Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI, GEOMORFOLOGI, DAN ILMU TANAH


ACARA VII
PENGENALAN ALAT OBSERVASI LAPANGAN

Disusun oleh :
Nama

: Artha Uli Simatupang

NIM

: 2013 / 356231 /SV / 5469/ D

Hari/pukul

: Rabu/ 13.00-15.00

Regu

:1

Asisten

: 1. Rini Meiarti
2. Garri Martha KW

PROGRAM DIPLOMA
PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013

ACARA VII
I. JUDUL
Pengenalan Alat Observasi Lapangan
II. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat memahami penggunaan berbagai jenis alat untuk penelitian
geomorfologis di lapangan dan merawatnya.
2. Dapat mengorganisir data hasil kerja lapangan.
3. Dapat menyajikan, menganalisis, dan sintesis data hasil pencatatan
tersebut.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Yalon
2. Meteran/pita ukur
3. Abney Level
4. Kompas geologi
5. Altimeter
6. Palu geologi
7. Haling meter
8. Klinometer
9. Stereoskop
10. Peta topografi dan peta geologi
11. Hagameter
12. GPS
IV. DASAR TEORI
Dalam mempelajari geomorfologi, diperlukan kerja lapangan untuk penelitian
lebih lanjut. Dan dalam penelitian geomorfologi ini, diperlukan peralatan yang
dapat mendukung kerja lapangan. Pengumpulan data yang akurat dapat dilakukan
dengan dukungan peralatan yang memadai dan pengetahuan tentang ketepatan

lokasi pengukurannya, pencatatan data, analisis data, dan sintesis. Sedemikian


pentingnya peralatan dalam penelitian geomorfologi, sehingga memerlukan
pembahasan secara khusus pada bab tersendiri. Hal ini dimaksudkan agar
praktikan dapat memahami berbagai bentuk, fungsi serta penggunaan dari masingmasing alat.
1. Yalon
-

Merupakan tongkat dengan ukuran tertentu dan diberi dua warna


berselingan.

Fungsi : digunakan dalam pembatasan/tanda titik-titik tertentu, juga


merupakan alat bantu dalam pengukuran kedalaman sungai.

2. Meteran/pita ukur
-

Merupakan alat yang dipergunakan untuk mengukur jarak, panjang,


atau

tinggi

suatu

daerah.

Alat

ini

berupa

gulungan

pita.

3. Abney level

Fungsi : menentukan beda tinggi suatu tempat atau hal-hal yang


berhubungan dengan kemiringan suatu tempat. Besar kemiringan
lereng dapat dinyatakan dalam presentase (%) dan derajat ().

4. Kompas

Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa


sebuah

panah

penunjuk

magnetis

yang

bebas

menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara


akurat.

Kompas

memberikan

rujukan

arah

tertentu,

sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah


mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur,
dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam
dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam
menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan
perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh
lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih
berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan
arah.
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum
magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah
utara magnetis dari magnetosfer sebuah
planet

sudah

bisa

dianggap

sebagai

kompas.
-

Ada tiga macam kompas yang dapat


digunakan

dalam

penelitian

geomorfologi, yaitu kompas geologi, kompas silva, dan kompas


prisma.
-

Fungsi : mengukur/mengetahui besar arah dan mengukur sudut dip dan


strike.

5. Altimeter

Fungsi : untuk menentukan ketinggian suatu tempat dari permukaan air


laut berdasarkan tekanan udara.

6. Palu geologi
-

Ada dua jenis palu geologi dengan cirri bentuk dan masing-masing
fungsinya :
a. Palu bentuk runcing : untuk memecah/mengambil sampel batuan
beku.
b.

Palu bentuk pipih : untuk memecah/mengambil sampel batuan


sedimen.

7. Healingmeter
-

Fungsi : mengukur kemiringan lereng atau menentukan ketinggian


suatu obyek dengan jarak tertentu.

