Dosen pengampu:
Dr. Ir Yul Harry Bahar
Titis Pury Purboningtyas, M.Si
Intan Kusuma Wardani, M.Sc
Puji serta syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
sehat dan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan tugas laporan praktik
pengukuran lahan miring dengan menggunakan 3 alat berbeda di mata kuliah Teknik
Konservasi Tanah dan Air dengan tepat waktu.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada saat ini berkembang begitu cepat.
Perkembangan dapat memberikan kemudahan dalam berbagai aspek bidang
salah satunya dalam bidang pertanahan dan bangunan. Dalam membangun
sebuah bangunan dibutuhkan sebuah alat untuk menentukan ketegak lurusan
bangunan serta membuat sudut sudut bangunan. Dan itu semua dapat
dihasilkan dengan menggunakan alat yang bernama theodolite.
Theodolite merupakan alat survey yang biasa digunakan oleh para
surveyor pada pekerjaan pengukuran. alat tersebut fungsi di lapangan.
theodolite merupakan alat ukur digital yang berfungsi untuk membantu
pengukuran. theodolite mempunyai beberapa kelebihan diantaranya dapat
digunakan untuk memetakan suatu wilayah dengan cepat. produk dari
pengukuran wilayah menggunakan theodolite ini salah satunya adalah peta
situasi dan peta kontur tanah. Pada perkembangan jaman yang semakin
modern ini, theodolite menjadi perangkat yang ampuh untuk membantu
kinerja pengukuran.
Alat tersebut wajib dibawa bagi pekerja dibidang bangunan seperti
kontraktor, pertanahan dan pertanian, namun membawa alat tersebut tentu saja
tidak fleksibel karena bentuk dan ukuran nya yang besar dan berat serta
pensettingan alat yang membutuhkan waktu lama. Selain itu harga nya yang
cukup mahal serta gerakan teropong sipat datar terbatas sehingga kurang
mampu membidik area curam. Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), khususnya pada bidang elektronika dan instrumentasi,
telah memungkinkan perancangan dan pembuatan alat-alat ukur elektronik
baik analog maupun digital yang dapat membantu memudahkan pekerjaan.
maka dari itu, tercetus lah sebuah ide untuk membuat sebuah alat pengukur
tinggi bangunan yang berbasis mikrokontroler.
1
Untuk dapat mengukur suatu besaran fisis, alat ukur elektronik
memerlukan piranti (device) yang dapat mengubah besaran fisis menjadi
besaran elektris. Piranti itu adalah sensor. Berdasarkan studi literatur, salah
satu sensor yang dapat digunakan untuk menentukan orientasi gerak dengan
bertumpu pada roda atau cakram yang berotasi dengan cepat pada sumbu
adalah gyroscope.
Dengan alat ini diharapkan dapat membatu para pekerja dibidang
pembangunan agar mendapatkan hasil pengukuran yang akurat serta lebih
efisien untuk dibawa kemana saja.
C. Manfaat
1. Sebagai referensi penulis lain
2. Untuk menambah wawasan pembaca dan penulis
3. Sebagai dasar pengambilan keputusan penggunaan alat pengukur
kemiringan yang lebih efisien
4. Dapat menghitung kemiringan lahan dengan benar
5. Dapat menghitung luas lahan terasering yang harus dibuat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Ilmu ukur tanah adalah sebagian dari ilmu yang lebih luas yang
dinamakan Ilmu Geodesi. Dalam Ilm Ukur Tanah banyak alat yang bisa
digunakan dalam proses pengukuran, salah satunya adalah teodolit. Teodolit
adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk mengukur sudut
mendatar dan sudut tegak. Sudut yang dibaca bisa sampai pada satuan sekon
(detik). Teodolit merupakan alat yang paling canggih diantara peralatan yang
digunakan untuk survei. Pada dasarnya teodolit berupa sebuah teleskop yang
ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat
diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut
vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi
Gambar 1 Theodolite
3
pengukuran tanah dikenal dengan nama transit atautheodolite. Walaupun
semua theodolit mempunyai mekanisme kerja yang sama, namun
padatingkatan tertentu terdapat perbedaan baik penampilan, bagian dalamnya
dan konstruksinya.Theodolite adalah alat ukur optis untuk mengukur sudut
vertikal dan horizontal,merupakanalat untuk meninjau dan merencanakan
kerja.untuk mengukur tempat yang tak dapatdijangkau dengan berjalan.
