari titik ke 14.

20
p. Titik 15-16
Dari titik ke 15 ke 16 belok ke kiri dari 137 derajat ke 105 derajat dengan
kemiringan jalan 20 derajat sehingga menanjak dari titik ke 15.
q. Titik 16-17
Dari titik ke 16 ke 17 belok ke kanan dari 105 derajat ke 127 derajat dengan
kemiringan jalan 5 derajat sehingga menanjak dari titik ke 16.
r. Titik 17-18
Dari titik ke 17 ke 18 belok ke kiri dari 127 derajat ke 113 derajat dengan
kemiringan jalan 2 derajat sehingga menanjak dari titik ke 17.
s. Titik 18-19
Dari titik ke 18 ke 19 belok ke kanan dari 113 derajat ke 125 derajat dengan
kemiringan jalan 3 derajat sehingga menanjak dari titik ke18.
t. Titik 19-20
Dari titik ke 19 ke 20 belok ke kiri dari 125 derajat ke 120 derajat dengan
kemiringan jalan 2 derajat sehingga menanjak dari titik ke19.
u. Titik 20-21
Dari titik ke 20 ke 21 lurus dari 120 derajat ke 120 derajat dengan
kemiringan jalan 2 derajat sehingga menanjak dari titik ke 20.
v. Titik 21-22
Dari titik ke 21 ke 22 belok ke kanan dari 120 derajat ke 160 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke 21.
w. Titik 22-23
Dari titik ke 22 ke 23 belok ke kanan dari 160 derajat ke 165 derajat dengan
kemiringan jalan 14 derajat sehingga menanjak dari titik ke 22.
x. Titik 23-34
Dari titik ke 23 ke 24 belok ke kanan dari 165 derajat ke 210 derajat dengan
kemiringan jalan 8 derajat sehingga menanjak dari titik ke 23.
y. Titik 24-25

21
Dari titik ke 24 ke 25 belok ke kanan dari 210 derajat ke 211 derajat dengan
kemiringan jalan 4 derajat sehingga menanjak dari titik ke 24.
z. Titik 25-26
Dari titik ke 25 ke 26 belok ke kiri dari 211 derajat ke 5 derajat dengan
kemiringan jalan -3 derajat sehingga menurun dari titik ke 25.
aa. Titik 26-27
Dari titik ke 26 ke 27 belok ke kanan dari 5 derajat ke 160 derajat dengan
kemiringan jalan -10 derajat sehingga menurun dari titik ke 26.

Setelah melakukan pengukuran, kami melakukan pengumpulan data


dari ketiga kelompok lalu melakukan perhitungan data yang kami dapatkan di
lapangan untuk kemudian dipindahkan di kertas grafik untuk menampilkan
kemiringan dan arah karena jarak lokasi pengukuran kami termasuk jauh.
Maka untuk dipindahkan ke kertas grafik harus mengubah skala. Dan pada
kali ini kami menggunakan skala 1 :
Adapun cara mengolah data adalah dengan melihat nila batas atas dan
Batas Bawah yang telah kita dapatkan dari hasil pengukuran dengan
menggunakan theodolit. Lalu dapat kan nilai jarak titik satu dengan yang lain
dengan rumus BA – BB. Untuk menggambar peta kemiringan kita
menggunakan data vertical angle dan untuk menggambar peta arah kita
menggunakan data horizontal angle.

22
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktik lapang yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat digital yaitu
theodolit dan alat manual yaitu kompas geologi dan roll meter. Dalam
melaksanakan bidikan teropong dibebaskan bergerak, kemudian dibidikkan
dengan bidikan kasar kemudian dilihat pada lensa apakah bak mistar sudah
tampak, maka teropong segera dikunci agar tidak goyang. Apabila garis
tengah dalam theodolit sudah cocok dengan tinggi bak mistar maka pada
theodolit garis atas menunjukkan batas bawah dan garis yang di bawah
menunjukkan batas atas. Untuk menghitung jarak ukur, maka angka yang
terdapat pada garis datar bawah dikurangi dengan angka pada garis datar atas.
Sedangkan pada alat manual yaitu kompas geologi bersama dengan rol meter,
maksudnya adalah sama dengan penggunaan theodolit. Rol meter digunakan
untuk mengukur jarak dan kompas digunakan untuk menentukan arah.
cara mengolah data yang diperoleh dari hasil pengukuran pembuatan
peta arah jalan menggunakan jarak sebenarnya dan dibagi dengan skala 1 :
5000 dengan rumus :
Jarak peta = (jarak sebenarnya dilapangan)/(skala peta)
Jarak Sebenarnya = BA - BB x 100
Jarak Datar = (BA - BB x 100) x 𝐶𝑂𝑆 ∝2
HA (DD) = Derajat+menit/60+detik/3600
VA (DD) = Derajat+menit/60+detik/3600
JP Arah = JD/Skala
JP Kemiringan = JS/Skala

23
B. Saran
- Sebaiknya lebih tepat waktu supaya tidak mengulur-ulur waktu
- Sebaiknya dilakukan saat kondisi cuaca yang memungkinkan, artinya
tidak berkabut ataupun tidak terjadi hujan agar praktik lapang dapat
berlangsung dengan baik serta datanya juga bias lebih akurat
- Hindari sifat egois antar individu dalam kelompok

24
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati,Iswari Nur.2011.Petunjuk Praktikum Kartografi Dasar.Fakultas Geografi


Universitas Gadjah Mada:Yogyakarta
Sukoco,Mas.Sukwardjono.1997.Kartografi Dasar.Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan Fakultas Geografi:Yogyakarta
Prasetio,Dewan.2013.Theodolit.http://www.goole.com/dewanprasetio.web.blogspot.

25

Anda mungkin juga menyukai