Cara Kerja
Pengolahan
Di susun oleh :
Team Mapping Badan SAR & PB, FK KBPA BR
MODUL PEMETAAN ( PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN )
A. Teori Dasar mengenai Pemetaan
Pemetaan adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan rupa wilayah yang akan
di gunakan sebagai perancanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam penentuan wilayah ini
meliputi luasan area, batasan wilayah, mengetahui informasi dalam suatu wilayah dan
sebagainya. Pembuatan peta di lakukan dengan cara melakukan survey ke wilayah pemataan, dan
sebelum melakuakan sebuah pemataan di lakukan penentuan atau perancanaan kawasan yang
akan di petakan juga merencanakan informasi data apa saja yang akan di ambil atau di kumpulkan.
Dan kesulurahan serangkaian pemetaan tersebut melahirkan sebuah peta ( gambaran suatu
wilayah yang memiliki informasi ).
1. Peralatan
Dalam melakukan Pemetaan di butuhkan alat yang menunjang untuk keperluan pengambilan,
pengumpulan, dan penyimpanan data.
Beberapa Alat konvensional atau manual untuk menunjang pemetaan yaitu :
a. Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk
magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara
akurat.
b. Meteran Alat ukur yang mirip penggaris ini memang sangat berguna untuk membantu
dalam hal mengukur. Pada umumnya, meteran (materialbahanbangunan.com)gulung
tersedia dalam ukuran 5 m, 10 m, 15 m, 30 m, sampai 50 m
c. Alat tulis adalah peralatan yang dipergunakan untuk menuliskan atau
menorehkan tanda.
Beberapa Alat Modern untuk menunjang pemetaan yaitu
a. GPS Handheld adalah GPS Genggam yang banyak digunakan oleh para pehobi
petualangan, Olahraga juga dapat digunakan oleh para surveyor untuk mementukan
titik koordinat dan juga arah Azimuth dengan pengukuran skala rendah dengan
akurasi 3 meter sampai dengan 15 meter.
b. Theodolite adalah instrumen presisi untuk mengukur sudut di bidang horisontal dan
vertikal. Theodolites terutama digunakan untuk survey aplikasi, dan telah diadaptasi
untuk tujuan khusus dalam bidang-bidang seperti metrologi dan teknologi
c. Aplikasi Mapping adalah suatu perangkat lunak computer yang memanfaatkan
kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna,
disni Aplikasi yang di maksud adalah terkait pemetaan yang dimana segala
kemampuannya terkait pemetaan.
Adapun pengertian dari Peta adalah sebagai berikut Peta adalah gambaran permukaan bumi
pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi dan memiliki informasi
di serati simbol – simbol tertentu yang memliki arti.
Untuk mencatat keadaan setempat Dengan mencantumkan kondisi, kualitas, dan juga
kuatintas suatu tempat, maka peta dapat berfungsi untuk mencatat keadaan suatu
tempat, misalnya sawah tadah hujan dibedakan dengan sawah beririgasi.
Untuk perencanaan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam Banyak masyarakat
sudah melaksanakan suatu pengelolaan lahan secara berkelanjutan, tetapi tidak pernah
merencanakan terlebih dahulu. Tetapi di masa globalisasi saat ini, kemungkinan
masuknya modal dari luar akan sangat mungkin mempengaruhi pola pengelolaan lahan
yang sudah ada. Dengan perencanaan yang dilengkapi dengan peta akan sangat
membantu dalam proses perencanaan tersebut, sengan membuat suatu rencana tata
ruang setempat.
Untuk bahan berkomunikasi masyarakat dengan pihak luar. Peta juga dapat digunakan
untuk berkomunikasi antara masyarakat dengan pihak luar, hal ini dimungkinkan bahasa
dan istilah yang digunakan antara masyarakat dan pihak luar mungkin berbeda.
Peta dibuat dengan berdasarkan skala dengan tujuan ketepatan peta. Skala dalam peta adalah
jarak yang ada di dalam peta tersebut menunjukkan perbandingan yang sama dengan jarak di
lapangan.
