Anda di halaman 1dari 33

Teori

Cara Kerja
Pengolahan

Di susun oleh :
Team Mapping Badan SAR & PB, FK KBPA BR
MODUL PEMETAAN ( PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN )
A. Teori Dasar mengenai Pemetaan

Pemetaan adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan rupa wilayah yang akan
di gunakan sebagai perancanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam penentuan wilayah ini
meliputi luasan area, batasan wilayah, mengetahui informasi dalam suatu wilayah dan
sebagainya. Pembuatan peta di lakukan dengan cara melakukan survey ke wilayah pemataan, dan
sebelum melakuakan sebuah pemataan di lakukan penentuan atau perancanaan kawasan yang
akan di petakan juga merencanakan informasi data apa saja yang akan di ambil atau di kumpulkan.
Dan kesulurahan serangkaian pemetaan tersebut melahirkan sebuah peta ( gambaran suatu
wilayah yang memiliki informasi ).

Adapun Persiapan yang harus di perlukan yaitu terkait :

1. Peralatan
Dalam melakukan Pemetaan di butuhkan alat yang menunjang untuk keperluan pengambilan,
pengumpulan, dan penyimpanan data.
 Beberapa Alat konvensional atau manual untuk menunjang pemetaan yaitu :
a. Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk
magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara
akurat.
b. Meteran Alat ukur yang mirip penggaris ini memang sangat berguna untuk membantu
dalam hal mengukur. Pada umumnya, meteran (materialbahanbangunan.com)gulung
tersedia dalam ukuran 5 m, 10 m, 15 m, 30 m, sampai 50 m
c. Alat tulis adalah peralatan yang dipergunakan untuk menuliskan atau
menorehkan tanda.
 Beberapa Alat Modern untuk menunjang pemetaan yaitu
a. GPS Handheld adalah GPS Genggam yang banyak digunakan oleh para pehobi
petualangan, Olahraga juga dapat digunakan oleh para surveyor untuk mementukan
titik koordinat dan juga arah Azimuth dengan pengukuran skala rendah dengan
akurasi 3 meter sampai dengan 15 meter.
b. Theodolite adalah instrumen presisi untuk mengukur sudut di bidang horisontal dan
vertikal. Theodolites terutama digunakan untuk survey aplikasi, dan telah diadaptasi
untuk tujuan khusus dalam bidang-bidang seperti metrologi dan teknologi
c. Aplikasi Mapping adalah suatu perangkat lunak computer yang memanfaatkan
kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna,
disni Aplikasi yang di maksud adalah terkait pemetaan yang dimana segala
kemampuannya terkait pemetaan.

2. Unsur – unsur yang di ambil dalam sebagai data informasi


1. Unsur Batas
- Batas administrasi ( missal : batas dusun, desa atau kecematan dsb )
- Batas kepemilikan lahan
2. Unsur Komunikasi
- Jalan aspal, jalan batu, jalan tanah, jalan setapak, dll
3. Unsur Air
- Mata air, sungai, parit, saluran, pintu air, danau, dll
4. Unsur Bangunan
- rumah, sekolah, masjid, pondok, dll
5. Unsur Sarana dan Prasarana
- Tiang listrik, tiang telepon, tiang pemancar
6. Unsur Penggunan Lahan
- Pemukiman, sawah, kebun, dll
7. Unsur Tanaman
- Jenis letak tanaman pangan dan jenis letak tanaman kayu-kayuan

Adapun pengertian dari Peta adalah sebagai berikut Peta adalah gambaran permukaan bumi
pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi dan memiliki informasi
di serati simbol – simbol tertentu yang memliki arti.

Adapun Kegunaan Peta

 Untuk mencatat keadaan setempat Dengan mencantumkan kondisi, kualitas, dan juga
kuatintas suatu tempat, maka peta dapat berfungsi untuk mencatat keadaan suatu
tempat, misalnya sawah tadah hujan dibedakan dengan sawah beririgasi.
 Untuk perencanaan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam Banyak masyarakat
sudah melaksanakan suatu pengelolaan lahan secara berkelanjutan, tetapi tidak pernah
merencanakan terlebih dahulu. Tetapi di masa globalisasi saat ini, kemungkinan
masuknya modal dari luar akan sangat mungkin mempengaruhi pola pengelolaan lahan
yang sudah ada. Dengan perencanaan yang dilengkapi dengan peta akan sangat
membantu dalam proses perencanaan tersebut, sengan membuat suatu rencana tata
ruang setempat.
 Untuk bahan berkomunikasi masyarakat dengan pihak luar. Peta juga dapat digunakan
untuk berkomunikasi antara masyarakat dengan pihak luar, hal ini dimungkinkan bahasa
dan istilah yang digunakan antara masyarakat dan pihak luar mungkin berbeda.