8. Klinometer
Merupakan rangkaian alat yang digunakan untuk mengukur
besarnya kemiringan bidang. rangkaian alat tersebut terdiri
dari Nivo tabung, penunjuk skala, busur setengah lingkaran
berskala. pada bagian atas busur bernilai 00 di tengahnya.
pada bagian tepinya bernilai 900. pada bagian bawah
busur, skala bernilai 0% dan di tengah dan 100% tepat
pada 450 (tan 45=1=100%). klinometer dapat digerakkan
dengan menggerakkan tangkai di belakang kompas.
-

Cara pemakaian : membidikkan atau meneropongkan alat pada daerah


yang akan diukur. Besar kemiringan lereng dapat dibaca pada
penunjuk yang ada di alat.

9. Stereoskop
-

Fungsi : untuk mendapatkan gambar dengan kesan tiga dimensi dari


sepasang foto udara bertampalan.

Ada dua macam stereoskop, yaitu :


a. Stereoskop saku

Perbesaran berkisar antara satu atau dua kali. Stereoskop saku ini
berukuran kecil, sehingga sulit untuk pengamatan foto udara
normal.
b. Stereoskop cermin
Memungkinkan untuk pengamatan pada foto udara dengan ukuran
normal. Tereoskop ini juga dilengkapi dengan binokuler.
Pengamatan dengan binokuler ini menghasilkan kenampakan yang
lebih kecil daerahnya namun dengan perbedaan tinggi yang jelas.
10. Peta topografi dan peta geologi
-

Peta topografi merupakan salah satu sarana penting dalam mempelajari


geomorfologi karena menyajikan informasi dari morfologi permukaan
bumi yang digambarkan denagn garis kontur. Berbagai macam pola
garis kontur yang ada mencirikan morfologi tertentu, misalnya pada
lereng terjal dengan pola garis kontur rapat dan lain sebagainya.

Peta geologi menyajikan kondisi geologi suatu daerah, diantaranya


adalah sebaran batuan, singkapan batuan, kemiringan perlapisan
batuan dan lain sebagainya.

11. Hagameter adalah alat untuk mengukur tinggi pohon. Sebenarnya alat ini
dapat pula difungsikan untuk mengukur tinggi apa saja, termasuk
kelerengan.
12. GPS (Global Positioning System) adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui letak posisi pengamat secara geografis.
V. LANGKAH KERJA
Mengidentifikasi alat-alat observasi lapangan
dalam geologi, geomorfologi dan ilmu tanah
Menjelaskan fungsi dari setiap alat secara
menyeluruh
Menyebutkan bagian-bagian dari alat tersebut
Memperhatikan cara penggunaan alat tersebut
yang dijelaskan oleh asisten

Mencoba menggunakan alat tersebut sesuai


dengan penjelasan asisten
Menggambarkan alat tersebut disertai dengan
bagian alat dan fungsi
VI. HASIL PRAKTIKUM
1. Gambar dan penjelasan bagian dari alat serta fungsi masing-masing bagian
2. Penjelasan cara penggunaan masing-masing alat

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Modul Praktikum Geologi,Geomorfologi dan Ilmu Tanah. UGMYogyakarta
Geoyogi. 2012. Alat Geologi Yang Digunakan Di lapangan.
http://geoyogi.wordpress.com/2012/03/03/alat-geologi-yang-digunakandi-lapangan/ (diakses tanggal 26 November 2013 pukul 19.40 wib)
Alat-alat geologi
http://alatgeologi.com/
(diakses tanggal 26 November 2013 pukul 20.10 wib)

