SURVEY PEMETAAN
Oleh :
Kelompok 1
Gambar 1. Waterpass
Untuk menentukan ketinggian suatu titik di permukaan bumi tidak harus mengukur
beda tinggi dari muka laut, namun dapat dilakukan dengan titik-titik tetap yang sudah
ada disekitar lokasi pengukuran. Titik-titik tersebut umumnya telah diketahui
ketinggiannya maupun koordinatnya (X,Y,Z) yang disebut Banch Mark (BM). Secara
umu pengukuran ada 2 jenis yaitu pengukuran sipat profile memanjang (Long
section) dan melintang (cross section).
Dalam melakukan pengukuran sipat datar dikenal adanya tingkat-tingkat ketelitian.
Fungsi tingkat ketelitan sebagai batas toleransi kesalahan pengukuran yang
diperbolehkkan agar dapat di antisipasi.
b. Bagian Waterpass
Lensa Objektif : untuk menangkap objek atau benda yang sedang diamati.
Sekrup Objektif : untuk memperjelas benang diafragma.
Sekrup Penggerak Horizontal : untuk menggerakkan pesawat dalam arah
horizontal secara halus agar bidikan tepat.
Visir Kasar : untuk membidik objek secara kasar.
Sekrup Lensa Okuler : untuk memperjelas benang diafragma.
Lensa Okuler : untuk melihat objek atau benda yang diamati.
Base Plate : sebagai dudukan pesawat pada statif atau kaki tiga.
Sekrup ABC : sebagai sekrup pengatur nivo kotak agar dudukan pesawat pada
statif rata.
Cermin Nivo Kotak : untuk melihat posisi gelembung atau nivo kotak pada
pesawat.
Nivo Kotak : bagian yang berisi cairan dengan gelembung udara didalamnya,
yang digunakan untuk mengetahui kedataran dan keseimbangan alat.
Teropong : untuk melihat obyek yang diukur dengan jelas dan akurat.
Lingkaran Busur Horizontal : sebagai pembacaan besar sudut horizontal yang
terbentuk.
Pulang Pergi
No
Belakang Muka Belakang Muka
Titik
BT BT BT BT
A1 14,95 03,85 03,75 15
A2 14,40 04,60 04,70 14,40
A3 14,43 09,74 09,60 14,12
A4 14,30 11,40 11,20 14,30
1.6 Kesimpulan
Metode pengukuran dengan menggunakan waterpass dilakukan dengan 2 metode yaitu
cross section dan long section. Dimana pada pengukuran ini dilakukan pada lorong
depan Gedung Sipil B.
II.
II. PENGUKURAN POLIGON
2.1 Tujuan
a) Dapat menggunakan dan membaca pengukuran poligon terbuka dan tertutup dengan
theodolite dan perlengkapannya.
b) Dapat menganalisis hasil pengukuran poligon terbuka dan tertutup dengan theodolite.
2.2 Teori Dasar
a. Theodolite
Theodolit adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut vertikal (altitude) dan
horizontal (azimuth) posisi sebuah benda. Untuk itu theodolit juga dapat digunakan
untuk mengukur jarak, membuat garis lurus dan bidang datar di atas permukaan
tanah. Alat ini banyak digunakan pada pekerjaan pengukuran tanah, suvei lapangan,
survei kehutanan, jawatan meteorologi bahkan sampai bidang teknologi perluncuran
roket.
Gambar 4. Theodolite
b. Bagian Theodolite
Sekrup Pengatur Vertikal : untuk mengatur arah vertical dengan geseran halus.
Lensa Objektif : untuk menangkap objek yang diamati.
Sekrup Pengunci Teropong : untuk mengunci teropong apabila nivo tabung
tepat pada suatu kesetimbangan yang menunjukkan suatu garis lurus horizontal
dan untuk mengunci besar sudut vertical agar tidak bergeser.
Sekrup Diafragma Gerakan Horizontal : untuk membantu menempatkan sudut
bacaan pada sumbu kesatu dan kedua
Sekrup Pengunci Repetisi Atas : untuk membantu alat apabila sudat tepat pada
sasaran agar tidak bergeser.