Seperti misalnya 1 cm di peta mewakili 20 m di lapangan, maka jarak 1 cm di peta sama dengan
20 m di lapangan. Skala biasanya ditunjukkan dalam bentuk pembagian sebagai berikut :
1 : 2.000 yang berarti 1 cm dalam peta = 2.000 cm di lapangan, atau 1 cm dalam peta = 20 m
di lapangan 5 cm dalam peta = 100 m di lapangan Demikian juga berlaku untuk unit ukuran
yang lain,
Semakin besar angka ditunjukkan disebelah angka satu (”1: ”), maka akan semakin kurang rinci
peta yang ditunjukkan / dihasilkan. Skala Peta 1 : 2.500; 1 : 1.000; atau 1 : 500, tergantung
dari kondisi luasan lahan yang terkecil. Namun demikian, agar untuk memudahkan
menggabungkan peta-peta yang dihasilkan oleh masing masing kelompok, maka diperlukan
adanya keseragaman penentuan skala peta yang untuk digunakan. Untuk itu sebelum
menggambar perlu dilakukan musyawarah untuk kesepakatan semua kelompok tentang skala
peta yang akan dipilih.
B. PELAKSANAAN PEMETAAN / PENGAMBILAN DATA MENGGUNAKAN ALAT
Dalam pengambilan data yang perlu di ingat pertama adalah tentang perencanaan pemetaan, di
tentukan terlebih dahulu wilayah yang akan di petakan, dan menentukan alat untuk pengambilan
data informasi di wilayah yang akan di petakan,
Disini akan menjelaskan bagaimana cara kerja pengambilan data menggunakan GPS Handheld dan
Aplikasi Mapping yang ada dalam smartphone
Dan data yang dihasilkan oleh GPS Handheld berupa format file GPX yang nantinya akan di
olah pada software Mapping di Komputer (akan di jelaskan di modul pengolahan pemetaan)
1. Nyalakan GPS, dengan menekan tombol power , setelah itu GPS akan segera melakukan
kalkulasi posisi berdasarkan penerimaan sinyal oleh satelit. Besarnya sinayal satelit yang
diterima oleh GPS dapat dilihat diagram batang (bar indikator).
2. Jika GPS telah berhasil menerima sinyal dari satelit minimal 3 atau 4 buah, maka posisi
GPS akan segera tampak, beserta dengan perhitungan akurasinya. Sebaiknya akurasi yang
digunakan adalah dibawah 8 meter. GPS akan senantiasa melakukan kalkulasi
berdasarkan tingkat penerimaan sinyal, oleh sebab itu posisi geografis yang ditunjukkan
akan selalu berubah-ubah.
3. Jika nilai akurasi yang diinginkan telah dicapai, maka kita dapat melakukan penaandaan
posisi (marking) dengan menggunakan tombol enter , dengan cara menekan lama (5
detik). Setelah itu tampilan akan berubah ke Mark Waypoint. Waypoint merupakan istilah
untuk titik (stasiun) yang posisinya kita ambil menggunakan GPS. Kita juga dapat
melakukan perubahan jenis simbol,nama waypoint, serta memasukkan sedikit catatan.
Pengaturant tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan tombol arah dan enter.
Waypoint hasil penandaan oleh GPS tersebut selain berisi posisi GPS saat itu, juga memuat
informasi waktu pengambilan dan elevasi permukaan bumi. Jika pengaturan selesai
dilakukan, tekan tombol OK untuk mengakhiri proses penandaan data (sekaligus
menyimpan data).
4. GPS juga dapat menyimpan Track . Dimana Track merupakan jalur yang telah dilalui oleh
GPS ketika sedang on (aktif) dan menerima sinyal dari satelit. Track akan otomatis diambil
oleh GPS, dimana track tersebut berisi informasi posisi, waktu, serta ketinggian tempat.
5. Tombol find berfungsi untuk membantu kita dalam melakukan pengecekan terhadap titik
yang telah diambil sebelumnya.