Penggunaan Kompas Geologi


Kompas geologi selain digunakan untuk menentukan arah, juga dapat
dipakai untuk mengukur besarnya sudut lereng.
1. Menentukan arah azimuth dan cara menentukan lokasi
Arah yang dimaksudkan disini adalah arah dari titik tempat berdiri ke
tempat yang dibidik atau dituju. Titik tersebut dapat berupa : puncak bukti,
patok yang sengaja dipasang, dan lain-lain. Untuk mendapatkan hasil
pembacaan yang baik, dianjurkan mengikuti tahapan sebagai berikut :
Kompas dipegang dengan tangan kiri setinggi pinggang
Kompas dibuat horizontal dan dipertahankan demikian selama
pengamatan.
Cermin diatur, terbuka kurang lebih 135o menghadap ke depan dan
sighting arm dibuka horizontal dengan peep sight ditegakkan
Badan diputar sedemikian rupa sehingga titik atau benda yang
dimaksud tampak pada cermin dan berimpit dengan ujung sighting
arm dan garis tengah dan garis tengah pada cermin. Sangat penting
diingat bahwa : bukan hanya tangan dengan kompas yang berputar
tetapi seluruh badan.
Baca jarum utara kompas, setelah jarum tidak bergerak. Hasil bacaan
adalah arah yang dimaksud. Pada gambar II.A, azimuth = S 45 o dan
pada gambar II.B, azimuth = N 220o E.

Hasil pembacaan arah dapat dipakai untuk menentukan lokasi dimana


pengamat berdiri, dengan dibantu peta topografi. Pembidikan dapat
dilakukan ke beberapa obyek yang lokasinya diketahui dengan pasti di
peta (biasanya tiga obyek) kemudian arah-arah tersebut ditarik pada peta
dengan menggunakan busur derajat dan segitiga. Titik potong ketiganya,
yang bila pembacaannya tepat, akan hanya berpotongan di satu titik.
Titik tersebut adalah titik dimana pengamat berdiri.
Membaca arah dapat juga dilakukan dengan memegang dan menempatkan
kompas pada posisi mata. Kompas dipegang horizontal dengan cermin
dilipat 45o dan menghadap ke mata. Arah yang ditunjukkan jarum dapat
dibaca melalui cermin. Karena tangan penunjuk arah terbalik (menghadap
kita), maka yang dibaca adalah ujung selatan jarum kompas. Yang mana
dari kedua cara ini yang paling baik adalah tergantung dari kebiasaan kita
dan keadaan medan.
2. Mengukur besarnya sudut suatu lereng dan menentukan ketinggian suatu
titik
Untuk mengukur besarnya sudut lereng dilakukan tahapan sebagai
berikut :
a) Tutup kompas dibuka kurang lebih 45o, sighting arm dibuka dan
ujungnya di tekuk 90o.
b) Kompas dipegang dengan posisi skala klinometer harus di
sebelah bawah.
c) Melalui lubang peep-sight dan sighting-window dibidik titik
yang dituju. Usahakan agar titik tersebut mempunyai tinggi yang
sama dengan jarak antara mata pengamat dengan tanah tempat
berdiri.

d) Klinometer kemudian diatur dengan jalan memutar pengatur di


bagian belakang kompas, sehingga gelembung udara dalam
clinometer level berada tepat di tengah.
e) Baca

skala

yang

ditunjukkan

klinometer

seperti

yang

ditunjukkan dalam. Satuan kemiringan dapat dinyatakan dalam


derajat maupun dalam persen.

ANALISIS DATA APA SAJA YANG DIPEROLEH DARI ALAT TERSEBUT


1. Yalon
Data yang diperoleh yaitu data pengukuran kedalaman sungai
2. Meteran atau pita ukur
Data yang diperoleh yaitu jarak, panjang, dan tinggi suatu daerah.
3. Abney Level
Informasi yang diperoleh yaitu:
a. Hasil pengukuran ketinggian yang terdiri dari skala busur derajat.
b. Selain itu juga diperoleh data tentang pengukuran derajat dan elevasi
topografi.
c. Data hasil pengukuran beda tinggi suatu tempat atau hal-hal yang
berhubungan dengan kemiringan suatu tempat.
4. Kompas Geologi
Data yang diperoleh yaitu :
a. Arah dari pengamat ke sasaran/obyek atau sebaliknya.
b. Letak atau tempat kedudukan pengamat dimana pada peta topografi
c. Arah jurus (strike) bidang (lapisan batuan, kekar, sesar, foliasi, dll)
d. Kemiringan suatu bidang
e. Arah dan sudut tinjauan gores garis, kekar tiang, dll.
f. Kemiringan lereng
Kompas azimuth mempunyai pembagian derajat, mulai dari 0 derajat
(utara) sampai 360 derajat (kembali ke utara) yang ditulis berlawanan arah
jarum jam, dan pembacaannya juga demikian. Data yang diperoleh dari
kompas azimuth yaitu mengenasi arah sebenarnya suatu tempat.