Peta dibuat dengan berdasarkan skala dengan tujuan ketepatan peta. Skala dalam peta adalah
jarak yang ada di dalam peta tersebut menunjukkan perbandingan yang sama dengan jarak di
lapangan.

Seperti misalnya 1 cm di peta mewakili 20 m di lapangan, maka jarak 1 cm di peta sama dengan
20 m di lapangan. Skala biasanya ditunjukkan dalam bentuk pembagian sebagai berikut :

1 : 2.000 yang berarti 1 cm dalam peta = 2.000 cm di lapangan, atau 1 cm dalam peta = 20 m
di lapangan 5 cm dalam peta = 100 m di lapangan Demikian juga berlaku untuk unit ukuran
yang lain,

Semakin besar angka ditunjukkan disebelah angka satu (”1: ”), maka akan semakin kurang rinci
peta yang ditunjukkan / dihasilkan. Skala Peta 1 : 2.500; 1 : 1.000; atau 1 : 500, tergantung
dari kondisi luasan lahan yang terkecil. Namun demikian, agar untuk memudahkan
menggabungkan peta-peta yang dihasilkan oleh masing masing kelompok, maka diperlukan
adanya keseragaman penentuan skala peta yang untuk digunakan. Untuk itu sebelum
menggambar perlu dilakukan musyawarah untuk kesepakatan semua kelompok tentang skala
peta yang akan dipilih.
B. PELAKSANAAN PEMETAAN / PENGAMBILAN DATA MENGGUNAKAN ALAT

Dalam pengambilan data yang perlu di ingat pertama adalah tentang perencanaan pemetaan, di
tentukan terlebih dahulu wilayah yang akan di petakan, dan menentukan alat untuk pengambilan
data informasi di wilayah yang akan di petakan,

Disini akan menjelaskan bagaimana cara kerja pengambilan data menggunakan GPS Handheld dan
Aplikasi Mapping yang ada dalam smartphone

1. Cara kerja GPS Handheld


Cara kerja GPS Sistem GPS terdiri dari tiga bagian, yakni satelit di angkasa, stasiun pengendali
di bumi, dan receiver alias perangkat penerima sinyal satelit yang berada di tangan pengguna,
seperti misalnya smartphone atau arloji pintar. Bagaimana cara sistem GPS menentukan di
mana lokasi pengguna? Seperti dijelaskan oleh Garmin, salah satu perusahaan pembuat
perangkat navigasi, satelit-satelit GPS mengorbit bumi sebanyak dua kali dalam sehari. Ketika
mengorbit ini mereka memancarkan sinyal unik dan parameter orbit untuk ditangkap oleh
receiver di bumi. Alat receiver menghitung jarak antara dirinya dan satelit GPS dengan
mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menerima sinyal dari masing-masing satelit. Lokasi
receiver GPS merupakan titik persinggungan dari tiga lingkaran yang melambangkan radius
jarak antara penerima dengan masing-masing satelit. Teknik pencarian lokasi Ini dikenal
dengan istilah trilateration.(MakeUseOf.com) Nah, informasi jarak ini kemudian bisa dipakai
untuk menentukan posisi receiver di bumi melalui teknik trilateration, yakni mencari titik
persilangan di antara radius jarak tiga satelit GPS terdekat, seperti terlihat dalam gambar di
samping. Di mana ketiga lingkaran jarak ini bertemu, di situlah posisi receiver. Untuk
menentukan lokasi dan melacak pergerakan dua dimensional (garis bujur dan lintang),
receiver membutuhkan sinyal dari tiga satelit. Dengan 4 satelit atau lebih, bisa dilakukan
pelacakan posisi secara tiga dimensi (garis bujur dan lintang, serta ketinggian). Satelit-satelit
GPS berada dalam konstelasi yang mencakup seluruh permukaan bumi. Karena itu, di lokasi
manapun di planet ini, receiver selalu bisa “melihat” dan mendapat sinyal dari setidaknya 4
satelit GPS di langit. Usai mendapatkan informasi lokasi, receiver pun bisa menghitung
berbagai hal seperti kecepatan, arah (bearing), jarak ke tujuan, dan lain-lain. GPS biasanya
bisa melacak posisi receiver dengan akurat hingga radius 10 meter atau kurang. Namun, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi akurasinya seperti lingkungan dengan gedung-gedung
tinggi atau pepohonan rapat yang bisa menghalangi penerimaan sinyal satelit. Sinyal satelit
juga kesulitan menembus bangunan sehingga GPS lebih sukar mengunci posisi saat receiver
berada dalam situasi indoor ketimbang outdoor