Caranya, tekan tombol find, kemudian pada layar akan tampil menu Find, setelah itu pilih
waypoint dan tekan enter. Setelah itu kita tinggal memilih titik yang ingin di cek ataupun di
cari. GPS kemudian akan memberikan tampilan informasi titik tersebut. Kita juga bisa melihat
posisi titik tersebut pada peta dengan memilih Map atau mengecek arahnya dari GPS dengan
memilih GO TO. Selain berfungsi menentukan posisi, GPS juga memiliki beberapa fungsi
tambahan, antara lain : Penerimaan Satelit, mengukur trip (perjalanan), peta, kompas,
ketinggian, pasang surut, dan lain-lain.
2. Menggunakan Aplikasi Mapping
Dalam hal ini kita akan menggunakan aplikasi Mapping yang bernama Maverick
Software Maverick adalah alat untuk navigasi di smartphone. Selain sebagai navigasi, dapat
digunakan sebagai Logger (atau pencatat kemana si pemilik handphone pergi) dan peta dapat
dilihat pada layar smartphone Android.
Peta di dalam kota. Karena Maverick dapat mengunakan peta Offline dari Bing Map atau peta
layanan lain. Peta elektronik dapat di download ke smartphone, atau aplikasi Maverick dapat
mengambil peta secara online.
Fungsi lain, kita mendapatkan data GPS seperti GPX file. Dan kita ingin arah yang ditunjukan
oleh peta orang lain. Dapat di download dan dibuka di aplikasi Maverick.
1. Berbagi lokasi. Bahkan Anda juga bisa berbagi lokasi dengan pengguna aplikasi lain,
Google Maps misalnya.
2. Menandai dan menyimpan lokasi yang pernah dikunjungi.
3. Petunjuk navigasi saat perjalanan atau menjelajah.
4. Merekam rute perjalanan sesuai GPS.
5. Informasi kecepatan (speedometer), ketinggian lokasi, kompas dan lain lain.
Dan data yang dihasilkan oleh Aplikasi Maverick berupa format file GPX atau KML yang
nantinya akan di olah dengan software Mapping di Komputer (akan di jelaskan di modul
pengolahan pemetaan)
MODUL PENGOLAHAN DATA
Software yang di gunakan
- Google Earth
- Global Mapper
- SAS Planet
- Arc GIS / Arc Map
- Postezor
Siapkan terlebih dahulu software yang di gunakan tersebut (Install pada Komputer / Laptop) Untuk
pengarsipan lebih baik, siapkan terlebih dahulu folder sesuai kebutuhan, dan juga siapkan folder untuk
setiap format file yang di gunakan.
Pada akhirnya kesulurahan data akan di olah menggunakan software Arc GIS / Arc Map, tapi
sebelumnya di butuhkan format file yang bisa di baca oleh software tersebut ( Shapefile / SHP
) , maka dari itu dalam langkah panduan ini akan di jelaskan mengenai bagaimana cara
mengumpulkan data file yang tadinya berupa format KML di convert menjadi SHP
menggunakan software Global Mapper , dan juga mengunduh gambar dasar citra satellite
dalam format ECW menggunakan software SAS Planet.
1. LANGKAH PERTAMA
Mempersiapkan RAW Data / Data Mentah, data tersebut hasil pemgambilan data di lapangan
/ survey lapangan, yang berupa data waypoint / titik marking dan juga data tracking, dalam
folder yang sudah di buat ( folder data mentah ).
Data tersebut keluaran dari GPS Handheld atau Aplikasi Maping pada Smartphone .
Dari Data mentah tersebut berupa format file KML atuapun GPX ( sesuai perangkat yang di
gunakan ataupun aplikasi yang di gunakan, dan juga sesuai format keluaran data yang di
inginkan ).
Data tersebut di buka pada software Google Earth, Pastikan saat menggunakan Google Earth
koneksi Internet terhubung.
Masuk Google Earth – buka File – Open…
Add path – atur warna dan ketebalan garis ( style, color ) – beri nama judul – lakukan
digitasi jalur dengan menggunakan mouse cursor seperti cara yang tadi – selanjutnya OK
Garis tracking kuning menandakan yang sudah di rapihkan, sedangkan garis tracking biru
berdasarkan hasil pengambilan data / data mentah
Setelah semua data di rapihkan di save-as dalam bentuk format file KML
Pengolahan pada software Google Earth Bertujuan untuk lebih mudah dalam merapihkan
jalur track ataupun waypoint yang sudah di lakukan di lapangan, karna GE memiliki peta
dasar citra satelit yang mempermudah dalam visualisasi informasi.
