Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRA-UTS PRAKTIKUM SURVEI

TERESTRIS DASAR(GM105)

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI


TERESTRIS DASAR

Dosen Pengajar:
Farouki Dinda Rassarandi, S.T., M Eng.
Rizki Widi Pratama, A.Md.Kom

Oleh:
Kelompok 1
Afifah Khairunnisa Erwin (3322101030)
Salsabilla Athifah Yonara (3322101038)
Labora Manullang (3322101055)
Ester Sihite (3322101047)
Syahrial (3322101034)

PROGRAM STUDI TEKNIK


GEOMATIKAJURUSAN TEKNIK
INFORMATIKA POLITEKNIK
NEGERI BATAM
2021

1
BAB IV
Praktikum Minggu 6
Pemetaan Planimetris Sederhana

A. Latar Belakang

Peta merupakan penyajian secara visual mengenai dunia nyata yang disajikan pada suatu bidang datar
dengan simbolisasi. Secara teknis, peta adalah bentuk penyajian obyek-obyek di atas dan/atau di dekat
permukaan bumi pada bidang datar dengan menggunakan skala, sistem proyeksi peta, dan referensi
tertentu. Peta adalah suatu model fenomena spasial. Peta merupakan abstraksi, bukan suatu versi miniatur
dari realitas yang menunjukkan tiap detil di dunia nyata. Peta merupakan reduksi realitas. Peta digunakan
untuk menyajikan dan mengamati detil yang dianggap penting dan dapat membantu dalam menyajikan
magnitude, volume, dan distribusi obyek-obyek (termasuk sumber daya) di bumi.

Planimetris merupakan salah satu macam metode pembuatan peta. Metode ini digunakan untuk
memetakan wilayah yang luasnya hanya beberapa ratus sampai beberapa ribu meter persegi dengan
menggunakan cara pengukuran jarak langsung. Pengukuran jarak langsung adalah pengukuran yang
dilakukan dengan cara membentangkan pita ukur sepanjang garis yang akan diukur dengan alat utama
berupa pita ukur. Apabila jarak tidak dapat diukur dengan sekali bentangan pita ukur, maka perlu
dilakukan pelurusan. Pelurusan dilakukan dengan cara membuat penggalan-penggalan pada jarak yang
akan diukur.
B. Tujuan

Mahasiswa diharapkan dapat Mengetahui pengertian Planimeter, Mengetahui metode yang terdapat
dalam Planimeter, Memahami langkah pengukuran Planimeter, dan Mengetahui pembuatan peta melalui
metode Planimetris

C. Waktu dan Tempat Praktikum

Hari/Tanggal : Kamis , 07 Oktober 2021


Waktu : 09.30 - selesai
Tempat : Lab. Geomatika, Politeknik Negeri Batam
D. Peralatan dan Bahan
1. Pita Ukur
2. Penggaris
3. Unting-unting
4. Kompas elektronik
5. Jangka
6. Busur
7. Alat tulis
E. Dasar Teori

Pemetaan planimetris adalah pemetaan suatu daerah yang relatif sempit, hanya beberapa ratus
sampai beberapa ribu meter persegi, menggunakan alat ukur jarak langsung (pita ukur) dengan
mengabaikan unsur ketinggiannya. Pemetaan cara ini juga dikenal dengan pemetaan blok atau block
meeting, dengan skala besar atau sangat besar. Metode yang digunakan dalam pemetaan planimetris adalah
Pengukuran jarak langsung. Pengukuran jarak langsung adalah pengukuran yang dilakukan dengan cara
membentangkan pita ukur sepanjang garis yang akan diukur dengan alat utama berupa pita ukur. Apabila
jarak tidak dapat diukur dengan sekali bentangan pita ukur, maka perlu dilakukan pelurusan. Pelurusan
dilakukan dengan cara membuat penggalan-penggalan pada jarak yang akan diukur.

2
Pengukuran jarak langsung dapat dilakukan di medan mendatar dan medan miring. Pengukuran
pada medan mendatar dilakukan dengan pelurusan terlebih dahulu. Kemudian mengukur langsung dengan
menggunakan pita ukur. Sedangkan pada medan miring perlu dilakukan beberapa tahapan tambahan. Yang
pertama adalah melakukan pelurusan seperti pada medan mendatar. Kemudian melakukan pengukuran
jarak dengan bantuan unting-unting. Di sini pita ukur ditarik sehingga mendatar dan batas penggal jarak
yang diukur di tanah diperoleh dengan bantuan unting-unting yang digantung dengan benang dari pita ukur
yang direntangkan.
Metode Pemetaan Planimetris ada 4 yaitu :
1. Metode Penyikuan (siku-siku)
2. Metode Interpolasi (Sembarang)
3. Metode Interpolasi (Perpanjangan Sisi)
4. Metode Interpolasi (Trilaterasi Sederhana)

F. Pelaksanaan Praktikum

1. Setiap titik detail a, b, c, d diproyeksikan siku-siku atau tegak lurus ke garis ukur AB, dengan bantuan
cermin sudut atau prisma sudut.
2. Tentukan sudut dalam dari BM 5 dari arah utara ke BM 6 menggunakan kompas hp
3. Diukur langsung jarak-jarak titik detail tersebut dari garis ukur atau pita ukur yang telah dibentangkan
dari BM5 ke BM 6 yang bersangkutan yaitu Aa’, Ab’, Ac’, Ad’ dan seterusnya.
4. Setelah data didapatkan maka langkah selanjutnya adalah membuat peta dari hasil praktek yang telah
dilaksanakan
G. Pengolahan Data

3
4
H. Hasil dan Pembahasan
Setelah memperoleh jarak, maka selanjutnya kita akan membuat peta. Langkah awalnya adalah
menentukan skala, cara menentukan skala = jarak pada peta : jarak bangunan, disini kami menggunakan skala
1:500. Setelah mendapatkan skala, maka akan lanjut mencari jarak pada peta yaitu dengancara skala*jarak
bangunan(jarak bangunan sebenarnya diubah ke dalam satuan cm). Dan jangan lupa sudut yang telah didapatkan.

Jarak sebenarnya
atau jarak bangunan

Jarak pada peta

Dari skala 1:500 kami mendapatkan total keseluruhannya adalah 23,8cm pada gambar, dan jarak
sebenarnya adalah 119m. Cara mendapatkan hasilnya adalah 1:500*119000cm = 23,8cm. Dan sudut yang
kami temukan adalah 277o.

I. Kesimpulan

Pada pratikum planimetris sederhana kami menggunakan alat pita ukur, bertempat di gedung
asrama, dengan menggunakan dua gedung metode penyikuan melalui penghitungan yang didapat kami
pindahkan kedalam bidang datar atau dalam bentuk peta sesuia perhitungan yang telah dilakukan.

5
J. Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Peta

http://prodi1.stpn.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/Modul-Ilmu-Ukur-Tanah.pdf

http://secarikkartupos.blogspot.com/2012/01/pemetaan-lapangan-land-surveying.html

Rassarandi, Farauki Dinda S.T,M.Eng, 2021, Pemetaan Planimetrik Sederhana menggunakan Pita ukur.
Batam,
Politeknik Negeri Batam. Batam
Halaman 7

K. Lampiran

6
7

Anda mungkin juga menyukai