Dan data yang dihasilkan oleh GPS Handheld berupa format file GPX yang nantinya akan di
olah pada software Mapping di Komputer (akan di jelaskan di modul pengolahan pemetaan)
1. Nyalakan GPS, dengan menekan tombol power , setelah itu GPS akan segera melakukan
kalkulasi posisi berdasarkan penerimaan sinyal oleh satelit. Besarnya sinayal satelit yang
diterima oleh GPS dapat dilihat diagram batang (bar indikator).

2. Jika GPS telah berhasil menerima sinyal dari satelit minimal 3 atau 4 buah, maka posisi
GPS akan segera tampak, beserta dengan perhitungan akurasinya. Sebaiknya akurasi yang
digunakan adalah dibawah 8 meter. GPS akan senantiasa melakukan kalkulasi
berdasarkan tingkat penerimaan sinyal, oleh sebab itu posisi geografis yang ditunjukkan
akan selalu berubah-ubah.

3. Jika nilai akurasi yang diinginkan telah dicapai, maka kita dapat melakukan penaandaan
posisi (marking) dengan menggunakan tombol enter , dengan cara menekan lama (5
detik). Setelah itu tampilan akan berubah ke Mark Waypoint. Waypoint merupakan istilah
untuk titik (stasiun) yang posisinya kita ambil menggunakan GPS. Kita juga dapat
melakukan perubahan jenis simbol,nama waypoint, serta memasukkan sedikit catatan.
Pengaturant tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan tombol arah dan enter.
Waypoint hasil penandaan oleh GPS tersebut selain berisi posisi GPS saat itu, juga memuat
informasi waktu pengambilan dan elevasi permukaan bumi. Jika pengaturan selesai
dilakukan, tekan tombol OK untuk mengakhiri proses penandaan data (sekaligus
menyimpan data).
4. GPS juga dapat menyimpan Track . Dimana Track merupakan jalur yang telah dilalui oleh
GPS ketika sedang on (aktif) dan menerima sinyal dari satelit. Track akan otomatis diambil
oleh GPS, dimana track tersebut berisi informasi posisi, waktu, serta ketinggian tempat.

5. Tombol find berfungsi untuk membantu kita dalam melakukan pengecekan terhadap titik
yang telah diambil sebelumnya.

Caranya, tekan tombol find, kemudian pada layar akan tampil menu Find, setelah itu pilih
waypoint dan tekan enter. Setelah itu kita tinggal memilih titik yang ingin di cek ataupun di
cari. GPS kemudian akan memberikan tampilan informasi titik tersebut. Kita juga bisa melihat
posisi titik tersebut pada peta dengan memilih Map atau mengecek arahnya dari GPS dengan
memilih GO TO. Selain berfungsi menentukan posisi, GPS juga memiliki beberapa fungsi
tambahan, antara lain : Penerimaan Satelit, mengukur trip (perjalanan), peta, kompas,
ketinggian, pasang surut, dan lain-lain.
2. Menggunakan Aplikasi Mapping
Dalam hal ini kita akan menggunakan aplikasi Mapping yang bernama Maverick
Software Maverick adalah alat untuk navigasi di smartphone. Selain sebagai navigasi, dapat
digunakan sebagai Logger (atau pencatat kemana si pemilik handphone pergi) dan peta dapat
dilihat pada layar smartphone Android.
Peta di dalam kota. Karena Maverick dapat mengunakan peta Offline dari Bing Map atau peta
layanan lain. Peta elektronik dapat di download ke smartphone, atau aplikasi Maverick dapat
mengambil peta secara online.
Fungsi lain, kita mendapatkan data GPS seperti GPX file. Dan kita ingin arah yang ditunjukan
oleh peta orang lain. Dapat di download dan dibuka di aplikasi Maverick.