Sekrup Pengunci Repetisi Bawah : untuk membantu alat agar terkunci dan
untuk mengnolkan sudut pada arah utara sebagai pedoman.
Lensa Okuler : untuk mengamati objek di lapangan.
Sekrup Pengatur Cahaya : untuk memperjelas gambar dan arah atau jarak yang
ditentukan.
Cermin Nivo Tabung : untuk melihat posisi gelembung atau nivo pada
theodolite.
Nivo Tabung: bagian yang berisi cairan dengan gelembung udara didalamnya,
yang digunakan untuk mengetahui kedataran dan keseimbangan alat.
c. Poligon
Pengukuran poligon merupakan proses menentukan posisi horizontal dari titik-titik di
lapangan yang berupa segi banyak dengan melakukan pengukuran sudut dan jarak.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan data-data lapangan berupa koordinat
horizontal. Poligon digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan suatu wilayah.
d. Jenis Poligon
Poligon Terbuka : Poligon jenis ini memiliki karakteristik yaitu titik awal dan
akhir pengukuran tidak sama. Pengukuran poligon terbuka memerlukan
pengulangan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan. Poligon terbuka
terbagi menjadi poligon tidak terikat, poligon terikat sebagian, terikat sempurna.
Poligon terikat sebagian terbagi menjadi poligon terikat sebagian koordinat dan
poligon terikat sebagian azimuth.
III.
III. PETA KONTUR DAN 3D
III.1 Tujuan
a. Dapat membuat peta kontur dan 3D Gunung dari data Google Earth.
b. Dapat membuat peta kontur dan 3D Gunung dengan menggunakan software surfer.
c. Dapat menganalisis morfologi dari peta kontur dan 3D gunung.
b. Peta 3D
Peta 3D merujuk pada representasi tiga dimensi dari suatu wilayah atau objek. Peta
3D menawarkan cara baru bagi orang untuk berinteraksi dengan sekitar mereka dan
dapat memberikan pemahaman spasial yang lebih baik berkat dimensi baru yang
diberikannya. Peta 3D menggunakan teknologi 3D untuk memberikan visualisasi ruang
yang lebih detail dan dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pemodelan
konstruksi, arsitektur, perencanaan wilayah/kota, dan kegiatan lainnya. Peta 3D dapat
dibuat dengan menggunakan citra permukaan bumi dari pesawat udara atau satelit, dan
saat ini umumnya disimpan melalui pemrosesan digital menggunakan komputer, yang
kemudian dapat disajikan dalam bentuk tiga dimensi.
d. Software Surfer
Surfer adalah perangkat lunak yang kuat untuk menggambarkan jarak, pemapping,
dan visualisasi 3D yang dirancang untuk menghasilkan map dalam bentuk yang baik dan
mudah. Berikut adalah beberapa teori tentang perangkat lunak Surfer:
1. Surfer memungkinkan pengguna untuk menggambarkan data XYZ dengan
klaritas dan akurat.
2. Program ini memiliki berbagai alat untuk mengelola data, seperti mengimpor file,
mengelola layer, dan menggabungkan data dengan objek peta lainnya.
3. Surfer memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tampilan peta, seperti
warna, latar belakang, dan elemen, serta menambahkan teks untuk membuat peta
yang menarik dan informatif.
4. Semua aspek peta dalam Surfer dapat dipecah untuk menciptakan presentasi yang
sesuai.
5. Surfer memiliki kekuatan griding dan contouring yang kuat, yang membuatnya
menjadi perangkat lunak yang memilihan utama dalam bidang ilmu pengetahuan.
Surfer membantu pengguna dalam memahami keberapan situs dan menyampaikan
temuan mereka dengan cara yang efisien.
-8,3 3000
2800
-8,31
2600
-8,32
2400
-8,33
2200
2000
-8,34
1800
-8,35 1600
1400
-8,36
1200
-8,37
1000
-8,38 800
600
-8,39
115,46 115,47 115,48 115,49 115,5 115,51 115,52 115,53 115,54 115,55 400
Profile 1
Elevation
2000
1000
2000
Elevation
1000
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14
Distance
Profile 1
3000
2500
Elevation
2000
1500
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12
Distance
Profile 2
3000
Elevation
2000
1000
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12
Distance