Sekarang theodolit juga sudah digunakan dalam bidangmeteorologi dan
teknologi peluncuran roket.
4
B. Fungsi-Fungsi Bagian Theodolite
5
g. Reflektor Sinar : berfungsi untuk menangkap cahaya dan
memantulkannya ke mikroskop pembacaan lingkaran horisontal,
sehinga bisa terbaca
h. Microskop Bacaan Lingkaran Horisontal A : berfungsi sebagai
tempat pembacaan arah horizontal
i. Klem Horisontal : berfungsi sebagai klem pembuka atau pengunci
lingkaran horizontal
j. Skrup Penggerak Halus Alhidade Horisontal : berfungsi
menggerakkan teropong arah horisontal dengan perlahan pada saat
klem horisontal dikunci
k. Penggerak Halus Limbus : berfungsi menggerakkan limbus dengan
perlahan pada saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan
bidikan ke target).
l. Skrup Penyetel ABC : berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kota
guna pembuatan sumbu I vertikal.
m. Plat Dasaran / Tatakan : sebagai plat penyangga seluruh bagian alat
n. Kepala Statif : merupakan bagian dari statif. Tempat dudukan
pesawat Theodolite.
o. Kaki Statif : bagian dari statif. Alat yang digunakan untuk berdirinya
pesawat Theodolite.Bagian bawahnya berbentuk lancip,berfungsi
supaya kaki statif menancap ke tanah dengan kuat agar pesawat tidak
jatuh.
p. Penggantung Unting – unting : Digunakan untuk memasang tali
untingunting.
q. Baut Instrumen : Pengencang antara pesawat theodolite dan statif
r. Nivo Alhidade Horisontal : digunakan untuk membuat sumbu I
vertical secara halus, setelah dilakukan pendekatan dengan nivo
kotak.
s. Skrup Koreksi Nivo Alhidade Horisontal : berfungsi
menyeimbangkan nivo Alhidade horizontal.
6
t. Mikroskop pemb. Lingkaran Horisontal B : Mikroskop yang
digunakan untuk membaca sudut lingkaran horizontal
u. Skrup Penggerak Halus Vertikal berfungsi menggerakkan teropong
arah vertikal secara perlahan pada saat klem teropong dikunci.
v. Lensa Okuler : Lensa negatif sebagai lensa mata.
w. Ring Pelindung Diafragma : berfungsi sebagai pelindung diafragma
x. Mikroskop pembacaan Lingkaran Vertikal : tempat pembacaan
Iingkaran vertikal.
y. Tabung Sinar : membantu menyinari Iingkaran vertical
z. Piringan Lingkaran Vertikal : Adalah piringan dari metal atau kaca
tempat skala lingkaran. Lingkaran ini berputar bersama teropong dan
dilindungi oleh alhidade vertikal
7
untuk syarat kedua sampai dengan syarat kelima bersifat statis dan
pada alat-alat baru dapat dihilangkan dengan merata-rata bacaan
biasa dan luar biasa.
BAB III
A. Pembahasan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tepatnya pada pukul
09.00 WIB sampai dengan sekitar pukul 10.00 WIB. Kami dibagi menjadi dua
kelompok dengan absen ganjil dan genap. Kami melaksanakan praktikum
berupa penggunaan Theodolite untuk mengukur lahan serta kemiringannya.
Telah didapatkan hasil dari pengukuran serta perhitungan yang telah kami
laksanakan di dalam kegiatan praktikum tersebut. Dalam kegiatan praktikum
tersebut kami di bagi tugas agar dapat mengetahui, dan memahami cara
penggunaan Theodolite serta mendapatkan hasil yang akurat dari perhitungan
lahan kemiringan.