Beberapa fungsi utama Maverick: GPS Navigation diantaranya :

1. Berbagi lokasi. Bahkan Anda juga bisa berbagi lokasi dengan pengguna aplikasi lain,
Google Maps misalnya.
2. Menandai dan menyimpan lokasi yang pernah dikunjungi.
3. Petunjuk navigasi saat perjalanan atau menjelajah.
4. Merekam rute perjalanan sesuai GPS.
5. Informasi kecepatan (speedometer), ketinggian lokasi, kompas dan lain lain.

 Disini kita menggunakan Peta dasar ESRI Imagery


Pada menu – Maps – More maps…- laluh pilih ESRI Imagery
 Tampilannya sebagai berikut – tanda minus dan tambah untuk zoom in dan out nya

 Melakukan penandaan posisi / marking menggunakan maverick


Pertama pembuatan folder waypoint
Menu – Waypoints – Collection – klik ujing kanan atas ( titik tiga ) – New KML / GPX file
– tulis nama file – OK – nyalakan Bintang untuk mengaktifkan folder
 Marking / menandakan posisi
Add Waypoint pada tools yang bewarna hijau – Add waypoints – edit waypoint dengan
klik pada keterangan di bawah – Edit – ganti nama / deskripsi – Save
 Tracking jalur / menandai perjalanan yang di lalui
Klik pada tools Rec menu bawah (di nyalakan) – kemudian lakukan perjalanan pada
wilayah yang akan di tracking

 Dan data yang dihasilkan oleh Aplikasi Maverick berupa format file GPX atau KML yang
nantinya akan di olah dengan software Mapping di Komputer (akan di jelaskan di modul
pengolahan pemetaan)
MODUL PENGOLAHAN DATA
 Software yang di gunakan
- Google Earth
- Global Mapper
- SAS Planet
- Arc GIS / Arc Map
- Postezor

 Format File yang di gunakan


- JPG
- PDF
- ECW
- SHP / Shapefile
- KML
- GPX

Siapkan terlebih dahulu software yang di gunakan tersebut (Install pada Komputer / Laptop) Untuk
pengarsipan lebih baik, siapkan terlebih dahulu folder sesuai kebutuhan, dan juga siapkan folder untuk
setiap format file yang di gunakan.

A. PANDUAN MEMPERSIAPKAN FORMAT FILE

Pada akhirnya kesulurahan data akan di olah menggunakan software Arc GIS / Arc Map, tapi
sebelumnya di butuhkan format file yang bisa di baca oleh software tersebut ( Shapefile / SHP
) , maka dari itu dalam langkah panduan ini akan di jelaskan mengenai bagaimana cara
mengumpulkan data file yang tadinya berupa format KML di convert menjadi SHP
menggunakan software Global Mapper , dan juga mengunduh gambar dasar citra satellite
dalam format ECW menggunakan software SAS Planet.

1. LANGKAH PERTAMA

Mempersiapkan RAW Data / Data Mentah, data tersebut hasil pemgambilan data di lapangan
/ survey lapangan, yang berupa data waypoint / titik marking dan juga data tracking, dalam
folder yang sudah di buat ( folder data mentah ).
Data tersebut keluaran dari GPS Handheld atau Aplikasi Maping pada Smartphone .