Dan keluaran format data file berupa KML yang nantinya harus di convert untuk menjadi
format data Shapefile atau SHp
2. LANGKAH KE-DUA
Menggunakan software Global Mapper untuk meng-convert / merubah format file KML
tadi menjadi Shapefile atau SHP
Pilih dan buka data file berupa format KML hasil dari pengolahan Google Earth
Selanjutnya menyimpan file SHP Point dan SHP Line dalam folder yang sudah di tentukan,
Pilih Select dalam baris Export Point dan Export Line ( lokasi penyimpanan folder yang
sudah di tentukan ) dengan format Shapefile / SHP
3. LANGKAH KE-TIGA
Mempersiapkan Citra Satelit sebagai gambar dasar dalam peta, untuk mengunduh Citra
Satelit menggunakan software SAS Planet.
Dalam software SAS Planet teradapat banyak citra dasar yang tersedia, maka dari itu kita
pilih citra satelit dari Google
Menentukan lokasi wilayah atau area yang akan kita unduh, dan menentukan luasan
gambar sesuai kebutuhan dengan menggunakan Rectangular Selection
Kemudian akan muncul Selection Manager
Stitch – Output Format (pilih Format ECW) – Save To (untuk lokasi penyimpanan folder)
– Zoom (20) – START
Citra Satelit tersebut telah selesai di unduh dengan format file ECW
B. PANDUAN PENGGAMBARAN DATA
Untuk penggambaran data menggunakan software Arc GIS / Arc Map dengan sumber data
yang telah di kumpulkan dari panduan sebelumnya yaitu, Data tracking dan waypoint dengan
format file Shapefile / SHP dan juga Citra Satelit dengan format data ECW.
Tahapannya sebagia berikut :
Tabel informasi tersebut yang nantinya akan menjadi acuan penggambaran sesuai
informasi pada point tersebut
Dalam Informasi teradapat unsur – unsur data yang di ambil sesuai kebutuhan, informasi
tersebut bisa berupa batas wilayah, bangunan, fasilitas umum, jalan, sungai, dsb.
Untuk penggambaran setiap informasi memliki Layer tersendiri, jadi sebelum mulai
penggambaran adalah membuat file SHP (layer) sesuai Informasi yang ada, contoh jika
informasi tersebut berupa jalan maka buat file SHP dengan judul jalan, begitupun dengan
informasi bangunan, fasilitas umum, dan yang lainnya.
Tentukan Nama Judul – tentukan Feature Type ( point = titik, polyline = garis, polygon =
garis tertutup ) pilih sesuai informasi yang ada, jika informasinya adalah bangunan gunkan
polygon
Atur Koordinat system
Edit – pilih Geographic Coordinat System – World – WGS 1984
Kemudian Shapefile / SHP sesuai Informasi selesai di buat, selanjutnya melakukan
penggambaran pada informasi tersebut.
Atur dulu warna dan ketebalan Shapefile / layer informasi tersebut
Klik pada Symbol di bawah judul layer – tentukan warna dan ketebalan sesuai kebutuhan
Kemudian sesuaikan ukuran gambar dengan ukur kertas dengan cara mengatur skala dan
tools Pan
Atur peletakan Peta dan Legenda
Pembuatan Legenda pada peta
Gunakan Rectangle – tempatkan di samping bagian kanan pada peta
Tulis judul peta
Insert – Title – Sesuaikan ukuran dan ketebalan text
File – Export Map – tentukan Nama dan Jenis format peta (JPG) – tentukan Resolution
sampai dengan 1000 dpi untuk ukuran kurang lebih 50 MB pada gambar nantinya, atau
sesuai kebutuhan – Save
Dalam Tahapan ini menyiapkan Peta yang sudah selesai di kerjakan dalam bentuk di
cetak dengan ukuran sesuai kebutuhan, disini akan menjelaskan bagaimana peta di
cetak dengan ukuran besar namun menggunakan kertas berukuran A4 yang nantinya
akan di susun sesuai urutan yang di atur, berikut tahapannya.