Kompas kwadran mempunyai pembagian derajat mulai dari derajat


pada arah utara dan selatan sampai 90 derajat pada arah timur dan barat.
pembacaan dimulai dari arah utara atau selatan kearah timur atau barat
sesuai kedudukan jarum kompas.
5. Bor tanah
Data yang diperoleh yaitu:
a. Bor tanah tipe A dapat diperoleh data mengenai sampel tanah
b. Bor tanah tipe B dapat diperoleh data mengenai sampel pasir basah
c. Bor tanah tipe C dapat diperoleh data mengenai jenis-jenis permukaan
tanah.
Pada umumnya data yang diperoleh dari penggunaan bor tanah yaitu
informasi mengenai kedalaman perlapisan tanah.
6. Altimeter
Data yang diperoleh dari penggunaan altimeter yaitu ketinggian suatu
tempat dari permukaan air laut berdasarkan tekanan udara. Semakin tinggi
suatu tempat, maka semakin tinggi pula tekanannya.
7. Palu Geologi
Data yang diperoleh dari 2 bentuk palu geologi yaitu:
a. Jenis-jenis batuan beku.
b. Mengetahui fragmen mineral atau batuan atau fosil yang terdapat pada
batuan. Untuk mendapatkan data ini menggunakan palu geologi
dengan bentuk runcing.
c. Struktur dari batuan sedimen massif dan metamorf nonfoliated. Untuk
mendapatkan data ini menggunakan palu geologi dengan bentuk
runcing.
d. Struktur dari batuan beku terkekarkan atau tersesarkan.
8. Haling meter
Data yang diperoleh dai penggunaan haling meter yaitu kemiringan lereng
atau ketinggian suatu obyek dengan jarak tertentu.
9. Clinometers
Data yang diperoleh dari penggunaan alat clinometers yaitu besarnya
kemiringan suatu tempat atau bidang.
10. Stereoskop
Data yang diperoleh dari penggunaan stereoskop yaitu kesan gambar tiga
dimensi dari pasangan foto udara yang bertampalan. Untuk mendapatkan
hasil yang akurat maka diperlukan focus mata kiri hanya melihat pasangan

foto udara sebelah kiri dan mata kanan hanya melihat pasangan foto udara
sebelah kanan.
11. Peta topografi dan peta geologi
Peta topografi menyajikan informasi dari morfologi permukaan
bumi yang digambarkan dengan garis kontur. Berbagai macam pola garis
kontur yang ada mencirikan morfologi tertentu, misalnya pada lereng terjal
dengan pola garis kontur rapat, dan lain sebagainya.
Peta geologi menyajikan informasi mengenai kondisi geologi suatu
daerah. Diantaranya adalah sebaran batuan, singkapan batua, kemiringan
perlapaisan batuan dan lain sebagainya.
12. Soil test kit
Data yang diperoleh dari seperangkat alat yang terdapat pada soil test kit
yaitu:
a. Kandungan bahan organic dalam tanah
b. Kandungan mangaan dalam tanah
c. Kandungan kapur dalam tanah
d. Drainage dari suatu profil tanah
e. Derajat keasaman tanah
f. Tekstur tanah,yaitu dalam pembasahan material tanah atau batuan
g. Adanya infiltrasi pada tanah
h. Sampel tanah
i. Profil lapisan tanah
13. Global Positioning System (GPS)
Data yang diperoleh yaitu posisi atau koordinat suatu tempat dimana alat
ini berada. Dan juga bisa diperoleh data mengenai jalan yang sudah
dilewati, sehingga mengurangi kemungkinan tersesat apabila memang
jalurnya jauh dan susah.

Anda mungkin juga menyukai