Dari Data mentah tersebut berupa format file KML atuapun GPX ( sesuai perangkat yang di
gunakan ataupun aplikasi yang di gunakan, dan juga sesuai format keluaran data yang di
inginkan ).
Data tersebut di buka pada software Google Earth, Pastikan saat menggunakan Google Earth
koneksi Internet terhubung.
 Masuk Google Earth – buka File – Open…

 Input folder file data mentah yang sudah di siapkan

 Akan tampil dalam kolom layer


Rapihkan jalur track pada layar bila ada kekeliruan dalam jalur track tersebut,
menggunakan tools add path, dengan cara membuat jalur berpatokan pada hasil tracking
dan di dasari foto udara / citra satellite yang tertera di Google Earth

 Add path – atur warna dan ketebalan garis ( style, color ) – beri nama judul – lakukan
digitasi jalur dengan menggunakan mouse cursor seperti cara yang tadi – selanjutnya OK

 Garis tracking kuning menandakan yang sudah di rapihkan, sedangkan garis tracking biru
berdasarkan hasil pengambilan data / data mentah

 Setelah semua data di rapihkan di save-as dalam bentuk format file KML

 Di simpan pada folder KML yang sudah di buat sebelumnya.

Pengolahan pada software Google Earth Bertujuan untuk lebih mudah dalam merapihkan
jalur track ataupun waypoint yang sudah di lakukan di lapangan, karna GE memiliki peta
dasar citra satelit yang mempermudah dalam visualisasi informasi.
Dan keluaran format data file berupa KML yang nantinya harus di convert untuk menjadi
format data Shapefile atau SHp
2. LANGKAH KE-DUA

Menggunakan software Global Mapper untuk meng-convert / merubah format file KML
tadi menjadi Shapefile atau SHP

 Masuk ke Global Mapper – Open Your Data Files

 Pilih dan buka data file berupa format KML hasil dari pengolahan Google Earth

 Muncul tampilan seperti berikut


 Kemudian export data tersebut menjadi format file yang di inginkan ( Shapefile / SHP )
Dengan cara
File – Export – Export Vector Format – pilih format Shapefile – OK

 Selanjutnya menyimpan file SHP Point dan SHP Line dalam folder yang sudah di tentukan,
Pilih Select dalam baris Export Point dan Export Line ( lokasi penyimpanan folder yang
sudah di tentukan ) dengan format Shapefile / SHP
3. LANGKAH KE-TIGA

Mempersiapkan Citra Satelit sebagai gambar dasar dalam peta, untuk mengunduh Citra
Satelit menggunakan software SAS Planet.

Dalam software SAS Planet teradapat banyak citra dasar yang tersedia, maka dari itu kita
pilih citra satelit dari Google

 Membuka SAS Planet – Maps – Google – Satelite ( Google Maps )

 Menentukan lokasi wilayah atau area yang akan kita unduh, dan menentukan luasan
gambar sesuai kebutuhan dengan menggunakan Rectangular Selection
 Kemudian akan muncul Selection Manager

 Stitch – Output Format (pilih Format ECW) – Save To (untuk lokasi penyimpanan folder)
– Zoom (20) – START

 Citra Satelit tersebut telah selesai di unduh dengan format file ECW
B. PANDUAN PENGGAMBARAN DATA

Untuk penggambaran data menggunakan software Arc GIS / Arc Map dengan sumber data
yang telah di kumpulkan dari panduan sebelumnya yaitu, Data tracking dan waypoint dengan
format file Shapefile / SHP dan juga Citra Satelit dengan format data ECW.
Tahapannya sebagia berikut :

 Buka softweare Arc GIS / Arc Map

 New Map – Blank Map – OK

 Mulai memasukan data


Add Data – pilih file yang sudah di siapkan (data track dan waypoint format SHP dan data
Citra Satelit format ECW)
 Setelah data tersebut di masukan

 Untuk mengetahui Informasi pada data Waypoint yang di masukan,


Lihat pada kolom Layer – pilih Point (titik marking) – klik kanan – pada layer Point – pilih
Open Attribute – lalu akan muncul table informasi dari Point tersebut.

Tabel informasi tersebut yang nantinya akan menjadi acuan penggambaran sesuai
informasi pada point tersebut

 Dalam Informasi teradapat unsur – unsur data yang di ambil sesuai kebutuhan, informasi
tersebut bisa berupa batas wilayah, bangunan, fasilitas umum, jalan, sungai, dsb.
Untuk penggambaran setiap informasi memliki Layer tersendiri, jadi sebelum mulai
penggambaran adalah membuat file SHP (layer) sesuai Informasi yang ada, contoh jika
informasi tersebut berupa jalan maka buat file SHP dengan judul jalan, begitupun dengan
informasi bangunan, fasilitas umum, dan yang lainnya.

