Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 ILMU UKUR TANAH

Dosen Pengampu : Muhammad Kasim ST, MT

Disusun oleh :

Nama : Muh. Syaifullah Saida

Nim : 471417018

Prodi : Teknik Geologi

Jurusan Ilmu Dan Teknologi Kebumian

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Gorontalo

Tahun 2018
1. Kompas Brunton dan Bagiannya

Bagian-bagian Kompas Brunton

1. Folding Sign : digunakan dalam pengukuran bearing dan inclination sighting,


digunakan juga sebagai penutup kompas.
2. Lid : penutup kompas dan merupakan tempat cermin, axial line dan sighting window
yang berguna ketika membidik suatu sasaran.
3. Mirror : cermin yang terletak pada Lid, berfungsi sebagai alat yang membantu untuk
melihat sasaran, terutama ketika mengukur arah dengan kompas sejajar pinggang.
4. Axial line : berfungsi sebagai indikator kesejajaran kompas dengan sasaran yang
dibidik.
5. Sighting window : lubang yang terletak pada Lid, ditengahnya dilewati oleh Axial
line, berfungsi untuk membidik suatu sasaran dihadapan pengamat dengan tepat.
6. Bull’s eye level : terletak dibagian utama kompas, berfungsi sebagai indikator
horizontal dari kedudukan kompas geologi.
7. Clinometer level : terletak dibagian utama kompas dan dapat diputar melalui bagian
bawah kompas geologi, berfungsi sebagai indikator horizontal ketika mengukur
kemiringan suatu objek.
8. Graduated Circle : lingkaran pembagi derajat, merupakan bagian yang ditunjuk oleh
jarum kompas.
9. Index pin : suatu titik di dekat permukaan graduated circle yang berfungsi untuk
penyesuaian deklinasi magnetik.
10. Compass needle : merupakan batang jarum yang berfungsi menunjuk utara dan
selatan dari medan magnet bumi.
11. Lift pin : tombol kecil yang berfungsi untuk menahan arah dari jarum kompas agar
dapat diamati dengan baik.
12. Adjusting screw : berfungsi untuk mengubah graduated circle agar kompas
menunjukkan posisi geografi yang benar.
13. Wire coil : merupakan lilitan pada jarum kompas yang dapat digeser, berfungsi
sebagai pemberat untuk menyesuaikan inklinasi magnetik.
14. Hinge : merupakan sandi kompas yang dapat dilipat, terdapat dua buah pada kompas
geologi, hinge pada Sighting arm dan hinge pada Lid.
15. Sighting arm : merupakan lengan pada sisi kompas, berfungsi terutama saat
membidik suatu sasaran, dan indikator arah suatu kemiringan objek ketika mengukur
kemiringan (dip).
16. Open slot : merupakan lubang pada Sighting arm, ditengahnya terdapat benang
aksial, berfungsi untuk membantu membidik sasaran dengan tepat.
17. Peep sight : berfungsi untuk membidik objek dalam pengukuran azimut.
18. Pivot needle : jarum vertikal yang berfungsi sebagai poros berputarnya jarum
kompas.
19. Jewel : bagian jarum kompas yang bersentuhan dengan Pivot needle, berfungsi
menahan tubuh jarum kompas diatas Pivot needle.

2. Cara Mengukur :
a. Arah
Yang dimaksud dengan arah adalah arah lokasi titik yang akan dituju dari titik
lokasi dimana kita berdiri.
Caranya adalah sebagai berikut :
1. Pegang kompas dengan tangan kiri atau kanan setinggi pinggang atau dada;
2. Cermin (tutup kompas) dibuka ±135º dan menghadap kedepan;
3. Bila menggunakan kompas Brunton, maka “Sighting arm” dibuka horizontal
dan “Peep sight” ditegakkan;
4. Putar kompas sedemikian rupa sampai ke titik yang dimaksud tampak dalam
cermin dan berimpit dengan ujung jari “sighting arm” dan garis hitam cermin;
5. Bila “Bull’s eye” sudah berada ditengah, baca jarum utara kompas dan catat
angka yang ditunjukknya.

b. Kemiringan Lereng (Slope)


Besarnya sudut lereng dapat diukur menggunakan kompas dengan cara membaca
“Clinometer”. Ketelitian pembacaan sudut lereng dengan kompas brunton adalah
seperempat derajat (15 detik).
Caranya adalah :
1. Buka tutup kompas hingga membentuk sudut ±45º. Tangan-tangan
penunjuknya dibuka dan ujungnya ditekuk 90º;
2. Pegang kompas dengan tangan yang ditekuk ±90º dan pada posisi vertical;
3. Bidik titik yang dituju melalui lubang “peep sight” dan “sighting window”
dimana titik tersebut tingginya harus sejajar dengan mata dan atur dengan
menaik turunkan kompas;
4. Gerakkan klinometer dengan memutar pengatur datar yang terdapat dibagian
belakang kompas, sehingga gelembung dalam nivo lonjong berada ditengah
dapat dilihat melalui cermin;
5. Baca dan catat angka yang ditunjukkan oleh klinometer.

c. Kedudukan batuan
Pengukuran Kedudukkan unsur struktur geologi, terutama kedudukan struktur
bidang perlapisan batuan sedimen, kedudukan bidang foliasi, kedudukan bidang
kekar, kedudukan bidang sesar, secara praktis dilakukan dengan cara mengukur
jurus (’strike’) dan kemiringan (’dip’), dengan cara :
1. Tentukan lebih dahulu permukaan singkapan batuan dengan memilih yang
masih utuh dan rata permukaannya, atau yang belum dipengaruhi pelapukan
dan erosi;
2. Letakkan kompas yang sudah dalam keadaan terbuka secara langsung pada
permukaan kedudukan struktur bidang singkapan batuan terpilih, dengan
menempelkan sisi bertuliskan  E pada dasar kompas sambil mempertahankan
kesetimbangan kedudukan horizontal kompas yang dapat dilihat pada posisi
gelembung air dalam lingkaran merah pada nivo bundar;
3. Baca dan catat nilai / angka jurus (’strike’)yang ditujuk oleh ujung jarum
kompas yang bernoktah kuning;
4. Berikan tanda garis jurus (’strike’) pada permukaan bidang singkapan batuan
yang diukur;
5. Letakkan kompas dengan posisi tegak (kompas dalam keadaan terbuka
penuh), perhatikan posisi klinometer, Nivo atau sisi  bertuliskan  E  harus
terletak di atas dan skala nonius klinometer atau sisi bertuliskan  W  terletak
dibawah, sumbu memanjang kompas letakkan tegak lurus dengan garis jurus
(strike) yang digambar pada permukaan bidang singkapan batuan tadi;
6. Setel Klinometer dengan memutar setelan klinometer pada bagian belakang
kompas higga gelembing air pada nivo tabung tepat berada ditengah atara 2
garis merah. Pertahan posisi kompas sampai selesai pembacaan nilai/ angka
kemiringan (’dip’);
7. Baca dan catat nilai / angka dip secara akurat dengan memperhatikan skala
nonius klinometer;
DAFTAR PUSTAKA

Amin, 2011 : Data Latihan Pengukuran Kompas Geologi, UBPE Pongkor, Bogor

T. Yan W. M. Iskandarsyah , S.T.,M.T., 2013 : Buku Panduan Geologi Fisik, Universitas


Padjajaran, Bandung

http://ayobelajargeologi.blogspot.com/2013/04/kompas-geologi.html

Harsiga, Edwin. 2014 : Penuntun Praktikum Geologi Dasar, Politeknik Akamigas,


Palembang

Anda mungkin juga menyukai