Kompas Geologi digunakan untuk mengukur arah (azimuth) pada suatu titik ataupun
kelurusan struktur, mengukur kemiringan lereng,maupun mengukur jurus ataupun
kedudukan perlapisan dan kemiringan lapisan batuan.
Sebelum kita mengetahui tentang penggunaannya, terlebih dahulu kita harus mengetahui
bagian-bagian dari kompas.
Setiap Kompas Geologi harus memiliki sebuah jarum magnit, lingkaran pembagi dalam
derajat, nivo leveling (nivo mata lembu) dan sebuah clinometer dengan nivo tabung
mengukur kemiringan.
Inklinasi : adalah keadaan dimana jarum magnit tidak berada dalam keadaan
horizontal. Dan kalau diletakkan horizontal, maka ujung jarum akan menyentuh
kaca penutupnya, akibatnya pembaca akan terganggu dan dapat menimbulkan
kesalahan yang fatal.
Cara mengatasinya adalah dengan menggeser bobot pada tangan-tangan jarum
keujung atau ketengah. Untuk daerah di Lintang selatan Indonesia pada tangan
utara jarumnya.
Deklinasi : adalah besarnya sudut penyimpangan yang terbentuk antara arah utara
magnetis dengan arah utara sebenarnya (True North).
Besarnya sudut deklinasi untuk tiap-tiap daerah (local declination) selalu
berbeda. Untuk mengetahui dapat dilihat pada salah satu tepi dari peta. Kompas
yang digunakan harus disesuaikan dengan deklinasi setempat dengan cara
memutar lingkaran berderajat dari kompas itu ke kiri atau ke kanan sesuai dengan
arah Magnetic North terhadap True North. Titik nol disesuaikan terhadap “indeks
pin” pada kompas berdasarkan besarnya deklinasi.
Contoh : Diketahui deklinasi 5º sebelah barat dari True North. Sehingga
lingkaran berderajat harus diputar sampai indeks menunjukkan angka 5º sebelah
barat titik nol.
Mengukur jurus/strike
Letakkan sisi yang bertuliskan E pada bidang yang diukur
Atur nivo mata lembu sampai gelembungnya berada di tengah
Baca jarum utaranya
Mengukur kemiringan/dip
Letakkan sisi yang bertulis W tegak lurus jurus yang sudah kita ukur (tanda
garis yang sudah kita buat).
Atur gelembungnya sampai gelembung pada nivo lonjong berada di tengah
Baca angka yang ditunjukkan pada skala clino.
Cara menulisan hasil pembacaan
Untuk kompas dengan sistem kuadran misalnya hasil pembacaan jurus 45º kemiringan
25º, maka tata cara penulisannya adalah : S 45º W / 25º NW, dimana NW menunjukkan
arah kemiringan.
Untuk kompas dengan sistem azimuth misalnya hasil pembacaan jurus 50º dan
kemiringan 42º, maka tata cara penulisannya : N 50º N / 42º.
Menentukan kemiringa lapisan yang mempunyai sudut 5º
Untuk lapisan yang mempunyai sudut kemiringan 5º sukar diukur dengan teliti.
Untuk mengatasi hal ini dilakukan prosedur berikut :
Putar klinometer sehingga menunjukkan angka nol.
Kompas dalam keadaan terbuka penuh, tempelkan W pada bidang perlapisan
hingga gelembung pada nivo lonjong berada ditengah.
Tandai garis potong antara bidang lapisan dan kompas, ukur jurusnya melalui
garis ini.
Letakkan kompas tegak lurus garis tersebut, baca kemiringan.
1. Mengukur kedudukan bidang dapat dilakukan dengan cara menentukan arah dan
besarnya kemiringan.
Caranya adalah :
Ukur besarnya sudut kemiringan (dip) lapisan
Pegang kompas dan ketengahkan gelembung clino dengan sudut klinometer = dip
dari perlapisan.
Atur posisi berdiri kita tepat pada batas bawah (floor) lapisan yang akan diukur.
Dan arahkan kompas mengikuti sudut kemiringan lapisan pada batas atas (roof)
lapisan tersebut. Bila lapisan tersebut tebalnya melebihi tinggi kita, maka
pengukuran dilakukan beberapa kali.
Untuk mengetahui ketebalan yang kita ukur adalah =tinggi mata kita dari tanah x
cos (dip). Untuk lapisan yang sangat tebal maka tebalnya harus dikalikan
dengan berapa banyak kita melakukan pengukuran.
Sedang untuk mengetahui kedalaman pemboran pada titik yang kita tentukan
adalah kedalaman pada titik yang kita arahkan = kelipatan dari tinggi mata kita
sampai ketitik yang dimaksud.
Mengukur Struktur Garis yang mempunyai “trend”
Adapun yang termasuk struktur garis ini adalah : gores garis pada bidang sesar,
Arah arus pembentukan struktur sediment dan garis sumbu lipatan.
Tempelkan alat bantu (buku lapangan atau “clipboard) pada posisi tegak dan
sejajar dengan arah struktur garis yang akan diukur.
Tempelkan sisi “W” atau “E” kompas pada posisi kanan atau kiri alat bantu
dengan visir kompas mengarah ke penunjaman struktur garis tersebut.
Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal), maka harga yang
ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah penunjuknya (trend).
Adapun yang termaksud struktur garis ini adalah umumnya berupa arah-arah
kelurusan, seperti : arah arah liniasi fragmen breksiasi, arah kelurusan sungai, arah
kelurusan gawir sesar dan lain sebagainya. Dalam hal ini yang diukur hanya arah
kelurusan (bearing) saja Mengukur “Bearing”
Arahkan visir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur garis yang
akan diukur, misalnya sumbu memanjang fragmen breksiasi.
Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal), maka harga yang
ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah “bearing”nya.