 Membuat File SHP susai dengan informasi


Windows – pilih Catalog

Akan muncul seperti ini


 Buka folder SHP yang telah di buat di dalam Catalog tersebut – kemudian klik kanan pada
ruang folder tersebut – pilih New – pilih Shapefile

 Tentukan Nama Judul – tentukan Feature Type ( point = titik, polyline = garis, polygon =
garis tertutup ) pilih sesuai informasi yang ada, jika informasinya adalah bangunan gunkan
polygon
 Atur Koordinat system
Edit – pilih Geographic Coordinat System – World – WGS 1984
 Kemudian Shapefile / SHP sesuai Informasi selesai di buat, selanjutnya melakukan
penggambaran pada informasi tersebut.
Atur dulu warna dan ketebalan Shapefile / layer informasi tersebut
Klik pada Symbol di bawah judul layer – tentukan warna dan ketebalan sesuai kebutuhan

 Kemudian lakukan penggambaran


Editor – Start Editing – Create Features
 Dalam Create Features pilih judul informasi yang akan di gambar atau di edit – kemudian
pilih Construction Tools ( line, rectangle, Circle, dsb) disini kita gunakan Rectangle

 Lakukan Penggambaran dengan mouse / cursor


 Setelah melakukan penggambaran dan editing
Editor – Save Edit – Stop Edit

 Setelah tahapan penggambaran dan editing di lakukan, selanjutnya melakukan editing


untuk Layout View ( pilih di sudut kiri bawah )
 Setting Page Layout sesuai kebutuhan dengan cara
File – Page and Print Setup ( tentukan orientation landscape / portrait dan menentukan
size kertas ) – OK

 Kemudian sesuaikan ukuran gambar dengan ukur kertas dengan cara mengatur skala dan
tools Pan
 Atur peletakan Peta dan Legenda
Pembuatan Legenda pada peta
Gunakan Rectangle – tempatkan di samping bagian kanan pada peta
 Tulis judul peta
Insert – Title – Sesuaikan ukuran dan ketebalan text

 Sisipkan gambar arah mata angina


Insert – North Arrow… – pilih gambar sesuai kebutuhan – OK – Atur ukuran gambar
 Sisipkan nilai skala
Insert – Scale Text… – pilih sesuai kebutuhan – OK – Atur ukuran gambar

 Menyisipkan keterangan legenda


Insert – Legend… - Atur legenda / informasi yang akan di tampilkan – Next – Finish
 Setelah kelengkapan peta sudah terpenuhi, selanjutnya meng-export peta tersebut
menjadi format file JPG, guna bisa di buka oleh masyarakat umum, dan di cetak / print
dengan ukuran besar / cukup terlihat oleh banyak mata.

 File – Export Map – tentukan Nama dan Jenis format peta (JPG) – tentukan Resolution
sampai dengan 1000 dpi untuk ukuran kurang lebih 50 MB pada gambar nantinya, atau
sesuai kebutuhan – Save

Dan Peta sudah siap di sajikan.


C. PANDUAN PENYAJIAAN PETA

Dalam Tahapan ini menyiapkan Peta yang sudah selesai di kerjakan dalam bentuk di
cetak dengan ukuran sesuai kebutuhan, disini akan menjelaskan bagaimana peta di
cetak dengan ukuran besar namun menggunakan kertas berukuran A4 yang nantinya
akan di susun sesuai urutan yang di atur, berikut tahapannya.

 Yang pertama, menggunakan software penunjang yaitu Posterazor


Buka Posterazor – Input Image (lokasi penyimpanan Peta dalam format JPG
dengan resolusi 50MB maksimal) – tentukan ukuran kertas dan borders (sesuai
pada gamabar) – Next – Bottom Right – Next – tentukan Size in Page (Width
adalah jumlah kertas pada baris atas) – Next – Save the Poster dalam format PDF
dan Folder yang tersedia.
Setelah Peta selesai di atur sebagai pecahan gambar dalam ukuran besar ( potongan
gambar ). Peta siap untuk di cetak / di print, dan di sambung sesuai urutan gambar.

Anda mungkin juga menyukai