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda
dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam
theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (Detik).
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan
kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering
digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan atau
pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian
suatu bangunan bertingkat.
Theodolite atau theodolit adalah instrument / alat yang dirancang
untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang
dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan
8
sudut vertikal. Dimana sudut-sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak
mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Sudut yang dibaca
bisa sampai pada satuan sekon ( detik ). Dalam pekerjaan-pekerjaan ukur
tanah, teodolit sering digunakan dalam pengukuran polygon, pemetaan situasi
maupun pengamatan matahari. Teodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi
seperti PPD bila sudut vertikalnya dibuat 90°. Dengan adanya teropong yang
terdapat pada teodolit, maka teodolit bisa dibidikkan ke segala arah. Untuk
pekerjaan- pekerjaan bangunan gedung, teodolit sering digunakan untuk
menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, juga dapat
digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.Theodolite
merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam
survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada
suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar
mengelilingi sumbu vertikal,sehingga memungkinkan sudut horizontal untuk
dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat
diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut
vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat
ketelitian sangat tinggi.Teleskop pada theodolite dilengkapi dengan garis
vertikal, stadia tengah, stadia atas dan bawah, sehingga efektif untuk
digunakan dalam tacheometri, sehingga jarak dan tinggi relatif dapat dihitung.
Dengan pengukuran sudut yang demikian bagus, maka ketepatan
pengukuranyang diperoleh dapat mencapai 1 cm dalam 10 km. Pada saat ini
alat seperti alat theodolit sudah diperbaiki dengan menambahkan suatu
komponen elektronik. Komponen ini akan menembakkan beam ke objek yang
direfleksikan kembali ke mesin melalui cermin.
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Pada
praktikum theodolit yang telah dilakukan, pertamakali asisten mengajarkan
cara memasang alat theodolit pada statip. Kemudian asisten menjelaskan
bagian-bagian dari theodolit, yaitu ; Plat dinding pelindung lingkaran vertikal
9
di dalamnya, Ring pengatur lensa tengah, Pengatur fokus benang silang, Alat
baca lingkaran vertikal/horisontal, Lensa obyektif, Klem vertikal teropong,
Penggerak halus teropong,Theodolit Selanjutnya praktikum dilanjutkan
dengan pembelajaran mengenai cara menyentring theodolit. Dalam
melakukan centering ada 3 tahap, yang pertama menyentring lensa pada
theodolit ke patok yang ada dibawahnya. Maka saat meletakan alat theodolit
pada statip, usahakan statip tegak lurus pada patok dibawahnya. Yang kedua
mengatur apakah alas theodolit sudah horizontal.
B. Hasil
Perhitungan Hasil Data Theodholite
Nilai desimal
dapat diperoleh dari rumus: DERAJAT+MENIT/60+DETIK/(3600)
Nilai pi
dapat diperoleh dengan rumus: DESIMAL*2*3.14159/360
Selisih BA-BB
dapat diperoleh dengan rumus: NILAI BA-NILAI BB
Jarak
dapat diperoleh dengan rumus: (BA-BB)*SPESIFIKASI THEODOLITE
Spesifikasi theodolite =10
T Simple
dapat diperoleh dengan rumus: (TINGGI THEODOLITE-BT)/10
Tinggi Theodolite =15
Tinggi
dapat diperoleh dengan rumus: (TINGGI THEODOLITE-(BT*(1+V%)))/10
Tinggi Theodolite =15
10
T BA BB BT H DER MENIT DETIK DESIMAL pi V% BA-BB JARAK T-SIMPLE TINGGI
T1 23.9 21.6 22.8 256°40'38" 256 40 38 256.6772 447986 1.79 2.3 23 -0.78 -4.8612
T2 23 20.6 21.8 276°12'01" 276 12 1 276.2003 482060 1.79 2.4 24 -0.68 -4.5822
T3 22.4 20 21.2 235°45'51" 235 45 51 235.7642 411486 1.79 2.4 24 -0.62 -4.4148
Sehingga, Z=28,65
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13